Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/87

e-Penulis edisi 87 (16-6-2011)

Menulis Novel (II)

__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________
                          Edisi 087/Juni/2011
                        Tema: Menulis Novel (II)

DAFTAR ISI
DARI REDAKSI: MENULIS NOVEL, KENAPA TIDAK?
TIP MENULIS: TIP-TIP MENULIS NOVEL
TOKOH PENULIS: LEW WALLACE, KEHIDUPAN DAN WARISANNYA
PENA MAYA: LAURAINESNELLING.COM

               DARI REDAKSI: MENULIS NOVEL, KENAPA TIDAK?

Menulis novel bisa dibilang susah-susah gampang. Mungkin beberapa
orang berpikir bahwa menulis novel itu lebih mudah karena alur cerita
dan tokohnya bisa dibuat sesuai keinginan kita. Akan tetapi, beberapa
orang bisa saja merasa sulit menulis novel, karena bingung harus
memulai dari mana. Sebenarnya bagaimana caranya menulis novel yang
baik dan benar? Jangan khawatir! Anda dapat menemukan jawabannya dalam
kolom tip edisi ini. Simak juga biografi salah satu penulis novel
terkenal, Lew Wallace dan informasi situs salah satu penulis novel
yang cukup menarik. Ingin tahu situs apa yang dimaksud? Simak sajian
kami.

Staf Redaksi e-Penulis,
Sri Setyawati
< http://pelitaku.sabda.org >

"Meniru adalah awal dari sebuah seni" -- Aristoteles

                 TIP MENULIS: TIP-TIP MENULIS NOVEL
                 Ditulis oleh: Santi Titik Lestari

Menulis novel tidaklah semudah menulis cerpen atau artikel. Cerita
yang disajikan dalam novel memerlukan beberapa tahap/urutan hingga
menjadi kesatuan alur yang menceritakan kehidupan tokoh. Proses
membuat novel memang perlu waktu lebih banyak. Ada beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan dalam menulis novel.

1. Pahami benar langkah-langkah pembuatan novel.

Temukanlah ide yang menarik. Lalu, buatlah sinopsisnya agar Anda bisa
mengembangkan ide dan memaparkan karakteristik tokoh cerita Anda.
Kembangkanlah sinopsis cerita menjadi alur cerita (babak) atau
storyline. Setelah mendapatkan alur cerita, kembangkanlah alur itu
menjadi adegan-adegan yang detail. Inilah yang sering disebut draf
awal. Perhaluslah kata-kata dan revisilah tulisan Anda, sampai Anda
menghasilkan draf akhir.

2. Temukan ide yang menarik.

Anda dapat menemukan ide menarik melalui pengalaman hidup sehari-hari,
keadaan sekitar, imajinasi yang tiba-tiba terlintas, dan berbagai hal
lainnya. Ide-ide menarik itu muncul ibarat petir yang melesat dengan
cepat. Jadi, jika berhasil menangkap gagasan tersebut untuk novel
Anda, Anda pasti bisa mengikat ide tersebut ke dalam sebuah tulisan.

3. Tentukan unsur-unsur cerita dengan baik.

Ada beberapa hal yang perlu para penulis perhatikan. Beberapa di
antaranya adalah penggunaan nama tokoh, tempat, latar belakang
kebudayaan, serta struktur cerita yang tepat dan logis. Hindari juga
pemakaian nama tokoh yang terlalu banyak.

Setialah pada unsur-unsur cerita yang telah Anda tentukan. Jangan
melakukan perombakan unsur-unsur cerita setelah tahap membuat alur
cerita. Selain itu, jangan menambahkan tokoh lain secara tiba-tiba
tanpa ada pengenalan di awal.

4. Tentukan pembagian alur cerita.

Alur adalah rentetan peristiwa yang terjadi di dalam cerita.
Tentukanlah pembagian alur cerita dengan teliti, supaya cerita yang
Anda sajikan dapat berkesinambungan dengan logis.

Penulis bisa memunyai alur lurus yang membangun cerita secara
kronologis. Alur juga dapat dibangun dengan metode kilas balik atau
alur maju (foreshadowing). Kilas balik adalah paparan informasi atau
peristiwa yang terjadi di masa lampau, dikisahkan kembali dalam
situasi masa kini, sementara "foreshadowing" merupakan wujud ancang-
ancang untuk menerima peristiwa-peristiwa tertentu yang nanti terjadi.

5. Jangan mudah putus asa saat menulis.

Jika Anda mengalami kebuntuan, carilah inspirasi dan tetaplah setia
pada alur cerita yang sudah Anda tetapkan. Para penulis novel adalah
para pejuang yang tak mengenal putus asa. Jika Anda belum puas dengan
karya Anda, jangan buru-buru menyerah. Tulis, tulis, dan tulis lagi.
Ingatlah, selama ada keinginan pasti ada jalan.

Referensi:
- Kurniawan, Eka. Menulis Novel bersama Mario Vargas Llosa. Dalam
  http://blog.ekakurniawan.com/menulis-novel-bersama-mario-vargas-llosa
- Andries, Marthino. Cara Bikin Novel. Dalam
  http://ruangpena88.wordpress.com/2008/05/25/cara-bikin-novel/
- Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
  Mada University Press

           TOKOH PENULIS: LEW WALLACE: KEHIDUPAN DAN WARISANNYA

Lewis "Lew" Wallace pernah menjabat sebagai gubernur, pengacara,
negarawan, dan jenderal pasukan Union dalam perang saudara Amerika,
akan tetapi dia paling dikenang atas karya sastranya. Dari ketujuh
karyanya, dia paling diingat atas karyanya "Ben-Hur" -- Sebuah Kisah
tentang Kristus, yang ditulis dari pengalamannya mengenal akan
Kristus. Ketika sadar bahwa dia tidak mengenal agamanya sendiri, dia
melakukan perjalanan untuk mengerti siapakah Allah itu.

Lew Wallace lahir pada tahun 1827. Ibunya meninggal ketika dia berusia
7 tahun, dan tidak lama kemudian ayahnya diangkat menjadi gubernur.
Tragedi dan perubahan ini, mengakibatkan nilai-nilai pelajarannya di
sekolah mulai turun. Dia mengatakan, "Saya mendapatkan peringkat
terburuk di kelas. Namun anehnya, pendidikan saya terus berlanjut
karena saya memunyai kebiasaan membaca." Dia menjadi seorang penyalin
pada usia 16 tahun, lalu meningkat menjadi wartawan koran -- sambil
kuliah pada malam hari untuk menjadi pengacara. Dia mendapatkan
pekerjaan impiannya dan menjadi pengacara, sebelum ia mengabdi dalam
Perang Meksiko (1846-2847). Saat mengabdi dalam Perang Saudara
Amerika, pangkatnya dinaikkan dari Brigadir Jenderal menjadi Mayor
Jenderal pada tahun 1862. Setelah perang, Lew mengabdi dalam komisi
militer yang bertanggung jawab menemukan pembunuh Abraham Lincoln.
Bersama-sama, komisi itu mendakwa orang-orang yang bersalah dan
menghukum mereka dengan adil. Meskipun dia sukses dalam berbagai
bidang, dia masih merasa tidak puas dan mulai menulis novel. Walaupun
dia sudah menulis sejak masih kecil, namun sekarang dia lebih
bersemangat menulis daripada sebelumnya.

Lew Wallace memperoleh kesuksesan besar dengan novel-novelnya. Dia
pernah mengatakan "Saya lebih suka menulis novel daripada menjadi
kaya." Selama hidupnya, Lew menulis tujuh karya sastra, walaupun yang
terpopuler adalah novel "Ben-Hur". Novel pertama dari tujuh novel ini,
"The Fair God" (diterbitkan pada tahun 1873), berisi catatan detail
penaklukan suku Indian Aztec yang terinspirasi dari pengalaman-
pengalaman Lew saat perang Meksiko.

Dua tahun kemudian, pada tahun 1875, ketika sedang naik kereta,
Kolonel Robert Ingersol menanyai Lew tentang konsep penting
kekristenan. Lew tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Dalam novel
Ben-Hur, ia menulis, "Saya malu terhadap diri saya sendiri." Saya
menyesali kecongkakan saya dan saya memutuskan untuk mempelajari
semuanya [tentang kekristenan]; walaupun hanya demi memperoleh suatu
keyakinan atau yang lain.

Lew kemudian meneliti gaya hidup yang mungkin dijalani oleh Yesus
untuk menulis tentang Kristus. Dengan mengamati bangunan-bangunan dan
fitur-fitur geografis utama, dan dengan mempelajari buku referensi,
termasuk Alkitab, dia bisa membuat gambaran yang akurat tentang
kehidupan pada abad pertama. Bertahun-tahun kemudian, ketika Lew
mengunjungi Tanah Suci, dia mengatakan, "Aku tidak memunyai alasan
untuk membuat satu perubahan pun di dalam buku itu [Ben-Hur]."

Novel "Ben-Hur" di tulis oleh Lew di pada tahun 1880, ketika ia
menjabat sebagai gubernur wilayah New Mexico. Ketika hendak menulis
novel "Ben-Hur", dia sadar bahwa orang-orang tidak mau membaca novel
tentang Yesus. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk menyertakan Yesus
ke cerita pangeran bernama "Ben-Hur" yang sedang mencari Mesias.
"Orang Kristen tidak akan menoleransi sebuah novel dengan Yesus
Kristus sebagai tokoh pahlawannya. Saya akan berhati-hati dalam bidang
agama, dan setiap kata yang dilontarkan-Nya, haruslah kutipan harfiah
dari salah satu penulis biografi-Nya yang suci." (Satu-satunya
pelanggaran dari peraturannya ini adalah ketika Kristus memberikan air
kepada "Ben-Hur")

Lew mulai menulis kisah tentang "Ben-Hur", seorang pangeran yang
menyaksikan Kristus menyembuhkan saudara perempuan dan ibunya dari
sakit kusta. Setelah menyelesaikan novel, Lew berkata, "Saya telah
melihat Orang Nazaret itu. Saya melihat-Nya melakukan perbuatan yang
tidak bisa dilakukan manusia lain. Saya telah mendengar-Nya berbicara.
Saya berada di tempat penyaliban. Dengan "Ben-Hur", saya menyaksikan
dan mempelajari-Nya bertahun-tahun, dan pada akhirnya saya menerima
kata yang diberikan Beltsazar kepada-Nya -- `Allah`." Lew juga
mengatakan, "Ketika menyelesaikannya, saya berkata kepada diri saya
sendiri bersama-sama dengan Beltsazar, `Allah sajalah yang begitu luar
biasa.` Saya telah menjadi orang percaya."

"Ben-Hur" menjadi novel terlaris pada abad ke-19. Selain selalu
dicetak ulang, novel ini telah dibuat dalam 4 versi video (salah
satunya film bisu), dan telah diterjemahkan ke dalam dua puluh bahasa.
Buku ini melebihi penjualan buku mana pun, selain Alkitab, sampai
hadirnya novel "Gone With The Wind" pada tahun 1936. Akan tetapi,
novel "Ben-Hur" kembali menyusul penjualan "Gone With The Wind" pada
tahun 1960. Keakuratan Lew dalam menggambarkan Turki dalam novel itu,
menjadikannya Menteri Amerika Serikat untuk Turki pada tahun 1881, di
bawah Presiden Garfield. Popularitas "Ben-Hur" mengakibatkan Lew untuk
memilih mengundurkan diri dari jabatan politiknya pada tahun 1885.
Keputusan ini dilakukannya dengan senang hati.

Lew juga menulis beberapa novel lainnya, tetapi tidak ada yang
sepopuler "Ben-Hur". Karya-karyanya antara lain, "The Boyhood of
Christ", yang dipublikasikan pada tahun 1888. Dalam cerita itu,
beberapa anak mendatangi paman Midas di malam Natal untuk mencari tahu
tentang Yesus. Paman Midas menceritakan mereka legenda-legendanya,
tetapi dia menjelaskan bahwa yang benar-benar diketahui tentang Natal
adalah dari yang dikatakan Alkitab. Wallace juga menulis "The Prince
of India" (yang lebih dikenal sebagai "Why Constantinople Fell"), yang
dia anggap sebagai novel terbaiknya. Kebanyakan orang tidak setuju dan
menegaskan bahwa dia seharusnya berhenti dengan novel "Ben-Hur". Lew
meninggal pada tahun 1905 selama proses penulisan otobiografinya. Dia
dikubur di Oak Hill Cemetery di Crawfordsville, Indiana. Istrinya,
Susan, dan asisten mereka, Mary Hannah Krout, kemudian menyelesaikan
otobiografi tersebut.

Walaupun Lew berpengaruh dalam beberapa perang dan menuliskan tujuh
karya, dia akan selalu dikenang akan novel "Ben-Hur"nya. Setelah
dibuat beberapa film dan beberapa revisi, novel "Ben-Hur" tetaplah
menjadi novel favorit orang-orang Amerika. Novel "Ben-Hur" yang
berkisah tentang pangeran yang mencari Mesias, yang terinspirasi dari
ketidakacuhan Lew sendiri terhadap kekristenan, akan selalu menjadi
pencapaian terbesar Lewis Wallace. (t/Uly)

Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Defend Christian Faith
Alamat URL: http://defendchristianfaith.blogspot.com/2010/07/
            inspiring-story-lew-wallace-life-and.html
Judul asli artikel: Lew Wallace: Life and Legacy
Penulis: Miss Szymanski
Tanggal akses: 17 Februari 2011

                   PENA MAYA: LAURAINESNELLING.COM

Satu lagi situs penulis Kristen berskala internasional yang pantas
Anda kunjungi, terlebih bagi Anda yang suka dengan novel atau karya
fiksi. Situs ini menawarkan berbagai fasilitas, seperti milis pembaca,
diskusi bagi penulis dan pembaca, serta berbagai artikel seputar karya
fiksi Kristen.

Situs ini milik Laurine Snelly, seorang wanita yang sudah banyak
menerbitkan novel Kristen yang laris. Situs ini memuat perkenalan
tentang dirinya, produk yang dihasilkannya, hingga cara berkomunikasi
dengannya. Sebagai penulis karya fiksi Kristen, Lauraine mengajak
masyarakat Kristen untuk mengembangkan bakat menulis, serta berkarya
untuk memberkati para pembacanya. Menu yang ada di situs ini antara
lain: Home, Meet Lauraine, Books, For Readers, For Writters, Shop,
Photos, dan Contact. Sayangnya, artikel yang membahas tentang karya
fiksi bisa dibilang cukup terbatas. Namun demikian, penampilannya
sangat menarik karena disajikan secara bulanan dalam bentuk PDF
(Portable Document Format). Semua artikel ditulis sendiri oleh
Lauraine. Salah satu keunggulan dari situs ini adalah adanya situs
tautan yang bisa menjadi referensi Anda. Selain itu, untuk mendapatkan
pelajaran menjadi penulis fiksi yang profesional, Lauraine menawarkan
seperangkat CD. (SS).

==> http://www.laurainesnelling.com/index.html

Kontak: < penulis(at)sabda.org >
Redaksi: Truly Almendo, Sri Setyawati
(c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/penulis >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org