Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2025/03/15 |
|
![]() |
|
Sabtu, 15 Maret 2025 Bacaan : 2 SAMUEL 10 Setahun : Yosua 16-18 Nas : Berkatalah pemuka-pemuka bani Amon kepada Hanun, tuan mereka, "Menurutmu, apakah Daud hendak menghormati ayahmu dengan mengutus orang-orang kepadamu untuk menyatakan turut berdukacita? Bukankah dengan maksud untuk menyelidiki kota ini, untuk memata-matai (2 Samuel 10:3)
|
|
Daud mengutus pegawai-pegawainya ke negeri bani Amon untuk menyampaikan pesan turut berdukacita atas kematian Nahas, raja bani Amon. Namun, pemuka-pemuka bani Amon berasumsi bahwa Daud memiliki niat jahat di balik tindakannya itu. Hanun, anak Nahas yang menggantikannya menjadi raja pun menangkap utusan Daud dan memperlakukan mereka dengan sangat hina. Sangat disayangkan, kerugian besar terjadi hanya karena asumsi yang keliru. Seandainya pemuka-pemuka bani Amon tidak memiliki asumsi negatif atas tindakan Daud, tentu mereka akan hidup dalam kerukunan dan perdamaian. Malang, kecurigaan bani Amon sangat berlebihan, tidak berhenti sampai pada tindakan mencukur janggut utusan Daud saja. Hanun menyiapkan pasukan untuk berperang. Ia juga menyewa puluhan ribu pasukan dari orang-orang Aram, raja negeri Maakha dan orang-orang Tob (ay. 6), lagi-lagi karena asumsi bahwa mereka pasti dibenci Daud karena tindakannya. Celakanya, bani Amon harus menderita kekalahan dan orang Aram takut memberi pertolongan lagi kepada bani Amon (ay. 19). Asumsi negatif membuahkan penghakiman terhadap orang lain sekalipun kebenarannya belum teruji. Kebiasaan ini tentu menyulitkan kita memercayai niat baik orang lain. Akibatnya, kehadiran kita menjadi toksik bagi lingkungan. Sebelum hal buruk menimpa karena asumsi pribadi yang keliru, baiklah kita belajar memenuhi hati dan pikiran dengan hikmat Tuhan. Supaya kita dapat menanggapi setiap persoalan dengan cara pandang yang tepat, seturut kebenaran kehendak Tuhan. --EBL/www.renunganharian.net ASUMSI NEGATIF MEMBUAHKAN KERUGIAN BAGI DIRI SENDIRI.
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |