SABDA.org / PUBLIKASI / e-Renungan Harian / Edisi 1997 No. 19971008 -- "KAMU SALAH SEORANG DARI KAMI"

Seorang pengacara muda di sebuah firma hukum berkecil hati. Rekan kerja senior telah menetapkan standar yang sangat tinggi dan melatihnya dengan hati-hati. Ia bekerja dengan baik dalam beberapa sidang kecil, namun kalah dalam kasus besarnya yang pertama. Rekan kerjanya meninjau kembali kasus itu, menunjukkan kesalahannya, dan menyarankan strategi yang berbeda. Lalu ia kalah lagi dalam kasus berikutnya. Kritikan mereka pun semakin tajam. Ia merasa sangat kacau. Apakah mereka akan memecatnya?

Lalu seorang rekan kerja menariknya ke samping. "Dengar," katanya, "Kamu sedang belajar. Teruskan saja. Kamu akan mulai menang. Sementara itu, kedudukanmu tetap aman. Kamu adalah salah seorang dari kami." Kata-kata itulah yang sangat ia butuhkan.

Ketika saudara seiman kita jatuh secara rohani, kita juga perlu mendukungnya. Ia membutuhkan koreksi penuh kasih dan penerimaan yang membuatnya tidak putus asa dan mendorongnya bertumbuh semakin serupa dengan Kristus. Kita perlu memiliki hati yang berbelaskasihan agar dapat bersimpati dengan umat percaya yang lemah dan berkecil hati karena kelemahan mereka. Mereka bahkan mungkin merasa seperti orang berdosa yang tidak berpengharapan, dan bertanya-tanya apakah Allah telah meninggalkan mereka.

Kita tidak boleh meremehkan dosa. Kita harus menghadapinya dengan kerendahan hati dan kasih (Galatia 6:1). Kita perlu meyakinkan saudara seiman yang sedang bergumul, "Jangan putus asa. Teruslah melayani Tuhan. Kerjakan sebaik mungkin. Kamu tetap merupakan salah seorang dari kami" [DCE]

THINKING IT OVER
How can we show compassion yet not take sin lightly?
What happens when correction is not applied in love?
How would you want to be treated?

BERSABARLAH TERHADAP ORANG LAIN
SEBAGAIMANA ALLAH TELAH BERSABAR TERHADAP ENGKAU

M	S	S	R	K	J	S
			1	2	3	4
5	6	7	8	9	10	11
12	13	14	15	16	17	18
19	20	21	22	23	24	25
26	27	28	29	30	31

Follow Us:

CONTACT | GET INVOLVED! | DONASI