SABDA.org / PUBLIKASI / e-Renungan Harian / Edisi 2002 No. 20020908 -- KRITIKAN

Jemaat yang suka mengkritik pendetanya perlu mengubah kebiasaannya. Dan pendeta yang suka "mengkritik" jemaatnya perlu merenungkan kembali misinya. Pendeta yang penuh perhatian akan membangun gerejanya, dan jemaat yang penuh perhatian akan mendorong pendetanya untuk maju.

Dalam Ibrani 13:17, para pemimpin gereja dipanggil untuk menjaga jemaatnya agar tetap menjadi orang-orang yang berarti di hadapan Allah. Itu adalah perintah yang berat, tetapi itu adalah perintah Allah yang harus mereka lakukan. Dan pada ayat yang sama, para jemaat juga diingatkan tentang tanggung jawab mereka terhadap pemimpin mereka. Mereka harus tunduk dan terbuka terhadap koreksi-koreksi para pemimpin. Para pemimpin mereka kemudian akan bersukacita, bukannya bersedih, karena jemaatnya berusaha melakukan tugas-tugas yang telah ditunjukkan Allah pada mereka dengan setia.

Betapa tragisnya jika ternyata banyak anggota gereja yang tidak pernah belajar tentang hal ini. Sepanjang minggu para jemaat mengkritik pendetanya. Pada hari Minggu mereka pun mendengarkan khotbah pendetanya dengan berpikiran negatif. Kemudian mereka pulang dan menikmati hidangan makan malam kesukaan mereka. Mereka bukannya menikmati ayam goreng yang disajikan, melainkan asyik mengkritik pendetanya.

Apa pun posisi kita di dalam tubuh Kristus, mari kita bangun sesama dengan saling memperhatikan. Dan alih-alih saling menjelek-jelekkan, kita akan menemukan sukacita ketika melihat pendeta dan jemaatnya saling mendorong dan mengasihi-JEY

PENDETA YANG MENGKHOTBAHKAN FIRMAN ALLAH
MEMBUTUHKAN PUJIAN DARI UMAT ALLAH

M	S	S	R	K	J	S
1	2	3	4	5	6	7
8	9	10	11	12	13	14
15	16	17	18	19	20	21
22	23	24	25	26	27	28
29	30

Follow Us:

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI