|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-penulis/59 |
|
e-Penulis edisi 59 (17-9-2009)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________
Edisi: 059/September/2009
Tema: Belajar Melalui Membaca
DARI REDAKSI__________________________________________________________
PENULIS ADALAH SEORANG PEMBACA
Hidup ini merupakan sebuah proses belajar, tak terkecuali bagi
seorang penulis. Ia tidak akan melewatkan satu pun pengalaman
belajar yang dapat menjadi inspirasinya dalam menulis. Salah satu
cara untuk mendapatkan pengalaman belajar adalah melalui buku. Tidak
dapat ditawar-tawar, seorang penulis haruslah seorang pembaca yang
baik pula. Buku merupakan gudang ilmu, pengetahuan, dan pengalaman
belajar. Semakin banyak membaca, seorang penulis akan semakin
berisi. Penulis harus berwawasan luas, dan itu dapat tercapai dengan
membaca buku-buku yang notabene penuh dengan wawasan. Oleh karena
itu, salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas
menulis adalah melalui membaca.
Dalam edisi e-Penulis kali ini, redaksi mengajak Sahabat Pembaca
mengenal strategi membaca. Kita dapat menambah wawasan mengenai
membaca dengan tujuan dan menjadikan bacaan sebagai proses belajar
menulis. Dalam artikel yang lain, kita dapat melihat bagaimana
caranya mendapatkan manfaat membaca buku dalam bentuk tulisan.
Kiranya edisi kali ini menyemangati kita semua untuk semakin giat
membaca guna meningkatkan kualitas tulisan kita.
Selamat membaca dan menulis!
Pimpinan Redaksi e-Penulis,
Davida Welni Dana
http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
http://pelitaku.sabda.org/
______________________________________________________________________
DENGAN MENULIS KITA MEMBACA, DENGAN MEMBACA KITA PUN DAPAT MENULIS
DAFTAR ISI____________________________________________________________
- Dari Redaksi: Penulis adalah Seorang Pembaca
- Daftar Isi
- Artikel 1: Menggunakan Strategi Membaca
- Artikel 2: Tunjukkanlah Manfaat Membaca Buku dalam Bentuk Tulisan
- Pena Maya: Situs Pelitaku: Membaca Sambil Belajar Menulis
- Pojok Bahasa: Ibadah dan Ibadat
- Info: Lowongan Pekerjaan di YLSA: Editor dan Penerjemah
ARTIKEL 1_____________________________________________________________
MENGGUNAKAN STRATEGI MEMBACA
RENCANA TINDAKAN
----------------
Ketika Anda membaca, Anda ingin memahami apa yang Anda baca. Anda
ingin menikmati apa yang Anda baca. Anda juga ingin dapat mengingat
dan menggunakan informasi tersebut. Jadi, bagaimana Anda bisa
menjadi pembaca yang lebih baik? Berikut cara-cara yang bisa Anda
lakukan.
1. Bacalah sesering mungkin.
2. Bacalah apa saja (cerita, buku, koran, bahkan layar komputer).
3. Ubahlah kecepatan Anda ketika membaca.
4. Gunakan strategi-strategi membaca.
APAKAH STRATEGI-STRATEGI MEMBACA ITU?
-------------------------------------
Strategi adalah rencana atau cara melakukan sesuatu. Ada banyak
strategi yang bisa pembaca gunakan, dan pembaca yang baik
akan sering menggunakannya. Mereka menggunakan strategi itu sebelum,
selama, dan setelah membaca. Berikut beberapa strategi untuk
membantu Anda membaca bahan-bahan buku diktat Anda.
A. Sebelum Membaca
Sebelum Anda mulai membaca, cobalah untuk mendapatkan "gambaran
besar" atau keseluruhan poin dari bahan tersebut. Berikut beberapa
strategi untuk membantu Anda melihat apa yang Anda baca.
1. Pikirkan judulnya dan kemudian tanyakan beberapa pertanyaan ini
pada diri Anda sendiri:
- Apa yang saya ketahui dari topik ini?
- Apa yang ingin saya ketahui?
- Apa kira-kira isi artikel/bacaan yang akan Anda baca?
2. Berikutnya, lihatlah halaman-halamannya dengan melihat judul
utamanya, kata-kata yang dicetak tebal, kata-kata yang dicetak
miring, dan keterangan-keterangan gambar.
3. Carilah ringkasannya pada bagian akhir bab dan bacalah dengan
cermat.
4. Lihatlah juga bagan, grafik, gambar, dan diagram, dan pikirkan
apa yang "dikatakan" setiap bagan, grafik, gambar, dan diagram
itu tentang topik yang dibahas.
B. Selama Membaca
Ketika Anda membaca, cobalah untuk menjadi peka, menjadi pemikir
yang aktif!
1. Carilah jawaban dari setiap pertanyaan Anda.
2. Berhentilah segera dan tanyakan pada diri Anda sendiri, "Apa yang
baru saja saya baca?" Kemudian jawablah pertanyaan Anda sendiri.
3. Buatlah daftar kata kunci, frasa, atau kalimat-kalimat
kesimpulan.
Catatan: Cobalah mencari tujuan penulis atau pola penyusunannya.
(Bacalah "Pola Tujuan" berikut ini)
Pola Tujuan:
Mencari tujuan penulis ketika Anda sedang membaca juga merupakan
strategi membaca yang sangat membantu. Berikut empat "Pola Tujuan"
umum yang bisa Anda cari ketika Anda membaca.
- Pola Berbagi Pengalaman
Penulis sering membagikan pengalaman pribadi mereka kepada
pembacanya. Perhatikan kata "Saya" atau "Kita". Anda biasanya bisa
membaca hal ini segera. Ketika Anda sedang membaca, tanyakan pada
diri Anda sendiri, "Mengapa penulis menulis tulisan ini?"
- Pola Tanya/Jawab
Carilah pertanyaan ketika Anda membaca, khususnya pada awal bab
atau paragraf. Ingatlah, tujuan penulis adalah memberi Anda
jawaban atas setiap pertanyaan. Jangan berhenti mencari sampai
Anda menemukan jawabannya.
- Pola Pendapat/Alasan
Perhatikan "Saya percaya ...." atau "Menurut pendapat saya ...."
Alasan seharusnya mengikuti opini. Temukan itu.
- Pola Fakta/Bukti
Perhatikan pernyataan-pernyataan faktual yang disertai bukti.
Bukti bisa berupa daftar fakta, sejumlah contoh, atau suatu
diagram. Bacalah perlahan-lahan. (Bila Anda tidak memahami
kalimat faktual tersebut, perhatikan kata-kata yang tidak Anda
mengerti itu atau mintalah bantuan seseorang.)
C. Setelah Membaca
Setelah Anda selesai membaca -- tetapi sebelum Anda menutup buku
atau meletakkan bahan tersebut -- lihatlah kembali halaman-
halamannya. Berikut ini beberapa tips untuk meninjau ulang.
1. Tanyakan pada diri Anda sendiri beberapa pertanyaan:
- Apa yang saya ketahui sekarang yang tidak saya ketahui sebelum
saya membaca buku ini?
- Bila saya harus mengatakan kepada seseorang tentang apa yang
saya baca, apa yang akan saya katakan?
2. Ceritakan apa yang baru saja Anda baca kepada orang lain yang mau
mendengarkan.
3. Tulislah ringkasan dari apa yang Anda baca.
STRATEGI MEMBACA YANG BISA ANDA GUNAKAN
---------------------------------------
A. 3M (Meneliti, Membaca, Mencatat)
3M adalah strategi membaca yang bisa digunakan ketika membaca
nonfiksi. Caranya mudah, bagilah kertas tulis Anda menjadi dua kolom
dan mulailah meneliti, membaca, dan mencatat.
1. Meneliti
Bacalah judul, judul utama, subjudul, kata-kata yang dicetak
tebal dan miring, keterangan gambar, dan ringkasannya.
2. Membaca
Sebelum Anda membaca setiap bagian, tulislah judul utama dan
subjudul di kolom sebelah kiri kertas Anda.
3. Mencatat
Ketika Anda selesai membaca satu bagian, tulislah kata kunci,
frasa, atau ide-ide di kolom sebelah kanan di samping setiap
judul.
Contoh:
GEOGRAFI: Daerah Dengan Berbagai Iklim
Kolom Kiri Kolom Kanan
---------- -----------
Pendahuluan Iklim memiliki dua bagian utama: suhu dan air.
Suhu Seberapa dingin atau hangat suatu tempat.
Di AS, Alaska Utara adalah tempat paling dingin karena
berada di dekat Kutub Utara. Hawai adalah salah satu
tempat paling hangat karena berada di dekat ekuator.
Tempat-tempat yang tinggi seperti pegunungan lebih
sejuk daripada daerah di sekitar pantai.
Air Hujan dan salju.
Tanaman membutuhkan air dan cuaca hangat untuk tumbuh.
Bila suatu tempat memiliki musim dingin dan musim
panas, tanaman akan tumbuh selama musim panas; ini
dikenal sebagai musim semi.
B. Pemetaan
Pemetaan juga adalah strategi membaca yang bagus, terutama jika Anda
membaca buku pelajaran. Yang harus Anda lakukan hanyalah menulis
subjek di tengah halaman kertas dan gambar sebuah peta tentang apa
yang sedang Anda baca. Pemetaan membantu Anda melakukan beberapa hal
penting:
1. Mendapatkan topik utama sebelum Anda mulai membaca.
2. Fokus pada subjek dan tetap konsentrasi selama membaca.
3. Meninjau ulang, merangkum, dan menggunakan informasi yang didapat
setelah membaca.
C. TIB (Tahu, Ingin, Belajar)
TIB merupakan strategi yang tepat untuk digunakan sendiri atau
dengan berpasangan. Caranya, bagilah kertas Anda menjadi tiga kolom
dan tulislah K, W, L di bagian atas masing-masing kolom.
Contoh:
TEMBOK-TEMBOK TERKENAL DI SELURUH DUNIA
K W L
Apa yang saya Apa yang INGIN saya Apa yang saya
KETAHUI PELAJARI PELAJARI
1. Ada banyak: 1. Berapa panjang Tembok 1. Tembok Raksasa
Tembok Raksasa Raksasa di Tiongkok? di Tiongkok dibangun
di Tiongkok, Vietnam lebih dari 2.000
Memorial, dll.. 2. Kapan dibangun? tahun yang lalu.
2. Setiap tembok 3. Siapa yang membangun? 2. Bagian timur dan
dibangun karena Mengapa? barat dibuat dari
alasan yang bahan yang
berbeda. 4. Berapa banyak tembok berbeda.
di sana?
3. Ada banyak
tembok! "Wailing
Wall", Tembok
Berlin
Bagaimana menggunakan bagan KWL?
1. Tulislah apa yang Anda TAHU di kolom "K". Ini akan membuat Anda
mulai berpikir tentang topik yang dibahas. Pertanyaan akan mulai
bermunculan di kepala Anda. Ini akan mendorong Anda ke kolom
kedua, "Apa yang ingin saya pelajari?", 2. Isilah kolom "W" dengan apa yang Anda INGIN pelajari. Ini akan
memberi Anda berbagai hal yang harus dicari ketika Anda membaca.
3. Ketika Anda selesai membaca, isilah kolom "L" dengan "Apa yang
Anda pelajari?" Kemudian periksalah untuk tahu pertanyaan mana
dari kolor "W" yang sudah berhasil dijawab. Pertanyaan mana yang
belum dijawab? Apakah fakta-fakta yang Anda pikir Anda tahu itu
salah atau hanya benar sebagian?
Anda bisa membuat bagan yang terpisah untuk menunjukkan apa yang
Anda pelajari. Anda bahkan bisa menulis laporan, puisi, berita,
dll..
MENULIS UNTUK BELAJAR
---------------------
Berikut ini beberapa strategi umum menulis untuk belajar yang bisa
Anda gunakan sebelum, selama, dan setelah Anda membaca. Cobalah
beberapa strategi ini sampai Anda menemukan strategi yang paling
tepat untuk Anda.
1. Pikiran Pertama
Tulislah kesan pertama Anda saat membaca bahan tersebut --
sebelum Anda membaca atau segera setelah Anda mulai membaca. Ini
akan membantu Anda memfokuskan pikiran Anda.
2. Berhenti dan Tulislah
Kapan pun Anda merasa perlu, berhenti dan tulislah pikiran dan
perasaan Anda tentang ide-ide menarik (atau yang membingungkan)
dari apa yang Anda baca. Tulislah secara singkat dan bebas selama
2 -- 3 menit.
3. Pengelompokkan
Di tengah-tengah halaman, tulislah satu kata yang menghubungkan
satu topik penting dalam membaca. Lingkari kata tersebut.
Kemudian pikirkan kata-kata atau ide-ide lain yang berhubungan
dan tulislah di sekitar kata kunci Anda.
4. Dialog
Mintalah 2 orang mendiskusikan suatu ide dari yang Anda baca
(Anda bisa menjadi salah satu pembicaranya). Kemudian tulislah
ringkasan pendek dari diskusi ini. Ini akan membuat apa yang Anda
baca menjadi hidup.
5. Berikan Pertanyaan
Teruslah bertanya kepada diri Anda sendiri "mengapa ...
mengapa ... mengapa ..." dalam tulisan Anda. Teruslah bertanya
hingga Anda mencapai jalan buntu atau titik henti yang alami.
6. Menceritakan Ulang
Berpura-puralah teman-teman Anda tidak membaca apa yang Anda
baca, tetapi mereka ingin tahu informasinya. Pikirkan apa yang
akan Anda katakan kepada mereka dan tulislah itu. Kemudian
praktikkan dengan menceritakan kembali informasi tersebut.
Beberapa orang akan berkata kepada Anda bahwa menulis adalah cara
yang paling tepat yang bisa Anda gunakan untuk memahami dan
mengingat apa yang Anda baca. Cobalah ini dan lihatlah apa yang
terjadi pada diri Anda. (t/Ratri)
Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
Judul buku: Writers Express: A Handbook for Young Writers, Thinkers,
And Learners
Judul asli artikel: Using Reading Strategies?
Penulis: Dave Kemper, Ruth Nathan, Patrick Sebranek
Penerbit: Write Source, Massachusetts 1995
Halaman: 237 -- 243
ARTIKEL 2_____________________________________________________________
TUNJUKKANLAH MANFAAT MEMBACA BUKU DALAM BENTUK TULISAN
Membaca dan menulis adalah kegiatan yang sifatnya sangat personal.
Ketika Anda punya minat kuat untuk membaca dan menulis, Anda
sesungguhnya hanya berhadadapan dengan diri Anda. Jika Anda sudah
berapi-api untuk membaca dan menulis, namun "bara api" yang berkobar
di dalam diri Anda itu tiba-tiba padam, itu berarti yang
memadamkannya adalah Anda sendiri.
Ada kemungkinan "api" itu padam karena Anda tak menemukan buku yang
menyenangkan diri Anda. Sebuah buku yang ingin Anda baca mungkin
saja tertemukan. Namun, Anda kemudian tidak dibuat senang oleh buku
tersebut. Bahkan yang lebih parah, "api" membaca itu padam karena
Anda disiksa oleh si buku. Kok bisa? Karena Anda tidak mencicipi
lebih dahulu dan tidak bertanya kepada diri Anda secara tajam
tentang alasan Anda ingin membaca buku tersebut.
Kadang orang menyalahkan hal-hal di luar dirinya ketika dia tidak
mau dan mampu membaca dan menulis. Benar, buku atau bacaan-bacaan
lain yang ingin kita baca merupakan hasil karya orang lain. Namun,
ketika kita tertarik untuk membaca karya orang lain, faktor apakah
kemudian kita dapat menyerap isi buku dan merasakan kenikmatan
ketika membaca, sepenuhnya bergantung pada diri kita sendiri.
Sekali lagi, cobalah cari sebanyak mungkin manfaat dari kegiatan
membaca dan menulis yang dapat mengangkat diri Anda ke angkasa,
melayang bersama keasyikan membaca dan menulis. Dan, di sini, saya
ingin mengajak Anda untuk fokus pada satu manfaat yang sangat
penting, yaitu menuliskan hasil-hasil menakjubkan setelah Anda
selesai membaca beberapa halaman buku yang Anda pilih. Hasil tulisan
atau "ikatan" yang berasal dari kegiatan membaca adalah salah satu
manfaat yang sangat nyata.
Hasil tulisan atau "ikatan" itu dalah milik Anda. Saya senantiasa
menganjurkan agar tulisan Anda bercerita soal apa yang Anda peroleh
dari buku yang Anda baca adalah tulisan yang sifatnya sangat
personal. Tulisan ini, cirinya, pertama, adalah ditulis atau
disampaikan dengan menggunakan kata ganti orang pertama (aku atau
saya). Contohnya adalah, "Saya mendapatkan buah pikiran yang menarik
ketika membaca buku X karya A ini. Saya benar-benar tergugah dan
merasakan gairah saya menyala-nyala untuk mempraktikannya."
Kedua, tulisan itu disampaikan dengan jujur dan melibatkan totalitas
diri Anda yang membaca. Ingat, ketika membaca dan menulis, Anda
hanya berhadapan dengan diri Anda. Tidak ada orang lain yang tampil
nyata bersama Anda. Memang ada sih pengarang buku atau pemberi kata
pengantar, misalnya, namun itu tidak tampil secara nyata. Hanya ada
sesosok Anda, si pembaca, yang hadir dalam kehidupan membaca dan
menulis Anda. Jadi, tulisan yang sangat personal adalah berkaitan
dengan diri pribadi Anda yang terdalam. Kejujuran mutlak diperlukan
di sini.
Ketiga, tulisan itu membangkitkan gairah diri pribadi Anda. Artinya,
tulisan yang sangat personal tidak berhubungan dengan orang di luar
diri Anda. Ia hanya berkaitan dengan diri pribadi Anda. Jadi,
setelah Anda menggunakan kata ganti orang pertama dan Anda jujur
dalam menyampaikan keadaan diri Anda ketika merasakan manfaatnya
membaca sebuah buku, cobalah tujukkan tulisan itu kepada diri Anda
sendiri. Tentu, Anda tak akan menulis yang tidak memberikan makna
kepada diri Anda, bukan?
Yakinlah, manfaat membaca buku yang Anda sampaikan secara tertulis
kepada diri Anda sendiri akan membangkitkan potensi membaca dan
menulis yang luar biasa dalam diri Anda.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Mengikat Makna Sehari-Hari
Penulis: Hernowo
Penerbit: MLC, Bandung 2005
Halaman: 143 -- 145
PENA MAYA_____________________________________________________________
SITUS PELITAKU: MEMBACA SAMBIL BELAJAR MENULIS
Seorang penulis pasti selalu ingin mendapatkan pelajaran berharga
setiap hari. Membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan
pelajaran tersebut. Setiap penulis pun pasti juga ingin menambah
wawasan dan keterampilan menulisnya. Kami mengajak Anda untuk
membaca seputar kepenulisan sekaligus belajar menulis dalam situs
Pelitaku (Penulis Literatur Kristen dan Umum).
Pelitaku menyediakan berbagai bahan yang akan membuka wawasan Anda
lebih dalam mengenai seluk beluk dunia menulis. Terdapat informasi
seputar Dunia Penulisan Kristen, Budaya Menulis dan Membaca,
Jenis-Jenis Tulisan, Tips dan Trik Menulis, Kaidah dan Pemakaian
Bahasa, Serba-serbi Dunia Penulisan, Biografi Penulis Terkenal,
serta Pengalaman Para Penulis. Ayo, jangan lewatkan! Berkunjunglah
ke situs Pelitaku untuk membaca semua manfaat di dalamnya dan untuk
segera mempratikkan semua pengetahuan yang Anda peroleh dengan mulai
menulis. Selamat membaca dan belajar menulis dalam situs Pelitaku.
==> http://pelitaku.sabda.org
POJOK BAHASA__________________________________________________________
IBADAH DAN IBADAT
Apa yang membedakan kata ibadah dengan ibadat? Cara yang paling
gampang tentu dengan meraih kamus dan melihat apa yang dikatakan
kamus tentang kedua kata tersebut. Maka cobalah membuka Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Ketiga pada halaman 415. Pada halaman pertama
dari daftar huruf I itu, kita langsung bertemu dengan kedua kata
tersebut.
Baik ibadah maupun ibadat sepertinya bisa saling menggantikan. Pada
lema ibadah, tercantum salah satu artinya ialah "ibadat". Demikian
pula sebaliknya. Tapi benarkah keduanya bisa saling menggantikan?
Belum tentu! Coba lihat pengertian lain yang ditawarkan oleh KBBI
yang ukurannya memang besar itu.
Ibadah merupakan "perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah,
yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya". Sementara ibadat merupakan "segala usaha lahir dan
batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk mendapatkan kebahagiaan dan
keseimbangan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat
maupun terhadap alam semesta".
Nah, jelas kan perbedaannya? Yang saya lihat, ada perbedaan esensi
di antara kedua kata tesebut. Pada kata ibadat, ada kecenderungan
kandungan makna "melakukan sesuatu demi mendapatkan sesuatu (yang
lain)". Penandanya bisa dilihat dari keberadaan kata untuk. Dengan
demikian, seseorang beribadat kepada "sesuatu" dalam rangka
memperoleh sesuatu. Misalnya, beribadat kepada roh penguasa gunung
dengan tujuan roh gunung tidak mengganggu kelangsungan hidupnya.
Sebaliknya, secara eksplisit hal tersebut tidak terlihat pada kata
ibadah. Pada kata ibadah, nuansa makna yang muncul ialah kerelaan
hati menyembah kepada Allah tanpa dilandasi keinginan apa pun.
Setidaknya, demikianlah yang terlihat dari pengertian yang
diberikan.
Dari frekuensinya, kebanyakan orang tampaknya lebih senang
menggunakan kata ibadah daripada ibadat. Misalnya, dalam kalimat
"orang itu benar-benar taat beribadah" daripada "orang-orang itu
taat beribadat".
Ada dua asumsi mengenai hal ini. Pertama, pengucapan kata ibadah
jauh lebih mudah dilafalkan daripada kata ibadat. Fonem /t/ jauh
lebih berat daripada fonem /h/. Kedua, tentu masalah popularitas.
Bagi sebagian besar masyarakat awam, kata ibadah lebih sering
melintasi telinga sehingga kecenderungan untuk menggunakan kata
tersebut lebih besar.
Dalam praktiknya, suka tidak suka kita sendiri sebenarnya bisa
memberlakukan keduanya secara bergantian. Dalam kurun waktu
tertentu, kita cenderung suka beribadat daripada beribadah.
Misalnya, kita rajin berdoa (salah satu wujud dari ibadah/ibadat)
ketika kita menginginkan sesuatu, entah itu kelulusan, keberhasilan
dalam pekerjaan, atau yang lainnya. Maka meskipun kita berkata bahwa
kita beribadah, sesungguhnya yang kita lakukan ialah beribadat.
Salahkah kalau kita beribadat? Tidak sepenuhnya salah. Sebab Yesus
sendiri menyuruh kita untuk tidak segan-segan datang kepada Bapa dan
memanjatkan segala permohonan kita. Tentu yang harus disadari ialah
tidak semua permintaan kita akan Ia kabulkan karena sering kali kita
sendiri tidak tahu apa yang kita minta.
Lalu, adakah kecenderungan pemilihan kata ibadah dan ibadat
dilatarbelakangi oleh agama yang dianut? Misalnya, bagi umat Kristen
akan cenderung memilih ibadah, sedangkan umat non-Kristen lebih suka
ibadat? Tidak tentu juga. Sebagian besar teman-teman non-Kristen
saya juga lebih suka menyebut ibadah daripada ibadat. Meski terkesan
pemilihan kata ini dilatarbelakangi oleh selera atau gaya
tersendiri, sekali lagi, bukan berarti bahwa kata ini bisa digunakan
secara bergantian. Maka bagi para penyunting, ada baiknya mencermati
makna yang hendak disampaikan penulis sebelum memutuskan untuk
mengikuti penulis tanpa melihat arah mana yang hendak dituju.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Corat-Coret Bahasa
Penulis: indonesiasaram
Alamat URL: http://indonesiasaram.wordpress.com/2008/07/27/ibadah-dan-ibadat/
INFO__________________________________________________________________
LOWONGAN PEKERJAAN YLSA: EDITOR DAN PENERJEMAH
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) <http://www.ylsa.org> adalah sebuah
yayasan Kristen yang terbeban dalam pelayanan dunia teknologi
informasi, khususnya dalam menyediakan Alkitab dan bahan-bahan
kekristenan secara tersambung (online). Saat ini YLSA membuka
lowongan untuk para profesional muda yang ingin memberikan talenta
terbaiknya untuk Tuhan dengan bekerja sebagai seorang Editor atau
Penerjemah.
Kualifikasi Khusus untuk Editor:
1. S1 Sastra Indonesia, diutamakan dari bidang linguistik.
2. Memiliki kecintaan terhadap bahasa Indonesia dan terbeban dalam
pengembangan bahasa Indonesia.
3. Berpengalaman dalam menyunting dan menulis naskah di media massa.
Kualifikasi Khusus untuk Penerjemah:
1. S1 Sastra Inggris.
2. Berpengalaman dalam menerjemahkan naskah dari bahasa Inggris ke
bahasa Indonesia dan sebaliknya.
3. Memiliki pengalaman dalam menyunting naskah terjemahan.
Kualifikasi Umum:
1. Sudah lahir baru dalam Kristus dan sudah dibaptis.
2. Memiliki panggilan yang jelas untuk melayani Tuhan.
3. Diutamakan yang belum menikah.
4. Menguasai tata bahasa dan EyD bahasa Indonesia.
5. Gemar membaca dan menulis; mampu berpikir dan mengekspresikan
diri.
6. Memiliki profesionalitas, mampu bekerja dalam tim dengan tenggat
waktu (deadline) yang ketat, memiliki ketelitian yang tinggi, dan
berkeinginan besar untuk terus belajar.
7. Nilai tambah:
a. pernah mengikuti pelatihan penyuntingan naskah (Editor).
b. pernah mengikuti pelatihan penerjemahan naskah (Penerjemah).
c. pernah mengikuti seminar tentang bahasa Indonesia/Inggris.
8. Bersedia ditempatkan di Solo, Jawa Tengah, minimal untuk 2 tahun.
Jika Anda atau rekan Anda merasa terpanggil dan memenuhi kualifikasi
di atas, segera kirimkan lamaran beserta kelengkapan lainnya (CV,
fotocopy transkrip nilai dan ijazah, contoh tulisan Anda, dan surat
referensi) ke alamat:
HRD - YLSA
Kotak Pos 25/SLONS
Surakarta 57135
Untuk informasi lebih lengkap silakan kirim e-mail ke:
==> < rekrutmen-ylsa(at)sabda.org >
Informasi lowongan lainnya: http://ylsa.org/lowongan
Catatan:
--------
Silakan sebarkan informasi ini kepada mereka yang membutuhkan.
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Sri Setyawati
Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org
Berlangganan: Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org/
Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum
Network Literatur: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur
Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Melayani sejak 3 November 2004
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |