Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2024/01/01 |
|
Senin, 1 Januari 2024 Bacaan : FILIPI 2:5-11 Setahun : Kejadian 1-3 Nas : ... melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dalam keadaan sebagai manusia, .... (Filipi 2:7)
|
|
Kita tahu, banyak orang mengidamkan kekuasaan dan menempuh pelbagai cara untuk memilikinya. Tak jarang, kekuasaan dihayati sebagai kekuatan untuk merealisasikan (kadang bahkan memaksakan) keinginan-keinginan. Dengan kekuasaan (politik, ekonomi, teknologi, dll.), orang mau membuat apa yang diingini (kenyamanan, kekayaan, tatanan hidup, dll.) menjadi kenyataan. Tetapi, mari tengok Filipi 2:5-11. Kristus justru "mengosongkan diri-Nya". Putra Allah itu memiliki segala kuasa, tetapi Dia memilih lahir di kandang hina. Dia Raja Agung Mahamulia, tetapi memilih hidup amat bersahaja. Dia Putra Sang Mahatinggi, tetapi memilih jalan kerendahan. Dia berhak menuntut segala hal dari semua orang, tetapi memilih melayani semua orang. Dia berhak atas segala persembahan dan kurban, tetapi memilih mengurbankan diri bagi dunia. Anda lihat? Jangankan mengejar kekuasaan. Kristus justru mengosongkan diri, menanggalkan kekuasaan-Nya, demi manusia dan dunia. Karena cinta-Nya, Dia menanggalkan kebesaran-Nya, menjadi bayi kecil, lemah dan miskin. Karena cinta-Nya yang begitu besar, Dia rela menderita bahkan sampai wafat agar manusia dan dunia memiliki keselamatan dan damai. Karena itulah, Rasul Paulus berpesan agar kita meneladan Kristus (ay. 5), menanggalkan semua hasrat untuk berkuasa, dan menggantinya dengan hasrat untuk mengasihi dan melayani, seperti Kristus. Mengapa? Karena hanya jika hasrat untuk berkuasa digantikan dengan hasrat untuk mengasihi dan melayani, damai punya harapan untuk hadir di bumi. --EE/www.renunganharian.net SAMA SEKALI BUKAN KEKUASAAN, MELAINKAN CINTA KASIH,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |