Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2021/02/14 |
|
Minggu, 14 Februari 2021 Bacaan : KEJADIAN 26:6-11 Setahun : Bilangan 5-6 Nas : ... maka dilihatnya Ishak sedang bercumbu-cumbuan dengan Ribka, isterinya. (Kejadian 26:8)
|
|
Dalam pesawat, persis di depan saya duduk seorang nenek. Beliau sedang menggunakan telepon pintarnya, dengan tampilan huruf berukuran besar sekali. Dari celah di antara dua kursi, terbacalah sepenggal obrolannya dengan sang suami. "Aku cinta padamu, " tulis suaminya. Ia pun segera mengetik balasan, "Cintaku padamu lebih besar lagi." Sambil menyudahi keusilan saya, hati ini pun berbisik, "Wah, mesranya nenek-kakek ini." Dalam Kitab Kejadian-terlepas dari ketidaksempurnaannya dalam membagi kasih kepada anak-anaknya (Kej. 25:28)-pasangan Ishak dan Ribka terbilang istimewa. Pertama, pada zamannya, mereka tergolong pasangan monogami yang langka. Kedua, cukup sering dinyatakan bagaimana perasaan yang menyala di hati mereka satu terhadap yang lain. Sejak perjumpaan pertama, perasaan cinta sudah membara di dada (Kej. 24:67). Atas kemandulan istrinya, Ishak memanjatkan doa yang kemudian terkabul (Kej. 25:21). Dan, dalam teks hari ini, kita membaca ungkapan kemesraan mereka sebagai suami istri (ay. 8)-yang selain ini hanya ada dalam syair Kitab Kidung Agung. Meskipun bukan segala-galanya, namun kemesraan adalah salah satu karunia Tuhan bagi pernikahan. Perannya sungguh tidak kecil. Cinta di antara suami istri bisa terawat sekaligus terpantau oleh hadirnya kemesraan. Jangan biarkan lamanya usia pernikahan, rutinitas, dan beban hidup menghentikannya. Setiap hari selalu menawarkan kesempatan kepada pasangan untuk saling mengungkapkan cinta dengan bahasa kemesraan. Mengutip lirik sebuah lagu pop di tahun 90-an, "Kemesraan ini janganlah cepat berlalu." --PAD/www.renunganharian.net KEMESRAAN ITU KARUNIA TUHAN YANG BERFUNGSI SEPERTI PUPUK
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |