Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-penulis/116 |
|
e-Penulis edisi 116 (23-8-2012)
|
|
__________________e-Penulis (Menulis untuk Melayani)__________________ Edisi 116/Agustus/2012 Tema: Menulis Literatur Kristen untuk Dewasa (II) DAFTAR ISI DARI REDAKSI: MENULIS YANG BERTANGGUNG JAWAB TIP MENULIS: DELAPAN ATURAN KETIKA MENULIS DARI C.S. LEWIS TOKOH PENULIS: FRANCINE SANDRA RIVERS PENA MAYA: KOMUNITAS PEMBACA, PENULIS, DAN PEWARTA KRISTEN (KP3K) DARI REDAKSI: MENULIS YANG BERTANGGUNG JAWAB Seorang penulis Kristen dituntut untuk bisa menghasilkan karya-karya terbaik untuk kemuliaan Tuhan. Oleh sebab itu, penting bagi penulis Kristen untuk bekerja lebih keras demi menghasilkan karya-karya terbaik tersebut. Dalam edisi kali ini, kami menyajikan tip-tip menulis dari C.S. Lewis, yang sangat berguna bagi para penulis Kristen untuk dapat menghasilkan karya-karya tulis terbaik. Kami juga menyajikan perjalanan hidup seorang penulis ternama, Francine Sandra Rivers, dan bagaimana karya-karyanya menjadi sebuah karya yang tidak hanya membangun, tapi juga sangat diminati masyarakat luas. Tidak hanya itu, kami juga menyediakan informasi tentang komunitas pembaca dan pewarta Kristen, yang dapat menjadi wadah bagi Anda untuk semakin mengembangkan bakat Anda sebagai seorang penulis. Semoga sajian kami dapat menginspirasi Anda dalam menghasilkan karya tulis yang dapat memberkati sesama. Tuhan memberkati. Redaksi Tamu e-Penulis, Doni Kukuh Mandiri < http://pelitaku.sabda.org > TIP MENULIS: DELAPAN ATURAN KETIKA MENULIS DARI C.S. LEWIS Pada tahun 1959, seorang gadis SMA dari Amerika Serikat menulis sebuah surat kepada C.S. Lewis dan meminta saran kepadanya berkaitan dengan keterampilan tulis-menulis. Di bawah ini adalah balasan yang dikirimkan oleh C.S. Lewis, dan saya akan menambahkan komentar editorial di masing-masing butir tersebut. 1. Matikan radio. Hari ini, para penulis mungkin juga perlu mematikan televisi, iPod, atau streaming musik dari internet. Saya mengenal beberapa penulis yang menyatakan bahwa suara-suara tertentu dapat mendorong kreativitas mereka, tetapi saya tidak memercayainya, dan tampaknya C.S. Lewis pun tidak memercayainya. Menulis adalah aktivitas sunyi, aktivitas ini membutuhkan ruangan dalam pikiran kita untuk membentuk kata-kata, sehingga aktivitas apa pun yang bersaing untuk mendapatkan ruangan dalam pikiran kita akan mengurangi kualitas tulisan. Penulis yang baik adalah penulis yang mampu untuk menjalani kesendirian dan tidak membutuhkan pengisi apa pun. 2. Bacalah buku-buku yang bermutu dan hindarilah berbagai macam majalah. Jika Anda tertarik untuk menulis buku, maka Anda perlu membaca buku-buku yang bermutu. Isilah pikiran Anda dengan materi-materi yang berkualitas tinggi, dan tak lama kemudian Anda akan dapat mereproduksinya dalam tulisan-tulisan Anda. Hari ini, sangat sulit mencari tulisan-tulisan Kristiani yang benar-benar baik; novel best-seller seperti "The Shack" misalnya, novel itu baik dalam hal penjualan, tetapi memiliki kualitas sastra yang rendah. Sering kali para penulis dibuat bingung dengan dua pilihan; menulis karya yang bagus atau menulis karya yang menjual? Idealnya, karya yang Anda tulis itu memiliki kualitas sastra yang baik dan akan menjadi karya yang populer, dan jalan menuju kepada hal itu adalah dengan membaca buku-buku yang bermutu. Gaya tulisan adalah sesuatu yang penting dan paling baik diserap dari membaca buku-buku yang telah melewati ujian waktu. Karya tulis C.S. Lewis dapat menjadi awal yang baik. 3. Menulislah dengan telinga, bukan dengan mata. Buatlah setiap kalimat terdengar baik. Ini adalah aturan Lewis yang terpenting, menurut saya. Di dalam tulisan yang baik terdapat irama-irama tertentu, dan sebaiknya Anda menemukan irama Anda sendiri. Hal ini menjadi sebuah alasan baik yang lain untuk mematikan radio, televisi, atau musik selagi Anda menulis. Para penulis yang berpengalaman mengetahui bahwa setiap kalimat tidak selalu terdengar baik, sehingga Anda perlu menuangkan pikiran-pikiran Anda terlebih dahulu ke atas kertas coretan sebelum kembali ke draf yang sedang Anda kerjakan, lalu "menyetel" bunyi kalimat-kalimatnya. 4. Tulislah mengenai hal-hal yang menarik bagi Anda. Jika Anda tidak memiliki ketertarikan terhadap apa pun, maka Anda tidak akan menjadi seorang penulis. Dua kalimat di atas mengandung kebenaran. Terlalu banyak penulis Kristen yang menyelesaikan karyanya karena didorong oleh kewajiban keagamaan, mendapat uang, atau tenggat waktu daripada karena didorong oleh ambisi yang kudus. Kewajiban, keuntungan, atau sebuah tenggat waktu sering kali menurunkan ambisi yang kita miliki, tetapi tentu saja akan menjadi sangat indah jika kita bisa menggabungkan ketiga elemen itu. Korbankanlah semua yang Anda miliki jika harus, tetapi jangan pernah mengorbankan ambisi menulis Anda. 5. Sampaikan dengan jelas. Ingatlah bahwa pembaca Anda tidak dapat membaca pikiran Anda. Jangan lupa menyampaikan apa yang perlu mereka ketahui dengan persis, agar mereka dapat mengerti apa yang Anda maksudkan. Dalam kelas dan konferensi yang saya adakan, saya selalu menekankan kejelasan di atas segala-galanya. Keelokan dan kualitas tulisan akan dapat dicapai melalui kejelasan tentang apa yang ingin disampaikan, karena itulah kejelasan menjadi tujuan utama. 6. Simpanlah tulisan-tulisan Anda yang tidak terpakai karena Anda pasti akan membutuhkannya suatu saat nanti. Segala sesuatu terbentuk dari berbagai materi yang lain. Seorang penulis perlu memiliki sebuah jurnal menulis karena sebagai manusia kita dapat dengan mudah melupakan sesuatu, baik berupa rencana, ide cerita, kata-kata, kalimat percakapan, peristiwa, serta berbagai pengalaman. Kebanyakan penulis pernah menulis paragraf yang tak tuntas, karya yang tak selesai, maupun hasil karya yang ditolak, namun Lewis mengingatkan kita untuk menyimpan semua itu dan menggunakannya sebagai sumber karya tulis yang lain. Saya memiliki begitu banyak benda seperti ini yang saya simpan di plastik belanjaan. Sekadar informasi, artikel yang Anda baca ini berasal dari bagian karya tulis yang saya simpan sejak tahun 1997. 7. Anda membutuhkan kemampuan untuk mengenali rima dari kata-kata yang Anda tulis, tapi suara berisik dari mesin ketik dapat mengganggu Anda. Sekali lagi Lewis menekankan pentingnya irama dari kata-kata yang kita susun, tetapi dari seluruh nasihat yang diberikannya, mungkin ini adalah saran yang paling kuno. Keyboard komputer yang kita miliki sekarang ini mungkin tidak seberisik mesin ketik. Saya telah menggunakan banyak metode yang berbeda untuk menuangkan pikiran saya ke atas kertas, tetapi ketika saya ingin mencurahkan yang terbaik untuk tulisan saya, saya akan menulis pemikiran saya di atas kertas tulis dengan gaya tulisan latin [tegak bersambung, Red.]. Saya rasa C.S. Lewis akan tersenyum melihat orang-orang yang dapat menghubungkan pikiran dengan tangannya, dengan cara yang sangat elemental. Itulah yang dilakukan C.S. Lewis, sehingga ia dapat menghasilkan buku-buku yang berkualitas baik. 8. Pahamilah setiap kata yang Anda gunakan. Jadikanlah keinginan untuk mempelajari kosakata baru dan menggunakannya dalam tulisan Anda sebagai sebuah hobi. Tujuannya bukanlah untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang berlebihan, tetapi untuk berkomunikasi dengan lebih tangkas. Kosakata yang luas akan menambah isi dari tulisan Anda. Beberapa penulis menggunakan kata-kata yang hanya dimengerti sekilas oleh mereka, tetapi pastikanlah agar Anda betul-betul memahami setiap kata yang Anda gunakan. Sebuah kamus yang tebal dapat menjadi keuntungan bagi seorang penulis, tetapi demi efisiensi, Anda boleh saja memakai kamus elektronik di komputer Anda. Menulis adalah keterampilan. Anda akan memulainya sebagai seorang amatir, berjuang sebagai seorang pembelajar sampai akhirnya berkembang menjadi seorang ahli seperti C.S. Lewis. Karena menulis adalah keterampilan dan bukan bakat, setiap orang seharusnya dapat memiliki keterampilan ini dan menjadi ahli seiring berjalannya waktu. Tetapi harus diingat bahwa waktu yang Anda miliki harus diinvestasikan untuk benar-benar menulis, bukan sekadar berpikir atau berkeinginan untuk menulis saja selain membaca karya-karya dari orang-orang yang telah menjadi ahli dalam keterampilan ini. (t/Yudo) Diterjemahkan dan disunting dari: Nama situs: Christian Writing Today Alamat URL: http://www.christianwritingtoday.com/ 2010/04/7-writing-tips-from-c-s-lewis/ Judul asli artikel: 8 Writing Tips from C.S. Lewis Penulis: Donald L. Hughes Tanggal akses: 16 Juli 2012 TOKOH PENULIS: FRANCINE SANDRA RIVERS Dirangkum oleh: Berlian Sri Marmadi Francine Sandra Rivers lahir pada tahun 1947 di tengah keluarga Kristen, dari pasangan suami-istri yang bekerja sebagai polisi dan perawat. Namun, meski dibesarkan dalam keluarga religius, Francine belum benar-benar menemukan Kristus dalam hidupnya sampai ia menikah dan menulis novel. Sejak kecil, River memang telah memiliki keinginan besar untuk menjadi seorang penulis terkenal. Francine Rivers memulai karier sastranya di University of Nevada, Reno, dari sana ia lulus dengan gelar Bachelor of Arts dalam bidang bahasa Inggris dan jurnalisme. Setelah lulus, Rivers menghabiskan waktu sebagai reporter surat kabar, menulis berita kematian dan kisah-kisah kemanusiaan. Dari tahun 1976 sampai 1985, karier menulisnya bisa dikatakan sukses karena banyak novelnya yang masuk dalam nominasi untuk berbagai penghargaan. Ketertarikannya pada novel roman bermula saat ibu mertuanya meminjamkan koleksi novel romannya kepada Rivers. Sejak itulah, ia memutuskan untuk mencoba menulis dalam genre tersebut. Naskah pertamanya diterbitkan pada tahun 1976. Tahun 1986, Rivers mengalami lahir baru sebagai orang Kristen dan benar-benar mengenal Kristus. Beberapa waktu setelah kelahiran barunya, Rivers mengalami kesulitan dalam menentukan plot untuk tulisan-tulisannya, namun akhirnya ia memutuskan untuk memfokuskan tulisan-tulisannya pada tema-tema kekristenan. Tak lama kemudian, ia berhasil menulis novel pertamanya berjudul "Redeeming Love", yang saat itu diterbitkan oleh Bantam Books, tetapi kemudian dirilis kembali oleh Penerbit Multnomah pada pertengahan 1990-an. Ini merupakan novel yang mewakili pernyataan imannya kepada Kristus sebagai akibat kelahiran barunya. "Redeeming Love" merupakan narasi ulang Kitab Hosea yang menggunakan latar belakang masyarakat Amerika Barat tahun 1850-an. Novel ini mengisahkan seorang pelacur bernama Angel, yang akhirnya bertobat dan menjadi seorang Kristen karena kasih dan kesabaran seorang petani perbatasan bernama Michael Hosea. "Redeeming Love" tetap mendapat tempat dalam daftar buku Kristen terlaris selama hampir satu dekade. Banyak orang menyukai caranya dalam mengungkapkan ide-ide kekristenan secara eksplisit dalam novel ini karena kebanyakan novelis akan mengungkapkannya secara implisit. Sukses dengan "Redeeming Love", Rivers terus mengeksplorasi kemampuannya dengan novel-novel berikutnya yang tetap bertemakan kekristenan. Semua novelnya masuk dalam kategori novel terlaris. Dia terus saja mendapatkan loyalitas pembaca dan kepercayaan dari penerbit, kendati novel-novelnya berikutnya bergeser ke dalam genre fiksi inspirasional. Kerinduannya adalah untuk memberikan gambaran kehidupan Kristus dan orang-orang Kristen dalam menghadapi masalah yang dikemas dalam kisah-kisah yang realistis. Seri novel inspirasionalnya, "The Mark of the Lion", terjual lebih dari setengah juta kopi. Pada tahun 2007, novelnya yang berjudul "The Last Sin Eater" difilmkan dengan disutradarai oleh Michael Landon Jr. dan diproduksi oleh Fox Faith. Merefleksi kehidupannya sebagai orang Kristen yang telah lahir baru, ia memberikan pernyataan di situs pribadinya bahwa semua karya yang ditulisnya sebelum ia lahir baru, telah dianggapnya sebagai sebuah bibliografi hidup lama. Ia membeli hak publikasi untuk novel-novel roman pertamanya dengan harapan dapat mencegah publikasi ulang dari semua novel tersebut. Namun, beberapa judul tetap dipublikasikan ulang dan beberapa yang lainnya banyak beredar di toko-toko buku loak. Rivers telah mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk Christy Award, ECPA Gold Medallion, dan medali kehormatan Holt Medallion dalam kategori Sastrawan Berbakat. Ia juga dinobatkan sebagai Penulis Roman America`s Hall of Fame. Dia telah empat kali memenangkan penghargaan RWA RITA Awards, penghargaan tertinggi yang diberikan bagi para penulis fiksi percintaan. Penghargaan RITA pertamanya adalah sebagai Penulis Roman Sejarah terbaik pada tahun 1986, untuk karyanya berjudul "Not So Wild a Dream". Penghargaan RITA berikutnya ia terima di tahun 1995, 1996, dan 1997, dalam kategori Roman Inspirasional Terbaik. Novel-novel Rivers telah diterjemahkan ke dalam lebih dari dua puluh bahasa dan dia menikmati status "penulis terbaik" di berbagai negara termasuk Jerman, Belanda, dan Afrika Selatan. Francine menikah dengan Rick Rivers. Mereka tinggal di California Utara. Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak: Trevor, Shannon, dan Travis; dan lima orang cucu. Francine menggunakan tulisannya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan, dan mungkin melalui karya- karyanya itulah, ia menyembah dan memuji Yesus untuk semua yang telah Dia kerjakan dalam hidupnya. Dirangkum dari: 1. ______. "About Francine". Dalam http://francinerivers.com/about 2. ______. "Francine Rivers Author Profile". Dalam http://www.newreleasetuesday.com/authordetail.php?aut_id=144# 3. ______. "Francine Rivers". Dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Francine_Rivers PENA MAYA: KOMUNITAS PEMBACA, PENULIS, DAN PEWARTA KRISTEN (KP3K) Berawal dari adanya Christian Readers & Writers (CREATE) Festival 2010 di Jakarta, dibentuklah komunitas untuk para pembaca, penulis, dan pewarta Kristen di dunia maya. Facebook grup dipilih sebagai wadah untuk mewujudkan komunitas ini. Grup ini bersifat terbuka dan hingga ulasan ini ditulis, sudah ada 601 anggota yang sudah bergabung di dalamnya. Karena bersifat terbuka, Anda bisa melihat aktivitas dalam komunitas ini, meskipun Anda belum menjadi anggota di dalamnya. Grup ini berjalan aktif dengan hadirnya beberapa penulis terkenal di dalamnya, seperti Purnawan Kristanto, Johannes Darsum, Arie Saptaji, Fida Abbott, dll.. Berbagai bahan dicantumkan di dalamnya, baik itu berupa artikel, tip menulis, kolom, dan informasi-informasi lainnya yang ditulis oleh beberapa anggota. Menurut Info Grup, komunitas di Facebook ini dikoordinasi oleh Moi Dina dan Boy Siahaan. Fitur-fitur dalam Facebook grup juga dimanfaatkan semaksimal mungkin. Fitur "Files" diisi dengan tulisan-tulisan, seperti artikel dan tip menulis. Selain itu, fitur foto juga digunakan untuk menyampaikan informasi internal komunitas dan informasi penulisan yang lain. Dalam komunitas ini, Anda bisa berbagi pengalaman, diskusi dengan topik tertentu, berbagi artikel/bahan/informasi perkembangan tulisan, dsb.. Komunitas ini bisa menjadi tempat yang tepat bagi Anda untuk mengembangkan diri menjadi pembaca, penulis, dan pewarta Kristen di mana pun Anda berada. Ingin bergabung? Caranya sangat mudah. Kunjungi link di bawah ini, lalu klik tombol "Join Group" yang terletak di sebelah kanan atas. Mudah bukan? Gabung sekarang ya! (STL) ==> http://www.facebook.com/groups/KPPPK/ Tanggal akses: 07 Juli 2012 Kontak: < penulis(at)sabda.org > Redaksi: Yosua Setyo Yudo dan Novita Yuniarti Kontributor: Santi Titik Lestari dan Berlian Sri Marmadi Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org/ > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/penulis > Berlangganan: < subscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-penulis(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |