Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/202

e-Konsel edisi 202 (15-2-2010)

Lima Bahasa Cinta

______________________________e-KONSEL________________________________

        Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
______________________________________________________________________

EDISI 202/15 Februari 2010

Daftar Isi:
  = Pengantar: Memelihara Hubungan
  = Cakrawala: Lima Bahasa Cinta
  = Referensi: Artikel Terkait di e-Wanita
  = Tips: Dua Puluh Lima Tip Bonus
  = Stop Press: Ikutilah! Kelas Diskusi PESTA -- Paskah 2010

PENGANTAR ____________________________________________________________

  Salam dalam kasih Kristus,

  Seperti halnya tanaman yang memerlukan pupuk dan air untuk
  kelangsungan hidupnya, demikian pula hubungan kita dengan orang
  lain. Hubungan kita dengan mereka bisa layu dan mati bila kita tidak
  senantiasa memeliharanya. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk
  selalu mencari cara untuk merawatnya, khususnya hubungan kita dengan
  pasangan.

  Salah satu hal penting yang harus selalu ada adalah kasih kita untuk
  mereka. Seperti yang sudah redaksi sajikan di e-Konsel edisi lalu,
  ada banyak cara untuk menunjukkan dan mewujudkan kasih kita kepada
  mereka. Dalam edisi ini, redaksi melanjutkannya namun dengan bahasan
  yang lebih sempit, yaitu melalui Lima Bahasa Cinta. Pembahasan
  mengenai Lima Bahasa Cinta tentu tidak asing lagi bagi kita karena
  sudah banyak buku maupun artikel yang menyinggung topik ini. Kini,
  e-Konsel mengajak pembaca untuk menyimak lagi apa saja kelima bahasa
  cinta ini, sekaligus redaksi menyajikan pula tip-tip untuk
  mewujudkannya.

  Selamat menyimak, selamat berbagi kasih.

  Pimpinan Redaksi e-Konsel,
  Christiana Ratri Yuliani
  http://c3i.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/konsel

CAKRAWALA ____________________________________________________________

                          LIMA BAHASA CINTA

  Kata-Kata yang Menguatkan

  Mark Twain pernah berkata, "Dengan sebuah pujian aku bisa hidup
  selama 2 bulan." Kata-kata penghargaan sangat berpengaruh terhadap
  orang yang bahasa cintanya adalah "Kata-kata yang Menguatkan".
  Pernyataan-pernyataan sederhana seperti, "Kamu cocok memakai baju
  itu," atau "Kamu adalah pembuat kue terbaik di dunia! Aku suka kue
  buatanmu," kadang-kadang merupakan sesuatu yang dibutuhkan seseorang
  supaya orang itu merasa bahwa dia dicintai.

  Selain kata-kata pujian, cara lain untuk menyampaikan "Kata-kata
  yang Menguatkan" adalah dengan memberikan semangat, misalnya:
  mendukung keputusan yang sulit, memberi perhatian terhadap kemajuan
  yang telah dicapai dalam suatu proyek, mengakui pandangan unik
  seseorang terhadap suatu topik penting, dll.. Bila seseorang yang
  kita kasihi mendengarkan "Kata-kata yang Menguatkan" ini, maka
  kata-kata ini akan membantu dia mengatasi rasa ketidakamanannya dan
  membangun rasa percaya diri yang lebih besar.

  Waktu yang Berkualitas

  Waktu yang berkualitas lebih dari sekadar kedekatan belaka. Waktu
  yang berkualitas berarti memfokuskan seluruh tenaga Anda pada
  pasangan Anda. Seorang suami yang menonton olahraga sambil berbicara
  dengan istrinya berarti tidak memberikan waktu yang berkualitas.
  Bila seluruh perhatian Anda tidak tertuju pada pasangan Anda, makan
  malam romatis berdua pun bisa berlalu begitu saja tanpa ada menit
  berkualitas yang dibagi bersama.

  Percakapan yang berkualitas sangat penting dalam hubungan yang
  sehat. Percakapan berkualias termasuk berbagi pengalaman-pengalaman,
  pikiran, perasaan, dan keinginan-keinginan dalam suasana yang
  bersahabat dan tidak terganggu. Seorang pasangan yang baik tidak
  hanya mendengarkan, tetapi juga memberikan nasihat dan respons untuk
  meyakinkan pasangannya bahwa dia benar-benar mendengarkan. Banyak
  pasangan yang tidak mengharapkan Anda memecahkan masalah mereka.
  Mereka hanya memerlukan pendengar yang simpatik.

  Aspek penting dalam percakapan yang berkualitas adalah sikap
  keterbukaan diri. Supaya Anda bisa berkomunikasi dengan baik dengan
  pasangan Anda, Anda pun harus menyesuaikan diri dengan emosi Anda.
  Hanya saat Anda dapat memahami emosi dan perasaan terdalam Anda,
  Anda dapat membangun percakapan yang berkualitas dan waktu yang
  berkualitas bersama pasangan Anda.

  Kegiatan yang berkualitas adalah bagian yang sangat penting dari
  waktu yang berkualitas. Banyak pasangan yang merasa dirinya sangat
  dicintai pada saat menghabiskan waktu secara fisik bersama-sama,
  melakukan kegiatan yang mereka sukai bersama-sama. Menghabiskan
  waktu bersama akan menjadikan pasangan tersebut semakin dekat, dan
  pada tahun-tahun yang akan datang, akan mengisi bank memori Anda
  sehingga Anda dapat mengenangnya pada masa yang akan datang.
  Meskipun kegiatan itu hanya duduk-duduk saja di bangku,
  bercakap-cakap ringan, atau bermain tenis bersama, waktu yang
  berkualitas adalah bahasa cinta yang dibagikan dalam banyak hal.
  Menyediakan waktu khusus bersama pasangan Anda akan menghasilkan
  pernikahan yang bahagia.

  Menerima Hadiah

  Beberapa pasangan memberi respons yang baik terhadap simbol-simbol
  kasih yang dapat dilihat. Bila Anda berbicara dalam bahasa cinta
  ini, Anda lebih senang menghargai berbagai hadiah sebagai suatu
  pengungkapan kasih dan pengabdian. Orang-orang yang senang dengan
  bahasa cinta ini sering merasa bahwa hadiah yang sedikit
  melambangkan kurangnya kasih dari pasangannya. Untungnya, bahasa
  cinta ini salah satu dari bahasa cinta yang paling mudah dipelajari.

  Bila Anda ingin menjadi seorang pemberi yang efektif, banyak
  pasangan yang harus belajar untuk mengubah perilaku mereka terhadap
  uang. Bila Anda memang orang yang gemar belanja, Anda tidak punya
  masalah dalam membeli hadiah-hadiah untuk pasangan Anda. Tetapi,
  orang yang biasa berinvestasi dan menabung uang mereka, membutuhkan
  waktu yang lama untuk menyesuaikan diri dengan konsep membelanjakan
  uang sebagai bentuk pengungkapan cinta. Orang-orang ini harus
  memahami bahwa Anda menginvestasikan uang Anda tidak hanya pada
  hadiah-hadiah saja, tetapi juga pada kedalaman relasi Anda dengan
  pasangan.

  Memberikan diri adalah simbol cinta yang penting. Kadang-kadang
  seluruh keinginan pasangan Anda adalah ada seseorang yang selalu
  mendampingi, melalui cobaan yang sama, dan mengalami hal-hal yang
  sama. Tubuh Anda bisa menjadi simbol fisik bahasa cinta yang paling
  kuat.

  Pemberian hadiah tidak harus setiap hari, atau bahkan setiap minggu.
  Pemberian hadiah juga tidak harus membutuhkan banyak uang. Baik itu
  gratis atau mahal, sering atau jarang, bila pasangan Anda menyukai
  bahasa hadiah, maka tanda-tanda terlihat dari cinta Anda akan
  membuat mereka merasa bahagia dan aman dalam hubungan Anda dan
  pasangan Anda.

  Tindakan Melayani

  Kadang-kadang pekerjaan sederhana di sekitar rumah bisa menjadi
  suatu bentuk ungkapan cinta yang tidak bisa diingkari lagi. Bahkan
  hal-hal kecil seperti mencuci baju dan membuang sampah membutuhkan
  perencanaan, waktu, usaha, dan tenaga. Seperti yang ditunjukkan
  Yesus saat Dia membasuh kaki murid-murid-Nya, melakukan hal-hal
  sederhana bisa menjadi pengungkapan cinta dan pengabdian yang kuat
  kepada pasangan Anda.

  Sangat sering, kedua belah pihak akan menggunakan bahasa "Tindakan
  Melayani". Namun, sangat penting untuk memahami tindakan pelayanan
  apa yang paling dihargai oleh pasangan Anda. Meskipun pasangan suami
  istri saling membantu dalam urusan rumah, namun mereka masih akan
  bertengkar karena tanpa sadar mereka saling berkomunikasi dengan dua
  dialek yang berbeda. Misalnya, seorang istri seharian mencuci mobil
  dan kemudian mengajak anjing berjalan-jalan, tetapi bila suaminya
  merasa bahwa cucian baju dan dapur merupakan hal yang terpenting,
  dia bisa merasa tidak dikasihi, walaupun faktanya istrinya melakukan
  berbagai pekerjaan lain sepanjang hari. Penting untuk mempelajari
  dialek pasangan Anda dan bekerja keras untuk memahami tindakan
  pelayanan apa yang akan menunjukkan kasih Anda.

  Penting pula untuk melakukan tindakan-tindakan ini dengan kasih dan
  bukan karena kewajiban. Seorang pasangan yang melakukan pekerjaan
  rumah tangga karena merasa bersalah atau takut tidak akan
  menunjukkan bahasa kasih, melainkan bahasa sakit hati. Penting untuk
  melakukan tindakan-tindakan ini dari kebaikan hati Anda.

  Menunjukkan tindakan melayani bisa berarti tidak membeda-bedakan.
  Tindakan melayani memerlukan kerendahan hati dari kedua pasangan
  dalam melakukan beberapa pekerjaan dan pelayanan yang biasanya tidak
  diharapkan dari mereka (seorang pria maupun seorang wanita). Namun,
  pengorbanan-pengorbanan kecil ini akan sangat berarti bagi pasangan
  Anda, dan akan menghasilkan relasi yang bahagia.

  Sentuhan Fisik

  Banyak pasangan merasa paling dicintai saat mereka mendapatkan
  kontak fisik dari pasangannya. Bagi pasangan yang sangat menyukai
  bahasa cinta ini, sentuhan fisik bisa menjadi awal atau akhir dari
  suatu relasi.

  Hubungan seks membuat banyak pasangan merasa aman dan dikasihi dalam
  suatu pernikahan. Namun, hubungan seks bukanlah satu-satunya dialek
  sentuhan fisik. Ada banyak bagian tubuh yang sangat peka terhadap
  rangsangan. Penting untuk mengetahui bagaimana pasangan Anda
  merespons sentuhan tidak hanya secara fisik, namun juga secara
  psikologis.

  Penting untuk belajar bagaimana pasangan Anda menyukai bahasa
  sentuhan fisik. Beberapa sentuhan bisa menyebabkan luka dan tidak
  nyaman bagi pasangan Anda. Sediakan waktu untuk mempelajari sentuhan
  yang disukai oleh pasangan Anda. Sentuhan itu bisa berupa tindakan
  besar, misalnya memijat punggungnya atau berhubungan badan. Atau
  tindakan kecil, misalnya menyentuh dahi atau merangkul. Penting
  untuk belajar bagaimana pasangan Anda merespons sentuhan itu. Itulah
  cara bagaimana Anda akan menunjukkan bahasa cinta yang paling
  disukainya.

  Semua pernikahan akan mengalami krisis. Dalam kasus-kasus ini,
  sentuhan fisik sangat penting. Dalam situasi krisis, pelukan bisa
  mengomunikasikan suatu cinta yang sangat mendalam terhadap orang
  tersebut. Seseorang yang bahasa kasih utamanya adalah sentuhan fisik
  akan sering meminta Anda untuk memeluknya dan diam daripada
  memberikan nasihat.

  Penting untuk mengingat bahwa bahasa cinta ini berbeda untuk setiap
  orang. Jenis sentuhan yang bisa membuat Anda merasa aman belum tentu
  akan membuat pasangan Anda bahagia. Penting untuk belajar dialek
  masing-masing. Sentuhan yang paling umum yang dapat Anda lakukan
  adalah memeluk, mencium, dan sentuhan fisik lainnya. (t/Ratri)

  Sumber:
  Nama situs: The Five Love Languages
  Penulis: Gary Chapman
  Alamat URL: http://www.fivelovelanguages.com/learn.html

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: Wanita Kristen
  Alamat URL: http://wanita.sabda.org/lima_bahasa_cinta

REFERENSI ____________________________________________________________

                     ARTIKEL TERKAIT DI e-WANITA

  Topik-topik yang berkaitan dengan kasih juga pernah diangkat di
  Publikasi e-Wanita. Dua edisi yang secara khusus menyajikannya
  adalah:

  e-Wanita edisi 5 Wanita yang Mengasihi Tuhan
  http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/005/

  e-Wanita edisi 6 Bentuk Kasih
  http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/006/

TIPS _________________________________________________________________

                        DUA PULUH LIMA TIP BONUS
     (Sejumlah Hikmat yang Diterapkan oleh Seratus Pasangan Sukses)

   1. Ucapkan terima kasih kepada pasangan hingga itu menjadi
      kebiasaan.

      "Ketika berpacaran, kami memutuskan akan saling mengucapkan
      terima kasih untuk hal-hal kecil seperti mencuci piring,
      membuang sampah, dan memelihara binatang piaraan. Ini telah
      menjadi suatu kebiasaan yang mendorong kami untuk saling
      memerhatikan. Sikap ini membuat perasaan positif senantiasa
      mengalir dan sehingga kami tidak saling meremehkan. Ini sudah
      membudaya di antara anak-anak kami yang juga kerap berterima
      kasih ketika mereka menghargai apa yang kami lakukan bagi
      mereka.", 2. Jadilah sahabat yang baik.

      "Kunci pernikahan kami adalah persahabatan. Istri saya, Sheila,
      adalah sahabat terbaik saya. Tidur, makan, bekerja, berlibur,
      dan bermain -- semuanya dengan orang yang memberikan dukungan
      emosional, fisik, dan rohani. Adakah yang lebih baik daripada
      ini?", 3. Jika Anda membuat pasangan merasa dicintai, Anda akan
      memperkokoh pernikahan Anda.

      "Rahasia pernikahan yang abadi adalah memperlihatkan kepada
      pasangan Anda setiap hari -- bahkan mengucapkannya -- betapa
      besar cinta Anda padanya dan betapa bahagianya Anda karena
      menghabiskan seluruh hidup Anda bersamanya."

      "Suami saya mahir dalam menunjukkan spontanitas dan kejutan! Apa
      pun yang ia lakukan, itu menunjukkan bahwa ia suka membiarkan
      saya mengetahui betapa ia mencintai saya. Saya begitu
      mencintainya -- sebagian karena ia begitu mencintai saya.", 4. Belajar untuk minta maaf dan memaafkan.

      "Tidak selalu mudah untuk berkata `saya salah`. Namun, jika Anda
      sanggup mengakui kesalahan dan minta maaf, tidak akan ada
      peluang untuk memperuncing keadaan."

      "Sejumlah orang menyimpan sakit hati dan ingin membalas dendam.
      Jelas hal ini dapat meretakkan hubungan Anda berdua.", 5. Cari sifat-sifat positif dari pasangan Anda.

      "Sangat mudah untuk fokus pada aspek-aspek negatif yang
      ditemukan dalam pernikahan maupun pada diri pasangan Anda.
      Bagaimanapun, sikap ini membuat Anda kehilangan kesempatan untuk
      melihat yang positif. Kami membiasakan diri untuk menghitung
      berkat dan membicarakan kelebihan serta kebaikan orang lain."

      "Saya merasa beruntung dan diberkati dengan apa yang saya
      pelajari dari suami, banyak hal yang positif. Ia bijak, peka,
      dan sangat menaruh perhatian pada saya. Ia mengasihi Tuhan. Ia
      mengasihi saya. Ia menyukai apa yang saya anggap penting. Ia
      menyukai yang baik dan yang benar.", 6. Ciptakan "kemitraan tugas" bersama pasangan.

      "Salah satu yang terbaik dalam hidup kami adalah, kami membuat
      kemitraan tugas. Kerja sama kami amat bagus -- baik untuk
      hal-hal yang berkaitan dengan anak-anak, karier, gereja, atau
      masa depan. Kami benar-benar bermitra!", 7. Ciptakan perubahan. Perubahan mencerminkan dengan nyata kualitas
      hubungan Anda.

      "Kami mengalami pertumbuhan bersama yang berarti dari tahun ke
      tahun. Saya pemain ski, Jeff pria pecinta keluarga, saya selalu
      ke gereja, Jeff suka membantu, saya pecinta gunung, Jeff gemar
      memberi bunga. Saya tidak sabar menantikan karya Allah di masa
      depan. Menyenangkan sekali melihat apa yang dapat dilakukan oleh
      cinta, komitmen, rasa percaya, pemberian maaf, harapan, dan iman
      dalam suatu pernikahan.", 8. Kendalikan harapan Anda senantiasa.

      "Saya tidak berharap berlebihan. Saya ingin melewati suka duka
      dengan pasangan saya. Saya berharap kami akan melewati masa-masa
      sulit... tetapi bersama-sama. Saya ingin mencintainya lebih
      dalam lagi melalui semua itu. Saya hanya ingin menjadi tua
      dengan mengenal dan mengasihi suami saya.", 9. Sadari apabila harapan sudah terpenuhi dan bersukacitalah.

      "Kini saya sadar bahwa apa yang saya harapkan telah terpenuhi
      secara menakjubkan. Dahulu, saya ingin Don mencintai saya, dan
      ia memang sangat mencintai saya. Dahulu, saya ingin
      menyelesaikan kuliah, dan ini pun tercapai. Saya ingin punya
      anak, dan kini kami sudah mengadopsi 3 orang anak hebat seperti
      yang saya harapkan. Dahulu, saya ingin memunyai rumah, dan
      betapa herannya, sekarang kami memiliki sebuah rumah, sekalipun
      ini karena kami misionaris untuk beberapa waktu. Sekarang, pada
      hari tua saya, saya benar-benar ingin memiliki pendamping yang
      baik, dan memang saya punya pendamping. Tidak ada yang lebih
      baik daripada yang tengah saya alami!", 10. Bertumbuh dengan bertumpu pada harapan yang tidak terpenuhi.

      "Bertolak dari harapan-harapan kami yang tidak terpenuhi, kami
      mendapat pelajaran berharga. Misalnya, saya mengharapkan
      anak-anak makin menghormati peraturan kami. Ini telah
      mendisiplinkan saya dengan menakjubkan dan terpuji -- saya siap
      menerima perbedaan.", 11. Ciptakan hubungan timbal baik.

      "Kami memiliki hubungan timbal balik dalam hal menghormati dan
      menyenangkan pasangan. Tidak ada di antara kami yang berfokus
      pada diri sendiri. Kami saling menolong, ada nuansa memberi dan
      menerima yang bergantung pada kebutuhan. Kami ibarat dua
      individu yang kuat yang telah menjadi satu. Timbal balik adalah
      inti keberhasilan pernikahan kami.", 12. Hayati setiap kebersamaan.

      "Kami punya perasaan kuat yang hampir serupa. Kami banyak
      tertawa bersama dan terharu bersama ketika melihat film yang
      sama. Agaknya ini yang mempertautkan kami berdua.", 13. Bersama-sama merasakan penderitaan akan membuat keajaiban.

      "Ketika suami saya menderita kanker, Allah menyembuhkan dan
      memberi kami kekuatan untuk mengbadapi masa-masa sulit itu.
      Dalam film berjudul `Shadowland,` setelah wanita yang
      dikasihinya meninggal, C. S. Lewis berkata, `Penderitaan
      sekarang adalah bagian dari sukacita di masa mendatang.` Kami
      merasa sangat diberkati bahwa penderitaan waktu itu merupakan
      bagian sukacita sekarang. Kami bisa merasakan apa artinya
      menghadapi kematian dan perpisahan. Ini membuat kami makin
      menghargai kesempatan untuk hidup. Demikian juga, kami menyadari
      ketidakberdayaan dan betapa kami berupaya untuk berserah total
      kepada Allah. Secara rohani, kami memunyai ikatan yang mendalam
      dan nyata.", 14. Doa mengubah banyak hal.

      "Kami berdoa bersama dan sering membicarakan apa yang Allah
      lakukan dalam kehidupan kami. Doa memimpin kami dalam menentukan
      cita-cita, menjadi orang tua, mengatasi konflik, dan merancang
      anggaran belanja. Setiap pagi, kami mendiskusikan
      persoalan-persoalan yang harus dihadapi hari itu, dan kami
      saling mendoakan sepanjang hari. Masing-masing akan menelepon
      apabila tahu ada yang tengah dicemaskan oleh pihak lain."

      "Seandainya kami dapat mengulang pernikahan kami dari awal, saya
      akan menghabiskan waktu untuk berdoa. Saya akan percaya pada
      Allah dan tidak akan terlalu khawatir lagi.", 15. Perbarui komitmen Anda -- khususnya apabila sudah memburuk.

      "Komitmen merupakan segala-galanya! Masing-masing pihak harus
      bertanggung jawab untuk kesejahteraan dan kebahagiaan pasangan
      tanpa mengharapkan pamrih dalam bentuk hak, kuasa, kesempatan,
      dan kekebalan."

      "Ketika melewati masa-masa yang sangat sulit, kami memperbarui
      komitmen dengan mengucapkan, `Aku mendampingimu` atau `Aku tidak
      mau melakukan ini dengan siapa pun juga.`", 16. Jadikan waktu santai sebagai bagian dari pernikahan.

      "Salah satu yang terbaik dalam pernikahan kami adalah bahwa kami
      begitu menyukai kebersamaan, sekalipun sekadar duduk-duduk dan
      tidak melakukan apa-apa. Rasa-rasanya kami ingin berlama-lama
      begitu sepanjang hari tanpa kehadiran orang lain dan kami berdua
      benar-benar senang."

      "Apa yang kami lakukan bertahun-tahun hanyalah kerja, kerja, dan
      kerja. Kini kami belajar untuk banyak menyisihkan waktu rekreasi
      -- berjalan-jalan, bermain, menonton film, dan berakhir pekan.
      Seandainya kami bisa punya waktu santai bersama pada masa
      lalu....", 17. Komunikasi akan menjadi intensif bila dilakukan dengan benar.

      "Kami mengalami kesulitan untuk saling mendengarkan,
      bernegosiasi, berkompromi, menceritakan kebenaran, dan bersikap
      transparan. Setelah bertahun-tahun, akhirnya kami menguasai
      bidang-bidang ini, dan ini meningkatkan mutu pernikahan kami."

      "Sikap kami masing-masing cukup terbuka, tetapi kami belajar
      bagaimana memilih kata-kata agar terdengar sebaik dan sejelas
      mungkin. Kami membuat suatu seni berkomunikasi sehingga pihak
      pendengar tahu persis apa yang kami pikirkan dan rasakan.", 18. Tentukan apa yang boleh dan tidak saat menangani konflik.

      "Menurut kami ada dua hal penting untuk menangani konflik: (1)
      jangan berdiskusi atau berdebat pada malam hari (waktu adalah
      penting); (2) sikapi komentar negatif dengan nada positif: `Yang
      kau lakukan baik, tetapi bagaimana kalau ....`"

      "Karena latar belakang saya, kami biasanya menangani konflik
      dengan gaya Italia -- berargumentasi. Tetapi, ini tidak masalah.
      Semuanya dapat diperdebatkan, dan kemudian masalah
      terselesaikan.", 19. Tidak berlama-lama menyimpan perasaan negatif maupun positif.

      "Tidak satu pun di antara kami yang sanggup membiarkan konflik
      tidak tertangani lebih dari 20 menit. Oleh karena itu, kami
      senantiasa mengungkapkan perasaan melalui kata-kata. Juga untuk
      hal-hal yang positif. Kami selalu berkata `terima kasih` dan
      `aku cinta padamu.`", 20. Jangan sekali-kali sengaja mempermalukan pasangan.

      "Tidak ada yang lebih merendahkan daripada dihina atau
      dicemoohkan di muka umum. Ini memastikan timbulnya pertengkaran
      dengan pasangan."

      "Salah satu hal terbaik yang telah saya pelajari mengenai
      pernikahan adalah jangan pernah menyudutkan pasangan di depan
      orang lain.", 21. Apabila mungkin, rencanakan pernikahan Anda dengan saksama.

      "Masa 5 tahun untuk mengembangkan pernikahan sebelum anak-anak
      lahir sangat menolong kami untuk menjadi kokoh."

      "Tentunya kami tidak perlu stres dan tertekan seandainya kami
      merencanakan masa depan dengan lebih baik. Kerap kali kami
      membiarkan banyak hal terjadi. Pasangan harus menetapkan arah
      hidup serta pernikahan mereka dan tetap konsisten dengan itu.", 22. Tidak perlu takut kalau anak-anak menjadi guru Anda.

      "Anak-anak menimbulkan sukacita dan menjadi sarana Allah untuk
      merendahkan hati kami. Anak-anak senantiasa mengajar kami. Kami
      menikmati kebersamaan -- mengungkapkan kasih, tertawa, dan
      menangis bersama.", 23. Sekalipun "satu tubuh", pasangan Anda merupakan pribadi
      tersendiri.

      "Saya harus mati-matian belajar bahwa suami saya adalah satu
      individu tersendiri yang terpisah. Pemikirannya adalah miliknya
      sendiri dan tidak perlu mencerminkan pendapat saya maupun
      pendapat anak-anak. Apabila saya mengingat hal ini dengan teguh,
      saya memberi dia lebih banyak kebebasan. Kami berdua merasa
      lebih bahagia dengan kondisi seperti ini.", 24. Kembangkan kasih Anda -- tidak bergantung pada sanak saudara.

      "Suami saya dan saya sendiri percaya bahwa salah satu hal
      terbaik yang pernah terjadi adalah bahwa kami tinggal berjauhan
      dengan keluarga kedua belah pihak selama 6 tahun. Ini memberi
      kesempatan untuk mengembangkan hubungan kami -- bukan suatu
      hubungan yang dirancang untuk menyenangkan setiap orang penting
      dalam hidup kami.", 25. Upayakan agar cinta Anda tidak pernah basi.

      "Menjaga agar cinta kami tetap segar dan penuh vitalitas adalah
      suatu target yang kami tentukan sebelum kami menikah. Kami
      sungguh-sungguh bekerja keras untuk mencapai maksud ini.
      Ternyata, kami menaruhkan ini pada peringkat tertinggi dari
      daftar sasaran hidup kami. Sekalipun kami sudah menikah
      bertahun-tahun, perlu saya ungkapkan kepada Anda bahwa saya
      hampir tidak sabar menantikan tibanya istri saya setiap malam.
      Ia merangkul saya, dan dalam benaknya pun dia mengatakan bahwa
      saya hebat!"

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku asli: The Triumphant Marriage
  Judul terjemahan: Rahasia Pernikahan Abadi
  Penulis: Neil Clark Warren, Ph.D.
  Penerjemah: Lily Christianto
  Penerbit: Fokus Pada Keluarga (FPK), Jakarta 2000
  Halaman: 219 -- 225

STOP PRESS ___________________________________________________________

             IKUTILAH! KELAS DISKUSI PESTA -- PASKAH 2010

  Apakah Anda ingin lebih mengerti makna Paskah yang sebenarnya? Anda
  rindu menyambut Paskah dengan lebih berarti tahun ini? Kami
  mengundang Anda untuk bergabung di kelas Diskusi Paskah yang
  diselenggarakan oleh Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam
  (PESTA) < http://www.pesta.org >. Diskusi akan dilakukan melalui
  milis diskusi (email) dan akan berlangsung hanya untuk 1 bulan saja
  (1 - 30 Maret 2010).

  Pendaftaran dibuka mulai hari ini sampai tgl. 28 Februari 2010,
  dengan mengisi form di bawah ini:

  -------------------> di potong di sini <--------------------------

  Nama lengkap:
  Email:
  Facebook:
  Anggota gereja:

  ----------------dikirim ke < kusuma(at)in-christ.net > -----------

_______________________________e-KONSEL ______________________________

Apakah Anda punya masalah/perlu konseling, atau ingin mengirimkan
informasi/artikel/bahan/surat/saran/pertanyaan/sumber konseling?
silakan kirim ke:
< konsel(at)sabda.org > atau < owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
Situs C3I: http://c3i.sabda.org/
Facebook Konseling: http://fb.sabda.org/konsel
______________________________________________________________________

Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Konsel 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org