|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-konsel/202 |
|
e-Konsel edisi 202 (15-2-2010)
|
|
______________________________e-KONSEL________________________________
Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
______________________________________________________________________
EDISI 202/15 Februari 2010
Daftar Isi:
= Pengantar: Memelihara Hubungan
= Cakrawala: Lima Bahasa Cinta
= Referensi: Artikel Terkait di e-Wanita
= Tips: Dua Puluh Lima Tip Bonus
= Stop Press: Ikutilah! Kelas Diskusi PESTA -- Paskah 2010
PENGANTAR ____________________________________________________________
Salam dalam kasih Kristus,
Seperti halnya tanaman yang memerlukan pupuk dan air untuk
kelangsungan hidupnya, demikian pula hubungan kita dengan orang
lain. Hubungan kita dengan mereka bisa layu dan mati bila kita tidak
senantiasa memeliharanya. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk
selalu mencari cara untuk merawatnya, khususnya hubungan kita dengan
pasangan.
Salah satu hal penting yang harus selalu ada adalah kasih kita untuk
mereka. Seperti yang sudah redaksi sajikan di e-Konsel edisi lalu,
ada banyak cara untuk menunjukkan dan mewujudkan kasih kita kepada
mereka. Dalam edisi ini, redaksi melanjutkannya namun dengan bahasan
yang lebih sempit, yaitu melalui Lima Bahasa Cinta. Pembahasan
mengenai Lima Bahasa Cinta tentu tidak asing lagi bagi kita karena
sudah banyak buku maupun artikel yang menyinggung topik ini. Kini,
e-Konsel mengajak pembaca untuk menyimak lagi apa saja kelima bahasa
cinta ini, sekaligus redaksi menyajikan pula tip-tip untuk
mewujudkannya.
Selamat menyimak, selamat berbagi kasih.
Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Christiana Ratri Yuliani
http://c3i.sabda.org/
http://fb.sabda.org/konsel
CAKRAWALA ____________________________________________________________
LIMA BAHASA CINTA
Kata-Kata yang Menguatkan
Mark Twain pernah berkata, "Dengan sebuah pujian aku bisa hidup
selama 2 bulan." Kata-kata penghargaan sangat berpengaruh terhadap
orang yang bahasa cintanya adalah "Kata-kata yang Menguatkan".
Pernyataan-pernyataan sederhana seperti, "Kamu cocok memakai baju
itu," atau "Kamu adalah pembuat kue terbaik di dunia! Aku suka kue
buatanmu," kadang-kadang merupakan sesuatu yang dibutuhkan seseorang
supaya orang itu merasa bahwa dia dicintai.
Selain kata-kata pujian, cara lain untuk menyampaikan "Kata-kata
yang Menguatkan" adalah dengan memberikan semangat, misalnya:
mendukung keputusan yang sulit, memberi perhatian terhadap kemajuan
yang telah dicapai dalam suatu proyek, mengakui pandangan unik
seseorang terhadap suatu topik penting, dll.. Bila seseorang yang
kita kasihi mendengarkan "Kata-kata yang Menguatkan" ini, maka
kata-kata ini akan membantu dia mengatasi rasa ketidakamanannya dan
membangun rasa percaya diri yang lebih besar.
Waktu yang Berkualitas
Waktu yang berkualitas lebih dari sekadar kedekatan belaka. Waktu
yang berkualitas berarti memfokuskan seluruh tenaga Anda pada
pasangan Anda. Seorang suami yang menonton olahraga sambil berbicara
dengan istrinya berarti tidak memberikan waktu yang berkualitas.
Bila seluruh perhatian Anda tidak tertuju pada pasangan Anda, makan
malam romatis berdua pun bisa berlalu begitu saja tanpa ada menit
berkualitas yang dibagi bersama.
Percakapan yang berkualitas sangat penting dalam hubungan yang
sehat. Percakapan berkualias termasuk berbagi pengalaman-pengalaman,
pikiran, perasaan, dan keinginan-keinginan dalam suasana yang
bersahabat dan tidak terganggu. Seorang pasangan yang baik tidak
hanya mendengarkan, tetapi juga memberikan nasihat dan respons untuk
meyakinkan pasangannya bahwa dia benar-benar mendengarkan. Banyak
pasangan yang tidak mengharapkan Anda memecahkan masalah mereka.
Mereka hanya memerlukan pendengar yang simpatik.
Aspek penting dalam percakapan yang berkualitas adalah sikap
keterbukaan diri. Supaya Anda bisa berkomunikasi dengan baik dengan
pasangan Anda, Anda pun harus menyesuaikan diri dengan emosi Anda.
Hanya saat Anda dapat memahami emosi dan perasaan terdalam Anda,
Anda dapat membangun percakapan yang berkualitas dan waktu yang
berkualitas bersama pasangan Anda.
Kegiatan yang berkualitas adalah bagian yang sangat penting dari
waktu yang berkualitas. Banyak pasangan yang merasa dirinya sangat
dicintai pada saat menghabiskan waktu secara fisik bersama-sama,
melakukan kegiatan yang mereka sukai bersama-sama. Menghabiskan
waktu bersama akan menjadikan pasangan tersebut semakin dekat, dan
pada tahun-tahun yang akan datang, akan mengisi bank memori Anda
sehingga Anda dapat mengenangnya pada masa yang akan datang.
Meskipun kegiatan itu hanya duduk-duduk saja di bangku,
bercakap-cakap ringan, atau bermain tenis bersama, waktu yang
berkualitas adalah bahasa cinta yang dibagikan dalam banyak hal.
Menyediakan waktu khusus bersama pasangan Anda akan menghasilkan
pernikahan yang bahagia.
Menerima Hadiah
Beberapa pasangan memberi respons yang baik terhadap simbol-simbol
kasih yang dapat dilihat. Bila Anda berbicara dalam bahasa cinta
ini, Anda lebih senang menghargai berbagai hadiah sebagai suatu
pengungkapan kasih dan pengabdian. Orang-orang yang senang dengan
bahasa cinta ini sering merasa bahwa hadiah yang sedikit
melambangkan kurangnya kasih dari pasangannya. Untungnya, bahasa
cinta ini salah satu dari bahasa cinta yang paling mudah dipelajari.
Bila Anda ingin menjadi seorang pemberi yang efektif, banyak
pasangan yang harus belajar untuk mengubah perilaku mereka terhadap
uang. Bila Anda memang orang yang gemar belanja, Anda tidak punya
masalah dalam membeli hadiah-hadiah untuk pasangan Anda. Tetapi,
orang yang biasa berinvestasi dan menabung uang mereka, membutuhkan
waktu yang lama untuk menyesuaikan diri dengan konsep membelanjakan
uang sebagai bentuk pengungkapan cinta. Orang-orang ini harus
memahami bahwa Anda menginvestasikan uang Anda tidak hanya pada
hadiah-hadiah saja, tetapi juga pada kedalaman relasi Anda dengan
pasangan.
Memberikan diri adalah simbol cinta yang penting. Kadang-kadang
seluruh keinginan pasangan Anda adalah ada seseorang yang selalu
mendampingi, melalui cobaan yang sama, dan mengalami hal-hal yang
sama. Tubuh Anda bisa menjadi simbol fisik bahasa cinta yang paling
kuat.
Pemberian hadiah tidak harus setiap hari, atau bahkan setiap minggu.
Pemberian hadiah juga tidak harus membutuhkan banyak uang. Baik itu
gratis atau mahal, sering atau jarang, bila pasangan Anda menyukai
bahasa hadiah, maka tanda-tanda terlihat dari cinta Anda akan
membuat mereka merasa bahagia dan aman dalam hubungan Anda dan
pasangan Anda.
Tindakan Melayani
Kadang-kadang pekerjaan sederhana di sekitar rumah bisa menjadi
suatu bentuk ungkapan cinta yang tidak bisa diingkari lagi. Bahkan
hal-hal kecil seperti mencuci baju dan membuang sampah membutuhkan
perencanaan, waktu, usaha, dan tenaga. Seperti yang ditunjukkan
Yesus saat Dia membasuh kaki murid-murid-Nya, melakukan hal-hal
sederhana bisa menjadi pengungkapan cinta dan pengabdian yang kuat
kepada pasangan Anda.
Sangat sering, kedua belah pihak akan menggunakan bahasa "Tindakan
Melayani". Namun, sangat penting untuk memahami tindakan pelayanan
apa yang paling dihargai oleh pasangan Anda. Meskipun pasangan suami
istri saling membantu dalam urusan rumah, namun mereka masih akan
bertengkar karena tanpa sadar mereka saling berkomunikasi dengan dua
dialek yang berbeda. Misalnya, seorang istri seharian mencuci mobil
dan kemudian mengajak anjing berjalan-jalan, tetapi bila suaminya
merasa bahwa cucian baju dan dapur merupakan hal yang terpenting,
dia bisa merasa tidak dikasihi, walaupun faktanya istrinya melakukan
berbagai pekerjaan lain sepanjang hari. Penting untuk mempelajari
dialek pasangan Anda dan bekerja keras untuk memahami tindakan
pelayanan apa yang akan menunjukkan kasih Anda.
Penting pula untuk melakukan tindakan-tindakan ini dengan kasih dan
bukan karena kewajiban. Seorang pasangan yang melakukan pekerjaan
rumah tangga karena merasa bersalah atau takut tidak akan
menunjukkan bahasa kasih, melainkan bahasa sakit hati. Penting untuk
melakukan tindakan-tindakan ini dari kebaikan hati Anda.
Menunjukkan tindakan melayani bisa berarti tidak membeda-bedakan.
Tindakan melayani memerlukan kerendahan hati dari kedua pasangan
dalam melakukan beberapa pekerjaan dan pelayanan yang biasanya tidak
diharapkan dari mereka (seorang pria maupun seorang wanita). Namun,
pengorbanan-pengorbanan kecil ini akan sangat berarti bagi pasangan
Anda, dan akan menghasilkan relasi yang bahagia.
Sentuhan Fisik
Banyak pasangan merasa paling dicintai saat mereka mendapatkan
kontak fisik dari pasangannya. Bagi pasangan yang sangat menyukai
bahasa cinta ini, sentuhan fisik bisa menjadi awal atau akhir dari
suatu relasi.
Hubungan seks membuat banyak pasangan merasa aman dan dikasihi dalam
suatu pernikahan. Namun, hubungan seks bukanlah satu-satunya dialek
sentuhan fisik. Ada banyak bagian tubuh yang sangat peka terhadap
rangsangan. Penting untuk mengetahui bagaimana pasangan Anda
merespons sentuhan tidak hanya secara fisik, namun juga secara
psikologis.
Penting untuk belajar bagaimana pasangan Anda menyukai bahasa
sentuhan fisik. Beberapa sentuhan bisa menyebabkan luka dan tidak
nyaman bagi pasangan Anda. Sediakan waktu untuk mempelajari sentuhan
yang disukai oleh pasangan Anda. Sentuhan itu bisa berupa tindakan
besar, misalnya memijat punggungnya atau berhubungan badan. Atau
tindakan kecil, misalnya menyentuh dahi atau merangkul. Penting
untuk belajar bagaimana pasangan Anda merespons sentuhan itu. Itulah
cara bagaimana Anda akan menunjukkan bahasa cinta yang paling
disukainya.
Semua pernikahan akan mengalami krisis. Dalam kasus-kasus ini,
sentuhan fisik sangat penting. Dalam situasi krisis, pelukan bisa
mengomunikasikan suatu cinta yang sangat mendalam terhadap orang
tersebut. Seseorang yang bahasa kasih utamanya adalah sentuhan fisik
akan sering meminta Anda untuk memeluknya dan diam daripada
memberikan nasihat.
Penting untuk mengingat bahwa bahasa cinta ini berbeda untuk setiap
orang. Jenis sentuhan yang bisa membuat Anda merasa aman belum tentu
akan membuat pasangan Anda bahagia. Penting untuk belajar dialek
masing-masing. Sentuhan yang paling umum yang dapat Anda lakukan
adalah memeluk, mencium, dan sentuhan fisik lainnya. (t/Ratri)
Sumber:
Nama situs: The Five Love Languages
Penulis: Gary Chapman
Alamat URL: http://www.fivelovelanguages.com/learn.html
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Wanita Kristen
Alamat URL: http://wanita.sabda.org/lima_bahasa_cinta
REFERENSI ____________________________________________________________
ARTIKEL TERKAIT DI e-WANITA
Topik-topik yang berkaitan dengan kasih juga pernah diangkat di
Publikasi e-Wanita. Dua edisi yang secara khusus menyajikannya
adalah:
e-Wanita edisi 5 Wanita yang Mengasihi Tuhan
http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/005/
e-Wanita edisi 6 Bentuk Kasih
http://www.sabda.org/publikasi/e-wanita/006/
TIPS _________________________________________________________________
DUA PULUH LIMA TIP BONUS
(Sejumlah Hikmat yang Diterapkan oleh Seratus Pasangan Sukses)
1. Ucapkan terima kasih kepada pasangan hingga itu menjadi
kebiasaan.
"Ketika berpacaran, kami memutuskan akan saling mengucapkan
terima kasih untuk hal-hal kecil seperti mencuci piring,
membuang sampah, dan memelihara binatang piaraan. Ini telah
menjadi suatu kebiasaan yang mendorong kami untuk saling
memerhatikan. Sikap ini membuat perasaan positif senantiasa
mengalir dan sehingga kami tidak saling meremehkan. Ini sudah
membudaya di antara anak-anak kami yang juga kerap berterima
kasih ketika mereka menghargai apa yang kami lakukan bagi
mereka.", 2. Jadilah sahabat yang baik.
"Kunci pernikahan kami adalah persahabatan. Istri saya, Sheila,
adalah sahabat terbaik saya. Tidur, makan, bekerja, berlibur,
dan bermain -- semuanya dengan orang yang memberikan dukungan
emosional, fisik, dan rohani. Adakah yang lebih baik daripada
ini?", 3. Jika Anda membuat pasangan merasa dicintai, Anda akan
memperkokoh pernikahan Anda.
"Rahasia pernikahan yang abadi adalah memperlihatkan kepada
pasangan Anda setiap hari -- bahkan mengucapkannya -- betapa
besar cinta Anda padanya dan betapa bahagianya Anda karena
menghabiskan seluruh hidup Anda bersamanya."
"Suami saya mahir dalam menunjukkan spontanitas dan kejutan! Apa
pun yang ia lakukan, itu menunjukkan bahwa ia suka membiarkan
saya mengetahui betapa ia mencintai saya. Saya begitu
mencintainya -- sebagian karena ia begitu mencintai saya.", 4. Belajar untuk minta maaf dan memaafkan.
"Tidak selalu mudah untuk berkata `saya salah`. Namun, jika Anda
sanggup mengakui kesalahan dan minta maaf, tidak akan ada
peluang untuk memperuncing keadaan."
"Sejumlah orang menyimpan sakit hati dan ingin membalas dendam.
Jelas hal ini dapat meretakkan hubungan Anda berdua.", 5. Cari sifat-sifat positif dari pasangan Anda.
"Sangat mudah untuk fokus pada aspek-aspek negatif yang
ditemukan dalam pernikahan maupun pada diri pasangan Anda.
Bagaimanapun, sikap ini membuat Anda kehilangan kesempatan untuk
melihat yang positif. Kami membiasakan diri untuk menghitung
berkat dan membicarakan kelebihan serta kebaikan orang lain."
"Saya merasa beruntung dan diberkati dengan apa yang saya
pelajari dari suami, banyak hal yang positif. Ia bijak, peka,
dan sangat menaruh perhatian pada saya. Ia mengasihi Tuhan. Ia
mengasihi saya. Ia menyukai apa yang saya anggap penting. Ia
menyukai yang baik dan yang benar.", 6. Ciptakan "kemitraan tugas" bersama pasangan.
"Salah satu yang terbaik dalam hidup kami adalah, kami membuat
kemitraan tugas. Kerja sama kami amat bagus -- baik untuk
hal-hal yang berkaitan dengan anak-anak, karier, gereja, atau
masa depan. Kami benar-benar bermitra!", 7. Ciptakan perubahan. Perubahan mencerminkan dengan nyata kualitas
hubungan Anda.
"Kami mengalami pertumbuhan bersama yang berarti dari tahun ke
tahun. Saya pemain ski, Jeff pria pecinta keluarga, saya selalu
ke gereja, Jeff suka membantu, saya pecinta gunung, Jeff gemar
memberi bunga. Saya tidak sabar menantikan karya Allah di masa
depan. Menyenangkan sekali melihat apa yang dapat dilakukan oleh
cinta, komitmen, rasa percaya, pemberian maaf, harapan, dan iman
dalam suatu pernikahan.", 8. Kendalikan harapan Anda senantiasa.
"Saya tidak berharap berlebihan. Saya ingin melewati suka duka
dengan pasangan saya. Saya berharap kami akan melewati masa-masa
sulit... tetapi bersama-sama. Saya ingin mencintainya lebih
dalam lagi melalui semua itu. Saya hanya ingin menjadi tua
dengan mengenal dan mengasihi suami saya.", 9. Sadari apabila harapan sudah terpenuhi dan bersukacitalah.
"Kini saya sadar bahwa apa yang saya harapkan telah terpenuhi
secara menakjubkan. Dahulu, saya ingin Don mencintai saya, dan
ia memang sangat mencintai saya. Dahulu, saya ingin
menyelesaikan kuliah, dan ini pun tercapai. Saya ingin punya
anak, dan kini kami sudah mengadopsi 3 orang anak hebat seperti
yang saya harapkan. Dahulu, saya ingin memunyai rumah, dan
betapa herannya, sekarang kami memiliki sebuah rumah, sekalipun
ini karena kami misionaris untuk beberapa waktu. Sekarang, pada
hari tua saya, saya benar-benar ingin memiliki pendamping yang
baik, dan memang saya punya pendamping. Tidak ada yang lebih
baik daripada yang tengah saya alami!", 10. Bertumbuh dengan bertumpu pada harapan yang tidak terpenuhi.
"Bertolak dari harapan-harapan kami yang tidak terpenuhi, kami
mendapat pelajaran berharga. Misalnya, saya mengharapkan
anak-anak makin menghormati peraturan kami. Ini telah
mendisiplinkan saya dengan menakjubkan dan terpuji -- saya siap
menerima perbedaan.", 11. Ciptakan hubungan timbal baik.
"Kami memiliki hubungan timbal balik dalam hal menghormati dan
menyenangkan pasangan. Tidak ada di antara kami yang berfokus
pada diri sendiri. Kami saling menolong, ada nuansa memberi dan
menerima yang bergantung pada kebutuhan. Kami ibarat dua
individu yang kuat yang telah menjadi satu. Timbal balik adalah
inti keberhasilan pernikahan kami.", 12. Hayati setiap kebersamaan.
"Kami punya perasaan kuat yang hampir serupa. Kami banyak
tertawa bersama dan terharu bersama ketika melihat film yang
sama. Agaknya ini yang mempertautkan kami berdua.", 13. Bersama-sama merasakan penderitaan akan membuat keajaiban.
"Ketika suami saya menderita kanker, Allah menyembuhkan dan
memberi kami kekuatan untuk mengbadapi masa-masa sulit itu.
Dalam film berjudul `Shadowland,` setelah wanita yang
dikasihinya meninggal, C. S. Lewis berkata, `Penderitaan
sekarang adalah bagian dari sukacita di masa mendatang.` Kami
merasa sangat diberkati bahwa penderitaan waktu itu merupakan
bagian sukacita sekarang. Kami bisa merasakan apa artinya
menghadapi kematian dan perpisahan. Ini membuat kami makin
menghargai kesempatan untuk hidup. Demikian juga, kami menyadari
ketidakberdayaan dan betapa kami berupaya untuk berserah total
kepada Allah. Secara rohani, kami memunyai ikatan yang mendalam
dan nyata.", 14. Doa mengubah banyak hal.
"Kami berdoa bersama dan sering membicarakan apa yang Allah
lakukan dalam kehidupan kami. Doa memimpin kami dalam menentukan
cita-cita, menjadi orang tua, mengatasi konflik, dan merancang
anggaran belanja. Setiap pagi, kami mendiskusikan
persoalan-persoalan yang harus dihadapi hari itu, dan kami
saling mendoakan sepanjang hari. Masing-masing akan menelepon
apabila tahu ada yang tengah dicemaskan oleh pihak lain."
"Seandainya kami dapat mengulang pernikahan kami dari awal, saya
akan menghabiskan waktu untuk berdoa. Saya akan percaya pada
Allah dan tidak akan terlalu khawatir lagi.", 15. Perbarui komitmen Anda -- khususnya apabila sudah memburuk.
"Komitmen merupakan segala-galanya! Masing-masing pihak harus
bertanggung jawab untuk kesejahteraan dan kebahagiaan pasangan
tanpa mengharapkan pamrih dalam bentuk hak, kuasa, kesempatan,
dan kekebalan."
"Ketika melewati masa-masa yang sangat sulit, kami memperbarui
komitmen dengan mengucapkan, `Aku mendampingimu` atau `Aku tidak
mau melakukan ini dengan siapa pun juga.`", 16. Jadikan waktu santai sebagai bagian dari pernikahan.
"Salah satu yang terbaik dalam pernikahan kami adalah bahwa kami
begitu menyukai kebersamaan, sekalipun sekadar duduk-duduk dan
tidak melakukan apa-apa. Rasa-rasanya kami ingin berlama-lama
begitu sepanjang hari tanpa kehadiran orang lain dan kami berdua
benar-benar senang."
"Apa yang kami lakukan bertahun-tahun hanyalah kerja, kerja, dan
kerja. Kini kami belajar untuk banyak menyisihkan waktu rekreasi
-- berjalan-jalan, bermain, menonton film, dan berakhir pekan.
Seandainya kami bisa punya waktu santai bersama pada masa
lalu....", 17. Komunikasi akan menjadi intensif bila dilakukan dengan benar.
"Kami mengalami kesulitan untuk saling mendengarkan,
bernegosiasi, berkompromi, menceritakan kebenaran, dan bersikap
transparan. Setelah bertahun-tahun, akhirnya kami menguasai
bidang-bidang ini, dan ini meningkatkan mutu pernikahan kami."
"Sikap kami masing-masing cukup terbuka, tetapi kami belajar
bagaimana memilih kata-kata agar terdengar sebaik dan sejelas
mungkin. Kami membuat suatu seni berkomunikasi sehingga pihak
pendengar tahu persis apa yang kami pikirkan dan rasakan.", 18. Tentukan apa yang boleh dan tidak saat menangani konflik.
"Menurut kami ada dua hal penting untuk menangani konflik: (1)
jangan berdiskusi atau berdebat pada malam hari (waktu adalah
penting); (2) sikapi komentar negatif dengan nada positif: `Yang
kau lakukan baik, tetapi bagaimana kalau ....`"
"Karena latar belakang saya, kami biasanya menangani konflik
dengan gaya Italia -- berargumentasi. Tetapi, ini tidak masalah.
Semuanya dapat diperdebatkan, dan kemudian masalah
terselesaikan.", 19. Tidak berlama-lama menyimpan perasaan negatif maupun positif.
"Tidak satu pun di antara kami yang sanggup membiarkan konflik
tidak tertangani lebih dari 20 menit. Oleh karena itu, kami
senantiasa mengungkapkan perasaan melalui kata-kata. Juga untuk
hal-hal yang positif. Kami selalu berkata `terima kasih` dan
`aku cinta padamu.`", 20. Jangan sekali-kali sengaja mempermalukan pasangan.
"Tidak ada yang lebih merendahkan daripada dihina atau
dicemoohkan di muka umum. Ini memastikan timbulnya pertengkaran
dengan pasangan."
"Salah satu hal terbaik yang telah saya pelajari mengenai
pernikahan adalah jangan pernah menyudutkan pasangan di depan
orang lain.", 21. Apabila mungkin, rencanakan pernikahan Anda dengan saksama.
"Masa 5 tahun untuk mengembangkan pernikahan sebelum anak-anak
lahir sangat menolong kami untuk menjadi kokoh."
"Tentunya kami tidak perlu stres dan tertekan seandainya kami
merencanakan masa depan dengan lebih baik. Kerap kali kami
membiarkan banyak hal terjadi. Pasangan harus menetapkan arah
hidup serta pernikahan mereka dan tetap konsisten dengan itu.", 22. Tidak perlu takut kalau anak-anak menjadi guru Anda.
"Anak-anak menimbulkan sukacita dan menjadi sarana Allah untuk
merendahkan hati kami. Anak-anak senantiasa mengajar kami. Kami
menikmati kebersamaan -- mengungkapkan kasih, tertawa, dan
menangis bersama.", 23. Sekalipun "satu tubuh", pasangan Anda merupakan pribadi
tersendiri.
"Saya harus mati-matian belajar bahwa suami saya adalah satu
individu tersendiri yang terpisah. Pemikirannya adalah miliknya
sendiri dan tidak perlu mencerminkan pendapat saya maupun
pendapat anak-anak. Apabila saya mengingat hal ini dengan teguh,
saya memberi dia lebih banyak kebebasan. Kami berdua merasa
lebih bahagia dengan kondisi seperti ini.", 24. Kembangkan kasih Anda -- tidak bergantung pada sanak saudara.
"Suami saya dan saya sendiri percaya bahwa salah satu hal
terbaik yang pernah terjadi adalah bahwa kami tinggal berjauhan
dengan keluarga kedua belah pihak selama 6 tahun. Ini memberi
kesempatan untuk mengembangkan hubungan kami -- bukan suatu
hubungan yang dirancang untuk menyenangkan setiap orang penting
dalam hidup kami.", 25. Upayakan agar cinta Anda tidak pernah basi.
"Menjaga agar cinta kami tetap segar dan penuh vitalitas adalah
suatu target yang kami tentukan sebelum kami menikah. Kami
sungguh-sungguh bekerja keras untuk mencapai maksud ini.
Ternyata, kami menaruhkan ini pada peringkat tertinggi dari
daftar sasaran hidup kami. Sekalipun kami sudah menikah
bertahun-tahun, perlu saya ungkapkan kepada Anda bahwa saya
hampir tidak sabar menantikan tibanya istri saya setiap malam.
Ia merangkul saya, dan dalam benaknya pun dia mengatakan bahwa
saya hebat!"
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku asli: The Triumphant Marriage
Judul terjemahan: Rahasia Pernikahan Abadi
Penulis: Neil Clark Warren, Ph.D.
Penerjemah: Lily Christianto
Penerbit: Fokus Pada Keluarga (FPK), Jakarta 2000
Halaman: 219 -- 225
STOP PRESS ___________________________________________________________
IKUTILAH! KELAS DISKUSI PESTA -- PASKAH 2010
Apakah Anda ingin lebih mengerti makna Paskah yang sebenarnya? Anda
rindu menyambut Paskah dengan lebih berarti tahun ini? Kami
mengundang Anda untuk bergabung di kelas Diskusi Paskah yang
diselenggarakan oleh Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam
(PESTA) < http://www.pesta.org >. Diskusi akan dilakukan melalui
milis diskusi (email) dan akan berlangsung hanya untuk 1 bulan saja
(1 - 30 Maret 2010).
Pendaftaran dibuka mulai hari ini sampai tgl. 28 Februari 2010,
dengan mengisi form di bawah ini:
-------------------> di potong di sini <--------------------------
Nama lengkap:
Email:
Facebook:
Anggota gereja:
----------------dikirim ke < kusuma(at)in-christ.net > -----------
_______________________________e-KONSEL ______________________________
Apakah Anda punya masalah/perlu konseling, atau ingin mengirimkan
informasi/artikel/bahan/surat/saran/pertanyaan/sumber konseling?
silakan kirim ke:
< konsel(at)sabda.org > atau < owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
Situs C3I: http://c3i.sabda.org/
Facebook Konseling: http://fb.sabda.org/konsel
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) Konsel 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog: http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |