Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Renungan Harian > Edisi Kamis, 24 Juli 2025
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 07/Edisi 2025 | edisi berikut
Kamis, 24 Juli 2025

Bacaan   : MATIUS 8:1-4
Setahun : Pengkhotbah 1-4
Nas       : Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. (Matius.8:3 TB)

Penerimaan, Baru Pemulihan

Kisah penyembuhan orang kusta dalam nas hari ini bisa berlangsung lebih singkat, menjadi "Yesus berkata ...." Benar. Cukup dengan perkataan-Nya yang penuh kuasa, Yesus sanggup menyembuhkan orang sakit kulit tersebut. Namun, mengapa Yesus memilih untuk mengulurkan tangan-Nya dan menyentuh orang itu terlebih dahulu?

Pada masa itu kusta adalah penyakit paling ditakuti. Orang yang dijangkiti gejala kusta harus mendatangi imam (Im. 13-14). Setelah memastikan penyakitnya, imam akan menyatakannya sebagai orang najis. Ia tidak boleh tinggal lagi bersama keluarganya, tetapi harus bergabung di perkampungan orang kusta, di luar kota. Jika bertemu dengan orang normal, ia harus memberi peringatan dengan berteriak, "Najis! Najis!" Ia juga tidak diperkenankan mengikuti ibadah. Ia menjadi orang buangan. Sampah masyarakat. Tersisih secara sosial dan secara ritual.

Yesus memahami kondisi tersebut, tetapi Dia tidak ikut menjatuhkan penghakiman. Sebaliknya, Dia berempati dan berbelas kasihan pada orang kusta itu. Dia pun menyentuhnya: mengagetkan orang banyak karena melanggar norma dan tradisi, tetapi pasti menghangatkan hati orang kusta itu. Sentuhan penerimaaan itu tentulah sangat bermakna bagi si kusta, menyingkirkan rasa ketersisihan yang ditanggungnya selama ini. Ia kembali diperlakukan sebagai sesama manusia dan dipulihkan martabatnya-bahkan sebelum ia sembuh.

Yesus memperlihatkan pola untuk memperlakukan orang-orang yang tersisih dalam masyarakat. Yang pertama dan terutama, kita perlu menerimanya sebagai sesama manusia. Dalam kasus si kusta, ia sembuh seketika. Namun, ada pula penyakit atau pergumulan hidup yang memerlukan proses panjang untuk mengatasinya. Penerimaan, bukan penghakiman, akan menjadi dasar untuk mendampingi orang tersebut secara efektif. --ARS/www.renunganharian.net

TANPA PENERIMAAN, PEMULIHAN AKAN BERLANGSUNG SECARA RAPUH.
DENGAN PENERIMAAN, PEMULIHAN MEMILIKI PIJAKAN YANG TEGUH.

 

Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria)

Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Pelayanan Gloria.
Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAYASAN PELAYANAN GLORIA

  e-RH Hari Ini
Edisi Selasa, 11 November 2025
Salah Perhitungan (BILANGAN 21:21-30)
  Arsip
< Juli 2025 >
M S S R K J S
    1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31    
Cari di Arsip e-Renungan Harian  Cari di e-RH
  
Arsip  Arsip (10380 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs RH
  Facebook RH
Facebook  Aplikasi RH
  Grup Diskusi RH
Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org