|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-penulis/66 |
|
e-Penulis edisi 66 (15-4-2010)
|
|
DISIPLIN SEBAGAI KEWAJIBAN PENULIS
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________
Edisi: 066/Maret/2010
Tema: Menulis Artikel Majalah
DARI REDAKSI__________________________________________________________
WAKTUNYA UNJUK DIRI
Shalom,
Ketika Yesus bangkit, Dia berulang kali menampakkan diri-Nya kepada
para murid. Ya, Dia memberikan bukti bahwa Dia telah hidup, dan Dia
benar-benar hidup seperti yang telah dinubuatkan para nabi. Kiranya
Paskah yang telah kita peringati pada awal bulan ini terus
menyemangati kita untuk juga mewartakan kemenangan Kristus ini.
Edisi e-Penulis pada bulan Paskah ini mengusung tema Menulis Artikel
Majalah. Melalui sajian-sajian yang ditampilkan, kami berharap dapat
memecut semangat Anda untuk mengunjukkan diri sebagai penulis, salah
satu caranya adalah dengan menulis untuk majalah. Dengan menulis dan
mengirimkannya ke redaksi majalah, kita telah mengunjukkan diri kita
sebagai seorang penulis. Oleh karena itu, mari kita semua
bersama-sama belajar terlebih dahulu apa saja yang kita perlu
ketahui mengenai menulis artikel untuk majalah. Kiranya tulisan kali
ini menjadi kesempatan unjuk diri bagi kita semua. Selamat menyimak.
Pimpinan Redaksi e-Penulis,
Davida Welni Dana
http://pelitaku.sabda.org
http://fb.sabda.org/penulis
______________________________________________________________________
Tugas penulis adalah menemukan kata-kata untuk
menciptakan pengertian, menyediakan jembatan antara
pikiran dan hatinya dengan pikiran dan hati
para pembacanya.
(Elizabeth Yates)
DAFTAR ISI____________________________________________________________
- Dari Redaksi: Waktunya Unjuk Diri
- Daftar Isi
- Artikel: Menulis Sebuah Artikel Majalah
- Tips: Kerangka Dasar Artikel untuk Majalah
- Tokoh Bahasa: William Shellabear: Penerjemah Alkitab
- Pena Maya: Situs Doa: Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia
ARTIKEL ______________________________________________________________
MENULIS SEBUAH ARTIKEL MAJALAH
Empat hal penting dari sebuah artikel yang baik adalah sebuah subjek
yang dapat menarik perhatian pembaca, ide-ide yang menarik dan
informatif, fakta-fakta yang dapat dipercaya dan baru, serta sebuah
gaya penulisan yang dapat mendorong orang untuk membaca.
Sumber-Sumber Tulisan
Ide ada di mana-mana. Penulis yang sukses memerlukan pikiran yang
selalu bertanya, mata yang awas memerhatikan, penciuman yang "tajam"
terhadap berita, dan imajinasi yang hidup. Ia melatih diri untuk
melihat hal yang tidak diperhatikan orang lain dan selalu berusaha
untuk mencari topik tulisan yang baru.
Dibanding dengan hasil penelitian, pengalaman langsung untuk sebuah
subjek biasanya lebih mengandung kepastian dan nilai rasa. Ada
artikel yang tumbuh dari percakapan, pandangan sekilas, dari mimpi,
namun ada pula yang timbul dari perasaan kelaparan dan kedinginan,
atau dari perasaan yang sedang dimabuk asmara. Kadang-kadang sebuah
peristiwa besar, seperti kelahiran atau kematian, banjir atau
kebakaran, dapat menjadi sebuah artikel. Biasanya sumber tulisan
seperti itu dimulai dari sesuatu yang kecil, sesuatu yang ringkas
dan kuat pengaruhnya serta tidak mudah dilupakan.
Adalah penting bagi penulis untuk mencari caranya sendiri untuk
mencatat ide-ide yang ia peroleh agar tidak terlupakan. Beberapa
penulis memilih cara membuat sebuah daftar atau catatan harian untuk
mencatat segala macam pengalaman atau pikiran yang mungkin dapat
berguna nantinya.
Memilih Subjek
Daftar pertanyaan di bawah ini akan membantu seorang penulis memilih
subjeknya:
1. Sudah cukupkah cerita saya tentang subjek ini untuk menjadi
artikel yang baik?
2. Apakah terlampau banyak yang dapat saya ceritakan tentang subjek
ini, sehingga tidak mungkin untuk mendiskusikannya dalam jumlah
kata yang terbatas?
3. Apakah terdapat lebih dari satu ide di sini? Apakah dua artikel
lebih baik daripada satu artikel?
4. Apakah subjek ini akan menarik bagi sekelompok pembaca tertentu?
Apa yang harus saya ceritakan sesuai dengan keingintahuan dan
kepentingan mereka? Penelitian yang bagaimana yang harus saya
lakukan untuk membentuk subjek ini menjadi artikel yang baik?
Apakah saya punya waktu untuk melakukan penelitian ini?
5. Apakah redaksi majalah yang ada dalam pikiran saya bersedia
memuat artikel saya ini?
Sesudah seorang penulis yakin bahwa ia punya subjek yang dapat
ditanganinya dan bahwa ada redaksi yang mau menerimanya, ia
hendaknya bertanya kepada diri sendiri:
1. Apakah ada hal penting yang akan saya ceritakan?
2. Kepada siapakah tulisan ini akan saya tujukan?
3. Apakah tujuan saya menulis artikel ini?
Buku Catatan Sang Penulis
Setiap penulis merasa perlu mengatur buku catatannya dengan caranya
sendiri. Klasifikasi di bawah ini dianggap dapat membantu pengaturan
buku catatan itu:
1. Ide-ide untuk Subjek
Dalam satu bagian bukunya, penulis mencatat ide-ide yang
dianggapnya penting. Ide-ide ini bisa muncul kapan saja. Pada
saat ide itu muncul, mungkin ia sedang sendirian atau bisa juga
ketika sedang berada di tengah-tengah kerumunan orang banyak.
Kalau ia tidak segera mencatatnya, mungkin ide itu tidak akan
muncul lagi di pikirannya. Setelah itu ia dapat memikirkan
bagaimana ide itu bisa dikembangkan menjadi sebuah artikel. Ia
bisa mengevaluasi materi yang diperolehnya dan mencari sumber
informasi tambahan.
2. Kesan-Kesan
Kesan-kesan pertama sangat jelas terasa, tetapi juga sangat cepat
berlalunya. Kesan-kesan itu harus dicatat sesegera mungkin pada
saat melihat, mendengar, merasakan, atau menemukannya, sehingga
emosinya dapat dibungkus dalam citra. Catatan tentang kesan-kesan
pertama terhadap tempat, orang, atau pengalaman tertentu sering
kali bisa menjadi bahan yang tinggi nilainya.
3. Ekspresi
Kutipan sebagaimana adanya membuat sebuah artikel terasa hidup.
Kutipan itu dapat menjadi pembukaan yang menarik atau bisa juga
memberi warna bagi kata-kata yang digunakan dalam penggambaran
dan narasi. Sering kali ungkapan (ekspresi) dapat memberi kesan
sugestif. Ungkapan seperti itu akan sangat efektif kalau dikutip
sebagaimana adanya dengan menyertakan juga sumbernya. Catatan
tentang kutipan dapat dicek kembali bilamana perlu.
4. Kata-Kata
Sebuah kata asing yang dicatat dapat menjadi pengingat untuk
membuka kamus mencari artinya. Penambahan perbendaharaan kata
akan membantu seorang penulis menggunakan setiap kata sesuai
dengan maknanya.
5. Fakta-Fakta
Setiap penulis memerlukan fakta-fakta. Dengan mencatat sebuah
fakta langsung pada saat pertama didengar atau dilihat, akan
menghemat waktu yang diperlukan untuk penelitian. Sumber
informasinya perlu dicatat untuk mengecek keakuratan dan
pencantuman sumber dalam penulisan nanti.
6. Ide-Ide
Pada saat sebuah artikel tentang satu subjek terbentuk dalam
pikiran penulisnya, setiap pengalaman pribadinya dapat berguna.
Memang aneh kalau kita pikirkan bagaimana pengonsentrasian pada
satu subjek bisa menuntun ke penemuan materi-materi yang
bersangkutan dengan subjek itu.
Jenis-Jenis Artikel
Pertama-tama, seorang penulis harus bertanya kepada dirinya sendiri,
"Artikel macam apa yang akan kubuat? Bagaimana gaya dan
penulisannya?" Berikut ini adalah beberapa macam artikel yang umum:
1. Artikel Tutorial
Artikel ini populer karena kebanyakan orang tertarik mempelajari
bagaimana caranya membuat sesuatu.
Sebuah artikel tutorial dapat bercerita kepada pembacanya
bagaimana cara membuat rak buku, memimpin rapat, membuat cerita
untuk anak-anak, mengelola sebuah lokakarya, atau mempersiapkan
makanan yang bergizi. Si penulis menjelaskan prosesnya dengan
begitu jelas sehingga pembaca dapat mengikuti petunjuknya tahap
demi tahap. Si penulis punya satu tujuan, yaitu untuk menolong
pembaca menemukan kepuasan dalam melakukan sesuatu yang baru, dan
melakukan hal tersebut dengan baik.
Alinea pertama menyatakan ide utamanya. Penulis menjelaskan
prosesnya dan memberi petunjuk-petunjuk sederhana yang mudah
diikuti. Ia menulis dengan jelas sehingga pembacanya akan
berusaha menghindari kesalahan. Jika tulisannya telah selesai, ia
perlu menguji petunjuk-petunjuk dalam artikelnya itu kepada
seorang yang asing dengan proses tersebut. Jika ada tahap-tahap
yang belum jelas, berarti naskahnya perlu diperbaiki.
2. Artikel Naratif
Sebuah artikel naratif bercerita tentang sesuatu yang benar-benar
terjadi. Biasanya artikel ini ditulis dalam bentuk orang ketiga
dan berbeda dengan fiksi karena informasi yang disajikan berupa
fakta dan bukan khayalan. Artikel jenis ini dapat bertujuan untuk
menghibur, memberi instruksi, atau memberi inspirasi. Pengalaman
berpetualang atau cerita kehidupan sehari-hari adalah sumber
informasi yang baik untuk jenis artikel ini. Cara-cara penulisan
cerita pendek seperti percakapan, penggambaran, gerak, dan
ketegangan dapat membantu pembuatan artikel naratif Anda menarik.
3. Artikel Sejarah
Sejarah begitu penuh dengan kejadian yang menarik dan penting,
sehingga inilah ladang yang baik bagi para penulis.
Artikel-artikel yang menarik ditulis dengan pandangan yang segar.
Para pembaca selalu tertarik pada fakta yang belum umum diketahui
orang.
4. Artikel Riwayat Hidup
Artikel tentang riwayat hidup selalu menarik. Perjuangan seorang
yang terkenal atau seorang pahlawan yang populer dapat menjadi
bahan artikel riwayat hidup yang menarik.
Para pembaca selalu tertarik pada hal-hal kecil dari kepribadian
orang-orang terkenal, mereka juga tertarik pada
pengalaman-pengalaman luar biasa dari orang-orang yang tidak
terkenal. Kalau nama seseorang muncul pada judul berita sebuah
surat kabar, para pembaca dengan senang hati akan membaca tulisan
mengenai detil-detil pribadi tentang tokoh tersebut. Jika sebuah
artikel merupakan kombinasi antara riwayat hidup seseorang dengan
informasi tentang opini orang tersebut, maka artikel tersebut
dinamakan sebuah "profil".
5. Artikel Pengalaman Pribadi
Suatu pengalaman aneh seorang penulis, temannya, atau seseorang
yang baru saja dikenalnya, akan menarik perhatian orang lain.
Kalau pengalaman seperti itu ditulis secara jelas, para pembaca
akan sangat tertarik dan merasa terlibat dalam kehidupan orang
tersebut. Artikel semacam ini sering menolong pembaca
menyelesaikan permasalahan mereka.
6. Artikel Wawancara
Artikel wawancara erat hubungannya dengan riwayat hidup dan
pengalaman pribadi seseorang. Seseorang itu bisa jadi adalah
orang yang memiliki otoritas terhadap subjek yang dijadikan topik
wawancara. Atau, jika bukan demikan, maka orang tersebut adalah
orang yang terkenal sehingga orang lain menghormati pendapat dan
ide-idenya.
Sebuah artikel wawancara berkisar pada kutipan langsung dan tak
langsung. Setiap pertanyan yang dimuat hendaknya tidak
menyangkut hal yang sudah jelas, melainkan tentang hal-hal yang
tidak biasa. Kata-katanya harus mencerminkan sikap, falsafah
hidup, dan karakteristik tingkah laku orang yang diwawancarai.
7. Artikel Kerohanian
Tujuan dari sebuah artikel kerohanian adalah untuk menolong
pembaca tumbuh secara spiritual. Subjeknya adalah agama dan
tempatnya dalam kehidupan sehari-hari. Artikel jenis ini misalnya
menafsirkan sebuah perikop dalam Alkitab, menceritakan kesaksian
orang-orang Kristen, atau menafsirkan kebenaran-kebenaran yang
punya arti bagi penulisnya.
8. Artikel Humor
Artikel yang ditulis untuk menghibur atau mengajarkan sesuatu
lewat humor.
9. Artikel Sanggahan
Artikel yang menyangkut subjek yang memunyai pandangan-pandangan
berbeda. Penulisnya mengemukakan argumen atas suatu pandangan
atau tindakan tertentu.
10. Artikel Eksposisi
Sebuah artikel yang menyajikan fakta-fakta tentang masalah yang
sedang hangat dibicarakan.
Merencanakan Artikel
Perencanaan artikel meliputi beberapa tahap dimulai dengan penulis
menyeleksi subjek yang akan menarik perhatian pembaca. Kemudian ia
mengumpulkan materi dari berbagai sumber, memastikan jenis artikel
yang akan diliputnya, dan materi yang akan dicakupnya. Banyak
penulis merasa perlu membuat judul sementara. Mereka memilih
kata-kata yang menjadi ide sentral dan menggunakannya sebagai
petunjuk ketika mereka menulis. "Tahu arah tujuanmu" adalah satu
prinsip dasar bagi penulis, dan sebuah judul sementara akan membantu
penulis agar tidak melenceng dari ide utama. Setelah tulisan
selesai, penulis atau penyunting dapat membuat judul yang lebih
tepat lagi.
Dengan menuliskan pokok-pokok utama subjek, penulis terbantu untuk
menentukan hal-hal mana yang dapat dikombinasikan, dihilangkan, dan
diungkapkan dengan lebih jelas. Kalau ada bagian yang memerlukan
tambahan materi, maka dapat dilakukan penelitian lagi. Jika telah
puas pada pembagian tulisan itu, langkah berikutnya adalah
menetapkan urutan yang logis dan memberi nomor urut.
Setelah tahap awal ini, persiapan membuat kerangka menjadi mudah.
Seorang penulis membutuhkan kerangka seperti halnya seorang turis
memerlukan sebuah peta yang akan mencegahnya tersesat atau
bolak-balik pada jalan yang sama. Kerangka membuat penulisan menjadi
mudah dan lebih menyenangkan serta akan mengurangi perlunya
penulisan kembali.
Sebuah kerangka tertulis memunyai judul-judul utama, subjudul, dan
mungkin juga sub-subjudul untuk hal yang kecil-kecil. Setiap
judul dan subjudul dapat ditulis dalam kalimat-kalimat pendek atau
kalimat lengkap, masing-masing mengungkapkan satu pemikiran yang
tuntas. Judul-judul utama sebuah kerangka diberi nomor dengan angka
Romawi, subjudul dengan huruf besar, dan sub-subjudul dengan angka
Arab dan huruf kecil.
Menulis Sebuah Artikel Majalah
Sebagian besar petunjuk mengenai bagaimana cara menulis tercakup
dalam butir-butir di bawah ini.
1. Tulislah Naskah Pertama Anda dengan Bebas dan Menyeluruh.
Tulis semua subjek tulisan yang ingin Anda sampaikan. Setelah
itu, potong bagian yang berlebihan, perbaiki penulisannya, dan
tulis dalam ukuran yang tepat untuk sebuah majalah. Jika naskah
telah selesai, baca lagi secara menyeluruh. Kemudian ujilah,
apakah tulisan itu mudah dibaca atau tidak.
2. Buatlah Kalimat Awal yang Menarik Perhatian
Jangan terlalu banyak menghabiskan waktu pada kalimat awal. Tulis
saja artikelnya dan kemudian kembali ke atas untuk memeriksa
pendahuluannya. Pada saat inilah Anda dapat memperbaiki atau
menulis sekali lagi pendahuluan itu.
3. Menulislah dengan Gaya yang Hidup dan Mudah Dibaca
Anda harus selalu bersaing dengan penulis lain untuk
memperebutkan perhatian pembaca. Penulisan sebuah artikel yang
menarik memerlukan:
a. kata-kata yang dimengerti pembaca
b. kalimat-kalimat yang memberikan gambaran dan imajinasi yang
jelas dalam pikiran pembaca
c. kata kerja dalam kalimat aktif, yang mengungkapkan seseorang
melakukan sesuatu kepada orang lain.
4. Tulislah Kalimat dengan Jelas
Ungkapkan satu pemikiran dalam satu kalimat. Hindari usaha
menyelipkan materi yang dipisahkan oleh tanda kurung atau garis
pisah. Hindari kalimat yang panjang dan rumit. Gunakan kalimat
pendek sebisanya, yang jumlah katanya kurang dari lima belas.
Kalimat panjang jumlah katanya di atas tiga puluh. Kalimat
sedang, tentu saja, kira-kira di antara jumlah keduanya.
Tujuannya agar bacaan terasa menarik dan mudah dimengerti. Sering
kali kalimat pendek itu membantu memberi penekanan pada
poin-poin yang penting. Namun pengulangan pemakaian kalimat
pendek yang terlalu banyak, kecuali kalau digunakan untuk sebuah
penekanan, dapat mengganggu jalan pikiran atau membuat tulisan
itu melompat-melompat dan kekanak-kanakan. Di lain pihak,
kalimat-kalimat panjang membuat bacaan menjadi sulit dan
terkadang membingungkan bahkan dapat menghilangkan keinginan
untuk membaca.
Untuk memberi keragaman pada tulisan Anda, ragamkanlah konstruksi
kalimat-kalimat yang Anda gunakan. Jagalah jangan sampai
digunakan pengaturan subjek, kata kerja, atau kata sifat yang
begitu aneh sehingga pembaca tidak dapat secara cepat menangkap
maksudnya.
5. Buatlah Tulisan Anda Mengalir Lancar
Tulislah setiap kalimat dan alinea begitu rupa sehingga
perpindahan ke kalimat atau alinea berikutnya tidak mengganggu
jalan pikiran pembaca. Gunakan kata-kata dan kalimat transisi
untuk membantu pembaca berpindah dari satu ide ke ide berikutnya.
Anggaplah kata-kata transisi itu sebagai jembatan yang
menghubungkan satu pemikiran lainnya. Biasanya kata transisi itu
muncul pada awal sebuah alinea.
Memperbaiki Naskah Pertama
Semua penulisan yang baik merupakan hasil penulisan yang
berulang-ulang. Sebagian besar penulis mengakui bahwa naskah
pertama mereka belum otomatis menjadi hasil akhir. Orang yang
menulis dengan bebas sering menulis dengan cepat, dan penulisan yang
cepat tidak memberikan kesempatan untuk memperbaiki kata-kata,
ungkapan-ungkapan, kalimat-kalimat.
Ketika seorang penulis menyelesaikan artikelnya, ia perlu membacanya
kembali. Ia perlu memeriksa apakah ia telah menyampaikan apa yang
ingin ia katakan dan telah menuliskannya dengan cara yang membuat
pembaca dapat memahami maksudnya. Ia perlu mengorganisir kembali
materi-materi yang diperoleh, memperbaiki kalimat, dan memperjelas
penggunaan kata-kata transisinya. Ia perlu menuliskan kembali
beberapa alinea dan memperbaiki beberapa ungkapan di alinea lainnya.
Yang terakhir, seorang penulis perlu memperbaiki penulisan dan ejaan
atau tanda baca yang salah.
Jika penulis telah puas dengan hasil kerjanya, baru ia dapat
mengirimkannya kepada penerbit dengan harapan agar tulisannya
tersebut dapat dimuat.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Menjadi Penulis: Membina Jemaat yang Menulis
Judul asli: Write the Vision
Penulis: Marion van Horne
Penerjemah: Putu Laxman S. Pendit
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta
Halaman: 29 -- 34
TIPS _________________________________________________________________
KERANGKA DASAR ARTIKEL UNTUK MAJALAH
Sebelum menulis artikel, kita perlu memiliki sebuah perencanaan yang
tepat. Setiap artikel membutuhkan tema utama yang akan mempengaruhi
seluruh aspek lainnya. Setelah menentukan tema, buatlah struktur dan
susunan artikel tersebut. Gunakan tema yang Anda pilih tersebut
untuk membuat kerangka dasar. Kita perlu menyusun suatu kerangka
tulisan karena hal tersebut akan mengatur semua komponen artikel
dalam suatu susunan yang logis. Selain itu, kerangka tulisan menjaga
penulis agar tetap fokus pada tema artikel dan juga membimbing
proses penulisan itu sendiri.
Bagian-Bagian dari Artikel
Judul artikel merupakan bagian yang terpenting. Judul memancing
pembaca dan juga mengarahkan alur cerita. Bagian-bagian lain artikel
adalah pendahuluan, tubuh artikel, dan kesimpulan.
1. Pendahuluan mengawali artikel.
Pendahuluan harus dapat memikat perhatian pembaca dan
menggambarkan ide pokoknya. Empat macam pendahuluan artikel
adalah:
a. kutipan - menggunakan sebuah kutipan yang sesuai dengan tema
artikel
b. anekdot - narasi yang mengisahkan sebuah cerita
c. ringkasan - menceritakan apa, siapa, mengapa, berapa, kapan,
di mana, dan bagaimana
d. pernyataan yang mengejutkan - memompa minat pembaca dengan
pembukaan yang tidak biasa
2. Tubuh artikel mengikuti pendahuluan artikel.
Sebuah paragraf harus mengalir lancar dari satu paragraf ke
paragraf berikutnya, dengan panjang kalimat dan struktur kalimat
yang beragam agar menambah daya tarik. Beberapa jenis tulisan
yang dapat digunakan di bagian ini termasuk anekdot yang
digunakan untuk menggambarkan ide, kutipan dan percakapan untuk
menambah sentuhan pribadi, serta contoh-contoh yang spesifik yang
memberikan bobot kepada artikel.
3. Tubuh artikel diikuti dengan kesimpulan yang baik.
Gunakanlah bagian ini untuk meringkas ide utama dan
menekankan tujuan yang dimaksud oleh artikel.
Selain pengaturan artikel seperti di atas, banyak artikel yang
menggunakan kotak informasi tambahan. Informasi tambahan yang tepat
akan menambah nilai presentasi yang juga akan menarik hati redaksi
majalah.
Menyunting dan Merevisi Artikel
Ketika Anda selesai menulis, suntinglah dengan saksama terlebih
dahulu sebelum Anda mengirimkannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah penggunaan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca yang benar
secara baik. Struktur dari keseluruhan artikel harus diperhatikan
untuk melihat apakah pendahuluan dan kesimpulannya sudah cukup
efektif untuk menyatakan tujuan dari artikel. Masing-masing paragraf
dan keseluruhan ide harus mengalir dengan lancar dan digunakan
sesuai dengan tema artikel. Mintalah seseorang membaca artikel Anda
untuk memberi komentar dan saran. kemudian luangkan waktu Anda untuk
membuat revisi seperlunya.
Mengirimkan Artikel kepada Redaksi Majalah
Langkah terakhir adalah mengirimkan artikel kepada redaksi.
Jawabannya dapat berupa penerimaan atau penolakan. Jika Anda
menerima surat penolakan tidak berarti Anda tidak dapat mengirimkan
artikel tersebut ke majalah lain. Jika artikel diterima, penulis
perlu memutuskan hak cipta penjualan artikel. Hak sekali pakai
adalah hak yang paling menguntungkan bagi penulis. Entah diterima,
entah ditolak, penulis perlu terus melanjutkan pencarian pasar lain
untuk mengirimkan artikelnya. (t/Uly)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: suite101.com
Judul artikel asli: How to Write Feature Articles for Magazines:
Basic Steps to Well-Written Magazine Articles
Penulis: Karen Perkins
Alamat URL: http://freelancewriting.suite101.com/article.cfm/
how_to_write_feature_articles_for_magazines
TOKOH PENULIS_________________________________________________________
WILLIAM SHELLABEAR: PENERJEMAH ALKITAB
Diringkas oleh: Truly Almendo Pasaribu
Pada tahun 1890 para misionaris di Singapura sangat memerlukan
terjemahan baru Alkitab ke dalam bahasa Melayu. William Shellabear
tampil dengan bakat istimewa sekaligus komitmen jangka panjang untuk
mengerjakannya. Hasil akhirnya adalah sebuah Alkitab lengkap
terakhir berbahasa Melayu yang dikerjakan oleh penerjemah tunggal.
Shellabear dididik sebagai seorang insinyur dan serdadu. Ia tiba di
Singapura pada tahun 1885 untuk memimpin sebuah resimen tentara
Melayu. Pada tahun 1890, atas dorongan Uskup James Thoburn,
Shellabear meletakkan jabatannya dan kembali ke Inggris untuk
mempelajari keterampilan cetak untuk percetakan Gereja Methodis.
Pada tahun 1891, ia kembali ke Singapura dan segera mulai
menerbitkan dan menerjemahkan literatur Kristen ke dalam bahasa
Melayu. Karena memiliki dana serta peralatan cetak yang paling
modern di kawasan itu, Shellabear pun menjadi anggota misi yang
paling senior dan paling berkuasa secara politik.
Pada tahun 1891, Shellabear berhasil mencetak Injil Matius dalam
bahasa Melayu dengan memakai aksara Latin. Percetakan tersebut juga
mencetak Alkitab dalam pelbagai bahasa, termasuk bahasa Jawa, Bugis,
Tionghoa, serta berbagai dialek Tionghoa dalam aksara Latin.
Pada bulan Oktober 1893, setelah kunjungan singkat ke Inggris untuk
menengok istrinya yang sakit, Shellabear membawa pulang sebuah mesin
cetak baru ke Singapura. Sekitar bulan Februari 1894, percetakan
tersebut telah berhasil mencetak dan menjilid puluhan ribu Alkitab,
almanak menurut penanggalan Masehi dan Hijriah, sejumlah besar buku
teks sekolah, traktat, buku nyanyian pujian, dan buku-buku lainnya.
Sekitar tahun 1900, Shellabear merasa kecewa dengan posisinya
sebagai ketua penatua misi dan kepala percetakan misi. Ia
mendambakan lebih banyak waktu untuk menyendiri dengan pelbagai
manuskrip dan kamus, dan meneruskan penerjemahan Injil. Untunglah
sekitar tahun 1902 menjelang berakhirnya masa kepemimpinan
Shellabear, posisinya digantikan oleh William Cherry. Shellabear
bisa melanjutkan visinya menerjemahkan Alkitab dengan pilihan
kosakata yang sesederhana mungkin.
Pada awal tahun 1904, Shellabear bersama istri kedua dan keluarganya
pindah ke Malaka. Di Malaka inilah Shellabear bertemu dengan
Sulaiman bin Muhammad Nur, seorang ahli syair Melayu dan sufi yang
menjadi guru dan asistennya. Di bawah bimbingan Sulaiman, Shellabear
dapat memperhalus kecakapannya atas peribahasa-peribahasa,
lapisan-lapisan simbolisme dan alegori Melayu yang kaya. Ia mulai
melihat hubungan erat antara kebudayaan, agama, dan bahasa yang
harus menjadi sasaran setiap terjemahan Alkitab.
Selain Alkitab, Shellabear, bersama dengan Tan Cheng Poh, juga
menerjemahkan Perjalanan sang Peziarah karya John Bunyan ke dalam
bahasa Melayu Baba, yaitu bahasa Melayu khas dari komunitas Tionghoa
di Selat Malaka yang menurut Shellabear merupakan sebuah bahasa
yang benar-benar unik. Pada tahun 1909 Shellabear dan teman-teman
Tionghoanya merampungkan sebuah adaptasi Perjanjian Baru ke dalam
bahasa Melayu Baba; hal ini menandai akhir dari berbagai upaya
penerjemahan Perjanjian Baru di Malaya dalam kurun waktu hampir
selama 20 tahun
Sekitar tahun 1909 bagian terbesar terjemahan Alkitab sudah rampung.
Karena keluarganya menetap di Amerika Serikat, Shellabear hidup
sendirian. Akhirnya pada tahun 1912, Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru diterbitkan dalam huruf Jawi; sedangkan Perjanjian Baru dalam
aksara Latin.
Sejak tahun 1923 ia menjadi promotor dan katalisator dalam sebuah
upaya menghasilkan satu Alkitab "bersama" untuk digunakan di
kalangan para penutur bahasa Melayu baik di Indonsia maupun di
Malaya. Lembaga-lembaga Alkitab yang sering kali bersaing untuk
memproduksi Alkitab Melayu akhirnya bersatu berkat desakan
Shellabear dan membentuk di Hindia Timur Belanda guna mengerjakan
suatu terjemahan bersama berdasarkan karya Shellabear dan Cornelius
Klinkert yang sudah ada pada waktu itu. Pengerjaan proyek-proyek ini
berlangsung mulai dari tahun 1924 hingga akhir tahun 1933.
Proyek-proyek tersebut akhirnya diterbitkan per bagian dalam aksara
Jawi.
Dalam banyak hal buku-buku Alkitab dalam bentuk syair ini
mencerminkan jenis penerjemahan yang diperjuangkan Shellabear.
Buku-buku tersebut melampaui kepedulian mengenai ketepatan dan idiom
linguistik agar Yesus bisa sepenuhnya menjadi bagian dari dunia
Melayu. Shellabear meninggal dunia pada tahun 1947 dalam usia 84
tahun. Karya-karyanya yang lain dicetak ulang di Malaya sampai tahun
1957. Alkitab dalam aksara Jawi dicetak ulang oleh Lembaga Alkitab
hingga tahun 1971 di Singapura. Perkembangan Lembaga Alkitab
Malaysia dan keputusan pada tahun 1980-an untuk menciptakan versi
bahasa Melayu modern untuk seluruh Alkitab membuahkan hasil pada
tahun 1996 berupa penerbitan sebuah Alkitab lengkap dalam bahasa
Melayu modern. Penjualan Alkitab tersebut yang jauh lebih banyak
dari seluruh jumlah cetakan dari edisi-edisi sebelumnya menunjukkan
bahwa visi Shellabear setengah abad setelah kematiannya ternyata
terus dijaga oleh Tuhan.
Diringkas dari:
Judul buku: Sadur: Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia
Penyunting: Henri Chambert-Loir
Judul artikel: William Shellabear dan Alkitab Terjemahannya
Penulis: Robert A. Hunt
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), Jakarta
Cetakan: Pertama, 2009
Halaman: 1057 -- 1064
REFERENSI_____________________________________________________________
Artikel lain tentang William Girdlestone Shellabear dapat dilihat di
alamat berikut ini.
Biografi: William Girdlestone Shellabear
==> http://sejarah.sabda.org/sejarah/bio_shellabear.htm
Versi: Alkitab Shellabear
==> http://sejarah.sabda.org/sejarah/ver_shellabear.htm
PENA MAYA_____________________________________________________________
SITUS DOA: KOMUNITAS PENDOA SYAFAAT INDONESIA
http://doa.sabda.org
Anda rindu melihat pemulihan terjadi atas keluarga, gereja, kota,
dan bangsa Anda? Anda ingin belajar lebih banyak tentang doa? Anda
ingin memiliki rekan untuk berdoa dan berbagi?
Situs Doa yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org > adalah tempat yang tepat untuk menjawab
kerinduan dan keinginan Anda. Situs Doa dilengkapi dengan kumpulan
Artikel, Renungan, Ilustrasi, Kesaksian, serta Riwayat Tokoh-Tokoh
Doa, akan memperluas wawasan dan pengetahuan Anda tentang doa.
Tersedia pula beberapa kalender doa seperti Kalender Doa SABDA
(KADOS) dan Open Doors yang bisa Anda pakai sebagai panduan berdoa,
baik secara pribadi maupun kelompok. Ingin berbagi beban doa? Situs
Doa menyediakan fasilitas untuk mengirimkan permohonan doa agar Anda
mendapatkan dukungan doa dari saudara-saudara seiman yang lain.
Khusus bagi Anda yang dilengkapi Tuhan dengan karunia berdoa, situs
ini menyediakan fasilitas forum yang mengundang Anda bergabung dalam
"Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia" untuk berdoa bersama bagi
Indonesia. Untuk mendaftarkan diri, silakan menghubungi
< doa(at)sabda.org >.
Segera kunjungi Situs Doa < http://doa.sabda.org >! Ingatlah selalu
untuk memberitahukan informasi ini kepada rekan-rekan pendoa yang
lain, sehingga kita semua mendapat berkat dan menjadi berkat bagi
orang lain.
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Sri Setyawati
Kontributor: Wilfrid Johansen
Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org
Berlangganan: Kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: Kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis
Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org
Facebook: http://fb.sabda.org/penulis
Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum
Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Melayani sejak 3 November 2004
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |