|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-konsel/183 |
|
e-Konsel edisi 183 (1-5-2009)
|
|
_______________________________e-KONSEL_______________________________
Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
_____________________________________________________________________
EDISI 183/1 Mei 2009
Daftar Isi:
= Pengantar: Konselor, Konseli, dan Tuhan
= Cakrawala (1): Doa dalam Konseling Kristen
= Cakrawala (2): Doa dan Konseling
= Referensi: Artikel Terkait Mengenai Doa dalam Konseling
= Kesaksian: Peran Roh Kudus dan Firman dalam Konseling
= Ulasan situs: Bible Center
= Info: Situs Wanita Kristen: Wanita dalam Kristus
PENGANTAR ____________________________________________________________
Shalom,
Ada tiga pihak yang terlibat dalam proses konseling Kristen, yaitu
konselor, konseli, dan tentu saja Tuhan. Untuk itu, selain kemampuan
dan ketrampilan konselor dalam menolong konseli dan keterbukaan
konseli dalam mengungkapkan permasalahan yang dihadapi, proses
konseling juga memerlukan hubungan yang erat dengan Tuhan. Konselor
dan konseli dapat menjalin hubungan dengan bertemu dan berkomunikasi
secara langsung, sedangkan untuk bisa berhubungan dengan Tuhan,
konselor dan konseli bisa melakukannya melalui doa. Karena itu, doa
jelas merupakan unsur yang penting dalam proses konseling Kristen.
Bila konselor maupun konseli sudah memiliki hubungan yang dekat
dengan Tuhan, maka mereka dapat bersama-sama membawa permasalahan
kepada Tuhan melalui doa dan saling mendukung dalam doa. Mengingat
pentingnya doa dalam proses konseling, edisi e-Konsel kali ini
mengangkat topik Doa dalam Konseling. Artikel-artikel yang disajikan
kiranya bisa menambah pengetahuan pembaca, khususnya konselor,
tentang pentingnya doa dalam proses konseling Kristen.
Selamat menyimak!
Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Christiana Ratri Yuliani
http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
http://c3i.sabda.org/
CAKRAWALA 1___________________________________________________________
DOA DALAM KONSELING KRISTEN
Doa adalah bagian yang sangat penting dalam konseling. Saat-saat
tertentu pada masa konseling, Anda perlu berdoa bagi si konseli.
Terkadang, bermanfaat pula jika pada waktu konseling, konselor
berusaha mengetahui pola berdoa konseli dan hal apa yang biasanya ia
doakan. Ajarlah jemaat Anda tentang pentingnya berdoa dan bantu
mereka untuk mengalami kehidupan doa yang berarti serta tetap. Hal
itu merupakan alat yang luar biasa berguna pada waktu mengalami masa
krisis dalam hidup.
Tanyakan kepada si konseli, "Bagaimana saya dapat berdoa untuk
Saudara saat ini?" dan "Bagaimana saya dapat berdoa untuk Saudara
selama masa konseling ini?" Jangan lupa memberi tahu orang itu pada
waktu konseling berikutnya bahwa Anda berdoa untuknya. Banyak
konseli mengatakan kepada saya bahwa satu-satunya hal yang membuat
mereka tetap berfungsi dan bahkan tetap hidup adalah karena mereka
tahu bahwa ada satu orang yang berdoa untuk mereka.
Jangan merasa bahwa Anda harus membuka setiap waktu konseling dengan
doa. Kebutuhan orang yang sedang Anda bantu itulah yang akan
menentukan pelayanan doa Anda. Tanyakan pada diri Anda sendiri dan
Allah, "Apakah doa merupakan alat yang dapat digunakan pada orang
ini sekarang?" Adalah tidak bermanfaat kalau Anda mendoakan atau
memimpin orang-orang untuk berdoa ketika mereka sendiri enggan
melakukannya.
Pada saat-saat tegang dan krisis, Anda akan dapat mengetahui
pengertian orang itu mengenai Allah. Sering kali, Saudara memperoleh
informasi tentang hal ini melalui pola doa orang tersebut sebelum
atau selama waktu konseling. Penggunaan doa dapat menimbulkan banyak
pertanyaan mengenai Allah. Siapakah Allah yang kepada-Nya kita
datang dalam doa? Apa tanggung jawab Allah pada masa yang penuh
penderitaan dan kesukaran dalam hidup? Kuasa apakah yang Allah
miliki untuk menghilangkan penderitaan seseorang? Sebagian orang
merasa tertolong dengan menerima kesukaran mereka sebagai kehendak
Allah. Sebagian orang lain tidak mau menerima pandangan ini. Kitab
Ayub menimbulkan banyak pertanyaan yang masih diajukan orang sampai
hari ini. Allah memang terlibat dalam setiap situasi krisis dan
ketegangan. Ia memang peduli.
Ada orang-orang yang merasa bahwa doa adalah suatu bentuk sihir.
Mereka merasa bahwa dengan berdoa mereka akan memengaruhi Allah
untuk mengangkat kesukaran itu dan membalik prosesnya. Sebagaimana
seorang berkata, "Aku tidak tahu tentang doa dan Allah. Dahulu
ketika aku sakit, aku berdoa dan sembuh. Tetapi kali ini aku berdoa
dan aku belum sembuh. Di manakah Allah?" Inilah suatu pandangan yang
terbatas mengenai doa dan Allah. Doa bukan hanya merupakan cara
untuk mencabut kesulitan, melainkan cara untuk memberi arti pada apa
yang sedang terjadi di dalam kehidupan kita.
Dalam doa mereka, sebagian orang akan mengajukan pertanyaan
"Mengapa, Allah? Mengapa?" Ini lebih merupakan protes daripada
pertanyaan. Namun, hal tersebut adalah suatu hal biasa dari tindakan
yang menuju pada kesediaan untuk menerima dan menimbulkan iman yang
lebih besar di tengah-tengah penderitaan. Orang akan merasa bersalah
jika Anda melarang mereka bertanya seperti itu. Larangan seperti itu
tidak menguntungkan. Apalagi jika Anda menunjukkan kepada mereka
orang yang tidak pernah bertanya apa-apa atau yang memiliki "iman
serta kepercayaan luar biasa kepada Allah". Masing-masing kita maju
secara berbeda-beda dalam kehidupan Kristen kita. Sebagian orang
lebih mudah memiliki iman daripada orang yang lain. Memprotes Allah
dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada-Nya merupakan satu
bentuk doa. Sayangnya, kita mungkin tidak memasukkan hal itu dalam
definisi kita tentang doa. Adalah berguna kalau kita memberi tahu
orang itu bahwa protesnya pun merupakan doa.
Anda mungkin menemukan orang-orang yang tidak mau berdoa karena
katanya mereka sedang benci dan marah terhadap Allah. Suruh mereka
membayangkan Allah sedang duduk di kursi lain di ruangan itu dan
mereka boleh mengatakan kepada-Nya bagaimana perasaan mereka. Waktu
orang tersebut melakukannya, Anda dapat memberi tahu dia bahwa apa
yang baru ia nyatakan itu adalah doa. Dan Allah ingin agar ia
membicarakan semua perasaannya dengan Allah.
Waktu Anda berdoa untuk orang itu, hati-hati dengan apa yang Anda
minta Allah lakukan. Adalah penting bahwa kita meminta Allah
memberikan penghiburan-Nya, kekuatan-Nya, dukungan-Nya, wawasan-Nya,
dan juga penting bahwa kita berterima kasih kepada-Nya atas apa yang
akan terjadi pada masa mendatang meskipun kita tidak tahu apa yang
akan terjadi itu.
Saya menyukai apa yang dikatakan oleh Lloyd Ogilvie dalam bukunya
"God`s Will in Your Life":
Bila kita berada dalam kesukaran, tidak tahu akan berbuat apa,
kita perlu memuji Allah atas hal yang membuat kita tegang atau
tertekan .... Terus menaikkan pujian selama jangka waktu tertentu
akan mempersiapkan kita untuk menerima apa yang selama ini Tuhan
sudah nantikan dengan sabar untuk menunjukkan sesuatu kepada kita
atau melepaskan sesuatu dari kita. (Lloyd Ogilvie, God`s Will in
Your Life (Eugene, Ore.: Harvest House, 1982), hal. 136)
Doa bukan berarti menanggulangi keenganan Allah untuk menuntun
kita; doa mempersiapkan kehendak kita untuk menerima apa yang Ia
kehendaki bagi kita. Doa mengubah suasana hati kita dan memberi
kita keinginan yang baik. (idem, hal. 164)
Akan tetapi, mencapai sikap dan kepercayaan seperti ini merupakan
suatu proses, dan tidak mungkin dipaksakan kepada orang yang Anda
layani. Anda dapat membantu si konseli agar terus maju melalui
proses konseling, penelaahan firman, dan berdoa. Periksa kepercayaan
dan praktik doa Anda sendiri. Ada banyak buku yang praktis dan
bermanfaat untuk membantu kita dan orang-orang lain dalam proses
ini. Terutama ada satu buku yang bagus, yaitu "How to Get What Your
Pray For - Harmonizing Your Desires With God`s" oleh Bill Austin
(Tyndale).
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Konseling Krisis: Membantu Orang dalam Krisis dan Stres
Judul asli buku: Crisis Counseling
Judul asli artikel: Doa
Penulis: H. Norman Wright
Penerjemah: Tidak dicantumkan
Penerbit: Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang 1996
Halaman: 287 -- 289
CAKRAWALA 2___________________________________________________________
DOA DAN KONSELING
Doa bukanlah ramuan ajaib yang mampu menyelesaikan masalah. Beberapa
luka dalam hidup dan kepribadian memerlukan waktu yang lama dan
perawatan yang terus-menerus untuk dapat pulih. Kita tidak boleh
menganggap doa sebagai plester untuk membalut luka yang dalam atau
menjadikannya sebagai cara yang mudah untuk menolak tanggung jawab
dan mengakhiri suatu hubungan konseling yang tidak nyaman dan tidak
produktif.
Namun, di dalam doa, Tuhan telah memberi kita karunia yang unik
untuk menarik orang lain kepada-Nya. Sering kali, doa bisa menjadi
bagian yang paling produktif dan nyaman dalam suatu sesi konseling,
suatu alat di mana melaluinya Tuhan masuk ke dalam masalah manusia.
Kekuatan Doa
Dalam diri kita, tinggal rasa bersalah dan amarah, yang terkadang
tumbuh dari pengalaman masa lalu dan pola pengasuhan anak yang tidak
tepat yang dilakukan orang tua kita. Beberapa orang memperhitungkan
ketikdaksempurnaan orang tua mereka kepada Tuhan. Beberapa
menyalahkan Tuhan atas kesulitan-kesulitan dalam hidup mereka,
percaya bahwa Tuhan memberi mereka masalah sebagai hukuman atas
beberapa kesalahan-kesalahan masa lalu yang tidak dapat diingat
lagi. Mereka mungkin tidak menyadarinya, tetapi kehidupan mereka
jelas dipengaruhi oleh kepercayaan ini. Jiwa yang terluka mencegah
mereka menerima kasih Allah atau memiliki relasi yang sehat dengan
orang lain.
Dari situlah kekuatan doa itu masuk. Seperti yang kita tahu, doa
memiliki kekuatan yang besar, tetapi tidakkah kita terkadang
menganggap doa dan konseling seolah-olah merupakan kegiatan terpisah
yang memiliki tujuan yang berbeda? Kita memberikan konseling dan
kemudian kita berdoa supaya konseling itu berhasil. Jika kita
melihat doa dan konseling sebagai dua untai benang dalam selembar
kain karya Allah, maka tugas kita adalah merajut keduanya menjadi
satu.
Merajut Doa dan Konseling
Proses perajutan akan berjalan mulus bila kita mengingat beberapa
panduan sederhana dalam berdoa saat konseling. Pertimbangkan hal-hal
berikut ini:
1. Berdoalah dalam hati sambil mendengarkan. Saat konseli
menceritakan kisahnya, secara sadar, bawalah Tuhan hadir dalam
situasi konseling itu. Dalam hati, saya berdoa, "Tuhan, terima
kasih karena Engkau bersama saya dalam melayani orang ini.
Tolonglah saya supaya dapat mengendalikan egoku sendiri dan
mengingat bahwa meskipun saya mungkin adalah saluran berkat-Mu,
kesembuhan hanya ada di tangan-Mu.", 2. Mintalah persetujuan orang lain. Selama kata-kata kita
benar-benar mencerminkan doa dari dalam hati konseli, maka dia
akan mengamininya. Bila kita salah membaca situasi, konseli akan
segera menghentikan doa kita. Dia mungkin mendengarkan doa itu,
tetapi tidak akan mendoakannya.
3. Hindari manipulasi moral. Satu-satunya cara pasti untuk
merendahkan doa adalah dengan melupakan bahwa doa itu ditujukan
kepada Tuhan dan bukan kepada konseli. Kita semua pernah
mendengar khotbah manipulatif yang disamarkan sebagai doa:
"Tuhan, Engkau tahu bahwa Joe membuat masalahnya sendiri.
Tolonglah dia untuk berubah sebelum dia menghancurkan
pernikahannya." Pernyataan-pernyataan moral dalam doa menghalangi
dampak yang akan muncul saat kita meletakkan masalah dalam tangan
Tuhan.
4. Jangan tergesa-gesa untuk berdoa. Sebaiknya siapkan doa sebaik
mungkin dengan mendengarkan dan menyelidiki secara saksama, yang
akan membantu konseli membuka jalur komunikasi antara konseli dan
Tuhan. Contoh, seorang wanita yang baru saja keguguran mungkin
tidak bisa membuka dirinya sendiri untuk menerima pemulihan dari
Tuhan sampai dia diberi kesempatan untuk melepaskan kemarahannya.
Kita harus mendorong dia supaya mengungkapkan perasaannya sebelum
kita berdoa.
5. Kita harus ingat bahwa Tuhan sudah bekerja dalam hidup orang ini.
Setiap orang memiliki masa lalu dan masa datang yang diketahui
oleh Tuhan, jadi kita perlu melawan kecenderungan untuk hanya
melihat faktor yang sekarang ini menjadi masalah. (t/Ratri)
Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
Judul buku: Leadership Handbook of Outreach and Care
Judul asli artikel: Prayer and Counseling
Penulis: Nancy D. Becker
Penerbit: Bakers Book, Michigan 1994
Halaman: 268 -- 269
REFERENSI ____________________________________________________________
ARTIKEL TERKAIT MENGENAI DOA DALAM KONSELING
Berikut artikel terkait seputar doa dalam konseling Kristen di situs
Christian Counseling Center Indonesia (C3I).
1. Tujuh Menit Bersama Tuhan
--> http://c3i.sabda.org/tujuh_menit_bersama_tuhan
2. Kesendirian Bersama Tuhan
--> http://c3i.sabda.org/kesendirian_bersama_tuhan
KESAKSIAN ____________________________________________________________
Berikut ini kesaksian dari pengalaman Pendeta Julianto Simanjuntak
selama menangani proses konseling. Beliau adalah seorang konselor,
motivator keluarga, dosen, pendiri Layanan Konseling Krisis dan
Karier (LK3), serta Direktur Institute Konseling LK3 Jakarta.
Kesaksian ini Redaksi ambil dari salah satu bagian dalam bukunya
yang berjudul "Self Healing dan Self Counseling: Seni Pemulihan
Diri".
PERAN ROH KUDUS DAN FIRMAN DALAM KONSELING
Peran Roh Kudus sangat sentral dalam menyelesaikan atau menjalani
masalah kehidupan kita sebagai orang percaya. Inilah perbedaan
mendasar antara konseling pastoral dengan konseling sekuler, yaitu
konseling pastoral bersifat trialog. Tuhan hadir dan terlibat dalam
proses konseling. Kita perlu menyadari dan melibatkan Tuhan dalam
pelayanan ini. Selanjutnya, kita mengandalkan Tuhan dengan
bergantung pada Tuhan dalam doa dan dibimbing oleh nilai-nilai
firman Tuhan.
Peran Roh Kudus
Peranan Roh Kudus sangat sentral dalam konseling. Yesus dalam awal
pelayanan-Nya berkata, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah
mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan
kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta,
untuk membebaskan orang-orang tertindas, untuk memberitakan tahun
rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:18-19)
Bagi para konselor, Roh Kuduslah (Sumber) yang memberikan kita
kuasa, kekuatan, kemauan, dan bijaksana dalam menolong, menghibur,
dan menguatkan mereka yang sedang tidak berdaya. Roh Kuduslah yang
membantu kita berempati dengan benar. Bagi konseli, Roh Kuduslah
yang mampu menyadarkan mereka dari dosa dan kesalahannya. Roh
Kuduslah yang mampu mengubah hati dan karakter mereka menuju
perubahan hidup yang lebih baik.
Roh Kudus juga membantu kita mengingatkan, mengolah, dan
menerjemahkan firman Tuhan yang dibutuhkan oleh klien kita untuk
menyampaikannya pada waktu yang tepat, dan dengan bahasa yang
dimengerti klien.
Dalam pengalaman pribadi saya sebagai konselor selama beberapa tahun
ini, Roh Kudus menjadi kekuatan utama dan mendasar. Dialah yang
meneguhkan saya ketika ingin mundur dari pelayanan ini.
Penghiburan-Nya yang luar biasa kepada saya pribadi, itulah juga
yang saya bagikan kepada klien saya. Kalau pengalaman dengan Roh
Kudus kering, apa yang bisa kita bagikan kepada mereka yang kita
layani? Tentu tidak ada. Sebagaimana nama-Nya adalah Roh Penghibur,
Dia selalu menghibur kita dalam keadaan apa pun. Pengalaman dan
pengetahuan konseling tidak cukup bagi seorang konselor. Lebih dari
itu adalah pengalaman pribadi dengan Tuhan Yesus dan Roh-Nya.
Peranan Doa dan Firman
Sebelum dan selama konseling, doa pribadi merupakan hal utama bagi
saya. Doa selalu mengoneksikan diri saya dengan Tuhan semesta alam.
Kepekaan pada suara Tuhan hanya mungkin terjadi jika saya memiliki
kehidupan doa yang baik. Saya tidak selalu mengajak klien berdoa
sebelum dan sesudah konseling. Tapi secara pribadi saya mendoakan
klien dan proses konseling yang saya lakukan.
Umumnya klien datang dalam keadaan yang sangat berat dan kritis.
Mereka membutuhkan penghiburan sejati. Tentu saja itu berasal dari
firman Tuhan yang kita olah dalam bahasa yang dimengerti klien kita
(bukan sekadar comot ayat). Juga bukan mengkhotbahi klien. Tetapi
firman menjadi dasar setiap nasehat dan solusi yang kita ambil di
bagian akhir konseling.
Dalam surat II Timotius 3:16 ditegaskan bahwa: "Segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran."
Selama konseling, saya sewaktu-waktu berdoa (di dalam hati
tentunya). Saya meminta bijaksana Tuhan, baik untuk mendengarkan
klien, menanggapi, atau memberi alternatif solusi. Kalau kita
bersandar pada kekuatan diri sendiri, kita akan gagal sebagai
konselor.
Bagi sebagian klien, doa sangat mereka butuhkan sebagai kekuatan.
Doa memberikan konfirmasi di dalam hati klien kita, bahwa Tuhan
selalu bersama mereka sekalipun mereka sedang menghadapi masalah.
Firman menjadi dasar yang memberikan mereka harapan untuk terus
berjuang dalam masalah. Pengharapan itu bagaikan jangkar yang
menguatkan jiwa klien kita saat gelombang pasang kehidupan menerpa
mereka.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Self Healing & Counseling: Seni Pemulihan Diri
Penulis: Julianto Simanjuntak
Penerbit: LK3 Institut Konseling, Jakarta 2008
Halaman: 29 -- 34
ULASAN SITUS _________________________________________________________
BIBLE CENTER
http://www.biblecenter.com/counseling.htm
Jika Anda ingin menjadi seorang konselor Kristen yang baik, Anda
harus mampu membantu konseli bertahan atau mengatasi masalahnya
berdasarkan apa yang dikatakan firman Tuhan.
Nah, situs ini hadir untuk membantu Anda. Alamat tersebut, saat Anda
masukkan dalam browser Anda, akan membawa Anda menuju sebuah halaman
yang berisi daftar topik-topik konseling. Sebut saja pelecehan,
anak-anak, pengendalian diri, godaan, dsb.. Setiap topik tersebut,
saat Anda klik, akan menampilkan ayat-ayat Alkitab terkait.
Semua itu diharapkan dapat membantu Anda untuk menolong orang lain
memandang dan mengatasi masalah mereka dalam terang yang benar,
yaitu terang firman Tuhan.
Selamat menjelajah. Semoga dapat menjadi berkat.
INFO _________________________________________________________________
SITUS WANITA KRISTEN: WANITA DALAM KRISTUS
< http://wanita.sabda.org >
Berbahagialah Anda, para wanita Kristen Indonesia, karena sebuah
situs baru yang secara khusus ditujukan bagi Anda telah hadir, yakni
situs Wanita Kristen. Situs yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga
SABDA < http://www.ylsa.org > ini diharapkan dapat menjadi wadah
untuk para wanita Kristen bertemu dan berbagi berkat, baik dengan
saling bertukar bahan maupun bertukar pikiran. Mari, segeralah
berkunjung ke alamat situs di atas karena kami jamin wawasan dan
pengetahuan Anda pasti akan bertambah luas.
Apakah ada banyak bahan yang bisa dibagikan? Ya, tentu saja! Situs
Wanita Kristen menyediakan artikel, renungan, kesaksian, biografi,
dan tips yang mengupas berbagai topik, yang semuanya sangat berguna
untuk para wanita Kristen, di antaranya topik tentang keluarga,
kesehatan, konseling, pernikahan, "single life", karier, kehidupan
rohani, relasi, dan pengembangan diri. Selain itu, Anda juga diajak
untuk saling berbagi, yakni dengan mengirimkan tulisan dan komentar,
sehingga Anda pun dapat menjadi berkat bagi wanita lain.
Guna menambah kreativitas Anda, silakan nikmati fasilitas sajian
ayat hari ini, kata bijak, pencarian ayat, dan RSS, yang akan sayang
sekali untuk dilewatkan. Nah, jangan tunda lagi! Kunjungilah dan
berpartisipasilah di situs Wanita Kristen -- tempat yang tepat untuk
para wanita Kristen saling menajamkan pikiran dan memperkuat iman.
==> http://wanita.sabda.org/
_______________________________e-KONSEL ______________________________
Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Dian Pradana
Penanggung Jawab Isi Dan Teknis Yayasan Lembaga SABDA
INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN
Copyright(c) 2009
YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog -- http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda punya masalah/perlu konseling? atau ingin mengirimkan
Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
silakan kirim ke:
konsel(at)sabda.org atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
Situs C3I: http://c3i.sabda.org/
Network Konseling: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_konseling
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |