Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-leadership/44

e-Leadership edisi 44 (8-4-2009)

Manajemen Waktu Seorang Pemimpin (I)

 

============MILIS PUBLIKASI E-LEADERSHIP EDISI APRIL 2009=============

                  Manajemen Waktu Seorang Pemimpin (I)

                     e-Leadership 44 -- 08/04/2009

  DAFTAR ISI
  EDITORIAL
  RENUNGAN PASKAH: Memikul Salib
  ARTIKEL: Mengelola Waktu 
  KUTIPAN
  INSPIRASI: Manajemen Waktu Seorang Pemimpin
  JELAJAH SITUS: bible.org
  STOP PRESS: Situs SABDA Alkitab: Teknologi untuk Belajar Alkitab

==================================**==================================
EDITORIAL

  Bicara soal waktu, kita semua, apa pun profesi kita dan di mana pun 
  kita berada, memiliki porsi waktu yang sama -- 24 jam sehari. Meski 
  demikian, terkadang orang lain dapat menyelesaikan lebih banyak 
  pekerjaan daripada yang kita kerjakan, padahal waktu kerja kita 
  dengan orang itu sama. Jika demikian, apa sebenarnya yang menjadi 
  masalah?

  Jawabannya adalah manajemen waktu. Manajemen waktu yang baik akan 
  memungkinkan kita untuk dapat menggunakan waktu dengan baik, dan 
  pada akhirnya mendapatkan hasil yang lebih baik dari apa yang kita 
  kerjakan. Hal ini juga berlaku bagi seorang pemimpin. Seorang 
  pemimpin yang memiliki manajemen waktu yang baik sudah berjalan pada 
  jalan yang benar menuju keberhasilan.

  Karena itu, simak bahasan mengenai manajemen waktu seorang pemimpin 
  yang sudah kami siapkan selama bulan April ini. Kiranya hal itu, 
  bersama dengan bahan lain yang kami sajikan, akan menjadi berkat 
  bagi Anda.
  
  Tidak lupa, untuk membantu Anda memaknai Paskah yang segera 
  menjelang, kami juga sudah menyiapkan sebuah renungan Paskah. 
  Kematian dan kebangkitan-Nya menebus dosa kita dan memberi kita 
  sebuah jaminan keselamatan.
 
  SELAMAT PASKAH 2009!

  Pimpinan Redaksi e-Leadership,
  Dian Pradana
  http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip/
  http://lead.sabda.org/

  "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami
  beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12)
  < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Mazmur+90:12 >

==================================**==================================
RENUNGAN PASKAH

                             MEMIKUL SALIB
            
  Baca: Matius 10:24-39

  Salib. Kita memandang salib pada saat ini sebagai sesuatu yang 
  kasar, alat yang terbuat dari kayu yang dipakai dalam kematian Yesus 
  Kristus.

  Akan tetapi sebelum para pengikut-Nya mengetahui bahwa Yesus akan 
  mati dengan cara demikian, Ia telah berbicara tentang salib. Saat Ia 
  berdiri di dekat Danau Galilea, mempersiapkan para murid untuk 
  menjangkau "domba-domba yang hilang dari umat Israel" (Mat. 10:6), 
  Yesus berkata kepada mereka, "Barang siapa tidak memikul salibnya 
  dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku" (ay. 38).

  Para murid tidak menghubungkan salib dengan kematian Yesus yang 
  semakin dekat, tetapi mereka mengerti apa artinya salib. Penyaliban 
  adalah metode penghukuman yang lazim. Para murid mengetahui dengan 
  jelas akan sakitnya penghukuman dan kesengsaraan akibat penyaliban. 
  Memikul salib berarti berjalan dalam jalan kehidupan yang paling 
  sulit.

  Jadi, mengapa Yesus menganjurkan pengikut-Nya untuk memikul salib? 
  Karena Ia menginginkan para murid-Nya rela menghadapi berbagai 
  kesulitan, bersedia untuk melayani-Nya dalam berbagai perkara. Tak 
  lama lagi Yesus akan dibunuh, dan para pengikut-Nya harus 
  melanjutkan pesan-Nya sendiri. Untuk bertahan menghadapi kekuatan 
  yang ingin membungkam Injil, diperlukan komitmen yang sungguh-
  sungguh.

  Hal ini masih menjadi tantangan bagi kita sekarang. Apakah kita 
  bersedia untuk memikul salib dan melayani Kristus dengan 
  penyangkalan diri? Tugas yang besar, tetapi memiliki imbalan yang 
  kekal. 

		Barang siapa tidak memikul salibnya dan 
		mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. 
			    Matius 10:38

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Kemenangan dalam Kebangkitan (Edisi Senin, 14 Maret)
  Penulis: J. David Branon
  Penerjemah: Janny Hadi
  Penerbit: RBC Ministries, Jakarta 2004

==================================**==================================
ARTIKEL

                            MENGELOLA WAKTU

  Seorang eksekutif pada dasarnya bekerja dengan lima hal.

  1. Tenaga kerja.
     Seorang pemimpin selalu bekerja dengan orang lain.

  2. Sumber-sumber.
     Hal ini termasuk uang, peralatan, perlengkapan, dsb..

  3. Informasi.
     Dalam masyarakat yang sudah mengenal dunia maya sekarang ini,
     informasi menjadi sesuatu yang sangat bernilai sebagai faktor
     yang menemani seorang eksekutif dalam bekerja dan sebagai alat
     yang ia pakai dalam kepemimpinannya.

  4. Pengalaman.
     Pengalaman membantu eksekutif membuat penilaian yang baik dan
     sahih.

  5. Waktu.
     Orang-orang Kristen khususnya harus peduli dengan masalah waktu
     karena Kitab Suci banyak membahasnya.

  Waktu adalah bahan mentah kehidupan. Pengalaman sehari-hari memberi 
  kita kesempatan untuk mengembangkan diri menjadi sesuatu yang lebih 
  baik daripada saat kita memulainya. Seperti Rasul Petrus mendorong 
  kita untuk "bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan 
  Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus" (2 Pet 3:18), ini terjadi 
  dalam satu rentang waktu. Kesuksesan atau kegagalan pribadi sangat 
  tergantung pada keefektifan kita dalam menggunakan waktu.

  SEMUA ORANG MEMILIKI WAKTU YANG SAMA BANYAKNYA

  Waktu itu sangat berharga dan tak bisa diulang. Jelas, waktu 
  merupakan hal pokok yang paling berharga yang kita miliki. Tak 
  seorang pun yang memiliki waktu lebih banyak atau lebih sedikit 
  daripada Anda dan saya. Masing-masing kita diberi waktu 1.440 menit 
  per hari dan 168 jam per minggu. Kita semua memiliki jumlah waktu 
  yang sama setiap hari seperti halnya orang lain. Tidak peduli apakah 
  dia seorang loper koran atau presiden, penulis atau ibu rumah 
  tangga, petani atau pun pendeta. Jam yang kita beli berdetik dengan 
  kecepatan yang sama. Bahkan Tuhan kita, Yesus Kristus, pun memiliki 
  jumlah jam yang sama dalam sehari, namun perhatikanlah kualitas 
  investasi waktu-Nya.

  KITA SEMUA MEMBUANG-BUANG WAKTU

  Akan tetapi, walaupun waktu sangat berharga dan sangat potensial, 
  tak satu hal pun yang kita buang percuma seperti kita membuang-buang 
  waktu.

  Seperti kata Sir Walter Scott yang bijaksana dan pragmatis, "Apakah 
  engkau mencintai hidup? Jika iya, jangan membuang waktu dengan 
  percuma karena waktu adalah elemen pembentuk kehidupan."

  Waktu adalah sesuatu yang multibidang, paradoks, sebuah fenomena 
  yang selalu berubah/tak pernah berubah. Waktu tidak memiliki 
  pengganti, tidak menanti siapa pun, dan meminta banyak korban 
  manusia.

  Bagi kita semua, waktu tidak banyak, namun tuntutannya tinggi. 
  Sepertinya tidak pernah ada cukup waktu.

  Ada suatu desakan yang melekat pada waktu. Tuhan kita Yesus Kristus 
  merasakannya ketika Dia berkata, "Aku harus mengerjakan pekerjaan 
  Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di 
  mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja" (Yoh. 9:4). Seorang 
  misionaris perintis, Robert Moffatt, merasakannya saat ia berkata, 
  "Kita akan mendapatkan keabadian untuk merayakan kemenangan kita, 
  tapi kita hanya memiliki sedikit waktu sebelum matahari terbenam 
  untuk memenangkannya."

  Persediaan waktu kita amat terbatas. Satu-satunya variabel yang 
  tersedia bagi kita adalah penggunaan persediaan waktu kita yang 
  terbatas. Penting bagi kita untuk menganggarkan waktu yang akan kita 
  pakai sebijak kita menganggarkan uang yang akan kita keluarkan. 
  Masalah waktu menuntut adanya penganggaran. Ada waktu untuk berdoa 
  dan ada waktu untuk bermain; orang Kristen yang hemat seharusnya 
  tidak mengabaikan keduanya, namun memanfaatkan keduanya. Waktu bisa 
  menjadi alat kita; kita tidak perlu menjadi hambanya.

  PENGELOLAAN WAKTU MERUPAKAN PENGELOLAAN DIRI

  Peter Drucker menulis, "Pengelolaan waktu memerlukan ketekunan dan 
  disiplin diri, tapi tak ada investasi lain yang memberi lebih banyak 
  manfaat daripada pengelolaan waktu."

  Waktu tidak bisa dihemat dengan memperbanyak alat. Waktu bisa 
  dihemat oleh disiplin diri yang tegas. Adalah manusia, bukan mesin, 
  yang akan membuat perbedaan.

  Waktu hanyalah suatu ukuran, sebuah dimensi. Jadi, waktu sendiri 
  jarang menjadi suatu masalah bagi kita. Saat kita memerhatikan 
  masalah waktu dan pengelolaannya, pada akhirnya semua mengarah pada 
  pengelolaan diri kita sendiri. Semua ilmu manajemen berkaitan dengan 
  bagaimana para eksekutif menggunakan waktunya.

  Kita begitu sering mendengar, "Seandainya saja saya memahami 
  bagaimana mengatur waktu saya dengan lebih baik lagi." Kita jarang 
  mendengar, "Seandainya saja saya tahu bagaimana mengatur diri 
  sendiri dengan lebih baik." Untuk dapat menggunakan waktu dengan 
  lebih baik, kita harus belajar mengatur diri kita sendiri.

  Banyak yang membahas mengenai penggunaan kekayaaan dan harta benda; 
  sedikit yang membahas mengenai penggunaan talenta; dan sangat 
  sedikit yang membahas mengenai penggunaan waktu. Bahkan, hal ini 
  mungkin kurang dipahami. Sebagai orang Kristen, kita bertanggung 
  jawab menggunakan waktu yang kita miliki. Dalam Kolose 4:5, Rasul 
  Paulus berkata, "Pergunakanlah waktumu sebaik-baiknya." Sekali lagi 
  di Efesus 5, Paulus berkata, "perhatikanlah dengan saksama, 
  bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti 
  orang arif," (ayat 15).

  Sikap mental kita dalam menggunakan waktu adalah hal yang paling 
  penting. Jika kita tidak ingin melakukan sesuatu, kita dapat mencari 
  ribuan alasan untuk tidak melakukannya. Mungkin terlalu jauh atau 
  terlalu panas atau terlalu dingin atau terlalu basah atau terlalu 
  kering. Namun, jika kita ingin melakukan sesuatu, tak ada satu pun 
  yang bisa menghentikan kita -- rintangan-rintangan dipinggirkan 
  seolah-olah mereka tidak pernah ada.

  Kita semua bertanya, "Ke manakah perginya waktu?" Pertanyaan retoris 
  semacam ini jelas salah dalam mengutarakan masalahnya. Waktu tidak 
  meninggalkan tempatnya; waktu hanya berlalu dengan kecepatan yang 
  sama, sementara kita menyelesaikan lebih sedikit daripada yang 
  sebenarnya kita bisa. Akan menjadi lebih baik jika kita bertanya, 
  "Bagaimana bisa saya membuat rencana yang begitu buruk dan 
  meninggalkan begitu banyak pekerjaan dalam waktu yang sangat 
  singkat?"

  PERTANYAAN-PERTANYAAN PENGELOLAAN WAKTU

  Ketika seorang reporter surat kabar menuliskan kisahnya, disadari 
  atau tidak, dia sudah menjawab salah satu dari enam pertanyaan di 
  kalimat utamanya -- siapa, apa, kapan, mengapa, di mana, dan 
  bagaimana. Dalam merencanakan kegiatan -- semua yang melibatkan 
  waktu -- kita mungkin dapat bertanya pada diri sendiri dengan 
  pertanyaan yang sama. Untuk menjawab siapa -- kita dapat mendelegasi 
  atau mencari orang lain yang mampu. Untuk menjawab apa -- kita bisa 
  menyederhanakannya. Untuk menjawab kapan -- kita bisa menundanya 
  atau memulainya. Untuk menjawab mengapa -- kita bisa menyingkirkan 
  semua tugas. Untuk menjawab di mana -- kita bisa menggabungkan 
  tempat dari urutannya. Untuk menjawab bagaimana -- kita bisa 
  meningkatkan sesuatu atau membuat jalan pintas.

  MULAILAH DENGAN PENGELOLAAN WAKTU

  Sudah diakui umum bahwa keberhasilan seorang pedagang adalah karena 
  faktor 90 persen pengelolaan waktu dan 10 persen pengaruh wilayah 
  pemasaran. Mengutip pernyataan dari Peter Drucker lagi, dia berkata, 
  "Para eksekutif yang benar-benar berhasil mengerjakan tugasnya tidak 
  memulai dengan pekerjaan mereka, mereka mulai dengan waktu mereka." 
  Dengan kata lain, mereka menganggarkaan waktu yang diperlukan untuk 
  memulai pekerjaan dan menjadi kreatif daripada hanya menanggapi 
  tekanan keadaan -- entah itu masalah korespondensi, telepon, 
  konferensi, dll..

  Sudah diutarakan bahwa ada tiga pertanyaan ajaib tentang pengelolaan 
  waktu.

    1. Apa yang sedang saya lakukan sekarang, yang tidak perlu orang
       lain atau saya lakukan? Termasuk proses menyingkirkan
       tugas-tugas.
    2. Apa yang sedang saya lakukan sekarang ini yang seharusnya
       dilakukan oleh orang lain? Termasuk pendelegasian.
    3. Apa yang sedang saya lakukan sekarang yang membuang-buang waktu
       saya atau orang lain?

  DARI MANA MEMULAINYA

  Dari mana seseorang memulai mengatur waktu? Bagaimana caranya agar 
  kita bisa mengerjakan lebih banyak pekerjaan? Jika Anda 
  memikirkannya sebentar, jawabannya sudah jelas.

    1. Tentukan apa yang ingin Anda lakukan dalam hidup Anda. Tentukan
       tujuan Anda.
    2. Tetapkan prioritas untuk tujuan yang sudah Anda tentukan.
    3. Cari tahu bagaimana caranya mencapai tujuan Anda. Inilah yang
       disebut perencanaan.
    4. Ikuti prosedur yang paling sedikit memakan waktu untuk mencapai
       tujuan. Jadwal.

  Yang diperlukan selanjutnya adalah tujuan, prioritas, dan 
  perencanaan.

  PILIHAN PRIORITAS ADALAH KUNCINYA

  Seorang pemimpin harus dengan sangat cermat menentukan prioritas. 
  Jika ambisi untuk menjadi unggul mengarakterisasi kita, maka harus 
  ada seleksi dan penolakan, dan kemudian berkonsentrasi pada hal-hal 
  yang terpenting. Berusaha keras untuk mencapai yang terbaik dalam 
  suatu pekerjaan, apa pun itu, bukan hanya tugas orang Kristen, namun 
  juga merupakan bentuk dasar kesaksian orang Kristen. Ini bisa 
  disebut dasar komunikasi nonverbal yang mendukung komunikasi verbal.

  Beberapa orang yang sepertinya melakukan beberapa pekerjaan yang 
  luar biasa, mengerjakannya satu per satu, sesuai dengan skala 
  prioritas yang telah mereka tetapkan. Ini berarti mereka juga bisa 
  mengerjakan pekerjaan lebih cepat daripada mereka yang mencoba 
  melakukan banyak pekerjaan sekaligus. Dengan kata lain, mereka 
  berkonsentrasi, mereka menentukan prioritasnya, dan tetap fokus pada 
  pekerjaan itu.

  Ingat -- yang terpenting bukanlah seberapa banyak yang kita lakukan, 
  namun seberapa banyak yang kita selesaikan.

  HAL-HAL DILAKUKAN BELAKANGAN JUGA PENTING!

  Menentukan prioritas bukanlah hal yang terlalu sulit. Tugas yang 
  lebih sulit adalah menentukan hal-hal yang harus dilakukan 
  belakangan. Yakni, tugas apa yang tidak perlu dilakukan -- dan tetap 
  berpegang teguh pada keputusan. Apakah Anda memerhatikan bahwa orang 
  yang menunda pekerjaan sering kali meninggalkan pekerjaan itu?

  SELALU ADA CUKUP WAKTU

  Ingatlah, selalu ada cukup waktu untuk kita setiap hari untuk 
  menggenapi rencana Allah yang sempurna dan khusus dalam kehidupan 
  kita. Kita tidak pernah memerlukan lebih banyak waktu daripada yang 
  kita miliki untuk mengerjakan semua kehendak Allah. Kebenaran ini 
  sangat melegakan. Seperti yang dikatakan almarhum Adlai Stevenson, 
  "Yang terpenting bukanlah hari-hari dalam kehidupan Anda, namun 
  kehidupan dalam hari-hari Anda."

  AMBIL WAKTU

    Ambil waktu untuk bekerja -- inilah harga kesuksesan.
    Ambil waktu untuk berpikir -- inilah sumber kekuatan.
    Ambil waktu untuk bermain -- inilah rahasia awet muda.
    Ambil waktu untuk membaca -- inilah sumber hikmat.
    Ambil waktu untuk bersahabat -- inilah jalan kebahagiaan.
    Ambil waktu untuk bermimpi -- inilah yang menarik keretamu ke
    langit.
    Ambil waktu untuk mencintai dan dicintai -- inilah hak istimewa
    orang-orang yang ditebus.
    Ambil waktu untuk melihat ke sekeliling -- waktunya terlalu
    singkat untuk dihabiskan guna memikirkan diri sendiri.
    Ambil waktu untuk tertawa -- inilah musik bagi jiwa.
    Ambil waktu untuk Allah -- inilah satu-satunya investasi kehidupan
    yang abadi. (t/Setya)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: The Art of Management for Christian Leaders
  Judul asli bab: Managing Your Time
  Penulis: Ted W. Engstrom dan Edward R. Dayton
  Penerbit: Word Books, Texas 1976
  Halaman: 209 -- 215

==================================**==================================
KUTIPAN

  Tidak pernah akan ada cukup waktu untuk melakukan segala sesuatu,
                    namun selalu ada cukup waktu
              untuk melakukan hal-hal yang terpenting.                             

==================================**==================================
INSPIRASI

                  MANAJEMEN WAKTU SEORANG PEMIMPIN
                   Dirangkum oleh: Sri Setyawati

  Sebagai seorang pemimpin, kita harus mempersiapkan segala sesuatunya 
  dengan baik dan teliti, berdasarkan 5W 1H (what, when, why, where, 
  who, dan how), istilah yang biasanya digunakan oleh para jurnalis. 
  Sesudah menentukan apa yang tepat dalam bentuk hal yang harus 
  dilaksanakan dan orang yang melaksanakannya, pemimpin yang efektif 
  juga harus memikirkan secara serius masalah waktu dan tempat. Waktu 
  itu sangat berharga, bahkan setiap detiknya pun bermanfaat. Salomo 
  mengatakan: "untuk apa pun di bawah langit ada waktunya" 
  (Pengkhotbah 3:1). Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang 
  membuat rencana dengan hati-hati dan menggunakan waktu dengan baik 
  untuk mencapai sasaran-sasaran. Mengetahui "kapan saatnya" adalah 
  mutu kepemimpinan yang sangat menguntungkan. Akan tetapi, kebanyakan 
  dari kita tidak memiliki waktu kecuali kita secara sadar 
  meluangkannya. Kegiatan sehari-hari untuk membuat daftar hal-hal 
  yang harus dilakukan haruslah mejadi kebiasaan yang teratur. 
  Menentukan waktu untuk mengadakan peninjauan kembali setiap jangka 
  waktu tertentu akan membentuk proses tersebut menjadi "pekerjaan" 
  yang akan kita lakukan setiap hari.

  Dan karena perencanaan memerlukan waktu, maka hal itu harus dimulai 
  sejauh mungkin. Untuk melakukan hal ini, buatlah perkiraan berapa 
  banyak waktu dibutuhkan untuk langkah pertama itu. Kemudian tentukan 
  berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk langkah kedua. Buatlah 
  perkiraan waktu untuk setiap tindakan di dalam rencana Saudara dan 
  tuliskanlah dengan jangka waktu yang berdekatan dengan langkah 
  tindakan yang akan dilakukan. Kemudian tentukan batas waktu terakhir 
  untuk setiap langkah yang harus diselesaikan. Misalnya, dalam 
  kegiatan gereja, jangan menunggu sampai bulan Oktober untuk mulai 
  merencanakan kegiatan tahun depan! Proses tersebut harus dimulai 
  selambat-lambatnya pada bulan April atau Mei sehingga sebanyak 
  mungkin orang dapat diikutsertakan dan Anda tidak tergesa-gesa masuk 
  ke masa depan. Dengan demikian, Saudara akan mampu menentukan dan 
  menilai, apakah proyek itu berjalan sebagaimana yang direncanakan. 
  Jika ternyata tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan 
  (katakanlah lambat sekali jalannya), tindakan selanjutnya harus 
  segera diambil karena jika tidak demikian, tidak mungkin Saudara 
  bisa mencapai sasaran.

  Sumber bacaan:
  Engstrom, Ted W. dan Dayton, Edward R.. 1989. "Seni Manajemen bagi
    Pemimpin Kristen". Texas: Word Books. Hlm. 39.
  Mahoney Ralph. "Pembentukan Seorang Pemimpin". California: World 
    Map. Hlm: 240 -- 241.
  Goodwin II, Bennie E.. "Rahasia Kepemimpinan yang Efektif". Jakarta:
    Perkantas. Hlm. 9

==================================**==================================
JELAJAH SITUS

                             BIBLE.ORG

  Jika Anda membutuhkan bahan-bahan kepemimpinan Kristen, Anda harus 
  berkunjung ke situs yang satu ini, situs Bible.org. Pasalnya, di 
  bawah menu Topics yang ada di situs ini, tersaji topik Leadership 
  yang kemudian juga membawahi kategori Leadership Articles dan 
  Leadership Curriculum.

  Di Leadership Articles, sudah disediakan puluhan artikel 
  kepemimpinan Kristen berbobot dari beberapa penulis, dalam bentuk 
  teks dan audio, yang dapat Anda baca secara online dan download 
  tanpa harus mendaftar menjadi anggota terlebih dahulu. Sedang di 
  Leadership Curriculum, terdapat sebuah kurikulum yang terdiri dari 
  tiga belas pelajaran, yang disediakan untuk dapat Anda baca secara 
  online atau download dalam format Microsoft Word.

  Nah, silakan berkunjung!

  - http://www.bible.org/topic.php?topic_id=103  [Leadership Articles]
  - http://www.bible.org/page.php?page_id=5407 [Leadership Curriculum]

  Oleh: Redaksi

==================================**==================================
STOP PRESS
  
                         SITUS SABDA ALKITAB:
                   TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB

  Apakah Anda ingin menggali ayat-ayat firman Tuhan dengan teliti dan 
  mendalam? Atau, apakah Anda ingin mempersiapkan bahan Pelajaran 
  Alkitab secara bertanggung jawab, namun tidak memiliki bahan-bahan 
  dan alat-alat biblika yang lengkap?

  Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > memberikan kabar 
  gembira bagi Anda!

  Telah hadir, SABDA Alkitab, sebuah situs Alkitab multiversi dan 
  multibahasa yang berisi bahan-bahan biblika seperti Tafsiran 
  Alkitab, Catatan Kaki, Referensi Silang, Kamus Alkitab, dan Sistem 
  Studi Peta. Tidak hanya itu, terdapat pula bahan-bahan pendukung 
  lain seperti Sistem Studi Kata, Biblical Arts (karya seni yang 
  berhubungan dengan Alkitab), Hymns (lagu-lagu himne), Artikel 
  Teologi, Ilustrasi Khotbah, Alkitab Audio, dan sebagainya. 
  Keseluruhan bahan tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga 
  dapat terintegrasi dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical 
  computation system) dan menjadi alat bantu yang luar biasa untuk 
  mempelajari dan mendalami Alkitab secara bertanggung jawab.

  Mempelajari Alkitab adalah tanggung jawab setiap orang percaya.
  Jadi, sudah saatnya kita meninggalkan alasan-alasan untuk tidak
  melakukannya. Segeralah kunjungi situs SABDA Alkitab ini di alamat:

  ==> http://alkitab.sabda.org

  Jika dalam kunjungan ke situs SABDA Alkitab Anda menemukan adanya
  kerusakan, masalah, kesulitan, atau ingin memberikan saran, silakan
  melaporkan ke "Laporan Masalah/Saran" yang tersedia di bagian bawah
  setiap halaman situs SABDA Alkitab ini.

  Sampaikan pula kabar gembira ini kepada rekan-rekan Anda!

==================================**==================================
Berlangganan: subscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-leadership(at)hub.xc.org
Kontak e-Leadership: leadership(at)sabda.org
Arsip e-Leadership: http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/arsip
Situs Indo Lead: http://lead.sabda.org/
Network Kepemimpinan: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_kepemimpinan
______________________________________________________________________
Redaksi e-Leadership: Dian Pradana dan Sri Setyawati
e-Leadership merupakan kerjasama antara Indo Lead, YLSA, dll.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Bahan ini dapat dibaca secara on-line di:
http://www.sabda.org/publikasi/e-leadership/
Copyright(c) 2009 oleh YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
==================================**==================================

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org