Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/94

e-Reformed edisi 94 (17-12-2007)

Kemuliaan dan Damai Sejahtera


Dear Reformed Netters,

Wah ..., tidak terasa tahun 2007 sudah akan meninggalkan kita dan 
tahun 2008 akan segera menyambut kita. Namun, melihat keadaan dunia 
yang kian tak menentu ini, kita tidak tahu apakah tahun 2008 akan 
menyambut kita dengan senyuman atau dengan tangisan. Tapi puji Tuhan, 
sebagai orang yang percaya, senyuman atau tangisan bukanlah hal yang 
perlu kita kuatirkan karena jika Tuhan ada di pihak kita, siapakah 
lawan kita?

Sebelum menutup sajian e-Reformed tahun ini, saya ingin mengucap 
syukur kepada Tuhan atas kebaikan-Nya yang telah menyertai pelayanan 
e-Reformed hingga saat ini. Pemeliharaan Tuhan sungguh sangat nyata. 
Saya yakin Anda pun pasti bisa memberikan kesaksian akan kebaikan 
Tuhan atas hidup Anda selama tahun 2007 ini. Nah, ucaplah syukur 
karena semua itu merupakan pengalaman yang sangat berharga yang 
membangun iman kita.

Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih untuk semua anggota e-
Reformed yang dengan setia terus bergabung bersama-sama sampai akhir 
tahun ini. Harapan saya, Anda mendapat berkat melalui keikutsertaan 
Anda di e-Reformed ini. Mari doakan agar hikmat Tuhan terus menyertai 
pelayanan e-Reformed di tahun 2008 dan biarlah pelayanan ini bisa 
semakin ditingkatkan. Bagaimana caranya? Saya menantikan usulan-usulan 
Anda.

Sebelum kita berpisah di tahun ini, saya juga ingin mengucapkan 
`Selamat Hari Natal 2007 kepada semua anggota e-Reformed`, damai 
sejahtera Tuhan kiranya senantiasa menyertai kita semua, dari sekarang 
sampai Maranatha.

Sebagai hadiah Natal, silakan nikmati renungan Natal yang disampaikan 
oleh Pdt. Albert Konaniah di bawah ini. Biarlah pada perayaan Natal 
ini, kita dapat merasakan kemuliaan Allah yang ada di tempat yang 
mahatinggi, karena tanpa Dia ditinggikan, tidak ada damai sejahtera 
yang akan turun ke bumi.

Haleluya! Bagi Dia kemuliaan untuk selama-lamanya.

Redaksi e-Reformed,
Yulia Oeniyati
< yulia(at)in-christ.net >

======================================================================

                     KEMULIAAN DAN DAMAI SEJAHTERA
                     =============================

Pada malam ketika Tuhan Yesus dilahirkan, para malaikat dan bala
tentara surga memuji Allah dan berkata, "KEMULIAAN BAGI ALLAH DI
TEMPAT YANG MAHA TINGGI DAN DAMAI SEJAHTERA DI BUMI DI ANTARA MANUSIA
YANG BERKENAN KEPADANYA" (Lukas 2:14). Betapa sederhananya kedua
kalimat pujian tersebut, namun di dalamnya terkandung dua pemberitaan
penting, yakni: KEMULIAAN dan DAMAI SEJAHTERA. Berita pertama
berkenaan dengan yang berada di tempat yang mahatinggi dan berita
kedua berkenaan dengan yang berada di bumi. Di tempat yang mahatinggi
ada KEMULIAAN dan di bumi ada DAMAI SEJAHTERA. KEMULIAAN dan DAMAI
SEJAHTERA saling berkaitan erat, tetapi urutannya terlebih dahulu
harus ada KEMULIAAN di tempat yang mahatinggi, barulah kemudian ada
DAMAI SEJAHTERA di bumi. Jika kita terlebih dahulu mengutamakan
KEMULIAAN di surga, barulah kita bisa mendapatkan DAMAI SEJAHTERA
Allah di bumi.

I.  Malaikat Allah memproklamasikan, "KEMULIAAN BAGI ALLAH DI TEMPAT
    YANG MAHATINGGI" -- Walaupun Tuhan Yesus dilahirkan di dalam
    palungan yang hina, namun kelahiran tersebut memuliakan Allah.

    1. Ia dilahirkan oleh seorang anak dara, hal ini membuktikan
       kesejatian nubuat para nabi Allah.        

       Kira-kira tujuh ratus tahun sebelum kelahiran Tuhan Yesus,
       Allah bernubuat melalui nabi Yesaya, "Seorang perempuan muda
       mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia
       akan menamakan Dia Immanuel" (Yes. 7:14). Kelahiran dari
       seorang anak dara adalah peristiwa yang ajaib di dunia ini.
       Selain dari anak dara Maria yang mengandung dari Roh Kudus dan
       melahirkan Tuhan Yesus, sepanjang sejarah umat manusia tidak
       pernah terjadi peristiwa yang sama ini sebab hal ini adalah
       peristiwa yang bertentangan dengan hukum alam. Jikalau bukan
       Allah sendiri yang memberikan janji itu dan menggenapi-Nya,
       mustahillah peristiwa ini akan terjadi. Tuhan Yesus dilahirkan
       dari anak dara mutlak bukanlah perbuatan manusia, mutlak bukan
       suatu kisah dongeng karena ada fakta sejarah. Dan hal ini
       merupakan perbuatan kuat kuasa Allah yang melampaui sejarah dan
       alam. Dengan demikian, bukankah sudah sepantasnya KEMULIAAN
       diberikan kepada Allah di tempat yang mahatinggi?

    2. Kelahiran Tuhan Yesus membuktikan besarnya kasih Allah kepada
       umat manusia.        
       
       Ketika nabi Yesaya bernubuat, "Sebab seorang anak telah lahir
       untuk kita, seorang putera telah diberikan kepada kita; lambang
       pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang:
       Penasehat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, Raja
       Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan
       berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaan-Nya,
       karena Ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan
       kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya" (Yes. 9:5-6).

       Orang Israel yang merindukan kedatangan Mesias ingin
       menyaksikan kedatangan-Nya di antara mereka karena Dialah yang
       akan mengadakan penyelamatan besar bagi mereka. Mereka tidak
       pernah membayangkan bahwa Mesias ini -- Tuhan Yesus yang begitu
       hina dan papa dilahirkan dalam palungan. Palungan yang kotor
       bagaimana dapat diserasikan dengan Allah yang Perkasa, Bapa
       yang kekal? "Ia yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
       menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus
       dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,
       dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
       manusia" (Fil. 2:6-7). Kesungguhan kenosis-Nya (pengosongan
       Diri-Nya) itulah yang menunjukkan hormat dan kemuliaan-Nya.
       Pemazmur berkata, "Aku hendak bersyukur sangat kepada Tuhan
       dengan mulutku, dan aku hendak memuji-muji Dia di tengah-tengah
       orang banyak. Sebab Ia berdiri di sebelah kanan orang miskin
       untuk menyelamatkannya dari orang-orang yang menghukumnya"
       (Maz. 109:30-31).

II. Malaikat Allah juga memproklamirkan, "DAMAI SEJAHTERA DI BUMI DI
    ANTARA MANUSIA YANG BERKENAN KEPADANYA." Sebenarnya, kelahiran
    Tuhan Yesus tidak mengakibatkan DAMAI SEJAHTERA bagi bumi;
    kelahiran-Nya malah mengakibatkan kecemburuan serta
    ketidaktenangan hati raja, sehingga mendatangkan terjadinya
    pembunuhan kanak-kanak di bawah usia dua tahun di seluruh tanah
    Yudea. Ketika Ia mulai menjalankan pelayanan-Nya di bumi ini,
    tidak ada sambutan yang baik dari manusia, Ia ditolak bahkan
    timbul pula perpecahan di bumi ini karena Dia. Tuhan Yesus
    sendiri bersabda, "Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa
    damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai,
    melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang, akan ada
    pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan
    dua dan dua melawan tiga" (Luk. 12:51-53; Mat. 10:34-36). Jika
    demikian, mengapa malaikat berkata "DAMAI SEJAHTERA di bumi bagi
    manusia yang berkenan kepada-Nya"? DAMAI SEJAHTERA macam apakah
    yang dimaksudkan malaikat Allah itu? 

    1. DAMAI SEJAHTERA yang didatangkan karena berdamai dengan Allah.
       Jikalau manusia tidak mengenal Allah, ia tidak akan memiliki
       DAMAI SEJAHTERA, sebab pemazmur berkata, "Sungguh, kami habis
       lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami
       terkejut. Engkau menaruh kesalahan kami dihadapan-Mu, dan dosa
       kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu" (Maz. 90:7-8).
       Sebab itu, jika manusia ingin mendapatkan DAMAI SEJAHTERA, ia
       harus terlebih dahulu berdamai dengan Allah, -- yakni Sumber
       DAMAI SEJAHTERA itu. Namun, oleh karena Allah adalah kudus dan
       adil, sedangkan manusia adalah berdosa, bagaimanakah orang
       berdosa dapat mendekatkan diri dengan Allah yang kudus? Rasul
       Paulus berkata, "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman,
       kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan
       kita, Yesus Kristus" (Rom. 5:1). Karena di atas kayu salib,
       Tuhan Yesus telah menjadi Korban penebusan dosa bagi kita
       sehingga orang yang percaya kepada-Nya, dosanya diampuni serta
       diperdamaikan dengan Allah. Kesukacitaan dan DAMAI SEJAHTERA
       yang diberikan karena pembenaran oleh iman ini tidak lain
       adalah DAMAI SEJAHTERA yang dibawa Tuhan Yesus melalui
       kelahiran-Nya.

    2. DAMAI SEJAHTERA di dalam Kristus. 
       DAMAI SEJAHTERA yang kita peroleh karena berdamai dengan Allah 
       ini, juga adalah DAMAI SEJAHTERA karena jiwa kita diselamatkan 
       oleh Tuhan, juga merupakan DAMAI SEJAHTERA dalam kehidupan 
       kita. Namun, manusia berada di tengah pergolakan dunia, di mana 
       perubahan politik dan ekonomi sangat tidak menentu, beban
       kehidupan yang semakin berat, serta penantian masa depan yang
       masih merupakan tanda tanya bagi kita. Kesemuanya ini
       mengakibatkan banyak orang Kristen kehilangan DAMAI SEJAHTERA
       dan kesukacitaan dalam hati. Tuhan Yesus bersabda, "DAMAI
       SEJAHTERA-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak
       seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu" (Yoh. 14:27). Maka
       bagaimana pun besarnya bahaya dan pergolakan bumi, betapa pun
       besarnya penderitaan, kesemuanya ini tidak mampu mengguncangkan
       hati kita. Jikalau kita berada dalam Kristus, kita memiliki
       DAMAI SEJAHTERA Tuhan, dan DAMAI SEJAHTERA ini tidak dapat
       direbut oleh dunia ini, bahkan DAMAI SEJAHTERA ini akan membawa
       kita untuk mengalahkan dunia. 

       Rasul Paulus berkata, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang 
       apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu 
       kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 
       DAMAI SEJAHTERA Allah, yang melampaui segala akal, akan 
       memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus" (Fil.
       4:6-7). Hendaklah orang Kristen belajar bagaimana mendapatkan 
       DAMAI SEJAHTERA dalam Kristus. Bukan saja menyerahkan hidup 
       kita ke dalam tangan-Nya, juga belajar untuk tidak kuatir, 
       belajar untuk menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan, melalui
       doa dan ucapan syukur menyatakan segala sesuatu kepada Tuhan;
       dengan yakin bersandar sepenuhnya kepada-Nya. Dengan demikian,
       hati dan pikiran kita akan beroleh perlindungan Tuhan dan DAMAI
       SEJAHTERA yang sempurna kita miliki. Keadaan boleh
       berubah-ubah, tetapi hati kita tidak akan bimbang dan gelisah
       karena DAMAI SEJAHTERA telah dikaruniakan Tuhan kepada orang
       yang berkenan kepada-Nya.

       Dewasa ini, dunia dipenuhi oleh ketidakpercayaan dan
       kedurhakaan kepada Tuhan, hati manusia jauh dari Allah, mereka
       menyembah kepada kesia-siaan, meninggikan diri, serta
       menyangkal keberadaan Allah. Apa yang kita saksikan dengan
       mata, dan yang kita dengar melalui telinga; semuanya adalah
       kisah penipuan, kekejaman, kecongkakan, kepalsuan, kebobrokan,
       dan kejahatan manusia semata-mata. Menghadapi semua fakta ini,
       apa yang sudah dilakukan oleh anak-anak Allah di dunia ini?
       Semoga peringatan hari Natal -- hari kelahiran Tuhan Yesus --
       menggemakan pemberitaan serta puji-pujian yang sama seperti
       yang dinyanyikan para malaikat dan bala tentara surga tersebut,
       yakni "KEMULIAAN BAGI ALLAH DI TEMPAT YANG MAHATINGGI, DAN
       DAMAI SEJAHTERA DI BUMI DI ANTARA MANUSIA YANG BERKENAN
       KEPADA-NYA."

======================================================================
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Berita SAAT 1998
Judul artikel: Kemuliaan dan Damai Sejahtera
Penulis      : Pdt. Albert Konaniah
Halaman      : 1 -- 2

------------------------- ><> e-Reformed <>< -------------------------
Anda terdaftar dengan alamat: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Kontak Redaksi  : < reformed(a t)sabda.org >
Untuk mendaftar : < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Untuk berhenti  : < unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Arsip e-Reformed: < http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed >
SOTeRI          : < http://reformed.sabda.org/ >
><>  e-Reformed -------------------------------------- e-Reformed  <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org