Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/183

e-Konsel edisi 183 (1-5-2009)

Doa dalam Konseling

_______________________________e-KONSEL_______________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
_____________________________________________________________________

EDISI 183/1 Mei 2009

Daftar Isi:
  = Pengantar: Konselor, Konseli, dan Tuhan
  = Cakrawala (1): Doa dalam Konseling Kristen
  = Cakrawala (2): Doa dan Konseling
  = Referensi: Artikel Terkait Mengenai Doa dalam Konseling
  = Kesaksian: Peran Roh Kudus dan Firman dalam Konseling
  = Ulasan situs: Bible Center
  = Info: Situs Wanita Kristen: Wanita dalam Kristus

PENGANTAR ____________________________________________________________

  Shalom,

  Ada tiga pihak yang terlibat dalam proses konseling Kristen, yaitu 
  konselor, konseli, dan tentu saja Tuhan. Untuk itu, selain kemampuan 
  dan ketrampilan konselor dalam menolong konseli dan keterbukaan 
  konseli dalam mengungkapkan permasalahan yang dihadapi, proses 
  konseling juga memerlukan hubungan yang erat dengan Tuhan. Konselor 
  dan konseli dapat menjalin hubungan dengan bertemu dan berkomunikasi 
  secara langsung, sedangkan untuk bisa berhubungan dengan Tuhan, 
  konselor dan konseli bisa melakukannya melalui doa. Karena itu, doa 
  jelas merupakan unsur yang penting dalam proses konseling Kristen.

  Bila konselor maupun konseli sudah memiliki hubungan yang dekat 
  dengan Tuhan, maka mereka dapat bersama-sama membawa permasalahan 
  kepada Tuhan melalui doa dan saling mendukung dalam doa. Mengingat 
  pentingnya doa dalam proses konseling, edisi e-Konsel kali ini 
  mengangkat topik Doa dalam Konseling. Artikel-artikel yang disajikan 
  kiranya bisa menambah pengetahuan pembaca, khususnya konselor, 
  tentang pentingnya doa dalam proses konseling Kristen.

  Selamat menyimak!

  Pimpinan Redaksi e-Konsel,
  Christiana Ratri Yuliani
  http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
  http://c3i.sabda.org/

CAKRAWALA 1___________________________________________________________

                     DOA DALAM KONSELING KRISTEN

  Doa adalah bagian yang sangat penting dalam konseling. Saat-saat 
  tertentu pada masa konseling, Anda perlu berdoa bagi si konseli. 
  Terkadang, bermanfaat pula jika pada waktu konseling, konselor 
  berusaha mengetahui pola berdoa konseli dan hal apa yang biasanya ia 
  doakan. Ajarlah jemaat Anda tentang pentingnya berdoa dan bantu 
  mereka untuk mengalami kehidupan doa yang berarti serta tetap. Hal 
  itu merupakan alat yang luar biasa berguna pada waktu mengalami masa 
  krisis dalam hidup.

  Tanyakan kepada si konseli, "Bagaimana saya dapat berdoa untuk 
  Saudara saat ini?" dan "Bagaimana saya dapat berdoa untuk Saudara 
  selama masa konseling ini?" Jangan lupa memberi tahu orang itu pada 
  waktu konseling berikutnya bahwa Anda berdoa untuknya. Banyak 
  konseli mengatakan kepada saya bahwa satu-satunya hal yang membuat 
  mereka tetap berfungsi dan bahkan tetap hidup adalah karena mereka 
  tahu bahwa ada satu orang yang berdoa untuk mereka.

  Jangan merasa bahwa Anda harus membuka setiap waktu konseling dengan 
  doa. Kebutuhan orang yang sedang Anda bantu itulah yang akan 
  menentukan pelayanan doa Anda. Tanyakan pada diri Anda sendiri dan 
  Allah, "Apakah doa merupakan alat yang dapat digunakan pada orang 
  ini sekarang?" Adalah tidak bermanfaat kalau Anda mendoakan atau 
  memimpin orang-orang untuk berdoa ketika mereka sendiri enggan 
  melakukannya.

  Pada saat-saat tegang dan krisis, Anda akan dapat mengetahui 
  pengertian orang itu mengenai Allah. Sering kali, Saudara memperoleh 
  informasi tentang hal ini melalui pola doa orang tersebut sebelum 
  atau selama waktu konseling. Penggunaan doa dapat menimbulkan banyak 
  pertanyaan mengenai Allah. Siapakah Allah yang kepada-Nya kita 
  datang dalam doa? Apa tanggung jawab Allah pada masa yang penuh 
  penderitaan dan kesukaran dalam hidup? Kuasa apakah yang Allah 
  miliki untuk menghilangkan penderitaan seseorang? Sebagian orang 
  merasa tertolong dengan menerima kesukaran mereka sebagai kehendak 
  Allah. Sebagian orang lain tidak mau menerima pandangan ini. Kitab 
  Ayub menimbulkan banyak pertanyaan yang masih diajukan orang sampai 
  hari ini. Allah memang terlibat dalam setiap situasi krisis dan 
  ketegangan. Ia memang peduli.

  Ada orang-orang yang merasa bahwa doa adalah suatu bentuk sihir. 
  Mereka merasa bahwa dengan berdoa mereka akan memengaruhi Allah 
  untuk mengangkat kesukaran itu dan membalik prosesnya. Sebagaimana 
  seorang berkata, "Aku tidak tahu tentang doa dan Allah. Dahulu 
  ketika aku sakit, aku berdoa dan sembuh. Tetapi kali ini aku berdoa 
  dan aku belum sembuh. Di manakah Allah?" Inilah suatu pandangan yang 
  terbatas mengenai doa dan Allah. Doa bukan hanya merupakan cara 
  untuk mencabut kesulitan, melainkan cara untuk memberi arti pada apa 
  yang sedang terjadi di dalam kehidupan kita.

  Dalam doa mereka, sebagian orang akan mengajukan pertanyaan 
  "Mengapa, Allah? Mengapa?" Ini lebih merupakan protes daripada 
  pertanyaan. Namun, hal tersebut adalah suatu hal biasa dari tindakan 
  yang menuju pada kesediaan untuk menerima dan menimbulkan iman yang 
  lebih besar di tengah-tengah penderitaan. Orang akan merasa bersalah 
  jika Anda melarang mereka bertanya seperti itu. Larangan seperti itu 
  tidak menguntungkan. Apalagi jika Anda menunjukkan kepada mereka 
  orang yang tidak pernah bertanya apa-apa atau yang memiliki "iman 
  serta kepercayaan luar biasa kepada Allah". Masing-masing kita maju 
  secara berbeda-beda dalam kehidupan Kristen kita. Sebagian orang 
  lebih mudah memiliki iman daripada orang yang lain. Memprotes Allah 
  dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada-Nya merupakan satu 
  bentuk doa. Sayangnya, kita mungkin tidak memasukkan hal itu dalam 
  definisi kita tentang doa. Adalah berguna kalau kita memberi tahu 
  orang itu bahwa protesnya pun merupakan doa.

  Anda mungkin menemukan orang-orang yang tidak mau berdoa karena 
  katanya mereka sedang benci dan marah terhadap Allah. Suruh mereka 
  membayangkan Allah sedang duduk di kursi lain di ruangan itu dan 
  mereka boleh mengatakan kepada-Nya bagaimana perasaan mereka. Waktu 
  orang tersebut melakukannya, Anda dapat memberi tahu dia bahwa apa 
  yang baru ia nyatakan itu adalah doa. Dan Allah ingin agar ia 
  membicarakan semua perasaannya dengan Allah.

  Waktu Anda berdoa untuk orang itu, hati-hati dengan apa yang Anda 
  minta Allah lakukan. Adalah penting bahwa kita meminta Allah 
  memberikan penghiburan-Nya, kekuatan-Nya, dukungan-Nya, wawasan-Nya, 
  dan juga penting bahwa kita berterima kasih kepada-Nya atas apa yang 
  akan terjadi pada masa mendatang meskipun kita tidak tahu apa yang 
  akan terjadi itu.

  Saya menyukai apa yang dikatakan oleh Lloyd Ogilvie dalam bukunya
  "God`s Will in Your Life":

    Bila kita berada dalam kesukaran, tidak tahu akan berbuat apa, 
    kita perlu memuji Allah atas hal yang membuat kita tegang atau 
    tertekan .... Terus menaikkan pujian selama jangka waktu tertentu 
    akan mempersiapkan kita untuk menerima apa yang selama ini Tuhan 
    sudah nantikan dengan sabar untuk menunjukkan sesuatu kepada kita 
    atau melepaskan sesuatu dari kita. (Lloyd Ogilvie, God`s Will in 
    Your Life (Eugene, Ore.: Harvest House, 1982), hal. 136)

    Doa bukan berarti menanggulangi keenganan Allah untuk menuntun 
    kita; doa mempersiapkan kehendak kita untuk menerima apa yang Ia 
    kehendaki bagi kita. Doa mengubah suasana hati kita dan memberi 
    kita keinginan yang baik. (idem, hal. 164)

  Akan tetapi, mencapai sikap dan kepercayaan seperti ini merupakan 
  suatu proses, dan tidak mungkin dipaksakan kepada orang yang Anda 
  layani. Anda dapat membantu si konseli agar terus maju melalui 
  proses konseling, penelaahan firman, dan berdoa. Periksa kepercayaan 
  dan praktik doa Anda sendiri. Ada banyak buku yang praktis dan 
  bermanfaat untuk membantu kita dan orang-orang lain dalam proses 
  ini. Terutama ada satu buku yang bagus, yaitu "How to Get What Your 
  Pray For - Harmonizing Your Desires With God`s" oleh Bill Austin 
  (Tyndale).

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Konseling Krisis: Membantu Orang dalam Krisis dan Stres
  Judul asli buku: Crisis Counseling
  Judul asli artikel: Doa
  Penulis: H. Norman Wright
  Penerjemah: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang 1996
  Halaman: 287 -- 289

CAKRAWALA 2___________________________________________________________

                          DOA DAN KONSELING

  Doa bukanlah ramuan ajaib yang mampu menyelesaikan masalah. Beberapa 
  luka dalam hidup dan kepribadian memerlukan waktu yang lama dan 
  perawatan yang terus-menerus untuk dapat pulih. Kita tidak boleh 
  menganggap doa sebagai plester untuk membalut luka yang dalam atau 
  menjadikannya sebagai cara yang mudah untuk menolak tanggung jawab 
  dan mengakhiri suatu hubungan konseling yang tidak nyaman dan tidak 
  produktif.

  Namun, di dalam doa, Tuhan telah memberi kita karunia yang unik 
  untuk menarik orang lain kepada-Nya. Sering kali, doa bisa menjadi 
  bagian yang paling produktif dan nyaman dalam suatu sesi konseling, 
  suatu alat di mana melaluinya Tuhan masuk ke dalam masalah manusia.

  Kekuatan Doa

  Dalam diri kita, tinggal rasa bersalah dan amarah, yang terkadang 
  tumbuh dari pengalaman masa lalu dan pola pengasuhan anak yang tidak 
  tepat yang dilakukan orang tua kita. Beberapa orang memperhitungkan 
  ketikdaksempurnaan orang tua mereka kepada Tuhan. Beberapa 
  menyalahkan Tuhan atas kesulitan-kesulitan dalam hidup mereka, 
  percaya bahwa Tuhan memberi mereka masalah sebagai hukuman atas 
  beberapa kesalahan-kesalahan masa lalu yang tidak dapat diingat 
  lagi. Mereka mungkin tidak menyadarinya, tetapi kehidupan mereka 
  jelas dipengaruhi oleh kepercayaan ini. Jiwa yang terluka mencegah 
  mereka menerima kasih Allah atau memiliki relasi yang sehat dengan 
  orang lain.

  Dari situlah kekuatan doa itu masuk. Seperti yang kita tahu, doa 
  memiliki kekuatan yang besar, tetapi tidakkah kita terkadang 
  menganggap doa dan konseling seolah-olah merupakan kegiatan terpisah 
  yang memiliki tujuan yang berbeda? Kita memberikan konseling dan 
  kemudian kita berdoa supaya konseling itu berhasil. Jika kita 
  melihat doa dan konseling sebagai dua untai benang dalam selembar 
  kain karya Allah, maka tugas kita adalah merajut keduanya menjadi 
  satu.

  Merajut Doa dan Konseling

  Proses perajutan akan berjalan mulus bila kita mengingat beberapa 
  panduan sederhana dalam berdoa saat konseling. Pertimbangkan hal-hal 
  berikut ini:

  1. Berdoalah dalam hati sambil mendengarkan. Saat konseli 
     menceritakan kisahnya, secara sadar, bawalah Tuhan hadir dalam 
     situasi konseling itu. Dalam hati, saya berdoa, "Tuhan, terima 
     kasih karena Engkau bersama saya dalam melayani orang ini. 
     Tolonglah saya supaya dapat mengendalikan egoku sendiri dan 
     mengingat bahwa meskipun saya mungkin adalah saluran berkat-Mu, 
     kesembuhan hanya ada di tangan-Mu.", 2. Mintalah persetujuan orang lain. Selama kata-kata kita 
     benar-benar mencerminkan doa dari dalam hati konseli, maka dia 
     akan mengamininya. Bila kita salah membaca situasi, konseli akan 
     segera menghentikan doa kita. Dia mungkin mendengarkan doa itu, 
     tetapi tidak akan mendoakannya.

  3. Hindari manipulasi moral. Satu-satunya cara pasti untuk 
     merendahkan doa adalah dengan melupakan bahwa doa itu ditujukan 
     kepada Tuhan dan bukan kepada konseli. Kita semua pernah 
     mendengar khotbah manipulatif yang disamarkan sebagai doa: 
     "Tuhan, Engkau tahu bahwa Joe membuat masalahnya sendiri. 
     Tolonglah dia untuk berubah sebelum dia menghancurkan 
     pernikahannya." Pernyataan-pernyataan moral dalam doa menghalangi 
     dampak yang akan muncul saat kita meletakkan masalah dalam tangan 
     Tuhan.

  4. Jangan tergesa-gesa untuk berdoa. Sebaiknya siapkan doa sebaik 
     mungkin dengan mendengarkan dan menyelidiki secara saksama, yang 
     akan membantu konseli membuka jalur komunikasi antara konseli dan 
     Tuhan. Contoh, seorang wanita yang baru saja keguguran mungkin 
     tidak bisa membuka dirinya sendiri untuk menerima pemulihan dari 
     Tuhan sampai dia diberi kesempatan untuk melepaskan kemarahannya. 
     Kita harus mendorong dia supaya mengungkapkan perasaannya sebelum 
     kita berdoa.

  5. Kita harus ingat bahwa Tuhan sudah bekerja dalam hidup orang ini. 
     Setiap orang memiliki masa lalu dan masa datang yang diketahui 
     oleh Tuhan, jadi kita perlu melawan kecenderungan untuk hanya 
     melihat faktor yang sekarang ini menjadi masalah. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Judul buku: Leadership Handbook of Outreach and Care
  Judul asli artikel: Prayer and Counseling
  Penulis: Nancy D. Becker
  Penerbit: Bakers Book, Michigan 1994
  Halaman: 268 -- 269

REFERENSI ____________________________________________________________

             ARTIKEL TERKAIT MENGENAI DOA DALAM KONSELING

  Berikut artikel terkait seputar doa dalam konseling Kristen di situs 
  Christian Counseling Center Indonesia (C3I).

  1. Tujuh Menit Bersama Tuhan
     --> http://c3i.sabda.org/tujuh_menit_bersama_tuhan

  2. Kesendirian Bersama Tuhan
     --> http://c3i.sabda.org/kesendirian_bersama_tuhan

KESAKSIAN ____________________________________________________________

  Berikut ini kesaksian dari pengalaman Pendeta Julianto Simanjuntak 
  selama menangani proses konseling. Beliau adalah seorang konselor, 
  motivator keluarga, dosen, pendiri Layanan Konseling Krisis dan 
  Karier (LK3), serta Direktur Institute Konseling LK3 Jakarta. 
  Kesaksian ini Redaksi ambil dari salah satu bagian dalam bukunya 
  yang berjudul "Self Healing dan Self Counseling: Seni Pemulihan 
  Diri".

              PERAN ROH KUDUS DAN FIRMAN DALAM KONSELING

  Peran Roh Kudus sangat sentral dalam menyelesaikan atau menjalani
  masalah kehidupan kita sebagai orang percaya. Inilah perbedaan
  mendasar antara konseling pastoral dengan konseling sekuler, yaitu
  konseling pastoral bersifat trialog. Tuhan hadir dan terlibat dalam
  proses konseling. Kita perlu menyadari dan melibatkan Tuhan dalam
  pelayanan ini. Selanjutnya, kita mengandalkan Tuhan dengan
  bergantung pada Tuhan dalam doa dan dibimbing oleh nilai-nilai
  firman Tuhan.

  Peran Roh Kudus

  Peranan Roh Kudus sangat sentral dalam konseling. Yesus dalam awal 
  pelayanan-Nya berkata, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah 
  mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang 
  miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan 
  kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, 
  untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk memberitakan tahun 
  rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:18-19)

  Bagi para konselor, Roh Kuduslah (Sumber) yang memberikan kita 
  kuasa, kekuatan, kemauan, dan bijaksana dalam menolong, menghibur, 
  dan menguatkan mereka yang sedang tidak berdaya. Roh Kuduslah yang 
  membantu kita berempati dengan benar. Bagi konseli, Roh Kuduslah 
  yang mampu menyadarkan mereka dari dosa dan kesalahannya. Roh 
  Kuduslah yang mampu mengubah hati dan karakter mereka menuju 
  perubahan hidup yang lebih baik.

  Roh Kudus juga membantu kita mengingatkan, mengolah, dan 
  menerjemahkan firman Tuhan yang dibutuhkan oleh klien kita untuk 
  menyampaikannya pada waktu yang tepat, dan dengan bahasa yang 
  dimengerti klien.

  Dalam pengalaman pribadi saya sebagai konselor selama beberapa tahun 
  ini, Roh Kudus menjadi kekuatan utama dan mendasar. Dialah yang 
  meneguhkan saya ketika ingin mundur dari pelayanan ini. 
  Penghiburan-Nya yang luar biasa kepada saya pribadi, itulah juga 
  yang saya bagikan kepada klien saya. Kalau pengalaman dengan Roh 
  Kudus kering, apa yang bisa kita bagikan kepada mereka yang kita 
  layani? Tentu tidak ada. Sebagaimana nama-Nya adalah Roh Penghibur, 
  Dia selalu menghibur kita dalam keadaan apa pun. Pengalaman dan 
  pengetahuan konseling tidak cukup bagi seorang konselor. Lebih dari 
  itu adalah pengalaman pribadi dengan Tuhan Yesus dan Roh-Nya.

  Peranan Doa dan Firman

  Sebelum dan selama konseling, doa pribadi merupakan hal utama bagi 
  saya. Doa selalu mengoneksikan diri saya dengan Tuhan semesta alam. 
  Kepekaan pada suara Tuhan hanya mungkin terjadi jika saya memiliki 
  kehidupan doa yang baik. Saya tidak selalu mengajak klien berdoa 
  sebelum dan sesudah konseling. Tapi secara pribadi saya mendoakan 
  klien dan proses konseling yang saya lakukan.

  Umumnya klien datang dalam keadaan yang sangat berat dan kritis. 
  Mereka membutuhkan penghiburan sejati. Tentu saja itu berasal dari 
  firman Tuhan yang kita olah dalam bahasa yang dimengerti klien kita 
  (bukan sekadar comot ayat). Juga bukan mengkhotbahi klien. Tetapi 
  firman menjadi dasar setiap nasehat dan solusi yang kita ambil di 
  bagian akhir konseling.

  Dalam surat II Timotius 3:16 ditegaskan bahwa: "Segala tulisan yang 
  diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan 
  kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam 
  kebenaran."

  Selama konseling, saya sewaktu-waktu berdoa (di dalam hati 
  tentunya). Saya meminta bijaksana Tuhan, baik untuk mendengarkan 
  klien, menanggapi, atau memberi alternatif solusi. Kalau kita 
  bersandar pada kekuatan diri sendiri, kita akan gagal sebagai 
  konselor.

  Bagi sebagian klien, doa sangat mereka butuhkan sebagai kekuatan. 
  Doa memberikan konfirmasi di dalam hati klien kita, bahwa Tuhan 
  selalu bersama mereka sekalipun mereka sedang menghadapi masalah. 
  Firman menjadi dasar yang memberikan mereka harapan untuk terus 
  berjuang dalam masalah. Pengharapan itu bagaikan jangkar yang 
  menguatkan jiwa klien kita saat gelombang pasang kehidupan menerpa 
  mereka.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Self Healing & Counseling: Seni Pemulihan Diri
  Penulis: Julianto Simanjuntak
  Penerbit: LK3 Institut Konseling, Jakarta 2008
  Halaman: 29 -- 34

ULASAN SITUS _________________________________________________________

                             BIBLE CENTER
               http://www.biblecenter.com/counseling.htm

  Jika Anda ingin menjadi seorang konselor Kristen yang baik, Anda 
  harus mampu membantu konseli bertahan atau mengatasi masalahnya 
  berdasarkan apa yang dikatakan firman Tuhan.

  Nah, situs ini hadir untuk membantu Anda. Alamat tersebut, saat Anda 
  masukkan dalam browser Anda, akan membawa Anda menuju sebuah halaman 
  yang berisi daftar topik-topik konseling. Sebut saja pelecehan, 
  anak-anak, pengendalian diri, godaan, dsb.. Setiap topik tersebut, 
  saat Anda klik, akan menampilkan ayat-ayat Alkitab terkait.

  Semua itu diharapkan dapat membantu Anda untuk menolong orang lain 
  memandang dan mengatasi masalah mereka dalam terang yang benar, 
  yaitu terang firman Tuhan.

  Selamat menjelajah. Semoga dapat menjadi berkat.

INFO _________________________________________________________________

              SITUS WANITA KRISTEN: WANITA DALAM KRISTUS
                    < http://wanita.sabda.org >

  Berbahagialah Anda, para wanita Kristen Indonesia, karena sebuah 
  situs baru yang secara khusus ditujukan bagi Anda telah hadir, yakni 
  situs Wanita Kristen. Situs yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga 
  SABDA < http://www.ylsa.org > ini diharapkan dapat menjadi wadah 
  untuk para wanita Kristen bertemu dan berbagi berkat, baik dengan 
  saling bertukar bahan maupun bertukar pikiran. Mari, segeralah 
  berkunjung ke alamat situs di atas karena kami jamin wawasan dan 
  pengetahuan Anda pasti akan bertambah luas.

  Apakah ada banyak bahan yang bisa dibagikan? Ya, tentu saja! Situs 
  Wanita Kristen menyediakan artikel, renungan, kesaksian, biografi, 
  dan tips yang mengupas berbagai topik, yang semuanya sangat berguna 
  untuk para wanita Kristen, di antaranya topik tentang keluarga, 
  kesehatan, konseling, pernikahan, "single life", karier, kehidupan 
  rohani, relasi, dan pengembangan diri. Selain itu, Anda juga diajak 
  untuk saling berbagi, yakni dengan mengirimkan tulisan dan komentar, 
  sehingga Anda pun dapat menjadi berkat bagi wanita lain.

  Guna menambah kreativitas Anda, silakan nikmati fasilitas sajian 
  ayat hari ini, kata bijak, pencarian ayat, dan RSS, yang akan sayang 
  sekali untuk dilewatkan. Nah, jangan tunda lagi! Kunjungilah dan 
  berpartisipasilah di situs Wanita Kristen -- tempat yang tepat untuk 
  para wanita Kristen saling menajamkan pikiran dan memperkuat iman.

  ==> http://wanita.sabda.org/

_______________________________e-KONSEL ______________________________
Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Dian Pradana
Penanggung Jawab Isi Dan Teknis Yayasan Lembaga SABDA
INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN
Copyright(c) 2009
YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog -- http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda punya masalah/perlu konseling? atau ingin mengirimkan
Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
silakan kirim ke:
konsel(at)sabda.org atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
Situs C3I: http://c3i.sabda.org/
Network Konseling: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_konseling
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org