Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-reformed/136

e-Reformed edisi 136 (28-1-2013)

Mempersiapkan Khotbah Ekspositori (1)

______________________Milis Publikasi e-Reformed______________________

e-Reformed -- Mempersiapkan Khotbah Ekspositori (1)
Edisi 136/Januari 2013

DAFTAR ISI:
ARTIKEL: PENGANTAR MEMPERSIAPKAN KHOTBAH EKSPOSITORI
STOP PRESS: KUMPULAN BAHAN PASKAH DARI YLSA

Dear e-Reformed Netters,

Publikasi e-Reformed Januari dan Februari baru saja saya kirimkan ke mailbox 
Anda. Maaf untuk keterlambatannya.

Berhubung banyak di antara Anda yang mengakses email kami lewat fasilitas 
mobile, maka saya mencoba untuk tidak mengirimkan email yang besar/panjang. 
Karena itu, artikel yang saya kirimkan berikut ini saya bagi menjadi dua email 
(Bagian 1 dan Bagian 2), berarti dua kiriman. Demikian informasi singkat dari 
saya, selamat menyimak.

Artikel "PENGANTAR MEMPERSIAPKAN KHOTBAH EKSPOSITORI" ini, saya ambil dari 
tulisan Ramesh Richard, dalam bukunya yang berjudul "Preparing Expository 
Sermons". `Simplicity` dan `to the point`, adalah kesan pertama saya ketika 
membaca buku ini. Keprihatinan dia dan kerinduan dia, menjadi keprihatinan saya 
dan kerinduan saya juga. Inilah alasan mengapa saya memilih artikel ini untuk 
edisi e-Reformed Januari dan Februari 2013.

Seandainya,... semua pengkhotbah bisa memahami kepentingan khotbah ekspositori, 
dan melakukan khotbah ekspositori dalam kebaktian hari Minggu, maka dijamin 
gereja akan memiliki fondasi yang kuat dan jemaat akan mendapat makanan yang 
bergizi sehingga memungkinkan mereka bertumbuh secara rohani. Karena itu, mari 
kita berdoa supaya kita bisa menjadi pengkhotbah ekspositori.

Seandainya,... Anda adalah pengkhotbah yang tidak percaya bahwa Alkitab adalah 
diinspirasikan oleh Allah, maka saya sarankan Anda untuk bertobat atau berhenti 
berkhotbah!

Seandainya,... Anda adalah pengkhotbah yang percaya bahwa untuk berkhotbah tidak 
perlu persiapan, maka saya sarankan Anda untuk bertobat atau berhenti 
berkhotbah!

Maka, kita tidak perlu berandai-andai lagi...

Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Yulia Oeniyati
< yulia(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >


          ARTIKEL: PENGANTAR MEMPERSIAPKAN KHOTBAH EKSPOSITORI: 
     MOTIVASI, DEFINISI, DAN IKHTISAR PROSES PERSIAPAN KHOTBAH (Bag. 1)

Di sebuah kios seni di luar Hotel Kwara di Ilorin, Kwara, Nigeria, Anda bisa 
menemukan patung-patung kayu indah karya Daniel. Sebagai seorang pematung yang 
terampil, ia memilih kayu mahoni terbaik dan mengubahnya, seperti yang 
dikatakannya, menjadi "sebuah keindahan (dan terkadang kegembiraan) abadi."

Saya mendapat kesempatan untuk mengamati Daniel ketika dia memahat sepotong 
kayu. Di tangannya, sepotong kayu itu memiliki harapan. Memahat adalah sebuah 
seni sekaligus keahlian. Keahlian memahat dimiliki oleh semua pematung yang 
terampil. Akan tetapi, dimensi seni diperlukan untuk menciptakan sebentuk patung 
yang benar-benar indah. Setiap patung karya Daniel adalah ciri khas dari bakat 
seni, latihan, dan komitmennya dalam bekerja.

Kami mengawali percakapan. Dia menggambarkan prosesnya dengan cerdas, "Pohon 
adalah sesuatu yang dibuat Allah; patung adalah sesuatu yang dibuat oleh Daniel 
dari apa yang dibuat Allah."

Dalam ucapannya yang lugas itu, saya menemukan begitu banyak kesamaan dengan 
proses mempersiapkan dan menyampaikan sebuah khotbah ekspositori. Alkitab adalah 
sesuatu yang dibuat Allah; khotbah adalah sesuatu yang kita buat dari apa yang 
dibuat Allah. Banyak orang dapat mencontoh metodenya. Para pengkhotbah yang 
terampil memiliki ciri-ciri umum dalam pendalaman Alkitab dan penyampaian 
khotbah. Namun sebagai seni, khotbah Anda secara unik adalah karya Anda. Sebuah 
kombinasi dari bakat, latihan, dan kerja keras yang akan memberi sentuhan 
personal bagi karya Anda.

Tentu saja, ada perbedaan antara sebuah patung kayu dan khotbah Anda -- yaitu 
kehidupan itu sendiri! Sebuah pohon hidup diubah menjadi sebentuk keindahan yang 
mati. Khotbah Anda, dalam bimbingan Allah yang hidup, mengubah Firman yang hidup 
dari Allah menjadi sebuah khotbah yang menyatakan, menyampaikan, dan menciptakan 
kehidupan bagi para pendengar Anda. Khotbah Anda lebih dari sebuah keindahan dan 
kegembiraan abadi. Khotbah Anda adalah suatu kehidupan abadi.

Perlunya Khotbah Ekspositori

Sayangnya, beberapa pengkhotbah tidak memercayai bahwa Alkitab adalah sesuatu 
yang dibuat Allah. Ada pengkhotbah-pengkhotbah yang belum bertobat yang memenuhi 
mimbar-mimbar di seluruh dunia. Mereka tidak memercayai baik Firman dari Allah 
maupun Allah yang berfirman itu. Saya melakukan surat-menyurat rutin dengan 
seorang pendeta senior, seorang pria baik yang takut akan Allah yang dikelilingi 
para pendeta yang belum bertobat. Mereka telah mengancam untuk menyingkirkannya 
karena pendirian injilinya. Mereka tidak percaya bahwa Alkitab adalah firman 
yang diinspirasikan oleh Allah.

Beberapa pengkhotbah lain percaya bahwa khotbah dapat dibuat tanpa Alkitab. 
Mereka mencari perumpamaan masa kini atau peristiwa berita yang layak 
disampaikan di mimbar. Biasanya khotbah-khotbah semacam ini ditemukan di mimbar-
mimbar kaum terpelajar dengan berbagai ilustrasi yang diambil dari dunia 
olahraga, musik, politik, dan kebudayaan, namun isi alkitabiah khotbah-khotbah 
itu sangat sedikit. Di sebuah kota besar di Asia, seorang awam yang cerdas 
mengeluhkan ketidakhadiran Alkitab dalam khotbah pendetanya. "Pendeta saya tidak 
percaya bahwa Alkitab cukup relevan bagi jemaatnya," katanya. "Pendeta saya 
tidak memberi makan domba-dombanya, tetapi dia menyapa jerapah!"

Sementara itu, ada beberapa pengkhotbah lain yang tidak percaya bahwa mereka 
harus mempersiapkan sebuah khotbah. Mereka tidak bekerja keras dalam pelayanan 
mimbar. Dengan sikap yang santai, mereka cenderung berharap akan dipenuhi secara 
ilahi menjelang waktu berkhotbah. Seorang rekan pendeta yang memegang falsafah 
persiapan khotbah seperti ini mengalami kejutan hebat di atas mimbar ketika dia 
menantikan perkataan dari surga di menit-menit terakhir. Suasana hening. Ia 
bercakap-cakap dengan Allah mengenai janji ilahi untuk memenuhi para hamba-Nya 
dengan pesan-pesan ilahi. Suasana hening. Akhirnya, dalam keputusasaan yang 
menyengsarakan dia memohon, "Ya Allah, beritahukanlah kepada hamba-Mu ini 
sesuatu untuk dikhotbahkan pagi ini." Lalu Allah menjawabnya, "Anakku, kamu 
tidak mempersiapkannya!"

Akhirnya, beberapa pengkhotbah tidak menjadikan khotbah sebagai ujung tombak 
dalam pelayanan mereka. Mereka tidak lagi menjadikan khotbah sebagai prioritas 
pelayanan, tapi malah mengangkat pelayanan konseling, kepengurusan dalam 
organisasi, atau beberapa acara yang mendesak lainnya menjadi prioritas lebih 
tinggi. Tugas mengajarkan Alkitab telah menjadi urutan kedua dalam hierarki 
tugas-tugas pelayanan, sedangkan kebutuhan-kebutuhan jemaat yang mendesak telah 
menyedot energi utama sang pengkhotbah.

Suatu pagi ketika seorang teman kembali dari menghadiri kebaktian di gereja, 
saya bertanya tentang khotbah disampaikan oleh pendeta. Ia menjawab bahwa tema 
kebaktian Minggu itu adalah "Tiga Kata yang Harus Digunakan Setiap Orang 
Kristen." "Lalu, apa saja tiga kata itu?" saya bertanya. Ia menjawab, "Terima 
kasih, tolong, dan maaf."

Seseorang tidak perlu pergi ke gereja untuk mempelajari aturan-aturan dalam tata 
krama sosial, meskipun tidak ada salahnya mempelajari hal-hal itu di sana. 
Pendeta macam apa yang tidak mengharapkan aturan-aturan kesopanan sosial 
tersebut berlaku di pertemuan majelis? Akan tetapi, jika hal-hal itu adalah 
bagian utama dalam menu rutin kebaktian Minggu, maka gereja, pendeta, dan jemaat 
akan mengalami kelaparan rohani.

Buku ini dirancang untuk membantu Anda mengatasi kelemahan-kelemahan pelayanan 
mimbar yang telah tertulis di atas dan mengajak Anda mengejar penyampaian 
khotbah ekspositori sebagai cara hidup dan pelayanan.

Pengaruh Khotbah Ekspositori

Khotbah ekspositori akan memengaruhi hidup Anda, yaitu dapat membantu Anda untuk:
- bertumbuh secara pribadi dalam pengetahuan dan ketaatan melalui kontak dengan 
  firman Allah secara disiplin,
- menghemat waktu dan energi yang digunakan untuk memilih khotbah setiap minggu,
- menyeimbangkan bidang "keahlian" dan tema-tema favorit Anda dengan luasnya 
  pikiran Allah dalam Alkitab.

Khotbah ekspositori akan memengaruhi jemaat Anda karena membantu Anda untuk:

- setia dengan teks dan relevan dengan konteks dalam pelayanan reguler Anda,
- menerapkan strategi untuk melengkapi dan menyemangati jemaat Anda untuk 
  memiliki kesetiaan jangka panjang kepada Allah dan pelayanan,
- mengatasi kecenderungan untuk mengarahkan khotbah kepada pribadi atau kelompok 
  tertentu dan terlindung dari tuduhan tersebut,
- menghindari melompati tema yang tidak sesuai dengan selera atau temperamen 
  Anda pada suatu hari,
- melakukan pelayanan terpadu di tengah berbagai peran dan tuntutan kepada Anda 
  sebagai gembala,
- meningkatkan wibawa pelayanan pastoral karena Anda berdiri di bawah kuasa 
  firman Allah ketika Anda berkhotbah,
- mengintegrasikan percakapan di gereja dalam lingkup khotbah minggu itu,
- menyampaikan maksud Allah bagi jemaat Anda seperti yang diperlihatkan oleh 
  para pemimpin pelayanan,
- mengarahkan jemaat pada visi bersama, dengan demikian membantu Anda 
  menunjukkan kebutuhan pengerja untuk mencapai visi itu,
- mendorong jemaat untuk bertindak dalam menerapkan program gereja dengan 
  perkenan Allah,
- mengumpulkan kredibilitas yang dibutuhkan untuk memimpin gereja menuju 
  perubahan,
- memberi contoh pelayanan efektif bagi pengajar dan pengkhotbah masa kini dan 
  yang akan datang,
- menyusun kerangka program kehidupan rohani bersama,
- membuat jemaat Anda terdidik secara alkitabiah.

Pada intinya, khotbah ekspositori akan membantu pengkhotbah menyebarluaskan 
rancangan Allah bagi jemaat-Nya.

Oleh karena itu, mempersiapkan sebuah khotbah adalah sebuah seni, keahlian, 
kedisiplinan diri, dan relasi. Khotbah yang efektif adalah hasil perpaduan 
antara dinamika rohani dengan metode terperinci. Dinamika persiapan khotbah 
muncul dari relasi pengkhotbah dengan Tuhan sumber firman. Hal ini merupakan 
latihan serius yang harus dibungkus dalam doa supaya ia dimampukan oleh Roh 
Kudus, mulai dari kontak pertama pengkhotbah dengan teks Alkitab.

Bagaimanapun juga, buku ini bertujuan untuk membahas mekanisme persiapan khotbah 
-- yakni aspek seni dan keahlian dalam penyusunan khotbah dari Kitab Suci.

Definisi

Khotbah ekspositori adalah tentang Alkitab dan jemaat Anda. Ada banyak definisi 
yang baik tentang khotbah ekspositori. Berikut ini adalah definisi yang saya 
gunakan: Khotbah ekspositori adalah pemasakinian pernyataan pokok teks Alkitab 
yang berasal dari metode penafsiran yang tepat serta dinyatakan melalui sarana 
komunikasi yang efektif untuk menasihati pikiran, menginsafkan hati, dan 
memengaruhi perilaku menuju kesalehan. Unsur-unsur definisi tersebut membantu 
kita memahami tugas ekspositori dari berbagai dimensi dan dalam berbagai 
tingkatan.

1. Hakikat Khotbah Ekspositori

Hakikat khotbah ekspositori berkaitan dengan isi. Mari melihat kembali 
definisinya untuk menggarisbawahi inti eksposisi tekstual: Khotbah Ekspositori 
adalah "pemasakinian pernyataan pokok teks Alkitab" yang diperoleh dari metode 
penafsiran yang tepat serta dinyatakan melalui sarana komunikasi yang efektif 
untuk menasihati pikiran, menginsafkan hati, dan memengaruhi perilaku menuju 
kesalehan.

  1.1. Pemasakinian

  Pemasakinian adalah tugas utama pengkhotbah ekspositori, dia mengambil apa 
  yang ditulis berabad-abad lampau dan menyajikan relevansinya bagi jemaat masa 
  kini. Dia tidak memperbaiki Kitab Suci. Alkitab sudah relevan dengan 
  persoalan-persoalan manusia. Akan tetapi, pengkhotbah membuat pernyataan-
  pernyataan Allah bermakna bagi jemaat lokal. Khotbah ekspositori menyajikan 
  secara modern kehendak-kehendak Allah bagi jemaat.

  Pengkhotbah menghadapi dua kenyataan mendasar: teks Alkitab dari abad awal dan 
  konteksnya untuk abad ini. Beberapa pengkhotbah memberi penekanan pada teks 
  tetapi membuatnya tidak relevan dengan konteks modern. Yang lainnya memberi 
  penekanan pada konteks modern dan tidak setia pada teks.

  Seseorang yang ahli dalam eksegesis mempelajari makna teks Kitab Suci untuk 
  mencari tahu apa yang Allah katakan ketika teks itu ditulis. Pengkhotbah yang 
  alkitabiah melakukan percakapan kreatif dan menyeimbangkan tuntutan teks dan 
  konteksnya untuk menyatakan signifikansi Kitab Suci bagi kita di masa kini. 
  Dia tidak mengingkari ataupun mengompromikan kenyataan dalam teks kuno ataupun 
  konteks modern. Berikut ini adalah diagram proses pemasakinian:

 -------------------------              ---------------------------
 | Firman Tuhan          |              |  Dunia                  |
 | Kitab Suci            ----------------  Budaya                 |
 | Teks                  Kontemporerisasi  Jemaat                 |
 | Arti                  ----------------  Signifikansi           |
 | "Inilah firman Tuhan" |              |  "kepada umat manusia"  |
 -------------------------              ---------------------------

  1.2. Pernyataan Pokok Teks Alkitab

  Sepanjang sejarah khotbah ekspositori (dan teori komunikasi), kebanyakan ahli 
  homiletika telah diyakinkan bahwa pernyataan tunggal harus meresapi 
  keseluruhan khotbah. Perbedaannya terletak pada di bagian mana dan bagaimana 
  orang mendapatkan pernyataan pokok ini.

  Dalam menguraikan Alkitab, ada dua kemungkinan sumber pokok pikiran. 
  Pengkhotbah yang memberikannya atau teks Alkitab yang menyediakannya. Dalam 
  eksposisi topikal, pengkhotbahlah yang memilih tema. Dalam eksposisi tekstual, 
  teks Alkitablah yang menyediakan tema. Perbandingan berikut ini menunjukkan 
  sifat, kelebihan, dan kekurangan eksposisi topikal dan eksposisi tekstual:

  a. Eksposisi Topikal
     Sifat      : Pengkhotbah memilih tema dan menentukan pengembangan khotbah.
     Kelebihan  : - Relevansi langsung
                  - Sepertinya lebih mudah dilakukan.
     Kekurangan : - Teks di bawah kuasa pengkhotbah
                  - Energi terbuang ketika memilih tema-tema khotbah.

  b. Eksposisi Tekstual
     Sifat      : Teks Alkitab menyediakan tema dan menentukan tujuan, tolok 
                  ukur, dan persiapan khotbah.
     Kelebihan  : - Relevansi jangka panjang
                  - Membutuhkan kedisiplinan dari pihak pengkhotbah.
     Kekurangan : - Pengkhotbah di bawah kuasa teks
                  - Membutuhkan kedisiplinan dari pihak pengkhotbah
                  - Pengkhotbah mungkin mengalami kebuntuan dalam hal-hal kecil.

Eksposisi adalah suatu kata multidimensi yang muncul dari akar bahasa Latin, 
expositio(-onis) artinya "menyatakan". Eksposisi Alkitab menguraikan, 
mengungkapkan, dan menyingkapkan Alkitab kepada jemaat dan jemaat kepada 
Alkitab. Eksposisi tekstual menguraikan makna teks Alkitab dan signifikansinya 
untuk konteks saat ini. Eksposisi ini mengungkapkan pernyataan tunggal yang 
dirangkaikan ke dalam khotbah. Eksposisi ini juga membawa jemaat masa kini 
kepada kebenaran-kebenaran dan pernyataan-pernyataan Allah yang ditemukan dalam 
teks tertentu.

Tiga Pertanyaan untuk Diajukan tentang Isi Eksposisi Tekstual

  1. Sudahkah saya menguraikan apa yang dinyatakan dalam teks?
  2. Sudahkah saya mengungkapkan pernyataan pokok teks itu dalam kata-kata yang 
     jelas dan kontemporer?
  3. Sudahkah saya membawa jemaat kepada kebenaran-kebenaran dan pernyataan-
     pernyataan Allah untuk kemudian mempelajari dan menaatinya? (/t Dicky)

Diterjemahkan dari:
Judul buku: Preparing Expository Sermons
Judul asli artikel: Motivation, Definition, and Overview of the Process
Penulis: Ramesh Richard
Penerbit: Baker Books, Michigan, 2001
Halaman: 15 -- 29

Kontak: reformed(at)sabda.org
Redaksi: Yulia Oeniyati, dan Ryan
Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-Reformed(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(at)hub.xc.org
Arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org