Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/164

e-Leadership edisi 164 (17-6-2014)

Kepemimpinan Model Gembala (II)

==========MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI APRIL 2014============
                  Kepemimpinan Model Gembala (II)

e-Leadership -- Kepemimpinan Model Gembala (II)
Edisi 164, 17 Juni 2014

Salam kepemimpinan,

Setiap orang dapat menjadi pemimpin yang andal dengan bermodal 
pengetahuan dan banyak latihan. Namun, gaya kepemimpinan masing-masing 
belum tentu sama. Ada yang memimpin dengan "tangan besi" dan ada yang 
memimpin dengan model gembala. Pemimpin Kristen yang mengikuti gaya 
kepemimpinan Yesus Kristus, Gembala Agung, seharusnya tidak sewenang-
wenang dalam memimpin orang-orang yang menjadi bawahannya. Lantas, 
seperti apakah memimpin dengan model gembala itu? Pastikan Anda 
menemukan kiat-kiatnya yang jitu dalam edisi ini. Di samping itu, kami 
juga berharap Anda dapat memperkaya kepemimpinan Anda dengan 
berkunjung ke situs yang kami sajikan ulasannya dalam edisi ini. 
Selamat menyimak, selamat memimpin.

Staf Redaksi e-Leadership,
S. Setyawati
< http://lead.sabda.org >


"Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku 
hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN. (Yeremia 23:1)
< http://alkitab.mobi/tb/Yer/23/1/ >


           TIP: MEMIMPIN GEREJA KE ARAH YANG SEHAT

Ketika kita bisa mengatakan bahwa sebagian besar orang yang ada di 
gereja sudah lahir baru dan semuanya memiliki komitmen terhadap 
gereja, gambaran Perjanjian Baru tentang gereja sebagai suatu tubuh 
dan sebagai sebuah keluarga dapat menjadi suatu realitas yang hidup 
dan vital.

Dalam kebaikan-Nya, Allah memanggil kita untuk menjalani kehidupan 
Kristen kita bersama. Dengan menjadi bagian dari sebuah gereja, saya 
bisa bertumbuh sebagai seorang Kristen oleh karena karya Allah melalui 
saudara-saudari seiman. Saya pikir, hal itu wajar. Menurut saya, hal 
itu sebenarnya bukanlah sesuatu yang tidak biasa. Allah ingin berkarya 
dalam hidup kita oleh Roh-Nya melalui sesama orang percaya. Dalam 
dunia, setiap hubungan membutuhkan komitmen, apalagi di dalam gereja.

Dalam hukum ketiga (Keluaran 20:7, Ulangan 5:11), Allah memperingatkan 
umat-Nya untuk tidak menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Dengan ini, 
Dia tidak hanya bermaksud agar kita menghindari kata-kata yang kasar. 
Lebih dari itu, Dia berkata, "Jangan menyebut nama-Ku dengan 
sembarangan, jangan menyebut diri sebagai pengikut-Ku jika kanu tidak 
hidup menurut jalan-Ku." Melakukan semuanya itu, lebih buruk daripada 
berkata-kata dengan kasar, berarti menyebut nama Allah dengan 
sembarangan.

Perintah tersebut juga berlaku bagi kita sebagai gereja. Banyak gereja 
hari ini salah karena mereka melihat keuntungan bagi kepentingan diri 
sebagai pertumbuhan rohani. Kita melihat kegembiraan sebagai ibadah 
yang sejati. Kita lebih mementingkan penerimaan dunia daripada hidup 
sedemikian rupa sehingga dunia mungkin tidak menerima kita (baca 2 
Timotius 3:12). Tidak peduli keadaan statistik mereka, terlalu banyak 
gereja hari ini yang sepertinya tidak lagi memperhatikan tanda-tanda 
alkitabiah yang seharusnya menandai sebuah gereja yang hidup dan 
bertumbuh.

Kesehatan gereja harus menjadi perhatian semua orang Kristen karena 
hal itu melibatkan kehidupan rohani setiap orang Kristen dan anggota 
dari sebuah gereja, khususnya mereka yang dipanggil menjadi pemimpin 
di gereja. Gereja-gereja kita harus memperlihatkan Injil Allah yang 
mulia kepada ciptaan-Nya dalam suatu keragaman yang menakjubkan 
melalui kepribadian yang berbeda-beda, yang telah diberikan-Nya kepada 
gereja dan melalui cara-cara yang diizinkan-Nya untuk relasi bersama 
dan untuk menunjukkan kemuliaan-Nya. Untuk itulah, kita dipanggil, 
kita dipanggil untuk menyatakan Allah dan sifat-Nya dalam cara yang 
mulia kepada ciptaan-Nya (Efesus 3:10). Kita harus memberi Dia 
kemuliaan dalam kehidupan kita bersama.

Petunjuk untuk Memimpin

Saya berpikir untuk menulis sebuah buku bagi para pendeta dengan judul 
"How to Get Fired ... and Fast!" (Bagaimana Cara untuk Dipecat ... dan 
dengan Cepat!). Saya dapat meringkas ide dasar dari buku yang belum 
ditulis ini dalam satu kalimat panjang: Seorang pendeta dapat masuk ke 
sebuah rapat anggota gereja dan meragukan keselamatan dari beberapa 
anggota gereja tersebut, menolak untuk membaptiskan anak-anak, 
mendukung prioritas jemaat yang menyanyi daripada pertunjukan musik 
ketika ibadah, meminta untuk menyingkirkan panji Kristen dan bendera 
nasional dan menghentikan semua jenis "altar call", mengganti para 
anggota komite (bahkan komite pencalonan) dengan tua-tua, mengabaikan 
perayaan-perayaan sekuler dari Hari Ibu, Hari Ayah, Hari Buruh, 
Halloween, Hari Veteran, Tahun Baru, Hari ulang tahun Marhin Luther 
Jr., Hari Valentine, Hari Pahlawan, wisuda SMU setempat, dan Hari 
Kemerdekaan, mulai mempraktikkan disiplin gereja, menyingkirkan kaum 
wanita dari jabatan tua-tua di dalam gereja, dan berpendapat bahwa 
secara teologis, kebaktian Minggu seharusnya diselenggarakan satu kali 
saja .... Pendeta seperti itu kelihatannya tidak dapat bertahan sampai 
rapat anggota berikutnya.

Meskipun saya dapat menulis buku seperti itu, saya pikir hal pertama 
yang perlu saya lakukan adalah mengambil suatu pendekatan yang lebih 
konstruktif. Saya takut sebagian orang yang membaca buku ini langsung 
pergi ke gereja mereka, tidak sabar membuat perubahan yang radikal. 
Akan tetapi, dengan sedikit hikmat, kesabaran, doa, pengajaran yang 
hati-hati, dan kasih kita mungkin terkejut seberapa jauh kita dapat 
mengubah gereja kita. Kisah tentang kura-kura yang gigih dan kelinci 
yang tergesa-gesa menjadi sebuah perumpamaan bagi para pendeta.

Berikut ini adalah empat sifat yang harus Anda usahakan sebagai 
seorang pendeta, untuk menolong melaksanakan perubahan yang Anda rasa 
perlu dalam gereja Anda.

1. Junjunglah Kebenaran

Mintalah Allah menjaga Anda untuk tetap setia pada firman-Nya yang 
tertulis. Jangan pernah meremehkan kuasa pengajaran kebenaran. 
Berdoalah agar Anda mempunyai integritas dalam diri dan pemikiran Anda 
sendiri. Berdoalah agar Anda jujur dalam segala hal, dalam menanggapi 
pertanyaan, dan lebih aktif lagi berusaha agar orang-orang dapat 
mengenal Anda.

2. Junjunglah Kepercayaan

Bersandarlah pada Allah daripada pada talenta dan kemampuan diri 
sendiri. Luangkanlah waktu untuk berdoa secara pribadi, dengan orang-
orang lain, dan dengan jemaat. Bersabarlah. Ingatlah perkataan Paulus 
kepada Timotius dalam 2 Timotius 4:2, "Beritakanlah firman, siap 
sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, 
tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."

Serahkanlah ambisi Anda kepada Tuhan. Bersedialah untuk memercayai Dia 
dengan segenap hidup Anda; bersedialah untuk berdoa agar Allah 
menyertai Anda di tempat pelayanan Anda sekarang ini dan sepanjang 
hidup Anda. Umur panjang diberikan Allah untuk membesarkan anak-anak 
menuju kedewasaan; umur panjang seperti itu juga telah menandai banyak 
pelayanan yang berbuah. Pendeta Puritan, William Gouge, sering 
mengatakan bahwa ambisi tertingginya adalah bisa melayani di 
Blackfriars (gerejanya) sampai ke surga. Gouge adalah pendeta dari 
gereja yang sama sejak Juni 1608 hingga saat kematiannya pada tanggal 
12 Desember 1653. Ia adalah pendeta dari gereja yang sama selama 46 
tahun. Berdoalah agar Allah meningkatkan iman Anda dan menolong Anda 
untuk melihat bahwa perhatian-Nya bagi gereja-Nya jauh lebih besar 
daripada perhatian Anda.

3. Bersikaplah Positif

Berdoalah agar Anda jangan hanya dilihat sebagai seorang pengkritik. 
Siapkanlah sebuah agenda yang positif. Perjelas visi Allah bagi 
gereja-Nya dan rencana-rencana tertentu Anda berdasarkan tujuan jangka 
panjang dan jangka pendek. Berdoalah agar Allah menolong Anda untuk 
membangun hubungan pribadi yang solid. Berdoalah khususnya agar Allah 
menolong Anda untuk mengembangkan lebih banyak pemimpin di gereja (2 
Timotius 2:2). Berdoalah agar Allah menjadikan Anda sebagai teladan 
pribadi dan seorang pendukung utama bagi penginjilan dan misi. 
Berdoalah agar Allah meningkatkan semangat Anda dan gereja Anda bagi 
kemuliaan-Nya.

4. Bersikaplah Khusus

Kontektualisasikan perhatian Allah bagi gereja-Nya. Pakailah sumber-
sumber yang baik dari sejarah gereja Anda sendiri. Belajarlah dari 
anggota-anggota yang lebih tua tentang sejarah gereja Anda. Jadilah 
seorang dendrologis (ahli pohon-pohonan) gereja. Di Lincoln Cathedral, 
seorang pemandu wisata pernah memberi tahu saya bahwa seorang 
dendrologis dapat mengambil sampel inti dari 46 kaki balok pohon ek 
yang telah menopang atap katedral selama berabad-abad dan menghitung 
kapan pohon tersebut ditanam dan kapan ditebang. Salah satu contoh 
yang ditunjukkannya kepada kami telah berusia lebih dari 150 tahun 
ketika ditebang, banyak yang ditanam pada tahun 900-an dan ditebang di 
tahun 1100-an.

Jadilah pelajar utama dari sejarah gereja Anda. Dengan berbuat 
demikian, Anda menunjukkan penghargaan, dan akan banyak belajar.

Kiranya Anda menjadi agen pemulihan dari hal terbaik pada masa lalu 
dalam gereja Anda dan agen untuk memimpin gereja Anda ke dalam hal-hal 
besar yang disediakan Allah bagi gereja-Nya pada masa depan ketika 
gereja Anda menyatakan sifat Allah kepada ciptaan-Nya. Beban untuk 
menyatakan ini adalah tanggung jawab dan hak istimewa kita yang luar 
biasa. Kiranya Allah menjadikan gereja Anda sebuah gereja yang sehat, 
dan kiranya Dia mencurahkan Roh-Nya ke atas gereja Anda dan juga 
gereja-gereja lain di sekitarnya dan sampai ke seluruh dunia, bagi 
kemuliaan-Nya. Dan, kiranya Allah memberkati Anda dalam usaha Anda 
ini.

Diambil dan disunting dari:
Judul buku terjemahan: 9 Tanda Gereja yang Sehat
Judul asli buku: 9 Marks of a Healthy Church
Judul bab: Petunjuk-Petunjuk untuk Memimpin Gereja ke Arah yang Sehat
Penerjemah: Ichwei G. Indra
Penulis: Mark Dever
Penerbit: Momentum, Surabaya 2010
Halaman: 309 -- 314


                           KUTIPAN

Tantangan terbesar seorang hamba setelah dipakai Tuhan adalah 
menaklukkan hasratnya untuk mendengarkan pujian dari manusia.


          JELAJAH SITUS: THE CHRISTIAN LEADERSHIP CENTER

The Christian Leadership Center dari Universitas Mary adalah situs 
kepemimpinan yang mendorong dialog ekumenis dan pengembangan 
kepemimpinan Kristen untuk dewasa muda, pekerja profesional, dan tokoh 
agama. Dipimpin oleh Dr. Leroy Huizenga, situs ini memiliki konten 
yang menarik bagi para pemimpin dalam bentuk wawancara, resensi buku, 
refleksi, audio, video, transkrip acara yang mereka selenggarakan dan 
tautan (link) ke berita, dan wacana yang menarik. Selain itu, situs 
ini juga menyediakan khotbah yang ekumenis yang berhubungan dengan 
Injil atau perayaan-perayaan dalam minggu-minggu istimewa.

Ada lima jendela utama dalam situs ini, yaitu: Home, About/contact, 
Leadership dan Ecumenism (kepemimpinan dan oikoumenis), Homiletics 
(khotbah), Events (peristiwa), Edwards Epistle (surat-surat yang 
dipublikasikan oleh Dr. James R. Edwards). Ditulis dalam bahasa 
Inggris, situs Christian Leadership Center ini juga memiliki tautan 
dengan beberapa situs kepemimpinan lainnya, yang dapat Anda lihat 
dalam halaman utama. Jika Anda tertarik untuk mengikuti berita-berita 
dari situs kepemimpinan ini, silakan bergabung dengan Facebook atau 
menjadi follower Twitter mereka. (N. Risanti)

==> http://www.clcumary.com/
Tanggal akses: 19 Februari 2014


 STOP PRESS: BERITA SEPUTAR PENDIDIKAN ELEKTRONIK STUDI TEOLOGI AWAM 
                         (PESTA) DARI YLSA

Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > membuka program Pendidikan 
Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA). Program PESTA < 
http://pesta.org > terbuka bagi mereka yang rindu belajar firman Tuhan 
lebih mendalam tanpa dibatasi waktu dan tempat. Program PESTA 
ditujukan khusus bagi mereka yang tidak mengikuti pendidikan formal di 
sekolah teologi.

Anda tertarik untuk tahu lebih dalam tentang program PESTA? Anda 
memerlukan lebih banyak informasi kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam 
program PESTA?

Segera daftarkan diri Anda sebagai pelanggan Berita PESTA! Melalui 
Berita PESTA  Anda dapat menyimak perkembangan terbaru setiap 
kegiataan pelaksanaan kelas, info klub e-Buku di FB, juga artikel-
artikel yang alkitabiah. Cara berlangganan sangat mudah dan GRATIS! 
Kirimkanlah email Anda ke < subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org 
> atau ke < pesta(at)sabda.org >

Dapatkan arsip Berita PESTA sejak tahun 2005 di:
< http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/arsip/ >


Kontak: leadership(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Berlin B., dan S. Setyawati
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org