Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/120 |
|
e-Penulis edisi 120 (18-10-2012)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi 120/Oktober/2012 Tema: Riset Sederhana Sebelum Menulis (II) DAFTAR ISI DARI REDAKSI: MENGANGKAT NILAI TULISAN DENGAN PENELITIAN TIP MENULIS: LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN SEBELUM MENULIS TOKOH PENULIS: LLOYD C.DOUGLAS PENA MAYA: CHRISTIAN CLASSIC ETHEREAL LIBRARY (CCEL) DARI REDAKSI: MENGANGKAT NILAI TULISAN DENGAN PENELITIAN Shalom! Pada edisi yang lalu, kami sudah menghadirkan artikel yang mengangkat tentang pentingnya penelitian sebelum menulis, yang ternyata membawa banyak manfaat tak hanya kepada tulisan-tulisan nonfiksi, tetapi juga ke dalam karya-karya fiksi. Di edisi kali ini, kami membawa ke hadapan Sahabat sekalian langkah-langkah serta prinsip-prinsip yang harus diperhatikan ketika akan dan sedang melakukan penelitian, guna mengangkat nilai tulisan Sahabat. Di kolom Tokoh Penulis, kami menghadirkan biografi singkat seorang novelis yang hingga masa tuanya tetap setia menulis karya-karya yang berkualitas. Jangan lupa untuk membaca kolom Pena Maya yang kali ini berisi informasi tentang situs Christian Classic Ethereal Library, yang memuat banyak buku Kristiani klasik. Selamat membaca, selamat bertumbuh. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian! Pemimpin Redaksi e-Penulis, Yosua Setyo Yudo < yudo(at)in-christ.net > < http://pelitaku.sabda.org > TIP MENULIS: LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN SEBELUM MENULIS Disadur oleh: Yosua Setyo Yudo Mengadakan penelitian sebelum menulis karya tulis fiksi maupun nonfiksi seharusnya sudah menjadi kewajiban bagi seorang penulis fiksi, apalagi penulis nonfiksi karena dengan melakukan penelitian, seorang penulis dapat mengetahui dengan lebih dalam tentang seluk beluk subjek yang hendak ia bahas dalam tulisannya. Namun demikian, masih banyak penulis yang enggan meneliti subjek yang hendak dibahasnya, entah karena merasa sudah mengenal betul subjek tersebut atau karena malas untuk mencari tahu lebih dalam lagi. Padahal, penelitian yang sederhana sekalipun akan memberi masukan kepada si penulis, sehingga akan mengangkat kualitas tulisannya. Di bawah ini ada beberapa tip yang ditulis oleh Philip Gerard dalam bukunya "Writing a Book that makes a Difference", yang berkaitan dengan penelitian sebelum menulis. Tip-tip ini sebenarnya ditujukan kepada orang-orang yang berniat menulis buku, namun saya menyertakan catatan editorial di bawah tiap-tiap poin, agar Anda dapat melihat bahwa tip penelitian ini sebenarnya juga relevan bagi Anda yang ingin menulis jenis tulisan pendek. 1. Lakukanlah survei terhadap buku-buku cetak. Cari tahu, apakah sudah ada orang yang menulis buku yang akan Anda tulis. Hal yang sama sebaiknya Anda lakukan sekalipun Anda hanya ingin menulis sebuah artikel atau cerpen. Dengan melakukan survei, Anda dapat menemukan kesamaan dan perbedaan antara buku atau artikel yang Anda temukan dengan bakal tulisan Anda. Dengan melakukan survei, Anda juga dapat melihat arah yang bisa Anda jelajahi. Sudut pandang yang segar sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca. 2. Buatlah arsip dari hasil penelitian Anda. Mungkin ini bukanlah bagian penelitian yang paling menyenangkan, namun kegiatan ini akan sangat membantu dan menguntungkan, terutama ketika Anda merancang metode penelitian Anda dan menyempitkan subjek yang ingin Anda bahas. Arsip-arsip yang terkumpul itu menjadi aset yang sangat penting bagi penulisan karya Anda. Semakin Anda menenggelamkan diri dalam informasi yang terkumpul, Anda akan semakin bisa melihat apa saja yang Anda butuhkan dan bagaimana Anda mendapatkannya secara sistematis. Semakin Anda mendapatkan informasi yang Anda butuhkan, Anda akan mulai melihat arah baru yang sebelumnya tidak nampak. 3. Inventarisasikan informasi-informasi penting yang Anda temukan mengenai subjek yang ingin Anda bahas. Simpanlah catatan-catatan, karya tulis, artikel, atau kisah-kisah yang diterbitkan di media cetak, serta draf pertama Anda di tempat yang mudah dijangkau. Buatlah catatan baru berdasarkan ingatan, pengalaman, atau peristiwa yang terjadi di sekitar Anda yang berkaitan dengan subjek tersebut. Catatan itu adalah "arsip" pribadi Anda. Ini adalah saran yang sangat penting. Selain karena Gerard mengingatkan agar kita menaruh arsip-arsip itu di tempat yang mudah dijangkau -- artinya mudah diakses dan ditambahi -- tetapi juga karena banyak orang mengira bahwa sebuah tulisan hanya dapat disebut berkualitas jika didukung oleh fakta-fakta ilmiah. Mereka lupa bahwa pengalaman pribadi seseorang sebenarnya dapat membuat pembaca tertarik pada tulisan mereka. Mengapa? Karena pengalaman pribadi dapat membuat pembaca merasakan bahwa tulisan itu tidak kaku, melainkan dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Jangan remehkan pengalaman pribadi atau orang lain yang berkaitan dengan subjek yang Anda tulis, pengalaman itu justru akan menolong Anda meraih hati pembaca. 4. Luaskan cakupan penelitian Anda. Bicaralah dengan orang-orang yang dapat menolong Anda menemukan apa yang Anda perlukan. Gunakan arsip Anda sebagai dasar untuk melacak orang-orang yang namanya tercantum dalam arsip tersebut -- termasuk penulis dan peneliti lain. Gunakan daftar pustaka dari buku yang ditulis oleh para ilmuwan, para ahli, dan para peneliti yang ada; lacaklah sumber yang mereka pakai -- buku-buku, karya tulis, lembaga-lembaga, maupun individu-individu. Setiap mata rantai yang Anda temukan akan menuntun Anda kepada mata rantai yang lain. Ya, bicaralah dengan orang-orang berkompeten untuk menolong Anda dalam penelitian ini. Bagi Anda yang masih duduk di bangku SMA misalnya, guru mata pelajaran Fisika Anda adalah salah seorang yang tepat untuk diajak berdiskusi tentang hukum-hukum Fisika yang berlaku dalam alat-alat yang digunakan manusia sehari-hari. Arsip-arsip yang sudah terkumpul juga akan sangat menolong Anda untuk bertemu dengan orang-orang kunci itu, walaupun beberapa orang mungkin tidak dapat ditemui secara langsung. Nama orang-orang yang tercantum dalam buku-buku, artikel maupun hasil penelitian adalah petunjuk yang sangat berharga. Buatlah daftar nama orang-orang itu, lalu carilah cara untuk dapat menghubungi mereka. Beberapa orang mungkin dapat dihubungi dengan telepon atau surat elektronik, tetapi beberapa lainnya dapat Anda "temui" dengan cara membaca tulisan mereka. Sebagai penutup, Philip Gerard juga menyatakan beberapa prinsip yang tidak boleh dilupakan ketika sedang melakukan penelitian: Prinsip 1: Aturlah penelitian Anda. Buatlah sistem penyimpanan data yang nyaman bagi Anda, kategorikan foto-foto, catatan, dokumen, dan salinan yang Anda buat ke dalam map tertentu. Beri label semua hasil rekaman Anda, lalu simpanlah di tempat yang aman. Setelah Anda selesai mengumpulkan data-data penelitian Anda, gunakanlah beberapa menit (atau jam) untuk membandingkan catatan-catatan Anda atau bahkan menuliskannya kembali agar lebih jelas. Prinsip 2: Jangan sekadar membuat catatan, buatlah catatan mengenai mengapa Anda membuat catatan itu; mengapa catatan itu penting bagi keseluruhan tulisan Anda? Mengapa mengumpulkan kliping ini-itu? Ingatlah bahwa Anda tidak menulis bagi diri Anda sendiri -- atau diri Anda dalam keadaan ini -- Anda sedang menulis untuk diri Anda di beberapa bulan atau tahun yang akan datang dan harus memahami informasi yang Anda kumpulkan saat ini. Jangan membuat tulisan yang membingungkan, sebaliknya tulislah catatan itu secara sistematis. Prinsip 3: Penelitian yang hebat akan menjadi hal yang sia-sia jika Anda tidak dapat menemukan informasi yang Anda perlukan. Karena itu, biasakanlah untuk memberi label pada setiap temuan Anda, memasukkan informasi-informasi baru dan membuat catatan yang jelas. Sering-seringlah menyalin data-data penting dan menyimpannya secara terpisah dari data asli di tempat penyimpanan yang dapat diakses sewaktu-waktu. Hal ini tidak saja agar Anda dapat menulis buku yang berkualitas, tetapi juga dapat melindungi Anda dari masalah hukum di kemudian hari sekaligus menjaga akurasi tulisan Anda. (t/Yudo) Diterjemahkan dan disadur dari: Judul buku: Writing a Book That Makes a Difference Judul bab: Research Penulis: Philip Gerard Penerbit: Story Press, Cincinnati 2000 Halaman: 84 -- 85 TOKOH PENULIS: LLOYD C. DOUGLAS Diringkas oleh: Yosua S. Yudo Lloyd Cassel Douglas lahir di Columbia City, Indiana, terlahir dari pasangan Alexander Jacson Douglas, seorang gembala beraliran Lutheran, dan Sarah Jane (Cassel) Douglas. Lloyd C. Douglas menamatkan pendidikannya di Wittenberg Seminary di Springfield, Ohio. Setelah ditahbiskan, ia melayani sebagai gembala jemaat di North Manchester, Indiana. Pada tahun 1904, ia menikahi Bessie Porch, dan dari pernikahannya itu mereka memiliki dua anak perempuan: Besse dan Virginia, yang nantinya menerbitkan biografi orang tua mereka. Pada tahun 1905, ia pindah ke Lancaster, Ohio, lalu pada 1908 ia pindah lagi ke Washington D.C. Sejak tahun 1911 sampai 1915, ia adalah pendeta sekaligus direktur yang mengepalai kegiatan keagamaan di University of Illinois. Setelah itu, Douglas menjadi gembala di First Congregational Church di Ann Arbor, Michigan. Banyak mahasiswa yang berasal dari University of Michigan yang ada di sekitar situ yang menghadiri khotbah-khotbahnya, ia dikenal dengan gaya naratifnya yang bersemangat. Selain kota itu, Douglas juga pernah menjadi gembala jemaat di Akron, Montreal, dan Los Angeles. Sebagian dari pengetahuan, terminologi dan prosedur medis yang terdapat pada buku-bukunya, ternyata dipelajari oleh Douglas ketika ia mengadakan kunjungan-kunjungan pastoral kepada pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit-rumah sakit praktik di daerah Midwestern. Douglas menyelesaikan novelnya yang berjudul "Magnificent Obsession" ketika tinggal di Los Angeles dan diterbitkan tepat pada memburuknya ekonomi Amerika pada tahun 1929. Setelah 45 kali pencetakan, Penerbit Willet, Clark, and Colby menjual hak cetak novel itu kepada Penerbit Houghton Mifflin. Pada tahun 1931, novel tersebut masuk dalam daftar buku terlaris. Menyusul kesuksesan novel tersebut, Douglas akhirnya pensiun untuk menulis lebih banyak novel lagi. Selama awal kariernya sebagai penulis, Douglas memiliki prinsip-prinsip menulis seperti: "Jangan pernah memulai sebuah bab dengan percakapan. Mulailah sebuah halaman yang baru dengan hati-hati, mulailah dengan sebuah paragraf yang terdiri dari 3-4 baris tanpa percakapan. Tokoh-tokoh minor seharusnya diperlakukan dengan baik ..." (`Lloyd C. Douglas: Penulis buku laris, "The Robe," "Green Light," "Magnificent Obsession," adalah seorang yang ahli dalam hal mukjizat dan yang kariernya sendiri adalah mukjizat yang besar dalam kesusastraan` oleh Noel F. Busch, Time, 27 Mei 1946.) Douglas biasanya menulis 3.000 kata per hari, setengahnya adalah hasil dari penulisan ulang hari sebelumnya. Beberapa novel karya Douglas juga telah diadaptasikan ke dalam layar lebar, "Magnificent Obsession" bahkan memiliki dalam dua versi. "Green Light" (1935) difilmkan pada tahun 1936 dan dibintangi oleh Errol Flynn. "The Robe" yang diterbitkan pada tahun 1942, ditulis mengikuti tradisi "Ben Hur" (1880) karya Lew Wallace dan "Quo Vadis" (1896) karya Henryk Sienkiewicz, telah terjual sebanyak 6 juta kopi. Gagasan untuk memulai novel itu datang dari seorang perempuan di Ohio, yang bertanya kepada Douglas apakah ia pernah mendengar tentang serdadu Romawi yang memenangkan jubah Yesus yang diundi saat peristiwa penyaliban. "Hal itu membuat saya berpikir dan memutuskan untuk menulis kisah itu." Douglas pernah mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa "Saya senang jika novel karya saya menghibur, akan tetapi karya itu tidak hanya ditulis untuk menghibur namun juga memberi inspirasi." Novel terakhirnya, "The Big Fisherman" (1948) bersetting di wilayah Palestina dan Kekaisaran Romawi pada zaman Perjanjian Baru dan terpusat pada Yesus, Petrus, dan sepasang kekasih; Esther dan Voldi. Kekaisaran Romawi pada zaman gereja mula-mula pun digambarkan dengan teliti. Bagi pembaca modern, gaya bercerita Douglas mungkin terasa terlalu tendensius. Tujuan utama Douglas adalah menyajikan pandangan Kristen dalam bentuk novel dan memasukkan aspek manusiawi ke dalam narasi Injil. Di lain pihak, karya-karyanya tidak selalu bersifat didaktis dan karakter Midwesternnya sangat menonjolkan logika, serta pengalaman-pengalaman praktikal. Setelah istrinya meninggal pada tahun 1944, Douglas pindah dari Bel-Air di California ke rumah Betty, salah satu putrinya yang sudah bersuami di pinggiran Las Vegas, Nevada. Douglas tidak menyukai film adaptasi dari novelnya "The Robe", sehingga ia tidak mengizinkan sekuel novel itu ("The Big Fisherman") juga diadaptasi ke layar lebar sebelum ia meninggal, sehingga film itu dibuat pada tahun 1959 oleh Frank Borzage. Autobiografi Douglas berjudul "Time to Remember" (1951), yang memuat banyak filosofi hidupnya, dilanjutkan oleh kedua putrinya dan diterbitkan dengan judul "A Shape of Sunday" (1952). Douglas meninggal akibat penyakit jantung di Los Angeles pada 13 Februari 1951. Kata-kata terakhirnya adalah, "Aku bahagia." Douglas dimakamkan di Pemakaman Good Shepherd di Forest Lawn, Glandale, California. (t/Yudo) Diterjemahkan dan diringkas dari: Nama situs: Kirsjasto.sci.fi Alamat URL: http://www.kirjasto.sci.fi/lcdougla.htm Judul asli artikel: Lloyd C(assell) Douglas (1877-1951) Penulis: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 28 Agustus 2012 PENA MAYA: CHRISTIAN CLASSIC ETHEREAL LIBRARY (CCEL) Christian Classic Ethereal Library (CCEL) adalah sebuah situs yang memiliki misi untuk memperlengkapi gereja dan orang-orang Kristen dengan cara menyediakan bahan-bahan literatur Kristen klasik, serta mendorong orang lain untuk menggunakannya. Situs ini memiliki banyak sekali koleksi buku klasik yang bisa diakses oleh pengunjungnya, mulai dari fiksi sampai buku-buku yang membahas hal-hal doktrinal yang ditulis oleh berbagai penulis klasik terkenal, seperti John Bunyan, Brother Andrew, Saint John of the Cross, dan masih banyak lagi. Di situs ini, para pengunjung dapat membaca buku-buku yang tersedia secara online atau mengunduhnya (dalam bentuk PDF dan plain text), dengan catatan bahwa file yang diunduh itu tidak dimodifikasi atau diperjualbelikan. Jadi, jika Anda ingin membaca buku-buku klasik kristiani yang berkualitas bagi pengetahuan dan pertumbuhan kerohanian Anda, segera kunjungi situs CCEL dengan alamat di bawah ini. Selamat berkunjung, dan membaca! (YSY) ==> http://www.ccel.org/ Kontak: < penulis(at)sabda.org > Redaksi: Yosua Setyo Yudo dan Novita Yuniarti Tim Editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org/ > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/penulis > Berlangganan: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |