Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/72

e-Leadership edisi 72 (9-6-2010)

Pelajaran Kepemimpinan dari Gideon (I)

============MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI JUNI 2010==============

              PELAJARAN KEPEMIMPINAN DARI GIDEON (I)

                      e-Leadership 72 -- 9/06/2010

   DAFTAR ISI
   EDITORIAL
   ARTIKEL: Kepemimpinan yang Visioner
   INSPIRASI: Gideon yang Penakut
   JELAJAH SITUS: DominionMinistriesAlive.org

==================================**==================================
EDITORIAL

   Setiap pemimpin memiliki visi yang hendak dia capai dan wujudkan.
   Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu penetapan langkah-langkah
   strategis yang tidak hanya menjangkau rencana jangka pendek, namun
   juga jangka panjang. Oleh karena itu, pemimpin harus bekerja dengan
   giat untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkannya, berapa pun
   harga yang harus dibayar. Jika terjadi kegagalan, seorang pemimpin
   yang visioner akan memandang kegagalan tersebut sebagai risiko yang
   harus dilewati untuk mencapai keberhasilan. Kegagalan justru dapat
   mengasah kemampuan untuk mewujudkan visinya.

   Publikasi e-Leadership edisi ini menekankan pentingnya visi,
   alih-alih sekadar mengikuti ambisi. Pembelajaran dari kepemimpinan
   Gideon yang visioner bisa menjadi cermin bagi para pemimpin ketika
   memantapkan langkah-langkah untuk mewujudkan visi yang telah Tuhan
   berikan.

   Pimpinan Redaksi e-Leadership,
   Desi Rianto
   http://lead.sabda.org
   http://fb.sabda.org/lead

==================================**==================================
  "Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan
   menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan
    meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati"
                            (Ulangan 31:8).
               < http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+31:8 >
==================================**==================================
ARTIKEL

                       KEPEMIMPINAN YANG VISIONER

   Kepimimpinan yang visioner dibutuhkan oleh Kerajaan Allah dalam
   rangka memenuhi rencana besar Allah untuk menjangkau dunia ini.
   Orang-orang yang menaati pengarahan-Nya itu dapat
   mengimplementasikan visi dan rencana-Nya bagi individu, gereja,
   komunitas, dan dunia. Kepemimpinan yang visioner tidak mencari
   pujian dari pengikutnya dengan cara mengeksploitasi kreativitas yang
   dimiliki. Sebaliknya, pemimpin Kristen yang memunyai tujuan
   spiritual merupakan pribadi yang menerima pengarahan Allah dan
   memulai pekerjaannya dengan kepercayaan bahwa "Ia yang memanggil
   kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya!" (1 Tesalonika 5:24)

   Konsep kepemimpinan rohani yang visioner kadang-kadang bertentangan
   dengan pemahaman manusia tentang kepemimpinan dan kreativitas.
   Banyak orang memiliki kemampuan atau bakat-bakat alami, yang
   memampukan mereka menjadi pemimpin yang dapat memberikan motivasi,
   memimpin, dan sukses dalam banyak hal. Banyak orang memiliki
   kreativitas dan pemikiran yang memampukan mereka menjadi pemimpin
   visioner. Banyak orang yang bertalenta dapat membuat target,
   menjalankan rencana, mengupayakan pencapaian hasil akhir, dan yang
   tiba pertama di garis akhir sebelum orang lain. Meskipun demikian,
   bakat alami tidaklah menjamin kepemimpinan yang visioner --
   dalam hubungannya dengan rencana Allah atas berbagai situasi.

   Firman Allah mengatakan bahwa Allah memakai "apa yang lemah bagi
   dunia ... untuk memalukan apa yang kuat" [1 Korintus 1:27],
   menyiratkan bahwa hanya Allah sendiri yang berkuasa untuk
   mengerjakan rancangan-Nya melalui orang-orang yang berserah.
   Walaupun demikian, tidak berarti persiapan, talenta, keahlian, dan
   kemampuan tidak berperan penting dalam pemenuhan rancangan Allah
   bagi setiap pemimpin. Jika pemimpin memahami, bahwa "Bukan dengan
   keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku,
   firman TUHAN," [Zakharia 4:6] maka tujuan Allah akan sukses karena
   Ia bekerja di dalam pemimpin tersebut. Ketaatan kepada kehendak
   Allah dan iman pada firman Allah penting untuk mencapai tujuan apa
   pun yang sudah dirancang Allah.

   Kepemimpinan yang andal melibatkan orang-orang yang termotivasi
   untuk mengimplementasikan rencana untuk mencapai tujuan. Kebanyakan
   pemimpin menyusun rencana untuk menyukseskan suatu pekerjaan dalam
   hidup mereka dengan mencurahkan energinya untuk meraih suatu tujuan
   tanpa kenal lelah; mereka tidak akan menyerah sampai tujuan itu
   tercapai. Kepemimpinan yang andal ini bercirikan memunyai sumber
   kekuatan berlandaskan iman tentang panggilan Allah, yang langsung
   menanggapi bimbingan-Nya.

   Pemimpin sejati selalu melihat apa pun dari sisi pandangan Allah;
   sebagai pemimpin, ia memastikan bahwa usahanya mencapai tujuan tidak
   direndahkan oleh orang-orang yang meragu-ragukan mereka ataupun
   orang-orang yang tidak memercayai mereka. Pernyataan Alkitab bahwa
   "Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat" [Amsal 29:18]
   menekankan keperluan setiap orang untuk terbuka pada rencana Allah
   dalam kehidupan kita karena rencana tersebut juga memengaruhi hidup
   orang lain. Sering kali suatu tujuan digagalkan oleh mereka yang
   bersikeras memandang keadaan, sesamanya, maupun Allah dengan
   pemahaman mereka yang terbatas. Kepemimpinan visioner memerlukan
   keberanian untuk melangkah dengan iman ke wilayah baru yang sering
   tampak hampir tidak memiliki peluang.

   Gideon adalah teladan kepemimpinan yang baik dan andal ketika ia
   mengalahkan musuh-musuhnya dengan sekelompok kecil tentara yang
   bergantung pada tuntunan Allah. Ketaatan Gideon pada visi dan
   rencana Allah untuk masa depan dihidupkan oleh imannya yang kuat;
   pada saat itu ia hanya mengerahkan sekelompok kecil pasukan
   berjumlah [300] orang untuk mengalahkan ribuan tentara, yang menurut
   ukuran manusia berkekuatan jauh melebihi pasukan Gideon. Kisah
   Alkitab ini menggambarkan seorang yang hebat di medan pertempuran
   dan terhormat sebagai seorang pemimpin. Tatkala ia -- tanpa
   memedulikan segala rintangan -- dipanggil untuk melaksanakan bagian
   dari visi dan rencana Allah untuk Israel, Gideon menunjukkan
   kepatuhan yang kokoh dan kepercayaan yang besar kepada Allah. Ini
   sebenarnya bukanlah jalan pilihan Gideon, tetapi ia patuh di dalam
   iman dan menjadi pemenang.

   Visi dan rencana Allah untuk masa itu sudah dicapai dan kepemimpinan
   visioner Gideon telah terpatri di dalam sejarah. Semua orang Kristen
   dipanggil untuk melaksanakan rencana Allah di dalam kehidupan mereka
   melalui iman dan ketaatan kepada firman Allah. Sebagian orang
   dipanggil untuk menggenapi tujuan-tujuan yang akan memengaruhi
   banyak orang di dunia. Orang-orang yang lain dipanggil untuk
   mengikuti pemimpin yang visioner sebagai bagian dari rencana Allah
   untuk gereja dan dunia ini. Apa pun panggilan dan tujuan Anda, entah
   itu sederhana atau spektakuler, hanya akan berhasil jika dijalankan
   dengan iman dan kepatuhan pada kehendak Allah. "Karena Allahlah yang
   mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
   kerelaan-Nya." (Filipi 2:13) (t/Uly)

   Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
   Judul asli artike: Visionary Leadership
   Nama situs: ChristiaNet
   Penulis: Tim penulis ChristiaNet
   Alamat URL: http://www.christianet.com/bibleverses/vision.htm

==================================**==================================
KUTIPAN

     "Melihat ke belakang itu lebih mudah dibanding melihat ke depan.
       Tetapi pemimpin yang aspiratif dan efektif memulainya dengan
                         pandangan jauh ke depan."
                          ~ Robert Heller ~
================================**====================================
INSPIRASI

                           GIDEON YANG TAKUT

   Dalam bukunya, Melepas Belenggu Kekhawatiran dan Kecemasan (Gloria
   Graffa), Pam Vredevelt menulis bahwa ia pernah menemukan akronim
   buatan orang atas kata "FEAR" (kata bahasa Inggris yang berarti
   "ketakutan"), yakni "False Evidence Appearing Real" (bukti palsu
   yang kelihatannya benar). Menurutnya, ketakutan bisa membuat
   seseorang menilai sesuatu secara berlebihan, bahkan cenderung
   negatif, atas sesuatu yang belum ia ketahui secara pasti
   kebenarannya.

   Tepat seperti itulah yang dialami Gideon. Saat dihadapkan pada
   "pertarungan mustahil" dengan orang Midian dan Amalek, ia takut;
   kekuatannya terbatas. Ia hanya punya tiga ratus prajurit, padahal
   lawannya "seperti belalang banyaknya, dan unta mereka tidak
   terhitung, seperti pasir di tepi laut banyaknya" (Hakim-hakim 7:12).
   Ia menghadapi pasukan yang terlalu besar, terlalu kuat. Jadi,
   wajarlah jika ia sudah membayangkan kekalahan telak di benaknya.
   Walaupun Tuhan menjanjikan kemenangan (ayat 9) tetapi Gideon masih
   tetap ketakutan. Hebatnya, Tuhan mengetahui apa yang dirasakan
   Gideon. Oleh karena itu Tuhan memberi dia kesempatan untuk
   meneguhkan kepercayaan dirinya, yakni melalui pengintaian perkemahan
   Midian (ayat 10-11). Tidak lama sesudah ia mengetahui nama Allah
   Israel begitu menggentarkan hati musuh, ketakutan Gideon pun segera
   sirna.

   Tampaknya, pergumulan hidup juga sering membuat kita ketakutan.
   Pergumulan yang kita hadapi terlalu berat, terlalu menakutkan. Namun
   Allah mengerti ketakutan Gideon; Ia juga memahami ketakutan kita.
   Jangan biarkan ketakutan itu terus membuat banyak bayangan negatif
   di kepala. Sebaliknya, ceritakan semua kepada-Nya. Biarlah kebesaran
   dan kekuatan lawan justru mendorong kita untuk hanya mengandalkan
   Dia, bukan bersandar pada kekuatan kita yang terbatas. AW

   Diambil dan disunting seperlunya dari:
   Nama publikasi: e-RH
   Penulis: AW
   Alamat: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2009/04/03/

==================================**==================================
JELAJAH SITUS

           Situs Lembaga Pelatihan Kepemimpinan Berbasis Alkitab
               < http://www.dominionministriesalive.org >

   Akhir-akhir ini, banyak organisasi gereja semakin bermasalah karena
   mereka tidak menerapkan prinsip-prinsip dasar komunikasi
   kepemimpinan, padahal sebagian besar pemimpin gereja itu menyadari
   bahwa penatalayanan gereja yang efektif membutuhkan kepemimpinan dan
   keterampilan berkomunikasi yang baik. Walaupun demikian,
   prinsip-prinsip kepemimpinan dapat dipergunakan sebagai alat untuk
   memuliakan Tuhan, sama seperti ketika kita menggunakan
   prinsip-prinsip homiletika untuk persiapan khotbah yang efektif.

   Untuk menjawab tantangan itu, lembaga pelatihan kepemimpinan yang
   dinamai Dominion Ministries Alive didirikan dengan tujuan melengkapi
   hamba-hamba Tuhan dengan keterampilan memimpin Tubuh Kristus.
   Informasi mengenai pelatihan itu tertuang dalam motto situs ini,
   "Membentuk pemimpin masa kini untuk pelayanan zaman ini". Situs ini
   hanya memiliki 4 fitur di blok kanan dan 5 fitur di blok kiri.
   Sederhana dan tidak terlalu mencolok. Fitur-fitur itu meliputi
   Halaman Depan, Tentang Kami, Program Pelatihan, Landasan Pelatihan,
   Hubungi Kami, Artikel, Formulir Pendaftaran, dan formulir donatur.
   Bahan-bahan yang ditawarkan tidak berbeda jauh dari situs-situs
   pendidikan/pelatihan pada umumnya. Artikel yang disediakan juga
   belum cukup banyak. Perbedaan paling signifikan hanya dalam
   penggunaan istilah. Misalnya, situs ini menggunakan istilah "God`s
   free gift" untuk ayat hari ini. Selain itu, ada fitur yang disebut
   "Gift certificates".

   Kekurangan lain pada situs ini adalah pengguna tidak diberi
   fasilitas untuk mengirimkan saran, kritikan, atau melaporkan
   masalah. Pada bagian atas situs tersedia menu "Contact Us", "Email A
   Friend", "Enroll", dan tautan situs toko buku online yang
   tersembunyi. Oleh sebab itu, pengguna tidak mengetahui bahwa situs
   tersebut masih menyediakan informasi lain yang bisa mereka peroleh.

   Oleh: Redaksi (Sri Setyawati)

======================================================================
Berlangganan: < subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-leadership(at)hub.xc.org >
Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org
Arsip e-Leadership: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
Situs Indo Lead: http://lead.sabda.org
Facebook e-Leadership: http://fb.sabda.org/lead
Twitter e-Leadership: http://twitter.com/sabdaleadership
______________________________________________________________________
Redaksi e-Leadership: Desi Rianto dan Sri Setyawati
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-Leadership / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
==================================**==================================

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org