SABDA.org / PUBLIKASI / e-Renungan Harian / Edisi 1997 No. 19971125 -- IA BERSUNGGUH-SUNGGUH

Berulangkali, dengan lembut Tuhan mengucapkan kata-kata yang sangat meyakinkan umat-Nya: "Jangan takut." Namun betapa mudahnya kita menjalani hari-hari, seperti anak domba yang gentar, dalam takut dan cemas.

Mengapa kita takut? Mungkinkah karena kita memandang Allah sebagai Pribadi yang cenderung menahan berkat-Nya kepada kita?

Yesus dengan lembut meluruskan pandangan yang tak benar ini dengan mengatakan, "Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu" (Lukas 12:32). Ketika Yesus berkata, "Jangan takut," secara tidak langsung Dia mengatakan bahwa ketakutan itu tidak perlu sebab kita dapat mempercayai pemeliharaan Bapa.

Beberapa waktu berselang ketika sedang mengendarai mobil, saya merasa cemas akan beberapa masalah pribadi. Tiba-tiba kata-kata, "Jangan takut!" terlintas dalam benak saya yang sedang kacau. Sementara mobil saya terus melaju, sapaan Allah yang penuh kasih melenyapkan keraguan, dan saya berdoa, "Tuhan, pada saat Engkau berkata, 'jangan takut,' Engkau sungguh-sungguh dengan perkataan-Mu! Engkau ingin saya menerimanya dengan sepenuh hati dan itu berarti mempercayai kerinduan Bapa untuk memelihara saya dan kebutuhan-kebutuhan saya."

Yesus berkata bahwa Bapa kita di surga mengerti apa yang kita butuhkan, dan bila kita mencari Kerajaan-Nya terlebih dahulu, maka semua kebutuhan kita akan ditambahkan (ayat 30,31). Kita dapat mempercayai-Nya. Dia bersungguh-sungguh dengan perkataan-Nya [JEY]

At times our fears may loom solarge
We long for proof that God is near;
It's then our Father says to us,
"Have faith, My child, and do not fear." -- DJD

PENGOBATAN YANG SEMPURNA UNTUK MENGATASI RASA TAKUT
ADALAH MEMPERCAYAI ALLAH

M	S	S	R	K	J	S
						1
2	3	4	5	6	7	8
9	10	11	12	13	14	15
16	17	18	19	20	21	22
23	24	25	26	27	28	29
30

Follow Us:

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI