Beranda | YLSA.org | Alkitab | Katalog | AI |
Utama > Publikasi > e-Renungan Harian > Edisi Selasa, 26 Mei 1998
  Tampilan cetak   edisi sebelum | 05/Edisi 1998 | edisi berikut
Selasa, 26 Mei 1998

Bacaan   : Kisah 7:51-8:2
Setahun : Mazmur 1-4
Nas       : Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" (Kisah 7:60)

DUNIA YANG MENGAMATI

Kita tidak harus selalu berada dalam situasi ideal untuk dapat menjadi saksi Kristus yang berhasil. Bahkan kehendak Allah tidak pernah terhalang oleh adanya berbagai kesukaran yang kita alami.

Stefanus adalah seorang saksi yang penuh kuasa sekalipun berada dalam situasi yang jauh dari ideal. Ia difitnah dan ditangkap (Kisah 6:8-15). Setelah mendengarkan pembelaan Stefanus yang panjang lebar, para pemimpin agama yang dipenuhi amarah itu menolak perkataan Stefanus, menyeretnya ke luar kota dan melemparinya dengan batu (7:1-53).

Itukah akhir kesaksian Stefanus? Tidak! Penyerahan dirinya yang penuh kerendahan hati untuk mati sebagai seorang martir dan doanya yang sama dengan doa Kristus ketika memohon agar Allah mengampuni para pembunuhnya, menjadi kesaksian yang luar biasa dari kehidupan Stefanus (7:54-60).

Namun, bagaimana hubungan kemartiran Stefanus dengan kehidupan kita sehari-hari? Dalam bukunya Life-Style Evangelism (Pewartaan Melalui Gaya Hidup), Joseph Aldrich menulis, "Ketika seorang non-Kristen mengamati umat Kristen dalam menanggapi tekanan dan penderitaan dengan reaksi yang dipimpin Roh, berarti ia melihat Allah bekerja dalam kehidupan manusia. Tanggapan Stefanus terhadap perajaman yang dilakukan atas dirinya menarik perhatian seseorang bernama Saulus! "Beberapa waktu kemudian Saulus menjadi pengikut setia dari Tuhannya Stefanus (Kisah 9-28).

Daripada berdoa meminta Allah mengangkat kesulitan-kesulitan kita supaya dapat bersaksi dengan lebih baik, marilah kita berdoa agar kita dapat bersaksi lebih baik melalui kesulitan-kesulitan itu. Siapa tahu, ada seorang "Saulus" lain yang sedang mengamati kita [JEY]


We often think that if life were smooth
We would a better witness be;
But God knows best -- that faith mid trials
Can honor Him more powerfully. -- Cetas

KITA DAPAT MEMBERIKAN KESAKSIAN YANG TERBAIK
DI SAAT-SAAT YANG TERBURUK

  e-RH Hari Ini
Edisi Jumat, 16 Mei 2025
Cukup (IBRANI 13)
  Arsip
< Mei 1998 >
M S S R K J S
          1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31            
Cari di Arsip e-Renungan Harian  Cari di e-RH
  
Arsip  Arsip (10197 edisi)
Berlangganan  Berlangganan
Situs  Situs RH
  Facebook RH
Facebook  Aplikasi RH
  Grup Diskusi RH
BARU!  Situs Renungan.co

Whatsapp Kontak Kami Tentang Kami
Situs ini dibuat oleh YLSA (Yayasan Lembaga SABDA)

Follow Us:

IG sabda_ylsa FB Yayasan Lembaga SABDA TW sabda_ylsa Link Mores
unblocked 76 agar.io 76 agario 76 slope 76 1v1.lol 76 geometry dash 76 retro bowl collage lesson 1 game classroom6x game cookie clicker 76 run 3 76 games 76 kays unblocked games 76 math test 99 math unblocked games 76 lesson 1 unblocked games lesson guru games
YT SABDA Alkitab Spotify Google Podcast Podcast SABDA Slideshare Slideshare SABDA

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI

Copyright © 1997- Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org