Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2022/02/26 |
|
Sabtu, 26 Februari 2022 Bacaan : MARKUS 6:14-29 Setahun : Bilangan 30-31 Nas : Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat. (Markus 6:19)
|
|
Dendam ialah keinginan keras untuk membalas suatu perbuatan, umumnya berkaitan dengan kejahatan. Dendam muncul karena adanya kemarahan di dalam diri atas perlakuan seseorang terhadap kita. Jika tidak diatasi, dendam akan semakin membara dan membahayakan, baik kepada orang yang menjadi sasaran kemarahan itu, maupun kepada diri sendiri. Tak terhitung lagi kasus kriminal bermotif dendam. Herodias menyimpan dendam kepada Yohanes Pembaptis, karena sang nabi menegur dosanya. Perempuan itu meninggalkan suaminya (Filipus), lalu kawin dengan iparnya, yaitu adik suaminya sendiri, Herodes Antipas. "Tidak boleh engkau mengambil istri saudaramu!" tegur Yohanes kepada Herodes. Sejak itu, Herodias berupaya membunuhnya, tetapi tidak dapat. Sekalipun Herodes menggunakan kuasanya untuk memenjarakan Yohanes, tetapi ia merasa segan, bahkan simpatik kepadanya (ay. 20). Lalu saat Herodes merayakan ulang tahun, dan tarian putri Herodias menyenangkan hatinya, ia berjanji mengabulkan apa pun permintaannya. Herodias memanfaatkan momentum itu. Melalui putrinya, dendamnya terlampiaskan. Yohanes dibunuh. Herodias pun merasa menang. Namun sebenarnya, ia malah hanya menambah dosa. Dendam hanya akan membuat kita remuk redam. Bikin wajah suram dan muram. Melahirkan tindakan kejam dan berakhir di neraka jahanam. Bahkan saat ia terlampiaskan, kita tetaplah rugi. Karenanya, sifat itu perlu diredam. Kita harus rela koreksi diri. Bertobat. Mengampuni. Maka hati kita pun menjadi adem dan tenteram. --HT/www.renunganharian.net SEBELUM KITA MENJADI REMUK REDAM KARENA DENDAM,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |