Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2023/05/05 |
|
Jumat, 5 Mei 2023 Bacaan : ESTER 4:15-5:8 Setahun : 2 Raja-raja 11-13 Nas : "..., dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, ... kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati." (Ester 4:16)
|
|
Bagaimana sikap kita bila ada seseorang yang telah bersekolah tinggi dan menempuh studi di luar negeri, tetapi rela meninggalkan kenyamanan dan karirnya di perusahaan besar dengan gaji tinggi demi mengasihi dan mengajar sesamanya di daerah pedalaman yang terbatas dan berbahaya? Ester telah menjadi ratu dan hidup dalam kenyamanan di istana. Ia dilayani begitu rupa oleh pelayan yang begitu banyak. Adalah pergumulan berat ketika ia dihadapkan pada pilihan sulit, tetap hidup dalam kenyamanan tetapi bangsanya binasa atau menyelamatkan bangsanya tetapi ia berisiko menghadapi kematian. Ketika diingatkan Mordekhai (Est. 4:14), Ester sadar dan meminta dukungan saudara sebangsanya untuk berpuasa dan berdoa kepada Tuhan. Pernyataannya "kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati" adalah luar biasa dan menunjukkan keberanian Ester untuk kehilangan kenyamanan bahkan mengorbankan diri. Ia tidak lagi memikirkan dirinya sendiri. Pada akhirnya Tuhan turut bekerja sehingga raja berkenan ketika Ester menghadap dan memberi Ester kesempatan untuk menyampaikan keinginannya dan membela bangsanya. Meninggalkan kenyamanan, bahkan hanya sekedar berada pada risiko kehilangan kenyamanan, adalah hal yang menakutkan bagi banyak orang. Untuk sekadar menolong sesama yang kesulitan atau diperlakukan tidak adil pun, tidak banyak orang yang berani karena berisiko kehilangan waktu, tenaga, uang, atau kesenangan sendiri. Marilah kita belajar berani berkorban bagi sesama mulai dari hal-hal kecil. Tuhan akan memberikan kekuatan dan kesanggupan bagi kita. --ANT/www.renunganharian.net KITA BERANI DAN MAU BERKORBAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |