|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-penulis/57 |
|
e-Penulis edisi 57 (15-7-2009)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________
Edisi: 057/Juli/2009
Tema: Kepercayaan Diri dalam Menulis
DARI REDAKSI__________________________________________________________
MENULIS, SIAPA TAKUT?
Ada pendapat yang mengatakan bahwa tidak harus memiliki bakat khusus
untuk dapat menjadi seorang penulis. Menjadi penulis merupakan
pilihan, mau atau tidak? Nah, terkadang alasan tidak memiliki bakat
inilah yang menjadi hambatan bagi para penulis pemula untuk
mengepakkan sayap di dunia tulis-menulis. Merasa tidak percaya diri
bahwa dia mampu menghasilkan sebuah tulisan yang dapat memengaruhi
dunia membuatnya memilih untuk tidak menulis. Apakah Sahabat Penulis
merupakan salah satu orang yang takut untuk mulai menulis?
Dalam edisi kali ini, kita akan melihat bagaimana rasa percaya diri
dalam menulis akan membantu kita melihat setiap kesempatan berharga
untuk mulai menulis. Selain itu, kita juga akan mengerti manfaat
percaya diri itu sendiri, baik dalam menulis maupun dalam kehidupan
kita. Tersedia pula tips untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam
menulis kreatif. Kiranya seluruh sajian di bulan ini dapat menambah
pengetahuan baru dan rasa percaya diri Sahabat Penulis sekalian.
Selamat membaca, Tuhan memberkati.
Redaksi Tamu e-Penulis,
Tabita Marthina Utami
http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
http://pelitaku.sabda.org/
______________________________________________________________________
Menulis bukan sesuatu yang eksklusif untuk orang-orang tertentu saja.
Menulis merupakan panggilan jiwa
bagi semua orang yang ingin mewarnai dunia.
DAFTAR ISI____________________________________________________________
- Dari Redaksi: Menulis, Siapa Takut?
- Daftar Isi
- Artikel 1: Percaya Diri dalam Menulis
- Artikel 2: Apa Hubungan antara Percaya Diri dan Menulis?
- Tips: Meningkatkan Kepercayaan Diri dalam Menulis Kreatif
- Pena Maya: In-Christ.Net: Komunitas dan Kolaborasi untuk Saling
Memperlengkapi
- Pojok Bahasa: EyD Itu Rumit?
ARTIKEL 1 ____________________________________________________________
PERCAYA DIRI DALAM MENULIS
Sering kali, orang punya ide atau gagasan yang bagus dan ingin
mengungkapkannya dengan menulis. Namun, tak jarang semua ide
"brilian" itu menguap begitu saja karena kurangnya rasa percaya
diri. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Apakah sekadar karena
kurangnya rasa percaya diri? Berikut ini contoh kalimat-kalimat yang
menggambarkan hubungan antara menulis dan rasa percaya diri.
"Duh, aku nggak bisa nulis, nih!"
"Duh, aku nggak tahu mau mulai dari mana?"
"Terus, aku nulis apa, dong?"
"Aku nggak yakin bakalan bisa nulis. Tulisanku kan jelek, ntar
diketawain orang lagi!!!"
Ungkapan-ungkapan di atas tentunya sering kita dengar, bukan? Orang
sering kali mengeluh ketika berhadapan dengan suatu tugas yang
mewajibkan mereka untuk menulis. Beragam alasan muncul sebagai dalih
untuk ketidakmampuan mereka dalam menulis. Mulai dari kurangnya ide,
minimnya kosakata, cara merangkai suatu ide menjadi satu paragraf,
ketidakmampuan dalam hal menyunting, dsb.. Pernyataan-pernyataan
tadi seakan menjadi benteng yang sulit untuk dilewati oleh setiap
orang ketika mulai belajar menulis.
"Nothing is impossible to do". Pernahkah kita menyadari arti
ungkapan tersebut? Tidak ada hal yang mustahil untuk dikerjakan
ketika kita mau berusaha. Pikiran positif akan mendorong kita untuk
berusaha lebih keras daripada yang kita pikirkan. Hasilnya akan
membuat kita takjub karena sebenarnya kita bisa meraih hasil lebih
daripada yang kita pikirkan. Keterbatasan yang ada bukan karena
ketidakmampuan kita dalam menulis, namun pikiran kita yang
menghambatnya. Ini diakibatkan oleh kurangnya rasa percaya diri pada
individu itu sendiri.
Setiap orang berdalih tidak mampu menulis dan mengalami krisis
kepercayaan diri. Fenomena seperti ini seakan menjadi hal yang
dianggap wajar oleh sebagian besar orang. Memang hal yang aneh
tentunya kalau ada orang yang bisa membaca dan menulis selama
bertahun-tahun sejak sekolah dasar mengatakan bahwa dirinya tidak
bisa menulis. Menulis selalu disalahartikan sebagai sesuatu yang
sakral dan bersifat eksklusif. Eksklusif di sini dapat diartikan
sebagai hal yang hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja.
Misalnya, menulis hanya dilakukan oleh pengarang buku, penulis
skenario, sastrawan, atau pun orang-orang yang bekerja dalam bidang
seni.
Perlu dipahami bahwa menulis merupakan hal yang dapat dilakukan oleh
setiap orang dan tidak memandang latar belakang, status sosial,
bahkan bakat. Menulis merupakan keterampilan yang dimiliki oleh
masing-masing individu. Dan, menulis merupakan hal yang dapat
dipelajari oleh semua orang. Belajar akan memudahkan setiap orang
untuk terus menggali kemampuannya. Bakat bukanlah dewa yang harus
ada dalam setiap individu. Keberhasilan sembilan puluh persen di
antaranya ditentukan oleh kemampuan kita dalam berusaha, bukan soal
bakat yang mendominasi kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu.
Menulis dapat dilakukan oleh semua orang karena menulis adalah salah
satu bentuk kegiatan pengungkapan ide atau gagasan seseorang melalui
sebuah media, seperti buku, buletin, novel, skenario, makalah,
laporan penelitian, majalah, koran, surat, dsb.. Pengungkapan ide
ini tidak boleh dibatasi oleh rasa kurangnya kepercayaan diri
seseorang. Sebab, rasa percaya diri merupakan mesin penggerak utama
seseorang dalam menulis.
Bila diibaratkan, ide-ide yang ingin kita sampaikan itu adalah
tujuan yang ingin dicapai, dan untuk sampai pada tujuan, kita
memerlukan sebuah sarana yang membantu kita, dalam hal ini tentu
saja tingkat kepercayaan diri seseorang sangat berpengaruh dalam
menentukan sampai tidaknya gagasan dan ide-ide kita dalam suatu
tulisan. Percaya diri adalah salah satu bentuk sikap yang sangat
kita butuhkan dalam pengembangan diri melalui aktivitas menulis.
Jika seseorang merasa tidak mampu menulis, maka ide-ide yang ada
dalam pikirannya akan macet dan tidak bisa dituangkan dalam suatu
bentuk tulisan.
Nah, mungkin Anda penasaran dengan apa yang dimaksud dengan rasa
percaya diri seseorang sehingga berpengaruh besar dalam hidup kita.
Percaya diri merupakan salah satu motor penggerak dan gerbang
kebebasan kita dalam mengungkapkan ide dan imajinasi kita. Ingat,
imajinasi kita tak terbatas. Rasa kurang percaya diri kitalah yang
membuatnya menjadi terbatas.
Definisi percaya diri (self-confidence) adalah sejauh mana Anda
memiliki keyakinan terhadap penilaian atas kemampuan dan sejauh mana
Anda bisa merasakan adanya "kepantasan" untuk berhasil.
"Self-confidence" merupakan kombinasi dari "self-esteem" dan
"self-efficacy" (James Neill, 2005). Self-esteem adalah sejauh mana
Anda memiliki perasaan positif terhadap diri; sejauh mana Anda punya
sesuatu yang dirasakan bernilai atau berharga dari diri Anda; sejauh
mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat, atau
berharga di dalam diri Anda.
Sedangkan self-efficacy adalah sejauh mana Anda memiliki keyakinan
atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau
menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang
disebut dengan general self-efficacy. Atau juga, sejauh mana Anda
meyakini kapasitas pada bidang Anda dalam menangani urusan tertentu.
Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
Seperti apa yang disampaikan oleh Dr. Albert Bandura, bahwa
self-efficacy yang bagus memiliki kontribusi besar terhadap motivasi
seseorang. Ini mencakup antara lain: bagaimana seseorang merumuskan
tujuan atau target untuk dirinya; sejauh mana orang memperjuangkan
target itu; sekuat apa orang itu mampu mengatasi masalah yang
muncul; dan setangguh apa orang itu bisa menghadapi kegagalannya.
Hal ini membuktikan bahwa rasa percaya diri saja ternyata tidak
cukup kuat untuk merumuskan tujuan kita. Tetapkanlah target dan
semangat yang kuat sehingga apa yang dicita-citakan dapat tercapai.
Jangan pernah menyerah ketika menghadapi suatu rintangan.
Perjuangkanlah apa yang menjadi tujuan Anda dan cobalah untuk
meraihnya. Begitu juga soal rasa percaya diri dalam menulis,
ternyata rasa ini akan sangat menunjang usaha kita dalam melatih
keterampilan menulis.
Setiap orang tentu pernah mengalami krisis kepercayaan diri karena
krisis ini dialami oleh hampir sebagian besar dari kita. Kurangnya
rasa percaya diri ini membuat kita terpasung pada kondisi tetap,
yang membuat kita tidak bisa bergerak dengan dinamis untuk
menyalurkan segenap kemampuan kita. Krisis ini dapat berdampak
negatif jika kita tidak menyadari arti penting percaya diri dalam
hidup kita. Perasaan tidak mampu mengerjakan suatu hal secara
terus-menerus dapat mengakibatkan matinya kreativitas seseorang.
Perlu langkah yang tepat agar kita bisa terlepas dari belenggu
kurangnya rasa percaya diri.
Dan ternyata, salah satu cara untuk membantu kita menghilangkan
belenggu rasa kurang percaya diri itu tak lain adalah dengan
menulis. Ya, menulis. Jangan pernah ragu untuk mengungkapkan gagasan
Anda dalam bentuk tulisan. Sebab, menulis apa yang ada dalam benak
kita tanpa bermaksud menghapusnya adalah suatu bentuk apresiasi
terhadap diri sendiri.
Jangan pernah ragu untuk menulis, apalagi tidak berani menulis hanya
karena kita tidak memunyai "basic skill" dalam menulis. Alasan
klasik ini tidak dapat kita jadikan sebagai tameng terhadap
keengganan kita dalam menulis. Seperti yang sudah saya jelaskan di
atas, kita mampu mengerjakan sesuatu jika kita berpikir mampu dan
kita gagal sebelum berusaha jika kita merendahkan kemampuan diri
sendiri dengan mengatakan tidak mampu.
Hargailah diri Anda sendiri dan mulailah menulis. Intinya, saya
menganjurkan kepada Anda untuk menulis. Tulislah apa saja yang ingin
Anda tulis, tentang segala sesuatu yang pernah terlintas dalam benak
Anda. Tumbuhkanlah motivasi pada diri Anda sendiri. Tingkatkan rasa
percaya diri Anda untuk menulis saat ini juga. Dan, jangan membuang
banyak waktu untuk berpikir apakah saya bisa atau tidak.
Persoalan selanjutnya mengenai apakah yang akan Anda tulis,
bagaimana Anda meyampaikan ide, bagaimana mendeskripsikan sesuatu
dan agar orang lain mengerti apa yang akan Anda tulis, serta hal
teknis lainnya yang akan Anda kembangkan sendiri sesuai dengan sudut
pandang dan kreativitas Anda. Kembangkanlah kreativitas dan
idealisme Anda dalam menulis. Buatlah sesuatu yang unik dan
merupakan ciri khas Anda. Hal ini dimaksudkan supaya Anda memunyai
arah yang jelas serta tidak terjebak untuk meniru gaya penulisan
orang lain yang belum tentu sesuai dengan pribadi Anda.
Menulis akan membantu Anda dalam meningkatkan kepercayaan diri.
Sekali lagi, jangan pernah merendahkan diri sendiri dengan
menganggap Anda tidak mampu. Saya yakin setiap orang memunyai sisi
berbeda dari segi ide, konsep, dan gaya penulisan yang menarik untuk
dibagikan pada orang lain. Jadi, jangan pernah takut dan menghapus
apa yang sudah Anda tulis. Lihat dan cermati setiap tulisan Anda dan
cobalah untuk menganalisisnya secara mandiri, baru kemudian meminta
pendapat orang lain. Ini karena kita yang lebih mengetahui arah dan
maksud tulisan kita. Orang lain yang memberikan kritik dapat kita
jadikan perangsang dalam pengembangan keterampilan penulisan kita.
Analisis terhadap berbagai fenomena dan peristiwa yang tertuang
dalam tulisan dapat kita jadikan sebagai sarana proses pembelajaran
diri yang efektif. Sementara, kemampuan analisis internal bisa
membuat kita belajar dalam melihat kekurangan yang kita miliki dan
perlu diperbaiki, serta mengembangkan kelebihan yang sudah bisa kita
capai.
Perasaan mampu atau tidak mampu akhirnya toh akan hilang. Dan, rasa
percaya diri kita akan semakin tumbuh ketika kita mulai belajar
menulis. Jangan pernah ragukan kemapuan diri Anda sendiri, bangunlah
kepercayaan diri Anda, serta apresiasilah setiap kemajuan yang telah
Anda capai. Hal ini akan menjadi penyemangat untuk terus maju dan
mengembangkan kemampuan diri Anda. Selamat mencoba dan berusahalah
membuat dunia menjadi berbeda dengan tulisan Anda.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: spinRADIO
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://radiospin.net/2008/02/percaya-diri-dalam-menulis/
ARTIKEL 2 ____________________________________________________________
APA HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DAN MENULIS?
Sambil menunggu jadwal penerbangan, saya mengisi waktu luang di
Bandara Sukarno Hatta dengan membaca buku yang ditulis oleh Susan
Shaughnessy, "Walking on Alligator", sebuah buku yang merangsang
kita untuk terus menulis. Dalam buku itu, Susan mengatakan,
"Jalan yang tidak dilalui merupakan sebuah gambaran yang
menghantui. Hasilnya tidak akan pernah diketahui. Hampir semua
orang memilih jalan yang dikenali, aman dan pasti. Tetapi
karakter-karakter yang memilih jalan samping yang tidak terduga
adalah karakter-karakter yang memikat untuk dibaca."
Dari tulisan itu, saya merenung. Mengapa kita takut menuliskan apa
yang ada pada diri kita? Tidak apa-apa yang kita tulis sesuatu yang
tidak biasa. Yang penting kita harus berani berekspresi. Berani
menulis. Menulis apa saja. Alirkan tombol-tombol komputer agar
merangkai kata menjadi kalimat.
Kadang juga muncul pertanyaan dalam diriku. Kegiatan mana di dunia
ini yang tidak terkait dengan kegiatan tulis-menulis? Tidak ada.
Kalaupun ada, itu pun hanya untuk aktivitas yang tidak berarti.
Menulis sering saya lakukan. Seolah saya melakukan perjalanan jauh
menembus masa lalu, melalui hari ini, menuju masa mendatang, melalui
sebuah tulisan. Menulis tak jarang membuat masuk ke dalam diri.
Dalam sekali.
Saya menulis mengenai perasaan, gagasan, persepsi, harapan, dan
kenangan. Pikirku, dalam menulis menulis aku menemukan diri,
lama-lama menjadi percaya diri. Tulisanku adalah cerminan diriku.
Dengan melihat cermin, aku menjadi tahu siapa aku. Melihat diriku
sendiri berarti melihat aku ada, nyata. Aku semakin percaya bahwa
diriku ada. Seandainya cermin tidak ada, mana mungkin aku tahu bila
aku ada.
Pada saat tidak ada cermin yang memantulkan gambaran kita. Bagaimana
kita akan tahu bayangan kita sebenarnya? Tentu kita butuh bantuan
dari luar untuk meyakinkan diri kita. Kita butuh semangat dari luar
agar percaya diri. Namun, dengan menulis, bantuan dari luar untuk
hanya sekadar percaya diri tidak kita perlukan lagi. Karena cermin
kita benar-benar ada, yaitu tulisan kita, hasil karya kita. Untuk
menjadi percaya bahwa dirimu ada juga sama. Maka, menulislah.
Menulis apa saja.
Percaya diri dimulai dengan mengenal diri. Dengan menulis, tingkat
pengenalan diri dan lingkungan semakin tajam. Pada gilirannya akan
semakin mempertajam citra sosial (social image).
Menulis mengarahkan pikiran kita menjadi lebih "brilian". Menulis
adalah pekerjaan mengidentifikasi diri kita dengan orang lain,
sehingga memasuki suasana transpersonal. Di samping itu, dengan
menulis, berarti kita mempertajam kesadaran sosial (social
awareness) dan kesadaran keagamaan (religius awareness).
Kesadaran yang dibangun dengan proses kreatif dalam menulis,
terutama dalam menulis karya sastra. Karya sastra bukanlah suatu
formula saja. Juga bukan rumus-rumus atau jurus-jurus kehidupan.
Tetapi merupakan model-model kreatif tentang pemahaman kemanusiaan.
Kemungkian-kemungkinan yang berhubungan denagan psikologi, moral,
dan budaya, melalui imajinasi penulisnya.
Dengan semakin meningkatnya penghayatan, semakin imajinatif terhadap
hidup, maka kita akan percaya pada diri kita.
Kalau ingin percaya diri. Mengapa tidak menulis mulai sekarang?
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: kusnul`s Site
Penulis: Kusnul Nurmanto
Alamat URL: http://nurmantodiary.multiply.com/reviews/item/4
TIPS__________________________________________________________________
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENULIS KREATIF
Kepercayaan diri adalah faktor yang menentukan apakah Anda menulis
secara bebas, terbuka, dalam, serta jelas seperti yang Anda inginkan
atau sama sekali tidak menulis.
Bila sebagai penulis Anda memiliki kepercayaan diri yang rendah,
pandangan Anda tentang tulisan Anda menjadi menyimpang. Anda menjadi
sangat kritis, setiap kata atau frasa yang Anda pikir tidak
terungkapkan dengan sempurna, Anda buang sebagai sesuatu yang tidak
berguna. Segera setelah itu, kepercayaan diri Anda dalam menulis
segala sesuatu yang bernilai -- yang sudah rapuh -- menjadi serapuh
vas kristal yang indah. Bergeser sedikit saja, vas itu bisa jatuh ke
lantai dan berserakan menjadi ribuan keping ....
Manfaat dari meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam menulis
sangatlah jelas dan dampaknya tidak hanya menyentuh tulisan itu
sendiri.
Ketika Anda lebih percaya diri, Anda menjadi lebih kreatif, ketika
Anda lebih kreatif, Anda lebih bahagia, lebih tenang, dan lebih
produktif.
Jadi, bagaimana Anda bisa meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam
menulis kreatif ketika rasanya sangat tidak mungkin untuk Anda
lakukan?
Berikut lima tips utamanya.
1. Pikirkanlah kembali saat-saat ketika Anda menulis bebas.
Saat-saat itu mungkin berlangsung selama berbulan-bulan atau
beberapa menit, ikutilah apa yang muncul dalam pikiran Anda
sebagai suatu kenangan yang kuat. Bawalah diri Anda kembali ke
masa-masa itu dan lihatlah diri Anda sendiri sedang menulis.
Seraplah setiap detail dari apa yang Anda lihat. Apa yang sedang
terjadi di sekitar Anda, apa yang bisa Anda lihat, dengar, dan
rasakan, yang membuat tulisan Anda mudah dan mengalir? Tulislah
semuanya itu, kemudian rencanakan bagaimana Anda dapat menangkap
kembali elemen-elemen itu.
2. Kumpulkan semua bukti.
Ketika kepercayaan diri Anda rendah, mudah sekali untuk percaya
bahwa Anda tidak pernah menulis sesuatu yang bernilai atau
menarik. Tetapi jauh di dalam hati, Anda tahu bahwa bukan itu
masalahnya. Inilah saatnya untuk mengumpulkan beberapa bukti
untuk mendukungnya. Lihatlah kembali beberapa karya Anda yang
lalu yang paling Anda banggakan. Tak lama kemudian, Anda akan
menyadari betapa banyak Anda telah menulis dan betapa senangnya
Anda melihat karya-karya Anda.
3. Tulislah tanpa mengharapkan apa-apa.
Ironisnya, ketika kepercayaan diri Anda rendah, harapan-harapan
Anda meningkat dan Anda merasa setiap hal yang Anda tulis harus
menjadi suatu karya sastra yang agung. Hilangkan tekanan,
menulislah untuk suatu kesenangan, dan lihatlah ke mana tulisan
itu membawa Anda. Jangan melihat "produk" jadinya, menulislah
untuk menikmati petualangannya.
4. Tulislah sesuatu yang berbeda.
Bila sesuatu tidak berjalan sesuai dengan apa yang Anda inginkan,
maka suatu perubahan harus dilakukan. Cobalah menulis sesuatu
yang benar-benar berbeda dari apa yang akhir-akhir ini Anda
kerjakan, mungkin sesuatu yang berbeda dari apapun yang pernah
Anda tulis sebelumnya. Karena Anda tidak terpatok oleh standar
tulisan Anda yang terdahulu, maka Anda akan dapat menulis lebih
bebas dan lebih percaya diri.
5. Mulailah dengan hal kecil kemudian kembangkan.
Bila kepercayaan diri Anda goyah, hal terakhir yang perlu Anda
coba adalah menulis suatu novel epik trilogi untuk menyaingi
segala tulisan-tulisan lain pada abad terakhir ini. Mulailah
dengan hal kecil, tujuannya hanya agar Anda menulis sekreatif
mungkin selama 15 menit setiap hari selama 14 hari. Setiap hari,
Anda bisa meneruskan tulisan Anda sebelumnya, atau mulai menulis
sesuatu yang lain. Yang penting adalah mempertahankan kebiasaan
menulis setiap hari tersebut, yang akan membantu Anda untuk terus
membangun kepercayaan diri Anda.
Gunakan salah satu teknik ini untuk meningkatkan kepercayaan diri
Anda dalam menulis.
Ketika Anda melihat beberapa efek positif, terapkanlah teknik lain
dan lihatlah apa dampaknya. Dalam beberapa hari, Anda akan melihat
bagaimana kepercayaan diri Anda dalam menulis mulai kembali lagi.
(t/Ratri)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: HOWTODOTHINGS.com
Judul asli artikel: How To Boost Your Creative Writing Confidence
Penulis: Dan Goodwin
Alamat URL: http://www.howtodothings.com/hobbies/how-to-boost-your-creative-writing-confidence
PENA MAYA_____________________________________________________________
IN-CHRIST.NET:
KOMUNITAS DAN KOLABORASI UNTUK SALING MEMPERLENGKAPI
< http://in-christ.net/ >
Telah hadir bagi Anda semua, situs In-Christ.Net dengan wajah dan
fasilitas yang baru! Kini, situs In-Christ.Net tampil semakin mantap
dalam menjadi infrastruktur bagi komunitas bidang-bidang pelayanan
Kristen dan kolaborasi antarpelayan Tuhan melalui media internet.
Mengapa? Karena situs In-Christ.Net kini ...
1. Lebih lengkap! Kini, situs In-Christ.Net tampil dengan satu
fasilitas baru, yakni Forum. Di sini, Anda dapat membuat topik
baru dan berdiskusi dengan anggota-anggota lain di bawah
kategori-kategori yang sudah disediakan. Hal ini tentu sangat
mendukung sekali untuk menciptakan suatu interaksi yang hidup!
Untuk berdiskusi seputar dunia tulis-menulis, Anda dapat masuk ke
dalam URL berikut ini.
==> http://www.in-christ.net/forum/index.php?board=9.0
Silakan daftarkan diri Anda sebagai anggota agar bisa berdiskusi
bersama penulis-penulis lainnya.
2. Lebih menyatu! Teknologi-teknologi yang digunakan di situs ini
(drupal, smf, dan wiki) kini lebih terintegrasi satu sama lain.
Pengunjung dapat lebih mudah memanfaatkan semua fasilitas yang
ada.
3. Lebih mudah navigasinya! Perubahan tampilan halaman muka situs
In-Christ.Net lebih menyeluruh sifafnya. Semua fasilitas dapat
diakses dengan mudah dari halaman muka. Hal yang sama juga
berlaku pada halaman bagian dalam. Pengunjung tidak akan
mengalami kesulitan dalam menjelajahi situs ini sesuai dengan
kebutuhannya.
Bergabunglah sekarang juga dalam situs In-Christ.Net. Pilih
komunitas umum maupun komunitas khusus yang sesuai dengan kebutuhan
Anda. Sesuai dengan motto In-Christ.Net, yaitu "Equipping One
Another", kami percaya umat Tuhan akan berkembang pesat jika bersatu
dan saling memperlengkapi untuk menciptakan kolaborasi
antarkomunitas yang dinamis dan memuliakan nama Tuhan. Segeralah
bergabung, berpartisipasi, dan berbagi berkat dalam situs
In-Christ.Net! Mari saling berkolaborasi dan membangun pelayanan
bersama tanpa dihalangi oleh waktu, tempat, ruang, atau
tembok-tembok organisasi dalam situs In-Christ.Net.
POJOK BAHASA__________________________________________________________
EYD ITU RUMIT?
Harus diakui, memang, kita sering kelabakan ketika berhadapan hanya
dengan EyD. Bayangkan saja, kita harus mengerti mengenai penggunaan
huruf kapital dan huruf kecil, yang hingga sekarang saja masih
sering membingungkan kita. Ada pula masalah penggunaan tanda baca
yang terdiri dari tanda titik (.), tanda koma (,), titik dua (:),
tanda petik ganda ("), tanda petik tunggal (`), atau tanda pisah
(-–) yang sering disalahmengerti dengan tanda hubung (-). Atau
ketika kita berhadapan dengan aspek morfologi. Kita masih sulit
menentukan mana yang benar antara, misalnya mempercayai dan
memercayai; mempengaruhi dan memengaruhi.
Lalu bagaimana kita bisa mengasah kemampuan EyD kita? Rasanya tidak
ada cara lain selain banyak berlatih, banyak mengaplikasikannya.
Ketika memahami prinsip penggunaan tanda titik, misalnya, kita tidak
akan ragu untuk menggunakan tanda titik di posisi yang benar. Ketika
memahami bahwa fungsi tanda pisah jelas berbeda dengan tanda hubung,
kita tidak akan menggunakan tanda hubung (-) sebagai tanda pisah
yang ditandai dengan dua tanda pisah atau sebuah garis
panjang. Mungkin langkah yang patut dicoba adalah sebagai berikut.
1. Pelajari salah satu aspek dari EyD, misalnya aspek penggunaan
huruf kapital.
2. Baca butir-butir dari aspek tersebut berulang kali.
3. Cobalah mengikuti kaidah yang ditentukan dalam kalimat yang Anda
buat sendiri.
4. Coba amati bahan bacaan tertentu, amati perilaku EyD yang
digunakan dalam bahan bacaan tersebut.
5. Periksa apakah bahan bacaan Anda tersebut mengikuti kaidah EyD
atau tidak.
6. Fokuskan perhatian Anda hanya pada aspek ejaan yang hendak Anda
pelajari; bila Anda mempelajari penggunaan huruf kapital, amati
saja bagaimana bahan bacaan Anda menerapkan kaidah mengenai huruf
kapital tersebut.
7. Cobalah untuk memperbaiki bagian-bagian yang salah.
Langkah-langkah sederhana tersebut perlu diulang berkali-kali hingga
kita benar-benar menguasai dan memahami perilaku tanda baca atau
aspek ejaan tertentu. Silakan terapkan hal-hal tersebut untuk aspek
ejaan lainnya.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Corat-Coret Bahasa
Penulis: indonesiasaram
Alamat URL: http://indonesiasaram.wordpress.com/2007/03/02/eyd-itu-rumit/
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Sri Setyawati
Kontributor: Tabita Marthina Utami
Kontak redaksi/kirim bahan: penulis(at)sabda.org
Berlangganan: Kirim e-mail ke subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Berhenti: Kirim e-mail ke unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org
Arsip e-Penulis: http://www.sabda.org/publikasi/e-penulis/
Situs PELITAKU: http://pelitaku.sabda.org/
Forum Penulis: http://pelitaku.sabda.org/forum
Network Literatur: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur
Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org
______________________________________________________________________
Melayani sejak 3 November 2004
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Penulis 2009 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |