Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2010/01/23 |
|
Sabtu, 23 Januari 2010 Bacaan : Matius 5:21,22; Lukas 10:25-37 Setahun : Keluaran 7-8; Matius 15:1-20 Nas : Aku berkata kepadamu: ... siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala (Matius 5:22)
|
|
Menurut PBB, genosida secara sederhana diartikan sebagai tindakan membasmi sekelompok orang berdasarkan kebangsaan, suku, ras, atau agamanya. Dalam sejarah, peristiwa ini sudah terjadi berulang kali. Beberapa di antaranya adalah genosida oleh NAZI di Jerman pada 1940-an dan genosida oleh ekstrimis suku Hutu di Rwanda pada 1994. Menurut Gregory Stanton, pendiri organisasi Genocide Watch, indikasi akan terjadinya genosida adalah tajamnya pemisahan antara kelompok "kami" dengan "mereka". Pemisahan ini kemudian dibakar dengan pemikiran bahwa "mereka" bukanlah manusia yang sederajat dengan "kami", sehingga "mereka" layak dibasmi. Sebagian orang Yahudi pada zaman Yesus juga pernah beranggapan bahwa hanya mereka yang benar. Bangsa-bangsa di luar Yahudi dianggap tidak sederajat dengan mereka. Hal ini berlaku pula untuk orang-orang Samaria, yang bagi orang-orang Yahudi adalah kafir (penyembah berhala) dan jahil (tidak peduli pada Tuhan). Pemikiran ini ditolak Yesus melalui perumpaman tentang orang Samaria yang murah hati. Bahwa kelompok orang yang selama ini dipinggirkan karena dianggap kafir, tetap Yesus sebut sebagai sesama manusia. Mungkin kita pernah berpikir, berkata, dan bertindak berdasarkan "kita" lebih baik dari "mereka". Ini hanya akan memunculkan benih kebencian. Keragaman agama, budaya, warna kulit, suku, ras, status sosial, dan sebagainya adalah anugerah Tuhan yang mesti kita rayakan. Apa pun perbedaan yang tampak, mereka berhak dan harus kita kasihi seperti kita mengasih diri sendiri. Dan, kita perlakukan sebagaimana kita ingin diri kita diperlakukan (Matius 7:12) -- ALS Semua orang, tanpa kecuali, adalah sama dan sederajat
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |