|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-konsel/181 |
|
e-Konsel edisi 181 (1-4-2009)
|
|
_______________________________e-KONSEL_______________________________
Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen
_____________________________________________________________________
EDISI 181/1 April 2009
Daftar Isi:
= Pengantar: Paskah
= Renungan: Ketakutan dan Kesukaan Besar
= Cakrawala: Kematian Yesus Menghasilkan Keselamatan Umat Manusia
yang Pasti
= Bimbingan Alkitabiah: Tujuan Yesus Memikul Salib
= Tanya Jawab: Siapa yang Menyalibkan Tuhan Yesus?
= Info: Artikel-Artikel Paskah di e-Konsel
= Stop Press: Situs Sabda Alkitab: Teknologi untuk Belajar Alkitab
PENGANTAR ____________________________________________________________
Salam sejahtera,
Satu peringatan peristiwa penting dalam kekristenan akan kita
rayakan bulan ini, yaitu kematian dan kebangkitan Kristus atau
Paskah. Perayaan peringatan kedua peristiwa ini memang tidak
semeriah Natal. Karena di hari-hari menjelang Paskah, tidak ada
pernak-pernik khas Paskah yang dipajang di tempat-tempat umum. Yang
ada adalah refleksi perjalanan Tuhan Yesus menjelang penyaliban-Nya.
Bahkan di negara-negara tertentu, ada orang yang mau mengulang
peristiwa penyaliban Yesus itu.
Meriah atau tidak, itu bukanlah hal yang penting. Yang terpenting
adalah bagaimana kita merespons kedua peristiwa ini. Terlebih lagi,
Paskah adalah hari kemenangan Kristus, yang juga berarti kemenangan
kita dari dosa. Sudahkah kita memahami mengapa Kristus rela
melakukan semuanya itu? Menyongsong Paskah kali ini, silakan simak
artikel-artikel yang tersaji, kiranya bisa menjadi perenungan pada
masa Paskah ini.
Selamat Paskah!
Pimpinan Redaksi e-Konsel,
Christiana Ratri Yuliani
http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
http://c3i.sabda.org/
RENUNGAN _____________________________________________________________
KETAKUTAN DAN KESUKAAN BESAR
Baca: Matius 28:1-10
"Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan
sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya
kepada murid-murid Yesus." (Matius 28:8)
Maria dan beberapa wanita yang pergi bersamanya mengunjungi tempat
pemakaman Yesus, tidaklah mengharapkan sambutan yang mereka terima
di kubur. Mereka datang pada waktu dini hari untuk membalurkan
rempah-rempah pada tubuh Teman mereka -- tanpa mengetahui bagaimana
caranya untuk masuk ke dalam kubur. Mereka tercengang karena melihat
batu besar telah tergeser dari lubangnya. Bahkan yang lebih
menakjubkan, mereka melihat seorang malaikat sedang duduk di
atasnya.
Tidaklah mengherankan jika mereka merasakan takut dan takjub. Akan
tetapi, mereka juga merasakan sukacita yang besar setelah malaikat
itu mengundang mereka masuk untuk melihat ke dalam kubur kosong, dan
kemudian menyuruh mereka untuk pergi dan memberitahukan kepada para
murid yang lain, bahwa Yesus telah bangkit.
Hampir 2000 tahun setelah pemberitahuan yang pertama tersebut, kita
para pengikut Yesus juga memiliki perasaan yang tak menentu dalam
membagikan berita baik seperti itu. Kita merasakan sukacita yang
besar karena Yesus hidup, tetapi juga merasakan ketidaknyamanan di
dalam menceritakan tentang Dia kepada orang lain. Para wanita merasa
takjub karena melihat dan mendengar seorang malaikat di pintu kubur,
tetapi ketakutan kita berbeda. Kita takut akan apa yang orang lain
mungkin pikirkan tentang kita ketika kita memberitahukan mereka
bahwa Yesus telah bangkit. Namun, sama seperti Maria dan wanita
lainnya, kita memiliki tanggung jawab untuk memberitahukan orang
lain tentang kabar baik ini. Roh Allah akan menolong kita untuk
mengatasi ketakutan dan membagikan sukacita kita yang besar. -- JDB
Oh, betapa sukacita -- Tuhan sudah bangkit!
Maut dikalahkan Anak Allah;
Beri kami keberanian `tuk bersaksi, ya Tuhan;
Tuntun kami `tuk mencari yang sesat. -- D.DE Haan
Kabar baik tentang kebangkitan terlalu baik
untuk disimpan bagi diri kita sendiri.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Kemenangan dalam Kebangkitan
Judul asli buku: Our Daily Bread Special Easter Edition 2005
Penulis: J. David Branon
Penerjemah: Tim RBC Indonesia
Penerbit: RBC Ministries, Jakarta 2004
Halaman: 48 -- 49
Artikel ini juga pernah ditampilkan di situs YLSA
==> http://www.ylsa.org/ketakutan_dan_kesukaan_besar
CAKRAWALA ____________________________________________________________
KEMATIAN YESUS MENGHASILKAN KESELAMATAN UMAT MANUSIA YANG PASTI
Hari ini, Jumat 21 Maret 2008 (*Red: 10 April 2009 pada tahun ini),
umat kistiani di seluruh dunia akan merayakan peringatan kematian
Yesus. Dalam bahasa Indonesia, hari ini disebut Jumat Agung. Dalam
bahasa Inggris disebut "Good Friday", artinya Jumat yang baik
sekali. Berbeda-beda orang memberikan julukan kepada hari kematian
Yesus Kristus. Pada hari Jumat Agung, banyak orang Kristen masuk
gereja dengan baju hitam dan muka yang sedikit berkerut dari
biasanya. Bahkan beberapa gereja sangat menyakralkan Jumat Agung.
Mereka memasuki gereja dengan berlutut sebagai tanda penghormatan
mereka akan kematian Yesus Kristus. Tetapi, sebenarnya yang
terpenting dalam kehidupan-kehidupan kristiani adalah makna dan
kuasa salib Kristus yang harus kita miliki, hayati, dan hidupi.
1 Korintus 1:18: "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah
kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang
diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."
Ketika beberapa hari lalu saya berada di Finlandia, bersama Pdt. F.
Pattiradjawane, kami dijamu makan oleh pejabat kedutaan besar RI di
Finlandia. Beliau bertanya, mengapa di Finlandia yang mayoritas
penduduknya Kristen, jarang kelihatan gedung gereja. Lalu seorang
pendeta Finlandia yang bersama dengan kami menjawab bahwa sekarang
di negara ini muncul satu "agama", yaitu agama materialisme. Banyak
orang Finlandia mendewakan pekerjaan/keuangan, mendewakan
penemuan-penemuan baru, mendewakan IT (Information Technology). Jadi
walaupun negara itu berlandaskan agama Kristen Lutheran, bahkan
benderanya dibubuhkan tanda salib, tetapi belum tentu masyarakatnya
memiliki pemberitaan Injil keselamatan dari salib Kristus.
Bukan hanya sekarang, tetapi dari dulu sudah ada kelompok yang
menganggap bahwa pemberitaan tentang salib Kristus itu adalah suatu
kebodohan. Mereka beranggapan bahwa pemberitaan salib hanyalah bagi
kisah agama orang yang melarat dan bagi orang-orang yang sudah
mendekati ajalnya. Namun, Paulus berkata bahwa bagi kita yang
diselamatkan, pemberitaan itu adalah kekuatan Allah, kuasa Allah.
Saya sangat gembira kalau sudah berada di kota Seoul, Korea. Di kota
Seoul, berdiri sekitar 10 ribu gereja. Dan setiap gereja, di atasnya
ada salib dengan lampu merah. Jadi, kalau malam kita melihat kota
Seoul seperti hutan salib. Begitu indah. Salib menjadi satu simbol
kristiani yang tegak berdiri walaupun banyak orang menentangnya.
Lukas 23:39-43. Ketika disalib, Yesus tidak sendirian. Di kanan
kirinya ada dua orang kriminal, dua orang penyamun atau penjahat.
Waktu itu Yesus betul-betul dalam keadaan menderita sekali. Paku
ukuran 10 inci dihujamkan di kedua belah tangan-Nya. Dan paku satu
lagi dihujamkan di kedua kaki-Nya yang disatukan. Sehingga oleh paku
itu tubuh Yesus tergantung. Di kepala-Nya juga ada mahkota duri yang
dihujamkan ke batok kepala-Nya. Jadi, bisa kita bayangkan bagaimana
darah mengalir dari batok kepala, dua tangan, dan kaki-Nya. Belum
lagi darah yang mengalir dari punggung-Nya oleh 120 cabikan daging
karena cambukan serdadu Romawi. Kepalanya dipukul dan yang terakhir
tombak dari serdadu Romawi menusuk lambung-Nya sehingga terjadi
kucuran deras darah dan air.
Tetapi dalam keadaan yang sangat mengenaskan itu, Yesus berdoa
kepada Bapa, katanya: "Ya, Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat" Lukas 23:34. Yesus mengampuni
orang-orang yang menombak, membunuh, mencambuk, memakukan paku, dan
menghujatnya-Nya. Inilah prinsip kristiani. Kristen tidak pernah
membalas kejahatan dengan kejahatan. Orang Kristen tidak boleh
mengutuk dan menghujat orang. Pembalasan adalah haknya Allah. Allah
adalah hakim yang adil. Orang Kristen selalu diajar untuk
mengampuni.
Tetapi dalam keadaan sekarat, ada seorang penjahat di sebelahnya
berkata: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan
kami!" Penjahat ini mengejek Yesus, menghina ke-Tuhanan dan
ke-Mesias-an-Nya, karena "tak berdaya" di salib. Dia tidak
mengetahui rencana Allah bahwa Yesus harus disalib untuk keselamatan
umat manusia.
Tetapi seorang penjahat lainnya di sebelah Yesus berkata: "Tidakkah
engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima
hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita
menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang
ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Dari ayat ini kita melihat
bahwa terjadi pertobatan pada penjahat yang satu lagi. Dan inilah
kelahiran baru seorang Kristen, apabila ia bertobat, menyadari bahwa
ia orang berdosa. Bagus sekali kalau orang tua kita Kristen, lantas
kita juga kristen. Tetapi kekristenan dimulai bukan karena
diturunkan dari orang tua yang Kristen. Kekristenan dimulai jika ada
satu jiwa yang bertobat, yang sadar bahwa dia adalah orang berdosa,
dan percaya kepada Yesus yang tidak berdosa.
Penjahat itu kemudian berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila
Engkau datang sebagai Raja." Penjahat ini rindu keselamatan dan
percaya bahwa Yesus adalah Raja Keselamatan. Ini adalah syarat
keselamatan. Keselamatan diterima bukan waktu dibaptis semasa bayi
atau karena memakai kalung atau anting salib, atau karena orang tua
Kristen. Tidak! Keselamatan datang serta merta waktu kita bertobat
dan percaya kepada Yesus.
Lalu Yesus berkata kepada orang jahat yang bertobat itu: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada
bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Ini sesuatu yang luar
biasa. Seorang penjahat yang sudah dihukum gantung, yang seharusnya
akan binasa, tetapi waktu ia bertobat dan percaya kepada Yesus,
Yesus berkata bahwa pada hari itu juga ia akan bersama dengan Yesus
di Firdaus. Yesus tidak pernah bekerja tunggu hari besok, tetapi
selalu hari ini. Hari ini kalau engkau percaya kepada Yesus, engkau
pasti selamat.
Roma 5:8-10, kematian Yesus menghasilkan:
Pertama: Kita DIBENARKAN. Oleh karena dosa, kita seharusnya dihukum
mati, dikenai murka Allah. Tetapi karena Yesus menggantikan posisi
kita, maka kita dibenarkan. Kita tidak lagi di bawah penghukuman.
Kita berada di bawah anugerah (Roma 8:1).
Kedua: Kita DISELAMATKAN dan PASTI selamat. Beberapa waktu lalu, ada
orang terkenal meninggal dan beberapa pemuka agama menyerukan doa
supaya arwahnya diterima di sisi Tuhan. Mereka belum yakin kalau
tidak didorong oleh banyak doa, orang itu tidak selamat. Tetapi bagi
orang Kristen, keselamatan dalam Yesus adalah pasti. Bukan
mudah-mudahan, atau moga-moga. Di dalam iman kepada Yesus Kristus
yang mati dan bangkit.
Ketiga: Oleh penyaliban Yesus, kita dibenarkan, tidak dihukum. Kita
memperoleh anugerah keselamatan. Dan kita, umat manusia yang
percaya, DIPERDAMAIKAN dengan Allah.
Oleh sebab itu, kita mesti bersyukur untuk korban Yesus di Golgota.
Puji Tuhan! Selamat PASKAH! Haleluya!
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: gpdimaranatha.org
Penulis: Pdt. M.D. Wakkary
Alamat URL: http://gpdimaranatha.org/index.php?option=com_content&task=view&id=241&Itemid=32
BIMBINGAN ALKITABIAH _________________________________________________
TUJUAN YESUS MEMIKUL SALIB
Tujuan Yesus memikul salib dibagi dua. Yang pertama adalah
menghapuskan dosa manusia (Mat. 26:28; Rm. 6:6-11). Yang kedua
adalah Tuhan Allah dan Yesus datang kepada batin orang yang sudah
dihapuskan dosanya, lalu bersatu dengannya (Kis. 2:36-38; Gal. 2:20;
Rm. 8:9-11). Sebelum Yesus memikul kayu salib, Roh Allah belum
diberikan kepada para pengikut-Nya (Yoh. 7:38-39). Yesus meniupkan
napas-Nya kepada pengikut-pengikut-Nya dan berkata, "Terimalah Roh
Allah." Sebelum Yesus diangkat ke surga, Dia memberi perintah kepada
mereka agar menunggu kedatangan Roh Allah yang sudah dijanjikan-Nya
serta menjadi saksi-saksi untuk-Nya di Yerusalem, di seluruh Yudea,
di Samaria, dan sampai ke ujung bumi. Kemudian, Dia diangkat ke
surga (Kis. 1:4-8). Lalu, pada hari Pentakosta mereka dikuasai oleh
Roh Allah dan menyebarkan kabar baik tentang Yesus Kristus
(Kis. 2:1-4). Ini berarti bahwa Yesus memikul kayu salib untuk
menghapuskan dosa para pengikut-Nya dan Roh Allah yang meninggalkan
manusia karena dosanya, datang kembali kepada para pengikut-Nya yang
tidak berdosa. Di manakah Tuhan Yesus yang memikul kayu salib untuk
menghapuskan dosa kita? Mari kita baca firman-Nya dan percaya
pada-Nya.
Gal. 2:20, "Sekarang bukan lagi saya yang hidup, tetapi Kristus yang
hidup dalam diri saya. Hidup ini yang saya hayati sekarang adalah
hidup oleh iman kepada Anak Allah yang mengasihi saya dan yang telah
mengurbankan diri-Nya untuk saya." (BIS)
Yoh. 14:20, "Bila tiba hari itu, kalian akan tahu bahwa Aku bersatu
dengan Bapa, kalian bersatu dengan Aku, dan Aku bersatu dengan
kalian." (BIS)
Why. 3:20, "Lihat! Aku berdiri di depan pintu dan mengetuk. Kalau
ada orang yang mendengar suara-Ku, dan membuka pintu, Aku akan masuk
menemui dia; Aku akan makan bersama-sama dia dan ia makan
bersama-sama Aku." (BIS)
Gal. 4:6, "Karena kalian adalah anak-anak Allah, Allah menyuruh Roh
Anak-Nya masuk ke dalam hati Saudara dan hati saya, yaitu Roh yang
berseru, `Bapa, ya Bapaku.`" (BIS)
Rm. 8:9-11, "Tetapi kalian tidak hidup menurut tabiat manusia.
Kalian hidup menurut Roh Allah–kalau, tentunya, Roh Allah
sungguh-sungguh memegang peranan di dalam dirimu. Orang yang tidak
memunyai Roh Kristus, orang itu bukanlah kepunyaan Kristus. Tetapi
kalau Kristus hidup di dalam dirimu, maka meskipun badanmu akan mati
karena dosa, namun Roh Allah memberikan hidup kepadamu, sebab
hubunganmu dengan Allah sudah baik. Kalau Roh Allah, yang
menghidupkan Kristus dari kematian, hidup di dalam dirimu, maka Ia
yang menghidupkan Kristus dari kematian itu, akan menghidupkan juga
badanmu yang dapat mati itu. Ia melakukan itu dengan Roh-Nya yang
hidup di dalammu." (BIS)
1 Kor. 3:9, "Kami adalah orang-orang yang sama-sama bekerja untuk
Allah; dan kalian adalah seperti ladang Allah. Saudara-saudara
adalah seperti gedung Allah juga." (BIS)
1 Kor 3:16, "Tahukah Saudara bahwa kalian adalah Rumah Allah? Dan
bahwa Roh Allah tinggal di dalam kalian?" (BIS)
Why. 20:4, "Lalu saya melihat takhta-takhta, dan orang-orang yang
duduk di takhta-takhta itu diberi kuasa untuk memutuskan hukuman.
Saya melihat juga jiwa-jiwa orang-orang yang sudah dipenggal
kepalanya karena mereka memberi kesaksian tentang Yesus, dan
menyebarkan pesan dari Allah. Orang-orang itu tidak menyembah
binatang, ataupun patungnya. Mereka pun tidak pernah menerima tanda
binatang itu pada dahi atau pada tangan mereka. Maka mereka hidup
kembali dan memerintah sebagai raja bersama Kristus selama seribu
tahun." (BIS)
Yesus tinggal di dalam hati kita setelah menghapuskan dosa kita
sesuai dengan isi Alkitab. Inilah tujuan Yesus memikul kayu salib
sekaligus merupakan harapan kita. Jika seseorang yang tidak tahu
arti Alkitab dengan baik atau bukan umat Kristen, berbicara apa yang
benar atau salah tentang isi Alkitab, maka dia melakukan kesalahan
besar. Orang-orang seperti itu tidak layak untuk berbicara tentang
Alkitab. Seharusnya mereka harus memberi kesaksian tentang Yesus
setelah dikuasai oleh Roh Allah. Dengan demikian, mereka akan
bersyukur setelah memahami dengan baik arti salib Yesus yang
merupakan keselamatan dan kebanggaan bagi kita.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Healing All Nations
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://healingallnations.shinchonji.kr/lang/id/archives/23
TANYA JAWAB __________________________________________________________
SIAPA YANG MENYALIBKAN TUHAN YESUS?
Tanya:
Siapa yang menyalibkan Tuhan Yesus? Mengapa Ia harus disalib dan
siapa yang bertanggung jawab atas kematian-Nya?
Jawab:
Suatu tragedi telah terjadi kurang lebih 2000 tahun yang lalu,
tatkala seorang yang bernama Yesus dijatuhi hukuman mati dan disalib
di atas Bukit Golgota. Bukankah di mata rakyat jelata, Yesus
dianggap sebagai Nabi besar, bahkan dipandang sebagai seorang
Mesias, yaitu seorang yang diutus Allah untuk membebaskan umat-Nya
dari cengkeraman dosa dan kematian? Tetapi mengapa Yesus disalib?
Siapa yang bertanggung jawab atas kematian-Nya?
Mungkin dengan spontan orang akan menjawab, Yudas Iskariotlah yang
harus bertanggung jawab atas kematian Yesus. Memang Yudas adalah
murid Tuhan Yesus, tetapi kemudian ia mengkhianati Tuhan. Ia
berjanji sanggup menyerahkan Yesus di tangan orang-orang jahat, asal
saja dengan imbalan jasa yang berupa uang. Hal ini disetujui, maka
terjadilah penangkapan Yesus di taman yang sepi, Taman Getsemani.
Maka ada orang yang mengatakan bahwa Sanhedrinlah yang harus
bertanggung jawab atas penyaliban Yesus. Dari Getsemani, Yesus
dibawa ke pengadilan Yahudi, Sanhedrin namanya. Di situ, Yesus
dikeroyok dengan tuduhan-tuduhan palsu yang bertubi-tubi. Karena
palsu, tuduhan-tuduhan itu tidak mengenai sasarannya. Maka para
Farisi merasa sangat jengkel dan mendesak Yesus untuk menjawab hanya
satu pertanyaan saja: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada
kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah atau tidak?" Jawab Yesus:
"Benar, engkau telah mengatakannya." Maka imam besar itu mengoyakkan
pakaiannya dan berkata: "Ia sudah menghujat Allah, untuk apa kita
perlu saksi lagi?" Dengan demikian, Sanhedrinlah yang telah
menjatuhi hukuman mati atas Yesus.
Memang, oleh Sanhedrin, Yesus telah divonis sebagai orang yang tidak
dapat diampuni dosanya. Karena Ia melanggar "kehormatan Allah".
Tetapi Sanhedrin tidak berhak untuk menjalankan hukuman tersebut.
Maka oleh orang Yahudi, Yesus telah dibawa ke pengadilan penguasa
Romawi yang pada waktu itu menguasai bangsa Yahudi. Di dalam
pengadilan kedua ini, Pontius Pilatus bertanya kepada penuduh: "Apa
yang kau tuduhkan terhadap Yesus ini?" Jawab mereka: "Jikalau orang
ini bukan orang jahat, tiada juga kami menyerahkan Dia kepada tuan."
Alasan ini kurang jelas bagi Pilatus, karena itu ia mendesak supaya
mereka mengajukan hal-hal yang konkret. Para pemimpin Yahudi
berpikir: "Tentu Pilatus tidak mau menjatuhi hukman mati, kalau
alasannya hanya Yesus mengaku Anak Allah", karena itu mereka datang
dengan tuduhan-tuduhan yang dibuat-buat sebagai berikut:
1. Ia menyesatkan bangsa Yahudi,
2. Ia melarang orang membayar pajak,
3. Ia mengatakan diri-Nya sendiri Raja (dalam arti, untuk menandingi
dan melawan kaisar Romawi).
Setelah Pilatus mengadakan dialog dengan Yesus, Pilatus mengambil
kesimpulan bahwa Yesus tidak bersalah apa-apa. Yesus tidak memunyai
keinginan jahat, bukan orang yang memberontak terhadap pemerintahan
Romawi. Lalu Pilatus keluar mendapatkan orang-orang Yahudi dan
mengumumkan pembebasan Yesus dari tuduhan-tuduhan mereka: "Aku ini
tidak mendapati suatu kesalahan pun pada-Nya."
Seharusnya sampai di sini proses pengadilan itu sudah dapat diakhiri
dengan pembebasan Yesus. Akan tetapi, karena desakan-desakan
politis, ancaman-ancaman, dan intimidasi dari pihak pemimpin agama
Yahudi, Pilatus yang mula-mula berdiri tegak hendak melepaskan
Yesus, akhirnya terpaksa menyerah kalah terhadap tuntutan-tuntutan
orang Yahudi itu, sehingga karena habis akal ia menyerahkan Yesus ke
tangan mereka untuk disalibkan.
Dari pembahasan di atas, seolah-olah ada tiga pihak yang harus
bertanggung jawab atas kematian Yesus, yaitu: Yudas,
pemimpin-pemimpin orang Yahudi, dan Pilatus. Tetapi hal ini masih
belum menyatakan keseluruhan fakta, mengapa Yesus mati, sebab
kematian Yesus sudah diizinkan, bahkan telah ditentukan, oleh Allah
Bapa seperti yang tercantum dalam Kisah Para Rasul 27-28, "Sebab
sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius
Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan
Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau tentukan dari semula oleh
kuasa dan kehendak-Mu."
Dengan demikian, kita mengetahui bahwa kematian Yesus adalah "maksud
dan rencana" Allah Bapa. Namun, Bapa tidak pernah memaksakan Yesus
untuk menyerahkan nyawa-Nya. Yesus berkata: "Tidak seorang pun
mengambil dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya dan berkuasa
mengambilnya kembali" (Yoh. 10:18).
Kalau begitu, Yesus sendirilah yang dengan rela hati menyerahkan
nyawa-Nya untuk disalib dan mati. Dan Dialah yang bertanggung jawab
atas kematian-Nya sendiri.
Tetapi hal ini pun belum membentangkan kisah yang sempurna tentang
kematian Yesus. Mengapa Yesus merelakan diri-Nya untuk mati di atas
kayu salib? Alkitab mengatakan bahwa "Kristus telah mati karena
dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci" (1 Kor. 15:3). "Ia
mengalami maut bagi semua manusia" (Ibr. 2:9). Paulus juga
mengatakan bahwa Yesus "yang telah mengasihi aku dan menyerahkan
diri-Nya untuk aku." (Gal. 2:20)
Dengan demikian, kita boleh mengambil kesimpulan bahwa kitalah,
yaitu umat manusia secara individual, yang telah menyalibkan Yesus.
Orang-orang berdosa yang menyebabkan Yesus mati di atas kayu salib.
Kitalah orang-orang durhaka yang harus bertanggung jawab atas
kematian Kristus Yesus.
Demikianlah tragedi penyaliban Tuhan Yesus telah digenapi menurut
rencana Allah dalam rangka menyelamatkan isi dunia ini. Memang Yesus
sudah mati bagi dosa kita. Namun, pada hari ketiga Ia bangkit dari
antara orang mati, membuktikan bahwa Ia telah sukses menunaikan misi
yang dibebankan Bapa kepada-Nya, supaya barang siapa yang percaya
akan Dia jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal
(Yoh. 3:16).
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Menjawab Pertanyaan Kontemporer
Penulis: David Pan Purnono
Penerbit: Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang 1994
Sumber online: Situs Christian Counseling Center Indonesia
Alamat url: http://c3i.sabda.org/bab_ii_tentang_yesus_kristus
INFO _________________________________________________________________
ARTIKEL-ARTIKEL PASKAH DI e-KONSEL
Untuk lebih menghayati masa Paskah ini, selain melalui edisi
Kematian Kristus, Redaksi juga memberikan beberapa URL edisi-edisi
e-Konsel sebelumnya yang bertemakan PASKAH. Silakan kunjungi URL-URL
berikut ini untuk bisa menyimaknya.
http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/012/
http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/038/
http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/060/
http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/133/
STOP PRESS ___________________________________________________________
SITUS SABDA ALKITAB:
TEKNOLOGI UNTUK BELAJAR ALKITAB
Apakah Anda ingin menggali ayat-ayat firman Tuhan dengan teliti dan
mendalam? Apakah Anda ingin mempersiapkan bahan Pelajaran Alkitab
secara bertanggung jawab? Tapi, Anda tidak memiliki bahan-bahan dan
alat-alat biblika yang lengkap?
Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > memberikan kabar
gembira bagi Anda!
Telah hadir, SABDA Alkitab, sebuah situs Alkitab multiversi dan
multibahasa yang berisi bahan-bahan biblika seperti Tafsiran
Alkitab, Catatan Kaki, Referensi Silang, Kamus Alkitab, dan Sistem
Studi Peta. Tidak hanya itu saja, terdapat pula bahan-bahan
pendukung lain seperti Sistem Studi Kata, Biblical Arts (karya seni
yang berhubungan dengan Alkitab), Hymns (lagu-lagu himne), Artikel
Teologi, Ilustrasi Khotbah, Alkitab Audio, dan sebagainya.
Keseluruhan bahan tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga
dapat terintegrasi dalam sebuah sistem komputasi biblika (biblical
computation system) dan menjadi alat bantu yang luar biasa untuk
mempelajari dan mendalami Alkitab secara bertanggung jawab.
Mempelajari Alkitab adalah tanggung jawab setiap orang percaya.
Jadi, sudah saatnya kita meninggalkan alasan-alasan untuk tidak
melakukannya. Segeralah kunjungi situs SABDA Alkitab ini di alamat:
==> http://alkitab.sabda.org
Jika dalam kunjungan ke situs SABDA Alkitab Anda menemukan adanya
kerusakan, masalah, kesulitan, atau ingin memberikan saran, silakan
melaporkan ke "Laporan Masalah/Saran", yang tersedia di bagian bawah
setiap halaman situs SABDA Alkitab ini.
Sampaikan pula kabar gembira ini kepada rekan-rekan Anda!
_______________________________e-KONSEL ______________________________
Pimpinan Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih dan Dian Pradana
Penanggung Jawab Isi Dan Teknis Yayasan Lembaga SABDA
INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR Sistem Network I-KAN
Copyright(c) 2009
YLSA -- http://www.ylsa.org/
Katalog -- http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda punya masalah/perlu konseling? atau ingin mengirimkan
Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
silakan kirim ke:
konsel(at)sabda.org atau owner-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
ARSIP: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
Situs C3I: http://c3i.sabda.org/
Network Konseling: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_konseling
______________________________________________________________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |