Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/288

e-Konsel edisi 288 (10-4-2012)

Pengorbanan Yesus

______________________________e-KONSEL________________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
______________________________________________________________________

Edisi 288/April 2012

DAFTAR ISI
BIMBINGAN ALKITABIAH: BUKTI-BUKTI PENGORBANAN YESUS
TIP: DELAPAN IDE UNTUK MEMBUAT MINGGU PASKAH YANG BERMAKNA
INFO: DVD LIBRARY SABDA ANAK 1.2

Salam damai,

Apakah Anda pernah merasa menjadi korban ketidakadilan atau
kecelakaan? Bagaimana perasaan Anda saat itu? Jengkel, tidak terima,
marah, atau tetap tenang dan mensyukurinya? Ketika kita menjadi korban
memang rasanya tidak menyenangkan, sangat menyiksa. Namun, Tuhan Yesus
tetap memilih menjadi korban atas ketidakadilan dan keberdosaan
manusia karena Dia begitu mengasihi manusia dan tidak pernah
menghendaki manusia celaka. Oleh karena kasih-Nya itulah, Yesus
menyerahkan diri untuk diolok, dihina, dicaci, diludahi, ditelanjangi,
bahkan disalib, menggantikan kita yang seharusnya menanggungnya.
Seperti apa bukti-bukti pengorbanan Yesus yang lain? Anda dapat
menyimaknya di edisi ini. Di samping itu, kami juga menyajikan
beberapa ide untuk membuat Paskah Anda tahun ini lebih berkesan. Simak
terus sajian kami dan bagikanlah juga kepada Teman dan Saudara Anda
yang lain.

Selamat Paskah, kiranya pengorbanan Kristus senantiasa menguatkan iman
kita untuk tetap setia mengiring-Nya.

Pemimpin Redaksi e-Konsel,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >

          BIMBINGAN ALKITABIAH: BUKTI-BUKTI PENGORBANAN YESUS

Pengorbanan Yesus di atas kayu salib adalah bukan sesuatu yang terjadi
secara kebetulan atau kecelakaan. Namun, hal ini telah direncanakan
sebelumnya oleh Allah Tritunggal dalam kekekalan. Bahkan, pengorbanan
Yesus juga dapat dibuktikan kebenarannya. Dalam Perjanjian Lama, bukti
tentang kelahiran Yesus (Yesaya 7:14; Mikha 5:2), kehidupan (Yesaya
40:3, 61:1) dan bahkan kematian-Nya (Mazmur 22; Yesaya 52-53)
dijelaskan dalam nubuat-nubuat maupun ibarat.

1. Nubuat Mengenai Yesus Sebagai Mesias

Kejadian 3:15, yang dikenal sebagai protevangelium [Injil apokrifa
yang ditulis kira-kira 145 M, yang menceritakan kelahiran dan
kehidupan Maria, Ibu Yesus] adalah nubuat pertama tentang Kristus.
Dikatakan bahwa akan ada permusuhan antara setan dengan keturunan
Adam, dan hal ini dibuktikan dengan frasa "keturunannya akan
meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Frasa ini
menunjuk kepada kelahiran Yesus sebagai Mesias dari keturunan Adam,
yang akan datang ke dalam dunia dan menyelamatkan manusia dari dosa.
Yesus akan mengalahkan setan, tetapi Yesus harus masuk dalam
penderitaan-Nya sebagai Mesias yang datang menebus umat-Nya.

Dalam Mazmur 2:2, sebutan "Mesias Yehova" ditunjukkan kepada seorang
raja mesianis. Inilah penggunaan kata mesianik terkenal yang menonjol
dalam Perjanjian Lama. Raja yang akan datang itu adalah Anak Allah,
sekaligus yang diurapi yang akan memerintah atas nama Allah dan atas
seluruh dunia. Daniel 9:26 juga bersifat mesianis, karena ayat ini
membicarakan "Dia yang akan diurapi". Para kritikus konservatif
memandang hal ini sebagai satu nubuat tentang Kristus.[1]

Sebagian besar tokoh nubuat mesianis Perjanjian Lama yang menonjol
yang mewarnai Yudaisme yang terkemudian adalah Yesaya. Dalam kitab
Yesaya, nubuat tentang pribadi, sifat dan pekerjaan Yesus sebagai
Mesias sangat menonjol dijelaskan. Cara Yesaya yang terus terang
ketika menyatakan penderitaan dan kerajaan Mesias, telah secara mutlak
membuktikan bahwa Yesus itulah yang dimaksudkan dalam nubuat-nubuat
para nabi. Itu sebabnya, sangat tepat jika Clarence H. Benson, Litt.
D. mengatakan bahwa, "Yesaya seorang `nabi penginjil` dan kitabnya
kadang-kadang disebut Injil yang kelima."[2] Yesaya 1:14 menjanjikan
suatu tanda untuk raja Ahaz yang tidak percaya. Nubuat itu berkenaan
dengan seorang anak dara yang akan melahirkan seorang anak laki-laki
yang akan disebut Imanuel, yang berarti Allah beserta kita. Ayat ini
memiliki penggenapan yang dekat dan jauh: pada masa akan datang yang
segera digenapi dengan kelahiran Maher-shalal-hash-baz (Yesaya 8:3),
dan penggenapan yang akan datang yang lebih jauh adalah kelahiran
Yesus Kristus (Matius 1:23).[3]

Nubuat tentang Yesus sebagai Mesias secara jelas digambarkan dalam
Yesaya 9, 11, dan 53:10-12. Meskipun ia tidak menyebut "Mesias",
tetapi ia adalah seorang raja dalam garis keturunan Daud yang secara
supernatural "akan menghajar bumi dengan perkataan-Nya seperti
tongkat, dan dengan nafas mulut-Nya ia akan membunuh orang-orang
fasik" (Yesaya 11:14). Ia akan membersihkan dunia orang berdosa,
mengumpulkan orang-orang Israel yang setia, dan memerintah untuk
selama-lamanya dari takhta Daud atas dunia yang telah berubah.[4]

Zakharia menggambarkan raja itu sebagai orang yang telah mendapatkan
kemenangan dan pendamaian untuk anak-anak Yerusalem. Ia akan memasuki
Yerusalem dengan menunggangi seekor keledai dalam sorak kemenangan dan
akan meniadakan perang, membawa pendamaian kepada bangsa-bangsa dan
akan memerintah di atas seluruh bumi (Zakharia 9:9-10).

2. Nubuat Mengenai Yesus Sebagai Hamba Allah yang Menderita

Konsep Hamba Allah berasal dari Nyanyian tentang Hamba dalam kitab
Yesaya. Jadi, perikop-perikop dalam Yesaya itu merupakan titik tolak
yang jelas untuk menelusuri keterangan latar belakangnya
(Yesaya 41:8-20, 42:1-9, 49:1-7, 52:13; dan 53:12).

Nabi Yesaya dengan begitu gamblang mengatakan bahwa Tuhan Yesus harus
melewati jalan salib yang penuh dengan penderitaan, aniaya, serta
puncaknya kematian di bukit Golgota semata-mata untuk menanggung
penyakit manusia. Penyakit yang dimaksudkan di sini adalah penyakit
dosa. Nabi Yesaya dalam nubuatnya tentang hamba Tuhan yang menderita
menyatakan bahwa kesengsaraan yang dialami oleh Yesus adalah juga
kesengsaraan manusia.

Hamba Allah yang menderita dalam Yesaya 53:1-12 ditujukan kepada
penderitaan Yesus Kristus untuk orang lain, yaitu untuk menebus
dosa-dosa manusia. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Hamba yang taat
itu diperlakukan secara buruk oleh manusia, hingga mencapai puncak
kesengsaraan-Nya, yaitu kematian-Nya sebagai pengganti manusia. Hal
itu dicapai ketika Ia dibawa "seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian." Sebagai anak domba, Ia menderita dengan sabar. Ia tidak
berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Namun, nabi
Yesaya juga menubuatkan bahwa setelah Hamba Tuhan yang menderita itu
menyelesaikan tugas yang diembankan oleh Allah kepada-Nya, maka Ia
akan mengalami kemenangan yang luar biasa. Penderitaan Tuhan Yesus di
atas kayu salib yang harus Ia lalui ternyata membawa kepada satu titik
puncak, yaitu penaklukan kuasa dosa yang telah menaklukkan manusia.[5]

Catatan:

[1] E.J. Young, The Prophecy of Daniel (1949), 206-207. Dikutip oleh
    George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru Jilid I, terj. Urbanus
    Selan dan Henry Lantang (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002), 179.
[2] Clarence H. Benson, Litt. D, Pengantar Perjanjian Lama: Puisi dan
    Nubuat: Ayub-Maleakhi (Malang: Gandum Mas, 1983), 39.
[3] Enns, Buku Pegangan, 265.
[4] Ladd, Teologi PB 1, 180.
[5] Gunawan, ôImplikasi Via Dolorosa,ö 89.

Diambil dan disunting seperlunya dari dari:
Nama situs: SuitelaJoseph.blogspot.com
Alamat URL: http://suitelajoseph.blogspot.com/2011/05/pengorbanan-
yesus-adalah-suatu.html?showComment=1330997363369#c1835371013143597950
Judul bab: Pengorbanan Yesus adalah Suatu Keniscayaan
Penulis: Joseph Suitela, S.Th
Tanggal akses: 6 Maret 2012

Catatan: Anda juga dapat membaca artikel ini di situs Paskah
< http://paskah.sabda.org/buktibukti_pengorbanan_yesus >.

        TIP: DELAPAN IDE UNTUK MEMBUAT MINGGU PASKAH YANG BERMAKNA

Minggu ini adalah Minggu Paskah, dan kami ingin sekali membuat Paskah
kali ini lebih bermakna daripada Paskah-Paskah sebelumnya bagi
keluarga kami. Berikut ini adalah rencana yang akan kami lakukan
setiap hari menjelang Paskah.

1. Minggu Palem -- Kami akan pergi ke luar kota pada Minggu Palem,
tetapi kami masih mencari-cari suasana yang mirip seperti saat Yesus
masuk ke Yerusalem sebagai satu keluarga. Saya suka ide membeli dahan
palem yang mengkilap untuk dilambai-lambaikan untuk menyambut Yesus!
Jika Anda mau, Anda bisa berkreasi sendiri bagaimana membuat dahan
palem yang indah. Selain itu, kami akan membaca Markus 11:1-11 dan
Lukas 18:29-28.

2. Senin -- Kami akan membaca Markus 11:15-18, dan mendiskusikan
tentang apa yang terjadi di Bait Suci pada hari itu. Mengapa Yesus
sangat marah? Apa yang dapat kami lakukan agar gereja tetap menjadi
tempat penyembahan yang benar dan kudus?

3. Selasa -- Kami akan membahas tentang Yudas yang merencanakan untuk
mengkhianati Yesus.

4. Rabu -- Kami akan menonton video anak-anak yang menyampaikan arti
Paskah, seperti cerita-cerita Paskah.

5. Kamis -- Kita berkesempatan untuk melakukan pembasuhan kaki, tepat
seperti Yesus yang membasuh kaki para murid pada saat itu dan
mengajarkan tentang pentingnya saling melayani. Apa yang dapat kita
lakukan untuk mendorong pasangan dan anak-anak untuk melayani orang
lain dalam kehidupan sehari-hari? Kami juga akan menceritakan tentang
Perjamuan Malam Paskah. Walaupun kami tidak merencanakan untuk membuat
hidangan khusus, namun kami menyajikan daging anak domba, sayuran
pahit, roti tidak beragi, telur, air garam, dan jus anggur, kemudian
menjelaskan arti dari masing-masing makanan tersebut. Seperti apakah
makanan tersebut bagi bangsa Israel pada malam itu?

6. Jumat -- Kami akan membicarakan tentang hari penyaliban dan
menceritakan kembali peristiwa Paskah dan Perjamuan Terakhir.

7. Sabtu -- Kami akan membayangkan Yesus yang berada di dalam kuburan.
(Anak tertua kami mau berperan sebagai mayat yang dibungkus kain
seperti mumi.) Lalu kami akan membicarakan tentang tata cara
penguburan. Selain itu, kami juga akan membahas tentang seperti apakah
perasaan Maria dan para murid pada saat itu?

8. Minggu Paskah -- Kami akan memuji Yesus yang telah bangkit dan
membaca Lukas 24:1-9. Untuk diskusi selanjutnya, kami membahas tentang
hari Pentakosta dan turunnya Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul 2
sebagai bagian dari kemuliaan kebangkitan. Dia lahir, mati, dan
bangkit kembali karena Dia mengasihi kami dan menghendaki agar kami
memiliki hidup baru di dalam Dia! Kami juga akan menjelaskan tentang
simbol telur dalam Paskah. (t/Setya)

Apa yang akan Anda lakukan untuk membuat Paskah tahun ini bermakna
bagi keluarga Anda?

Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Like A Bubbling Brook
Alamat URL: http://likeabubblingbrook.com/2011/04/
            8-ideas-for-a-meaningful-easter-week/
Judul asli artikel: 8 Ideas for a Meaningful Easter Week
Penulis: Jaime
Tanggal akses: 6 Maret 2012

Catatan: Anda juga dapat membaca artikel ini di situs Paskah
< http://paskah.sabda.org/delapan_ide_untuk_membuat_minggu_paskah_yang_bermakna >.

                     INFO: DVD LIBRARY SABDA ANAK 1.2

Telah hadir produk terbaru Yayasan Lembaga SABDA berupa DVD "Library
SABDA Anak 1.2", yang memuat 10.000+ bahan pelayanan anak.

DVD "Library SABDA Anak 1.2" adalah sebuah perpustakaan digital, yang
berisi: cerita-cerita Alkitab dalam format video, audio, gambar, komik
dan animasi; dan bahan-bahan lain seperti Software Alkitab SABDA,
Alkitab mobile (HP), ribuan artikel pelayanan Anak dan ratusan e-Buku
Kristen. Semua bahan ini tersedia untuk melengkapi pelayanan hamba
Tuhan, guru sekolah, sekolah minggu, dan juga para orangtua. Selain
bermanfaat untuk dipakai sebagai alat peraga, bahan-bahan ini juga
menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan pelayanan anak di mana
pun Anda berada. Harapan kami DVD ini juga dapat tersebar dengan
mudah, karena gratis dan dapat dicopy atau diberikan kepada
rekan-rekan pelayan lain yang membutuhkan. Tetapi DVD ini dilarang
digandakan untuk tujuan komersial.

Jika Anda tertarik untuk mendapatkan DVD di atas, silakan kontak:
< ylsa@sabda.org >. Apabila Anda rindu mendukung pelayanan YLSA dengan
dana, agar YLSA bisa membagikan DVD "Library SABDA Anak 1.2" secara
gratis kepada lebih banyak orang, silakan kirim ke:

YAYASAN LEMBAGA SABDA
a.n. Yulia Oeniyati
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo
No. Rekening: 0790266579

Kontak: < konsel(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Tatik Wahyuningsih
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/konsel >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org