|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-penulis/65 |
|
e-Penulis edisi 65 (17-3-2010)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________
Edisi: 065/Maret/2010
Tema : Disiplin Menulis
DARI REDAKSI__________________________________________________________
DISIPLIN SEBAGAI KEWAJIBAN PENULIS
"Menulis itu seperti berenang", demikian kata salah seorang
budayawan senior Indonesia, Wilson Nadeak. Maksudnya, kegiatan
menulis mengisyaratkan adanya latihan dan praktik yang tiada henti.
Anda akan senantiasa belajar dan kembali berlatih berenang -- entah
Anda seorang juara renang atau seorang telah sekian lama tidak
berenang. Pernyataan ini perlu dicermati oleh para penulis pemula.
Wilson Nadeak sendiri seorang yang dikenal amat disiplin dalam hal
menulis. Beliau menulis beberapa lembar draf setiap hari sebelum
berangkat ke tempat kerja. Kebiasaan ini tetap dilakukan setiap hari
secara konsisten, dengan maksud mengasah naluri kepenulisan beliau.
Andrias Harefa, seorang penulis buku laris menyamakan aktivitas
menulis dengan berutang pada diri sendiri. Ia mendisiplin diri
untuk menulis beberapa halaman setiap hari. Jika suatu ketika ia
berhalangan menulis, ia mengganggap dirinya berutang dan harus
segera dilunasi dengan cara melipatgandakan jumlah halaman kertas
yang harus ditulisnya pada keesokan harinya. Intinya, niat untuk
berkecimpung dalam dunia kepenulisan menuntut disiplin menulis.
Inilah kewajiban yang harus dijadikan kebiasaan sehari-hari.
Dalam e-Penulis minggu ini, Sahabat Penulis akan melihat alasan
mengapa dan bagaimana kita mendisiplinkan diri untuk menulis.
Kami juga menyajikan sebuah artikel bertema Paskah untuk Anda.
Pembaca diajak untuk merenungkan makna ketaatan Kristus, yang
mengantarkan kita pada keselamatan. Kiranya perayaan Paskah kita
bukan sekadar sebuah tradisi keagamaan.
Selamat menyambut Paskah.
Redaksi tamu e-Penulis,
Wilfrid Johansen
http://pelitaku.sabda.org
http://fb.sabda.org/penulis
______________________________________________________________________
Penulis besar bisa bertahan setelah melewati ujian waktu.
DAFTAR ISI____________________________________________________________
- Dari Redaksi: Disiplin Sebagai Kewajiban Penulis
- Daftar Isi
- Artikel: Penulis Dituntut untuk Disiplin
- Tips: Cara Mendisiplinkan Diri Demi Karier Kepenulisan
- Tokoh Penulis: William Blake (1757 -- 1827)
- Artikel Paskah: Kemuliaan Kristus Sebagai Perantara: Ketaatan-Nya
- Pena Maya: Dapatkan Bahan-Bahan Paskah di Situs Paskah SABDA
ARTIKEL ______________________________________________________________
PENULIS DITUNTUT UNTUK DISIPLIN
Pada mulanya, Anda perlu banyak mendisiplinkan diri -- sampai Anda
menyadari bahwa Anda ingin terus menulis, ketagihan menulis, dan
menganggap kerja menulis jauh lebih mudah dibanding pekerjaan lain
yang tidak melibatkan kegiatan tulis-menulis.
"Apakah Anda tidak menganggap ini sedikit berlebihan?"
Sama sekali tidak.
Ketika menulis, Anda memegang kendalinya; tidak seorang pun yang
berhak mengatur (artikel ini pun tidak) apakah yang Anda akan tulis
atau bagaimana Anda mengekspresikannya. Anda seorang diri di dalam
ruang kerja Anda; merakit bukan dengan kayu dan paku, tetapi dengan
kata-kata dan gagasan -- menciptakan puisi, cerita, dan dialog yang
diucapkan serta dilakukan oleh tokoh cerita sesuai keinginan Anda.
Bukankah menulis itu sungguh indah dalam kehidupan nyata?
Di dalam benak saya, orang-orang sudah berjejalan, tidak sabar
ingin segera tampil dan mereka sedang menunggu perintah saya.
(Anton Chekhov)
Ketika saya duduk dan menulis, sayalah pengatur dunia. Sekilas,
saya Allah. Saya menciptakan kenyataan. (Carlos Fuentes)
"Tetapi, apakah Anda tidak merasa kesepian menghabiskan waktu
sepanjang hari menulis sendirian?"
Kesepian? Saya baru saja menghabiskan sepanjang siang mendengarkan
berbagai karakter mengisi ruangan ini dengan situasi mereka yang
sangat menarik. Ketika saya berhenti menulis, berarti saya ingin
menyendiri dulu.
SATU HALAMAN PER HARI DAPAT MENANGKAL KERESAHAN
Ketika Anda mulai menulis, duduk di depan meja kerja barang semenit
atau 2 menit bisa berubah menjadi tantangan yang besar. Kemudian,
Anda beranjak meracik secangkir kopi, menyiram tanaman, menyusun
koleksi CD Anda sesuai abjad -- entah melakukan apa pun yang
melintas di pikiran Anda, selain kewajiban duduk dan menulis.
Yang Anda perlukan adalah disiplin: belajar menulis walaupun
Anda sedang enggan menulis.
"Ketika saya sedang bekerja," tulis Vincent van Gogh, "saya begitu
meyakini seni, dan saya percaya diri saya akan berhasil. Namun,
ketika saya menghadapi hari-hari yang melelahkan, keyakinan itu
seolah-olah memudar, dan saya dilingkupi keraguan; saya segera
mengalahkan keresahan itu dengan bekerja kembali."
Kalahkan keresahan Anda saat enggan menulis dengan menulis setiap
hari -- entah dalam hitungan menit atau halaman -- tulisan Anda.
Menghitung Menit
Permainan ini bertujuan untuk duduk menulis sepanjang kurun waktu
tertentu, dan menambahkan jatah waktunya setiap hari.
Contoh: Anda mulai menulis selama 5 menit per hari dan Anda
akan menambahkan 5 menit setiap hari. Tampaknya kecil, bukan?
Namun, pada akhir pekan, Anda sudah meluangkan waktu menulis selama
35 menit per hari, 2 minggu kemudian, sudah lebih dari 1 jam per
hari! Dan setelah sebulan, jika Anda terus bertekun, Anda bisa
menulis selama 2,5 jam per hari. Lumayan bukan, karena bulan lalu
Anda hanya melakukannya selama 5 menit saja.
"Maafkan saya, namun menulis selama 5 menit itu pun terasa sangat
berat!"
Baiklah, mulailah dengan 1 menit pada hari pertama tanpa menambahkan
waktu 5 menit per hari, tetapi tambahkan waktu 1 menit saja per
hari.
Pada akhir bulan, Anda sudah menulis selama 30 menit per hari,
setelah 2 bulan, 1 jam per hari; setelah 6 bulan, 3 jam per hari.
Pada akhirnya, Anda bisa menulis selama 6 jam per hari pada akhir
tahun -- semua bisa terjadi jika Anda bertekun dengan pencapaian
tujuan rutinitas Anda, yaitu: menambahkan 1 menit per hari.
"Apakah rintangannya?"
Siapa yang mengatakan ada rintangan?
"Pasti akan ada rintangannya. Tidak mungkin semudah itu."
Baiklah, Anda kadang-kadang akan menghadapi situasi yang berat dan
merasa tidak nyaman. Pada awalnya, Anda tidak akan mudah duduk di
kursi sepanjang waktu tertentu. Namun, anggaplah Anda seolah-olah
sedang belajar bermeditasi: pikiran Anda melantur ke mana-mana,
bukannya bermeditasi dalam suasana tenang. Itu sama seperti menulis.
Namun, bukan hanya pikiran kita, punggung (tubuh sisi belakang) kita
juga tidak bisa diam.
Bertahun-tahun lalu, saya mencoba mengembangkan disiplin diri saya,
saya ingat betapa saya tersiksa duduk di meja kerja selama beberapa
menit. Namun perlahan-lahan, saya menambah stamina, hingga suatu
saat kemudian saya melihat ke jam dan terkejut, "Sudah 3 jam?
Mustahil! Jam ini pasti salah!"
Saya beranjak dan memeriksa jam lain -- memang benar sudah 3 jam.
Beberapa bulan kemudian, saya mengulangi rutinitas ini beberapa
kali. Saya terpukau betapa cepatnya waktu berlalu.
Kadang-kadang, memang ada setengah jam pada hari-hari tertentu
yang panjangnya terasa seperti seumur hidup.
Menghitung Jumlah Halaman
Target permainan ini adalah menyelesaikan jumlah halaman tertentu --
tanpa menambah jatah halaman per hari untuk saat ini.
Contohnya, Anda harus menulis cerpen. Katakanlah pada diri Anda,
"Saya tidak akan berhenti menulis sampai menyelesaikan paling
sedikit 1 halaman per hari." Satu lembar adalah target yang bagus
ketika Anda baru mulai menulis. Ingatlah, Anda harus tegas pada
diri sendiri. Jangan katakan Anda sudah selesai, kecuali Anda
sudah menyelesaikan 1 halaman.
Tentu saja, metode penghitungan halaman ini memunyai kelebihan
tersendiri. Karena setelah target itu tercapai, Anda dapat berhenti
-- walaupun Anda sudah selesai dalam waktu hanya 10 menit. Siapa
peduli entah berapa lama Anda mengerjakannya? Anda menulis selembar,
atau 2 lembar, dan itu saja. Kemudian, Anda bebas menyenangkan
diri sendiri tanpa perasaan bersalah.
Sepatah kata peringatan: Sebelum membayangkan hari-hari Anda akan
diisi dengan sukacita perayaan ("Saya bebas! Saya bebas! Hanya 10
menit!), ingatlah bahwa Anda juga diperhadapkan pada kekurangan
metode penghitungan halaman ini. Ingatlah: Anda tidak diizinkan
berhenti bekerja sampai Anda mencapai target halaman -- walaupun
Anda telah menghabiskan 10 jam untuk menulis satu halaman kecil.
Kemungkinan ini bisa saja terjadi.
Memilih Metode yang Tepat
"Jadi, metode apa yang harus saya pakai?"
Jangan cemas, saya tidak akan mengatakan Anda harus memilih salah
satu cara yang terbaik bagi Anda.
Mulailah menghitung menit, berlatihlah terus sampai Anda mencapai
beberapa jam per hari. Bila sudah terbiasa, tetapkanlah target
jumlah halaman Anda. Mungkin selembar per hari, mungkin 2 lembar.
Buatlah target yang realistis bagi diri Anda -- target yang dapat
Anda selesaikan, alih-alih target yang membuat Anda terpenjara
selama 30 jam per hari.
Idenya: sukses melahirkan sukses; kegagalan hanya menambahkan
kegagalan. Contoh, bila Anda memunyai target sebanyak 3 lembar per
hari tetapi Anda hanya bisa menyelesaikan 2 halaman, berarti Anda
sudah gagal setiap hari. (Setelah diperhadapkan pada hari-hari
penuh penyiksaan diri, Anda bisa menjadi depresi, lekas marah,
kemudian menyerah.) Sebaliknya, jika target Anda 2 lembar per hari
dan Anda memang menulis 2 lembar, Anda sudah berhasil setiap hari.
Tampaknya, Anda akan mengulangi sukses ini pada keesokan hari.
Waktu yang Sama, Tempat yang Sama
Jadikan aktivitas menulis sebagai rutinitas setiap hari, sama
seperti Anda bangun setiap pagi pada waktu yang sama, atau Anda
mengajak anjing peliharaan Anda berjalan-jalan pada waktu tertentu.
Sadarilah bahwa Anda akan duduk menghadap meja kerja, meja dapur,
atau tempat apa pun yang Anda pilih sepanjang waktu tertentu
setiap hari. Aturlah suatu waktu dan tempat yang sama setiap hari.
Jangan biarkan apa pun menghalangi Anda!
Jika telepon Anda berdering, matikanlah telepon tersebut atau
gunakanlah mesin penjawab otomatis; jika seseorang mengetuk pintu
Anda, pasanglah tanda "Tidak Menerima Kunjungan"; jika tetangga
menghidupkan TV dengan suara keras hingga menembus dinding ruang
kerja Anda, redamlah dengan alunan musik; jika cuaca hari ini tidak
begitu baik, tutuplah tirai Anda; jika suami, istri, pacar, atau
anak Anda menginginkan sesuatu, kecuali situasi itu kritis,
katakanlah kepada mereka dengan sederhana tetapi tegas: "Ini waktu
saya untuk menulis. Jika kalian mengusik saya, saya akan bersikap
mengerikan."
Saya tidak mungkin mengatakan "Aku akan mengerjakannya, jika aku
mau." Aku harus menuliskan kata-kataku setiap hari entah hasilnya
bagus atau tidak. (John Setinbeck)
Bekerjalah setiap hari. Entah apa pun yang terjadi sehari atau
semalam sebelumnya, bangun dan bergegaslah! (Ernest Hemingway)
Pada tahun 1958, George Plimpton mewawancarai Ernest Hemingway untuk
The Paris Review dan menuliskan: "Dia mencatat perkembangan dirinya
-- `agar tidak membohongi diri sendiri` -- dalam grafik besar yang
terbuat dari pinggiran kardus dan dipajang di tembok, tepatnya di
bawah pajangan kepala rusa. Angka-angka dalam grafik itu
memperlihatkan banyaknya kata yang dituliskan per hari mulai dari
450, 575, 462, 1.250, kemudian kembali ke 512. Gambaran yang lebih
tinggi menunjukkan bahwa Hemingway bekerja ekstra keras agar ia
tidak merasa bersalah ketika menghabiskan waktu memancing.
Karena selembar kertas bisa berisi 250 kata, Hemingway menulis
sekitar dua halaman hampir setiap hari. Jumlah itu tidak besar,
tetapi sudah cukup untuk menulis sembilan novel dan tujuh puluh
cerpen. (t/Uly)
Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: If You Can Talk, You Can Write
Judul asli artikel: 1. Don`t You Need a Lot Of Discipline to be a
Writer?
2. A Page a Day Keeps the Worry Away
Penulis: Joel Saltzman
Penerbit: Warner Books, USA 1993
Halaman: 127 - 133
TIPS _________________________________________________________________
CARA MENDISIPLINKAN DIRI DEMI KARIER KEPENULISAN
Profesi penulis sering dikaitkan dengan kemewahan. Popularitas J.K.
Rowling dan Stephen King memang memunyai daya tarik tersendiri,
sebab dalam sekejap mereka sudah melihat buku-buku mereka masuk
dalam daftar buku laris versi surat kabar New York Times dan meraup
jutaan dolar dari royalti mereka. Sayang saja, menulis memerlukan
disiplin ketekunan sebagaimana pekerjaan lainnya. Jika Anda rindu
menjadi seorang penulis penuh waktu atau penulis lepas, Anda perlu
mengembangkan keahlian yang tepat dan belajar mendisiplinkan diri.
Dengan demikian, Anda bisa merasa yakin akan sukses!
1. Menulislah!
Tidak seorang pun belajar bermain piano hanya duduk-duduk di
sofa sembari menonton sinetron atau sekadar membayangkan
kunci-kunci piano. Keahlian menulis juga perlu diasah sampai
kata-katanya mulai dapat dinikmati oleh penulis dan pembaca.
2. Luangkanlah waktu untuk menulis.
Agar Anda bisa berkonsentrasi, Anda perlu menetapkan waktu
tertentu tanpa boleh diganggu. Artinya, Anda perlu disiplin.
Terkadang kata-kata tidak akan mengalir; kalau terjadi demikian,
Anda sebaiknya tetap duduk menatap layar atau lembaran kertas
sampai waktu menunjukkan sesi menulis Anda sudah berakhir.
Disiplin menuntut Anda wajib menulis, walaupun Anda merasa
enggan.
3. Buatlah riset tentang bahan yang Anda tulis.
Penulis fiksi dan nonfiksi perlu meneliti bahan-bahan yang
mereka butuhkan kecuali mereka sekadar menulis opini atau surat
kepada penyunting. Kebanyakan penulis menganggap bagian ini
terasa cukup membosankan. Biasanya, penulis begitu mencintai
kegiatan tulis-menulis, alih-alih melakukan riset tentang subjek
tertentu; mereka mengangap penelitian itu akan mengurangi jatah
menulis mereka. Namun, apa pun yang Anda tulis harus didasarkan
pada fakta. Jika tidak demikian, pembaca akan meninggalkan
tulisan Anda begitu saja karena mereka telanjur tidak memercayai
tulisan Anda. Walaupun perpustakaan adalah sumber yang bagus
untuk melakukan riset sebuah subjek, Anda dapat mempercepat
proses penelitian dengan menggunakan sarana internet.
4. Berkelompoklah dengan penulis lain!
Tidak seorang pun langsung menjadi hebat tanpa pertolongan dari
mereka yang menghargai tulisan seperti penulis. Klub penulis atau
grup diskusi penulis dapat menjaga motivasi Anda untuk
melanjutkan proses menulis Anda. Bergaul dengan orang-orang yang
berpandangan sama dapat membukakan jalan bagi Anda untuk bertemu
penyunting atau penerbit yang sedang mencari penulis untuk
publikasi komersial.
5. Pebisnis dan penulis memunyai satu kesamaan: mereka sama-sama
orang yang kuat membaca.
Jika Anda tidak banyak membaca, Anda tidak dapat mengembangkan
gaya penulisan yang unik. Anda tidak mengetahui apakah yang
digemari khalayak sehingga membuat Anda gagal memoles kata-kata
yang menyenangkan mereka. Anda dapat menajamkan keunikan talenta
Anda hanya dengan membaca.
6. Terbitkanlah sesuatu.
Bahkan sekalipun tidak dibayar, tercetaknya nama dan artikel Anda
di koran lokal dapat menjadi batu loncatan menuju karier yang
baru. Agar banyak penerbit di dunia maya bersedia menerima
tulisan Anda, Anda harus bersedia mendapat sebuah kritikan dan
uang jasa yang minim. Pertimbangkanlah beberapa situs ini:
Helium, Suite 101, Ehow, Associated Content, Constant Content,
dan Submit Your Article. Jika Anda seorang penulis, Anda harus
memunyai sebuah blog yang bisa menampung ekspresi dan tulisan
Anda yang lain. Blogger dan Word Press menawarkan blog gratis.
7. Bersenang-senanglah.
Walaupun tidak mendapat bayaran, banyak penulis menulis karena
mereka dibuat bahagia saat menulis. Jika Anda menemukan
jalan buntu, cobalah bentuk penulisan yang lain agar Anda dapat
merasakan hembusan yang menyegarkan. Jika Anda menulis artikel,
cobalah menulis fiksi, puisi, atau surat untuk redaksi atau
seorang teman. Tulislah tip-tip atau ulasan buku.
Tulisan-tulisan itu mungkin tidak untuk diterbitkan, namun
temukanlah kesenangan pada saat mengerjakannya!
Yang Anda butuhkan untuk menerapkan disiplin menulis:
1. Pemroses teks, sebuah catatan harian, jurnal, blog, atau apa pun
yang bisa menampung tulisan Anda.
2. Teman yang sama-sama mencintai dunia tulis-menulis.
3. Bahan bacaan -- semakin beragam, semakin bagus. (t/Uly)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: e-How
Judul asli artikel: How to Discipline Yourself for a Writing Career
Penulis: MisterMagica
Alamat URL: http://www.ehow.com/how_5361100_discipline-yourself-
writing-career.html
TOKOH PENULIS_________________________________________________________
WILLIAM BLAKE (1757 -- 1827)
William Blake terlahir di London sebagai putra seorang Irlandia.
Semasa muda ia bekerja sambil belajar memperoleh keahlian sebagai
seorang pemahat di Royal Academy, dan membiayai hidupnya sebagai
pembuat ilustrasi untuk penerbit London. Ia sering merasa lemah dan
nyaris tidak pernah dihargai sepenuhnya oleh penulis lainnya pada
zamannya. Namun kini, Blake dihormati sebagai salah seorang tokoh
paling masyhur sepanjang sejarah puisi dan kesenian.
Seperti penyair lain dari era Romantik, Blake melihat ke alam dengan
penuh rasa ingin tahu yang menyegarkan. Ia menemukan misteri dan
keindahan dalam kehidupannya sendiri. Tulisan dan karya seninya
serupa dengan penyair Romantik lain, yang masih menyisakan sifat
individualis. Satu ciri khas penting dari kepenulisannya ialah
kebergantungannya pada simbol yang begitu rumit. Simbol-simbol itu
kini telah menjadi jelas dan dipahami sepenuhnya oleh beberapa
pembacanya.
Puisi awal Blake mampu bertutur sederhana seperti kanak-kanak.
Puisinya yang dikenal paling baik ditemukan dalam "Songs of
Innocence" (Kidung Kesucian), diterbitkan pada 1789, dan "Song of
Experience" (Kidung Pengetahuan), diterbitkan 5 tahun kemudian.
Setiap anak sekolah sudah di Inggris diajar tentang "The Tyger",
yang dimulai dengan "Tyger! Tyger! Burning bright, in the forest of
the night." (Macan! Macan! Nyala t`rang, di hutan tengah malam)
Pada bagian pendahuluan "Songs of Innocence", ia menulis:
"Piping down the valleys wild, Piping song of pleasant glee,
On a cloud I saw a child, And he layghing said to Me."
(Bermain suling di lembah, Main-kan lagu riang gembira,
Di awan tampaklah bocah, Ia tertawa dan berkata.)
Kecintaan Blake pada binatang sebagaimana kecintaannya pada
anak-anak, tampak dalam puisinya, "Auguries of Innocence" (Ramalan
Kesucian) yang berisi bait, "A Robin Red Breast in a Cage, Puts all
Heaven in a Rage." (Murai Merah di Sangkar, Semua di Surga Gusar)
Munculnya perasaan untuk anak-anak dan binatang ini berasal dari
kecintaan yang teramat hebat akan kebebasan; suatu kecintaan yang
cenderung anarkis. Ia menyambut Revolusi Perancis dan menerima
gagasan politiknya.
Buku pertama Blake tentang puisinya dicetak pada 1783, dan mencakup
karya yang ditulis ketika ia masih remaja. Buku selanjutnya, seperti
"Milton and Jerusalem" (Milton dan Yerusalem) dipublikasikan dengan
beberapa ukuran, di antaranya diwarnai rancangan tangan Blake
sendiri. Di dalam buku ini, teks dan ornamennya disatukan secara
utuh, untuk dibaca dan ditafsirkan bersama-sama. Pada 1790, karya
utama Blake berupa prosa dan lukisan, "The Marriage of Heaven and
Hell" (Pernikahan Surga dan Neraka), menyerang realitas sesuatu dan
menolak wewenang otoritas. Karya Blake yang lain, seperti "Vala and
The Four Zoas" (Vala dan Empat Zoa), berisi karakter yang kompleks
dengan gagasan mistik.
Tulisan utama Blake juga memberikan gambaran tentang penulis yang
lain. Ia menulis ilustrasi-ilustrasi untuk kitab Ayub dari
Perjanjian Lama dan "Divina Commedia" (Komedi Surgawi), yang
dianggap sebagai karya agung Dante.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Pustaka Pintar 100 Penulis yang Membentuk Sejarah Dunia
Editor: Karyani
Penerbit: Progres, Jakarta 2005
Halaman: 61 -- 63
ARTIKEL PASKAH________________________________________________________
KEMULIAAN KRISTUS SEBAGAI PERANTARA: KETAATAN-NYA
Kemuliaan yang tidak tampak dalam semua hal telah dilakukan dan
dialami Kristus di dunia ini. Jikalau orang dapat melihat kemuliaan
itu, mereka tentu tidak akan menyalibkan-Nya. Namun, kemuliaan itu
telah dinyatakan kepada sejumlah orang, yakni para murid: "Firman
itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, ...." (Yohanes 1:14)
Allah memberikan kehormatan dan kemuliaan kepada-Nya, sebab seluruh
gereja telah dibenarkan oleh ketaatan Kristus (lihat Roma 5:19).
Ketaatan Kristus terhadap setiap bagian hukum Taurat tampak
sempurna. Hukum Taurat mulia karena Sepuluh Perintah Allah itu
dituliskan dengan jari Allah. Hukum tersebut akan tampak lebih mulia
apabila orang percaya menaatinya dengan sepenuh hatinya. Namun
demikian, kekudusan Allah dalam hukum Taurat mencapai kemuliaan
sepenuhnya hanya di dalam ketaatan Kristus yang absolut dan
sempurna. "Dan sekalipun Ia adalah anak, Ia telah belajar menjadi
taat dari apa yang telah diderita-Nya." (Ibrani 5:8) Allah dari
segalanya, yang telah menciptakan segala sesuatu, hidup di dalam
ketaatan yang mutlak terhadap hukum Allah. Karena Ia adalah Pribadi
yang demikian unik, maka ketaatan-Nya pun memiliki kemuliaan oleh
keunikan-Nya itu.
Sekarang, perhatikan kemuliaan Kristus yang karena ketaatan-Nya
mengalami penderitaan. Tidak seorang pun sanggup mengukur dalamnya
penderitaan Kristus. Kita mungkin semata-mata mempelajari bahwa Ia
berada di bawah murka Allah, di dalam tetesan keringat darah dan
berbagai siksaan, di dalam tetesan air mata dan lengkingan
teriakan-Nya. Atau kita mungkin sekadar mengetahui betapa Ia berdoa,
bercucuran darah, mati, dan menyediakan nyawa-Nya sebagai tebusan
dosa, "ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena
pemberontakan umat-Ku ia kena tulah." (Yesaya 53:8b) "O, alangkah
dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak
terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami
jalan-jalannya!" (Roma 11:33) Jadi, betapa mulianya Yesus Kristus
di mata kaum tebusan-Nya!
Ketika Adam jatuh ke dalam dosa, ia dan semua keturunannya telah
berdiri di hadapan takhta penghakiman Allah, siap dibinasakan untuk
selamanya di bawah murka Allah. Dalam keadaan seperti itu, Yesus
Kristus datang untuk meyakinkan orang berdosa dengan undangan
demikian: "Makhluk yang malang! Betapa menyedihkannya keadaanmu!
Menurut Saudara, apakah yang telah dialami gambar dan rupa Allah,
yang diciptakan-Nya dalam keindahan serta kemuliaan? Engkau sekarang
lebih menyerupai setan, dan yang lebih buruk lagi, penderitaan kekal
telah menantimu. Namun lihatlah sekali lagi; pandanglah Aku! Aku
akan meletakkan Diriku di tempatmu. Aku akan menanggung beban
kesalahan dan penghukuman yang seharusnya telah membenamkan engkau
ke neraka untuk selamanya. Aku akan mengambil alih kutukan atasmu
untuk sementara, supaya engkau dapat memperoleh suatu berkat yang
kekal."
Marilah kita memandang kemuliaan yang dinyatakan oleh Injil. Yesus
Kristus disalibkan di depan mata kita (Galatia 3:1). Kita memahami
Alkitab hanya sejauh kita melihat penderitaan dan kemuliaan Kristus.
Hikmat dunia tidak dapat melihat apa pun selain kebodohan.
Sebagaimana dikatakan Paulus, "Jika Injil yang kami beritakan masih
tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya
Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah."
(2 Korintus 4:3-4)
Sumber:
Judul buku: Kemuliaan Kristus
Judul buku asli: The Glory of Christ
Penulis: John Owen
Penerjemah: Hendry Ongkowidjojo
Penerbit: Momentum, Surabaya 1998
Halaman: 39 -- 40
Diambil dari:
Nama situs: Situs Paskah Indonesia
Alamat URL: http://paskah.sabda.org/kemuliaan_kristus_sebagai_
pengantara_ketaatan_nya
PENA MAYA_____________________________________________________________
DAPATKAN BAHAN-BAHAN PASKAH DI SITUS PASKAH SABDA
(http://paskah.sabda.org)
Situs PASKAH SABDA dibangun untuk menjadi tempat Anda mendapatkan
berbagai bahan Paskah yang bermutu. Beragam bahan disediakan secara
lengkap -- hampir semua jenis bahan Paskah tersedia di sini, mulai
dari artikel Paskah, drama Paskah, renungan Paskah, bahan mengajar
Paskah, kesaksian Paskah, khotbah audio Paskah, puisi Paskah,
resensi buku Paskah, ulasan situs Paskah, tip-tip Paskah, humor
Paskah, lagu Paskah, gambar Paskah, kartu Paskah, dan masih banyak
lagi. Selain menyediakan beragam bahan, situs PASKAH SABDA ini
juga mengundang Pembaca untuk berpartisipasi dengan mengirimkan
bahan-bahan Paskah sehingga bisa saling berbagi berkat kepada
pengunjung yang lain. Keistimewaan lain pada situs ini adalah
tersedianya berbagai fasilitas untuk berinteraksi dengan sesama
pengunjung, misalnya menulis blog pribadi seputar Paskah,
berkomentar, berdiskusi di forum, dan mengirimkan ucapan selamat
Paskah kepada teman seiman dan pengunjung yang lain.
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Sri Setyawati
Kontributor: Wilfrid Johansen
Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org
Berlangganan: Kirim e-mail ke: subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: Kirim e-mail ke: unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org/
Facebook: http://fb.sabda.org/penulis/
Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum
Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Melayani sejak 3 November 2004
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |