Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-konsel/199 |
|
e-Konsel edisi 199 (1-1-2010)
|
|
______________________________e-KONSEL________________________________ Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen ______________________________________________________________________ EDISI 199/1 Januari 2010 Daftar Isi: = Pengantar: Resolusi = Renungan: Pekerjaan Merupakan Suatu Karunia = Cakrawala (1): Tentang Konseling Karier = Cakrawala (2): Suatu Panggilan, Bukan Pekerjaan = TELAGA: Pekerjaan yang Cocok (I) = Tips: Bimbingan Kejuruan = Stop Press: Baru Dari YLSA: Publikasi KADOS (Kalender Doa SABDA) PENGANTAR ____________________________________________________________ Salam sejahtera, Tahun 2009 sudah berlalu, dan kini kita menginjak tahun 2010. Sudahkah Anda membuat resolusi untuk tahun 2010 ini? Jika belum, tidaklah terlambat untuk mulai memikirkannya sekarang. Ada banyak hal yang bisa dimasukkan dalam daftar resolusi, seperti masalah pekerjaan, kehidupan pribadi, kehidupan rohani, masalah keuangan, dan lain- lain. Menyiapkan resolusi dan berusaha untuk melaksanakannya akan membantu kita untuk tidak membuang waktu sepanjang tahun ini dengan sia-sia. Nah, bila salah satu resolusi Anda tahun ini berkaitan dengan masalah pekerjaan, silakan simak sajian yang redaksi sudah siapkan untuk mengawali tahun ini. Topik "Konseling Karier" yang redaksi angkat kali ini kiranya menjadi berkat bagi Anda. Selamat Tahun Baru 2010! Mari kita isi tahun ini dengan hati yang baru untuk kita berikan kepada Kristus. Pimpinan Redaksi e-Konsel, Christiana Ratri Yuliani http://c3i.sabda.org/ http://fb.sabda.org/konsel RENUNGAN _____________________________________________________________ PEKERJAAN MERUPAKAN SUATU KARUNIA "... untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya ..." (Pengkhotbah 5:19). Bekerja dimulai di Taman Eden. Adam memelihara dan menjaga taman itu. Kegiatan ini memberi Adam kemampuan dan rasa harga diri. Namun, Adam mengubah semuanya. Dosanya karena ketidaktaatan mengubah pekerjaan menjadi kutukan (Kejadian 3:19). Kemudian di Ulangan 28, kita menemui bahwa ketaatan terhadap hukum Tuhan mengubah semuanya kembali, dan berkat atas pekerjaan kembali menjadi karunia dari Tuhan. Apakah Anda menganggap pekerjaan sebagai suatu karunia? Anda mungkin termotivasi oleh faktor lainnya: uang, waktu yang dibutuhkan untuk meninggalkan rumah, cara untuk membantu orang lain. Namun di atas semuanya itu, pekerjaan masih menjadi karunia dari Tuhan. Pengkhotbah 5:19-20 mengimbau kita untuk bersukacita atas pekerjaan. Pekerjaan Anda bisa menjadi sumber sukacita! Renungan Pribadi: Bagaimana saya bisa menjadikan pekerjaan saya lebih mendatangkan sukacita hari ini? (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul buku: Keeping It Personal; Daily Wisdom for Today`s Woman Judul asli artikel: Work is a Gift Edisi: December 13 Penulis: Joan Horner Penerbit: Premier Designs, Texas 2006 CAKRAWALA (1)_________________________________________________________ TENTANG KONSELING KARIER Pelayanan konseling karier memberi kesempatan kepada semua orang dari berbagai usia dan latar belakang untuk mengetahui keterampilan, kekuatan, dan potensi mereka untuk berbagai jenis pekerjaan, dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan tujuan dan kepribadian mereka. Pelayanan ini sering kali merupakan suatu perpaduan dari penilaian dan pelatihan karier, riset pekerjaan, penulisan resume dan surat lamaran, kumpulan referensi, panduan pencarian kerja dan pelajaran wawancara profesional. Konseling seperti ini juga dikenal sebagai konseling pekerjaan, pendampingan karier, dan nasihat karier. 1. Pentingnya Konseling Karier Konseling karier menggali minat, keterampilan, dan latar belakang pendidikan seseorang sehingga mereka bisa bekerja melalui pelatihan profesional di bidang tertentu. Para konselor bisa memfasilitasi proses pemilihan profesi atau pekerjaan dengan berperan sebagai pemandu atau guru bagi siapa saja yang ingin memulai suatu karier, pindah karier, atau mendalami karier baru. 2. Fungsi Konseling Karier Konseling ini menawarkan pendekatan yang sistematis dan objektif untuk belajar tentang keterampilan, pengalaman kerja, aspirasi, dan kebiasaan kerja seseorang. Profesional yang terlatih membantu kliennya menemukan pekerjaan atau profesi yang cocok dan menawarkan cara-cara untuk mendapatkan sumber-sumber yang bisa menjadi alat untuk mencari pekerjaan. Konseling bisa dilakukan satu per satu atau dalam kelompok dengan seorang konselor yang mendiskusikan topik-topik seputar mencari pekerjaan, penulisan resume, wawancara, dan metode perencanaan karier jangka pendek atau panjang. 3. Jenis Konseling Karier Orang-orang dari berbagai tingkat pendidikan bisa mendapatkan bantuan dari konselor karier, dan konselor biasanya menempatkan lulusan perguruan tinggi atau sekolah menengah atas di level yang sama. Orang-orang tertentu bisa meminta pelayanan konseling khusus. Sebagai contoh, Anda bisa mendapatkan pelayanan pengembangan karier khusus untuk orang-orang minoritas, orang tua tunggal, remaja, atau mereka yang sedang dalam masa penyembuhan penyakit mental. 4. Ciri-Ciri Konseling Karier Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam konseling bisa berupa menghadiri seminar atau pelajaran yang mengajar Anda bagaimana mendapatkan pekerjaan; penilaian pribadi untuk menentukan tujuan dan aspirasi; pelayanan penyesuaian pekerjaan untuk penempatan kerja yang tepat; tes berdasarkan keterampilan untuk menentukan keterampilan dasar dan kemampuan di berbagai bidang; dan sesi konseling kelompok untuk mengatasi tantangan-tantangan dalam mencari pekerjaan atau peralihan tempat kerja. 5. Manfaat Konseling Karier Konseling karier memberikan beberapa manfaat bagi para lulusan sekolah menengah atas atau perguruan tinggi atau yang masuk kembali ke dunia kerja setelah berhenti bekerja selama beberapa saat. Klien akan menerima suatu analisis yang objektif atau penjelasan mengenai keterampilan, kemampuan, dan gaya kerja. Manfaat kunci dari konseling karier termasuk memetakan karier yang tepat untuk kepuasan jangka panjang; mempersempit pekerjaan dan tugas pekerjaan supaya bisa mendapatkan yang paling tepat; menganalisa kunci kekuatan dan kelemahan untuk meningkatkan kemampuan; dan melihat kembali pilihan-pilihan dan jalur karir yang berbeda untuk membuat pilihan-pilihan yang menguntungkan. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs: ehow.com Judul asli artikel: About Career Counseling Penulis: Sabah Karimi Alamat URL: http://www.ehow.com/about_4568084_career-counseling.html CAKRAWALA (2)_________________________________________________________ SUATU PANGGILAN, BUKAN PEKERJAAN Bill menarik napas dalam-dalam, dan kemudian bicara kepada istrinya bahwa dia ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai manajer penjualan regional. "Sayang, aku telah bekerja untuk perusahaan ini selama 15 tahun dan aku mendapat gaji yang cukup. Kita bisa membeli apa saja yang kita inginkan. Tetapi, aku tidak tahan lagi terhadap stres dan jam kerja yang panjang. Aku juga sadar bahwa aku tidak hanya mengorbankan kesehatanku, tetapi juga waktuku bersamamu dan anak-anak, demi pekerjaan yang menurutku tidak begitu penting. Keberhasilan bukanlah apa yang aku inginkan. Aku hanya ingin tahu apa yang Tuhan ingin aku lakukan di dunia ini." Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda merasa terjebak dalam suatu pekerjaan yang memberi Anda bayaran -- yang mungkin sangat banyak -- tetapi sedikit dalam hal lain? Apakah karunia dan hal-hal yang benar-benar Anda inginkan harus "dimasukkan ke lemari" ketika Anda bekerja? Apakah pekerjaan Anda tidak memiliki arti dan tujuan? Sudahkah Anda mencapai titik dalam hidup Anda di mana Anda mengetahui bahwa apa yang sedang Anda kerjakan belum cukup? Bila ya, Tuhan mungkin memberi tahu Anda bahwa inilah saatnya untuk menemukan panggilan Anda daripada mencari pekerjaan lain. Bila Anda merasa perlu melakukan sesuatu yang berbeda dalam hidup Anda, Anda mungkin mengalami kegelisahan yang mendorong Anda untuk bertindak. Seperti kebanyakan orang lainnya, Anda bisa "sibuk" melakukan apa yang Anda tahu bisa Anda lakukan untuk mendapatkan pekerjaan baru. Mungkin Anda secara rutin mencari di internet, minta saran dari orang lain tentang apa yang menurut mereka harus dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan, melihat kesempatan yang datang kepada Anda, dan bahkan mungkin bergonta-ganti pekerjaan untuk melihat mana yang cocok. Kita telah melihat bahwa ketika orang-orang secara acak melakukan tindakan tanpa rencana yang baik mereka sering kali bingung sendiri, tidak punya tujuan, dan tidak bersemangat. Jadi, apa yang bisa Anda lakukan bila Anda percaya bahwa Anda diciptakan untuk "melakukan sesuatu yang lebih" dengan hidup Anda? Berikut beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk menemukan pekerjaan yang cocok bagi Anda: 1. Ketahuilah bahwa Anda akan perlu berdoa dengan sungguh-sungguh. Mendapatkan panggilan pekerjaan Anda merupakan usaha yang berkesinambungan antara Anda dan Tuhan. Meskipun Tuhan pasti dapat menuntun Anda secara supernatural kepada pekerjaan yang tepat, Dia biasanya tidak memilih untuk melakukan hal tersebut. Tuhan tidak akan melakukan untuk Anda apa yang Dia ingin Anda lakukan untuk diri Anda sendiri. Iman, percaya, dan kedewasaan Anda akan lebih mendalam dan bertumbuh ketika Anda mengambil risiko untuk melakukan tindakan. Proses melakukan tindakan membentuk Anda menjadi orang yang Tuhan perlukan untuk misi yang telah Dia pilih khusus untuk Anda. 2. Lihatlah lebih cermat rancangan yang Tuhan berikan kepada Anda. Keterampilan mana yang dapat dengan mudah Anda pelajari dan memberi sukacita ketika Anda menggunakannya? Apa minat Anda? Kebutuhan mana di dunia ini yang membuat Anda berpikir, "Aku ingin melakukan sesuatu dengan hal itu"? Anda adalah ciptaan Tuhan -- karya-Nya-- "diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya" (Efesus 2:10). Mengidentifikasi karunia dan minat Anda merupakan bagian yang penting untuk melihat dengan jelas apa yang telah Tuhan ciptakan untuk Anda lakukan dalam hidup Anda. 3. Perluas visi Anda tentang bagaimana Tuhan bisa menggunakan karunia Anda di dunia ini. Sebagian besar orang punya mimpi yang kecil dalam hidup mereka. Tujuan hidup mereka dibatasi oleh kurangnya visi, ketakutan, dan permasalahan sehari-hari. Apa yang ingin Anda lakukan dengan hidup Anda bila keberhasilan itu dijamin? Tuhan memanggil kita untuk mengerjakan tugas dan peran dalam kehidupan kita yang tidak bisa kita capai dengan cara kita sendiri sehingga kita bisa melihat kuasa-Nya bekerja. 4. Segeralah bertindak! Ketika Anda berdoa, buatlah keputusan yang beralasan tentang arah karier Anda, tulislah langkah-langkah tindakan dan keluarlah dari daerah aman Anda. Kehidupan Anda tidak akan berubah sampai Anda membuat perubahan. Takut berubah, ketidaktahuan, kegagalan adalah alasan pertama sebagian besar orang tidak melakukan panggilan Tuhan yang harus mereka lakukan. Meskipun takut adalah hal yang normal ketika Anda ingin membuat perubahan dalam hidup Anda, ini bukan suatu alasan untuk tidak bertindak. Tuhan tidak pernah memanggil kita untuk berdiam diri di daerah aman kita selamanya. Ibrani 12 telah memanggil kita untuk "bertekun dalam iman". Ini merupakan catatan mereka yang telah selesai melakukan perjalanan mereka di dunia, menyelesaikan tugas yang Tuhan berikan untuk mereka lakukan. Setiap mereka menemukan dan menghidupi panggilan mereka. Tuhan juga telah menciptakan Anda untuk menjadi bagian dari rencana besar-Nya di dunia. Anda punya peran yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Anda bisa mendapatkan pekerjaan yang merupakan panggilan, bukan sekadar bekerja! (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs: cbn.com Judul asli artikel: A Calling, Not a Job Penulis: Kevin Brennfleck dan Kay Marie Brennfleck Alamat URL: http://www.cbn.com/finance/brennflecks_calling.aspx TELAGA _______________________________________________________________ PEKERJAAN YANG COCOK (I) Ada orang yang dengan mudah mengetahui jenis pekerjaan yang disukainya, namun ada juga sebagian orang yang mengalami kesukaran menentukan bidang pekerjaannya. Untuk memahami bidang yang cocok, ada baiknya kita mengenal teori perkembangan karier. 1. Karier berkembang mulai dari saat anak berusia sekitar 2 tahun. Pada masa itu, anak mulai mengeksplorasi lingkungan (dengan merangkak dan memasukkan benda ke mulutnya) dan mengeksplorasi kemampuannya (memanjat atau mulai menggambar). Kebebasan yang disertai pengawasan akan memberi ruang gerak kepada anak untuk mengembangkan rasa percaya diri. Jadi pada masa balita, peran serta orang tua sangat penting untuk menumbuhkan inisiatif dan kemandirian anak. Orang tua yang terlalu membatasi akan menumpulkan inisiatif anak dan melemahkan kemandiriannya. 2. Tatkala anak memasuki usia sekolah, bermain menjadi bagian penting dalam perkembangan karier anak. Tipe permainan atau aktivitas yang disukai anak sering kali mencerminkan karier anak pada masa dewasa. Bermain juga merupakan cikal bakal bekerja sebab baik bermain maupun bekerja berbagi etos yang serupa. Dalam bermain, kita harus bertenggang rasa, saling tolong, kreatif, dapat memecahkan masalah dan mengatasi tantangan guna mencapai tujuan bersama -- kualitas yang dituntut dalam bekerja. Jadi, kesempatan bermain merupakan waktu yang penting dan bermanfaat bagi anak. Jika anak kehilangan waktu bermain, ia akan kehilangan kesempatan mengembangkan etos bekerja bersama. 3. Pada masa remaja, anak terjun ke dalam kehidupan bersama teman, dan di sinilah keterampilan menjalin dan mempertahankan relasi diasah. Bila anak kehilangan kesempatan bergaul, besar kemungkinan ia akan kehilangan kesempatan mengembangkan kesanggupan berelasi -- sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan karier karena bukankah semua lapangan kerja menuntut adanya kemampuan untuk menjalin dan menjaga relasi. 4. Pada masa remaja, anak pun mulai mengenali minat serta kemampuan dan ketidakmampuannya lewat pendidikan yang ditempuhnya. Jika sampai saat remaja anak tetap tidak tahu apa minat dan kemampuannya/ketidakmampuannya, besar kemungkinan ia akan mengalami keterlambatan dalam perkembangan kariernya. Pada fase remaja, sebaiknya anak diberi kesempatan mengenal berbagai jenis pekerjaan serta tuntutannya. Pengenalan ini akan membantunya melihat dirinya dengan lebih jelas di dalam lingkup pekerjaan itu. 5. Baik pada masa anak maupun remaja, penyingkapan dini terhadap jenis pekerjaan tertentu akan memengaruhi perkembangan karier, apalagi bidang tersebut menjadi bidang yang akhirnya dikuasai dengan baik. 6. Juga, pada masa anak dan remaja, peran panutan sangat besar dalam pemilihan karier karena ada kaitan antara pemilihan karier dan panutan di mana kita cenderung memilih karier yang dipilih oleh panutan kita. 7. Dalam menentukan karier, sedapatnya kita memilih karier yang merupakan perpanjangan sekaligus ekpresi diri. Dengan kata lain, pilihan karier serasi dengan kepribadian kita. 8. Ada kalanya karier merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan emosional. Ini tidak salah, namun dapat mengaburkan bakat semula. Jadi, penting bagi kita untuk mengenal diri dan kebutuhan dengan tepat. 9. Jika diperhadapkan dengan pilihan antara kesukaan dan kemampuan, kita memilih kemampuan. Sudah tentu idealnya kita dapat menggabungkan keduanya, namun bila pilihan itu tidak ada, sebaiknya kita memilih kemampuan daripada memilih sesuatu yang kita sukai namun tak dapat kita lakukan. Pertajamlah kemampuan yang sudah ada terlebih dahulu, baru bila ada kesempatan kita mengasah kemampuan yang lemah namun kita sukai. Dengan kata lain, kita membangun karier di atas realitas, bukan angan-angan. 10. Alih karier bukanlah sesuatu yang tidak lazim. Ada kalanya kita memilih karier atas dasar kebutuhan (ekonomi atau emosi), namun setelah kebutuhan terpenuhi, kita pun merasa resah. Pada saat itulah kita mulai mempertimbangkan alih karier, dan biasanya ada dua kemungkinan: (a) jika sebelumnya kita memilih yang sesuai kebutuhan sekarang, kita memilih karier yang sesuai minat dan kemampuan; (b) kita melihat adanya kebutuhan mendesak dan kita terpanggil untuk memenuhinya. 11. Di luar itu semua, ada sesuatu yang turut memengaruhi karier, yakni kesempatan. Tuhanlah yang memberi kesempatan dan kadang itu tidak diberikannya. Kadang maksud-Nya adalah melatih kita untuk siap melakukan tugas yang akan Ia embankan pada kita. Ada kalanya Ia menutup kesempatan karena Ia tahu bahwa kita dapat merugikan orang atau diri sendiri. Kadang Ia menarik kesempatan karena Ia ingin mengalihkan kita ke suatu bidang yang lain. Pada intinya kita tidak selalu tahu rencana Allah; jadi tugas kita hanyalah melakukan tanggung jawab atau bagian kita. Terimalah porsi yang Ia tetapkan untuk kita dengan penuh syukur. Yusuf berkata kepada saudaranya, "Janganlah takut sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar" (Kejadian 50:19-20). Sajian di atas kami ambil/edit dari isi kaset TELAGA No. T204A yang telah diringkas/disajikan dalam bentuk tulisan. Jika Anda ingin mendapatkan transkrip lengkap kaset ini lewat e-mail, silakan kirim surat ke: < owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org> atau < TELAGA(at)sabda.org >. Atau kunjungi situs TELAGA di: ==> http://www.telaga.org/audio/pekerjaan_yang_cocok_1 TIPS _________________________________________________________________ BIMBINGAN KEJURUAN Apabila kita mengadakan bimbingan bagi kaum muda, mengenai bakat-bakat khususnya, ada beberapa hal yang perlu dipikirkan, seperti yang tertera di bawah ini. 1. Pikirkan kemampuan-kemampuannya menurut intelek. 2. Apakah ia memiliki kemampuan-kemampuan istimewa? 3. Seberapa tinggikah taraf pendidikannya? 4. Imbangilah karakter dan perangainya. 5. Apakah ia memiliki rintangan-rintangan fisik? 6. Apakah kegemarannya yang utama? 7. Bicarakanlah bermacam-macam profesi kepada kaum pria dan wanita. 8. Pelajarilah pekerjaannya. 9. Apakah ia juga melakukan pekerjaan lain yang sesuai dengan kesanggupannya? 10. Ujilah sifat, kecakapan, dan inteleknya dengan cara lain untuk mengevaluasi apa yang sudah diteliti. 11. Carilah pimpinan Tuhan. Kaum muda harus mengetahui arti hidup dan tugasnya. Tuhan tidak memberikan talenta kepada seseorang untuk disia-siakan dan disalahgunakan. Dia memberikan kemampuan kepada masing-masing orang agar mereka dapat menunaikan tugas panggilannya. Dengan mengetahui kemampuan diri sendiri, seseorang akan datang ke tempat pelayanan yang telah Tuhan sediakan baginya. Beberapa anjuran untuk orang yang tidak senang atau kurang puas dengan pekerjaannya sendiri: 1. Sabar dan tetap pada pekerjaan semula. 2. Berusaha mengubah dan melengkapi kekurangan diri sendiri. 3. Mengubah sikap atau pandangan terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakan. 4. Mengganti pekerjaan dengan bidang pekerjaan yang lebih sesuai dengan kemampuan dalam perusahaan yang sama. 5. Mencari pekerjaan yang lain. 6. Dengan iman, berani memulai suatu pekerjaan dalam perusahaan yang baru. 7. Mengingat satu prinsip yang penting, yaitu hidup bagi Tuhan dan untuk Tuhan. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Seri Diktat Pembimbingan Penggembalaan Penulis: Pdt. Lukas Tjandra Penerbit: Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang 1992 Halaman: 96 -- 97 STOP PRESS ___________________________________________________________ BARU DARI YLSA: PUBLIKASI KADOS (KALENDER DOA SABDA) Puji Tuhan, satu lagi sebuah milis publikasi baru diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Publikasi yang diberi nama KADOS (singkatan dari Kalender Doa SABDA) ini, lahir dari kerinduan YLSA untuk membagikan pokok-pokok doa harian bagi para pendoa syafaat yang terbeban berdoa bagi Indonesia dan pelayanan YLSA. Diharapkan, melalui kesatuan hati untuk berdoa ini, Tuhan akan melawat umat-Nya dan nama-Nya dimuliakan. Publikasi KADOS yang akan terbit secara mingguan, bersifat terbuka bagi denominasi gereja mana pun. Dengan menjadi pelanggan KADOS, maka secara otomatis Anda juga menjadi pelanggan e-Doa, Open Doors, dan 30 Hari Doa. Jadi, bagi pendoa-pendoa Kristen Indonesia yang ingin dibekali untuk menjadi pendoa yang setia dan memiliki visi, segera daftarkan nama Anda dan jadilah berkat. ==> <doa(at)sabda.org> [kirim pesan] ==> <subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org> [berlangganan] _______________________________e-KONSEL ______________________________ Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih Penanggung Jawab Isi Dan Teknis Yayasan Lembaga SABDA INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN Copyright(c) 2010 YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog -- http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda punya masalah/perlu konseling? atau ingin mengirimkan Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll. silakan kirim ke: konsel(at)sabda.org atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/ Situs C3I: http://c3i.sabda.org/ Facebook e-Konsel: http://fb.sabda.org/konsel ______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |