SABDA.org / PUBLIKASI / e-Renungan Harian / Edisi 1999 No. 19990325 -- APAKAH KEBENARAN ITU?

Dewan juri. Penyelidikan. Tuduhan dan sanggahan. Jaksa. Berita yang bocor. Pengadilan kriminal. Pengadilan sipil. Terlalu sering orang yang bersalah dimenangkan dan keadilan dikesampingkan. Tampaknya, menegakkan kebenaran itu nyaris mustahil dilakukan.

Banyak orang telah menyerah terhadap kebenaran. Mereka berkata demikian, "Selamanya tak ada satu pun yang benar dalam diri setiap orang."

Benarkah demikian? Tidak! Itu sama artinya dengan mengatakan, "Semua pernyataan adalah salah." Namun jika semua pernyataan salah, maka pernyataan itu sendiri juga salah. Dan itu berarti menentang pernyataan itu sendiri.

Bentuk pemikiran modern ini disebut relativisme. Relativisme ialah paham yang mengatakan bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak, karena semua kebenaran itu relatif dalam setiap situasi yang ada.

Sebagai pengikut Kristus, kita mempercayai kebenaran yang mutlak dan mendasarkan keyakinan kita pada Alkitab yang mengatakan bahwa Yesus adalah kebenaran (Yohanes 1:14,17, 14:6). Saat Dia berdoa bagi sahabat-sahabat-Nya, Dia memohon kepada Bapa-Nya di surga untuk "menguduskan mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran" (Yohanes 17:17).

Apa pun yang Allah katakan selalu benar. Mengapa? Karena Dia menciptakan segalanya (Yohanes 1:1-3), Dia mengetahui segalanya (Ibrani 4:13), dan Dia tak mungkin berdusta (Ibrani 6:18).

Sekalipun kita tidak mengetahui kebenaran dari setiap hal yang terjadi di sekitar kita, kita tetap dapat memperoleh penghiburan dalam hal ini: kita mengenal Dia yang selalu berkata benar! -- DCE

DALAM KEBENARAN ALLAH TIDAK ADA SESUATU PUN YANG RELATIF

M	S	S	R	K	J	S
	1	2	3	4	5	6
7	8	9	10	11	12	13
14	15	16	17	18	19	20
21	22	23	24	25	26	27
28	29	30	31

Follow Us:

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI