Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2025/03/04 |
|
![]() |
|
Selasa, 4 Maret 2025 Bacaan : YUNUS 2 Setahun : Ulangan 14-16 Nas : Yunus berdoa kepada Tuhan, Allahnya, dari dalam perut ikan itu. (Yunus 2:1)
|
|
Dalam kisah Yunus, berada di perut ikan adalah buah dari ketidaktaatan. Bukti pemberontakan. Tempat penghukuman. Berada di sana rasanya seperti sudah di dalam dunia orang mati (ay. 2). Terbuang dan tersingkir dari hadapan Allah (ay. 4). Terancam dari segala sisi, tidak berdaya serta nyaris binasa (ay. 5-6). Dalam kesusahan besar itu, Yunus teringat akan Allah (ay. 7). Ia pun berdoa kepada-Nya, sebab ia tahu bahwa Tuhanlah sumber keselamatan (ay. 9). Syukurnya, Allah Yang Maha Kuasa itu juga Pengasih dan Pengampun. Dia tetap menyendengkan telinga-Nya kepada doa si pendosa. Kasih-Nya tetap siap merengkuh dan tak ada yang terlalu jauh dari jangkauan-Nya. Dia mengampuni Yunus. Dia menyelamatkannya dengan cara yang ajaib. Tadinya Yunus berpikir bahwa perut ikan itu adalah liang kubur baginya (ay. 6). Namun, Allah justru memakai ikan itu sebagai alat penyelamatannya. Adakalanya kita merasa seperti berada dalam perut ikan, yakni ketika kita menuai hasil buruk dari ketidaktaatan kita kepada Tuhan. Kita merasa terpuruk, terbuang, tidak berdaya, atau dikepung berbagai ancaman serta bahaya. Hidup rasanya gelap. Tak terlihat, bahkan secercah cahaya menuju jalan keluar yang membawa kita pada kelegaan. Kita bisa saja tergoda untuk berputus asa. Namun, pengalaman Yunus mengajarkan kita bahwa Allah tetap bersedia merengkuh kita dalam dekapan kasih-Nya. Memberi kita pertolongan dan keselamatan. Kita hanya perlu berdoa kepada-Nya, memohon uluran tangan kasih-Nya. Dia akan bersegera menolong kita dengan cara-Nya yang ajaib. --HT/www.renunganharian.net ALLAH HANYA SEJAUH DOA. KARENA ITU, TETAPLAH BERDOA!
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |