|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-konsel/1 |
|
e-Konsel edisi 1 (1-10-2001)
|
|
><> Edisi Perdana (001) -- 01 Oktober 2001 <><
e-Konsel
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Milis Publikasi Elektronik Pelayanan Konseling Kristen Indonesia
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Daftar Isi: - Pengantar : Selamat Datang di e-Konsel!
- Dari Redaksi : Visi, Misi, Tujuan C3I
- Cakrawala : Kerapuhan Hidup
- Tips : Bagaimana Gereja Terlibat
- Serba Info : Buletin Parakaleo - STTRII
- Surat dari Redaksi : Ingin Berpartisipasi?
REDAKSI *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* REDAKSI
-*- PENGANTAR DARI REDAKSI -*-
Selamat datang di e-Konsel!
Puji syukur kepada Tuhan yang telah memimpin proses perencanaan
Milis Publikasi e-Konsel sehingga dapat diterbitkan. Gagasan
penerbitan e-Konsel ini berawal dari kerinduan untuk menolong dan
memudahkan masyarakat Kristen Indonesia untuk mendapatkan
pengetahuan tentang berbagai informasi/artikel/ulasan seputar dunia
pelayanan konseling Kristen dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu
dengan diluncurkannya pelayanan Milis Publikasi e-Konsel oleh
Yayasan Lembaga SABDA ini, diharapkan pelayanan konseling Kristen
di Indonesia akan semakin berkembang dan lebih banyak orang dapat
ditolong dan dilayani.
Khusus pada edisi perdana ini, kami akan membagikan visi dan misi
dari sebuah yayasan virtual, yaitu CHRISTIAN COUNSELING CENTER
INDONESIA (C3I) yang akan menaungi penerbitan Publikasi Milis e-
Konsel ini. Harapan kami, dengan mengenal C3I, pembaca e-Konsel
akan semakin terbeban untuk berdoa dan mendukung pelayanan ini.
Kolom CAKRAWALA di edisi ini akan berisi sebuah artikel yang berupa
perenungan yang akan menolong kita untuk mengerti bahwa setiap
orang dapat ditimpa masalah, siapapun kita, bahkan juga orang yang
sungguh-sungguh mengasihi Tuhan. Bagaimana kita dapat tetap
bertahan di tengah masalah yang kita hadapi? Untuk mendukung
jawaban pertanyaan ini maka pada kolom TIPS akan dibicarakan
pentingnya gereja terlibat dalam pelayanan konseling.
Semoga sajian kami ini akan semakin mendorong anda untuk terlibat
dan mengambil bagian dalam pekerjaan Allah guna menolong jemaat
Tuhan yang lain melalui talenta melayani yang telah Tuhan berikan
kepada kita.
Soli Deo Gloria !!
Akhir kata, selamat membaca dan merenungkan !
Staf Redaksi
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
-*- CHRISTIAN COUNSELING CENTER INDONESIA -*-
(Pelayanan C3I)
==LATAR BELAKANG -- VISI -- MISI -- TUJUAN==
Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa semua manusia, tidak
terkecuali orang-orang Kristen, selalu berhadapan dengan banyak
masalah dalam kehidupan ini. Mereka menyadari bahwa hidup manusia
diselimuti oleh berbagai kesulitan dan kelemahan yang sering membuat
hidup tertekan. Sekalipun masalah seperti ini dapat menimpa setiap
orang, namun tidak setiap orang siap dan mampu menghadapinya. Ada
banyak orang membutuhkan orang lain untuk menolong mereka
menghadapi masalah-masalah itu atau setidaknya memberi dorongan dan
penghiburan sehingga menguatkan mereka dalam menghadapinya. Oleh
sebab itu tidak heran jika kita lihat jasa 'konsultasi psikologi'
merupakan pelayanan yang sangat laris dan banyak dibutuhkan,
terutama di kota-kota besar.
Sebagai orang-orang Kristen, kita mengetahui bahwa hanya di dalam
Kristuslah manusia dapat menemukan hidup dan arti hidup yang
sesungguhnya. Hanya dengan Firman-Nya yang berotoritaslah, manusia
menemukan jalan keluar bagi masalah-masalah hidupnya. Jika kita
tahu akan hal ini, akankah kita menutup mata melihat keluarga dan
teman-teman di sekitar kita mengalami tekanan hidup yang menghimpit
mereka? Sebagai orang-orang Kristen yang telah menerima anugerah
Allah, akankah kita hanya berpangku tangan dan tidak menolong
mereka? Apalagi jika di antara mereka adalah saudara seiman kita?
Berangkat dari kerinduan untuk menolong dan melayani orang lain
inilah maka "CHRISTIAN COUNSELING CENTER INDONESIA" (C3I)
didirikan. Banyak orang di sekitar kita membutuhkan bantuan
pelayanan Konseling Kristen. Akan tetapi jumlah konselor Kristen
profesional maupun lembaga-lembaga Kristen yang melaksanakan
pelayanan Konseling masih sangat sedikit dibandingkan dengan
kebutuhan yang ada. Oleh karena itu, tidak mungkin kita
mengharapkan hanya dari konselor Kristen profesional untuk melayani
pelayanan konseling.
Di sisi lain kita melihat ada banyak hamba Tuhan dan orang-orang
Kristen awam yang memiliki hati yang rindu melayani sesama.
Alangkah baiknya jikalau pelayanan konseling itu juga bisa
dilakukan oleh orang-orang seperti mereka, sehingga akan ada lebih
banyak orang yang terlibat dalam pelayanan ini. Tapi sekalipun hal
ini sangat mungkin dilakukan, namun ada kendala besar yang membuat
banyak hamba Tuhan dan orang Kristen awam enggan untuk terlibat
dalam pelayanan konseling, yaitu mereka tidak memiliki bekal
pengetahuan dan ketrampilan yang cukup untuk melakukan pelayanan
konseling Kristen.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
bekerjasama dengan beberapa lembaga/yayasan/departemen pelayanan
konseling lain tergerak untuk memikirkan dan memberikan suatu cara
yang efektif untuk mengatasi kendala tsb, yaitu dengan menyediakan
wadah melalui media elektronik (internet) dimana para pelayan yang
memiliki pengetahuan konseling Kristen, hamba-hamba Tuhan dan
orang Kristen awam dapat menyatukan visi dan saling membagikan
beban/bahan/informasi/pelayanan seputar masalah konseling sehingga
akan terbentuk komunitas yang akan menolong lebih banyak orang
Kristen dapat belajar dan dibekali. Dengan demikian diharapkan,
mereka dapat terlibat dan ikut ambil bagian dalam pelayanan
konseling baik di keluarga, gereja, masyarakat luas atau dimanapun
Tuhan tempatkan mereka untuk melayani atau bahkan untuk menolong
diri sendiri. Wadah inilah yang kami beri nama CHRISTIAN
COUNSELING CENTER INDONESIA atau Pelayanan C3I.
Melalui C3I ini diharapkan berbagai pelayanan elektronik yang
berhubungan dengan pelayanan konseling Kristen dapat dilaksanakan
dan dikembangkan, antara lain: membangun sebuah Situs Konseling,
menerbitkan publikasi bahan konseling Kristen dan membangun
komunitas mailing list yang memberikan pelayanan konseling ataupun
juga menyebarkan bahan dalam CD yang memuat banyak informasi
tentang konseling Kristen.
Oleh karena itu secara kongkrit tujuan yang ingin dicapai oleh C3I
adalah:
1. Membangun Situs "Christian Counseling Center Indonesia" (C3I)
yang akan menjadi pusat sumber informasi online dan gratis bagi
masyarakat Kristen Indonesia, yang akan menyediakan bahan-bahan
seputar pelayanan konseling Kristen dan sekaligus menjadi ajang
pertemuan (interaksi) antara mereka yang memiliki bahan/
informasi dengan mereka yang membutuhkannya, baik untuk menolong
orang lain ataupun diri sendiri. [*Sedang dikerjakan]
2. Menerbitkan Publikasi e-Konsel yang akan menyajikan berbagai
artikel, renungan, tips atau tanya-jawab dan saran-saran praktis
yang akan menolong orang Kristen untuk mengembangkan wawasan
tentang konseling dan membekali mereka untuk melayani konseling
kepada mereka yang membutuhkan. [*Sudah dan sedang dilaksanakan]
3. Membentuk komunitas Mailing List e-Konseling yang akan
mendiskusikan masalah-masalah konseling dan sekaligus melayani
mereka yang membutuhkan pelayanan konseling.
[*Sedang direncanakan untuk dibuka bulan Januari 2002]
4. Menyediakan bahan-bahan dalam bentuk CD untuk dapat dibagikan
dan disebarkan secara luas. [*Sedang dikerjakan]
5. Bekerjasama dengan badan/yayasan/pelayanan konseling Kristen
untuk bersama-sama mengembangkan dan mendukung perkembangan
pelayanan konseling Kristen di Indonesia.
[*Sudah dan sedang dikerjakan]
==e-Konsel==
Salah satu dari tujuan-tujuan di atas yang sudah dan sedang kami
wujudkan adalah menerbitkan Milis Publikasi e-Konsel ini. [Catatan:
Untuk mengetahui tentang e-Konsel ini lebih jelas, maka dalam surat
terpisah kami juga telah mengirimkan "Surat SELAMAT DATANG" di
e-Konsel dan deskripsi lengkap tentang apa dan siapa e-Konsel.]
Demikianlah penjelasan kami tentang latar belakang bagaimana
e-Konsel ini diterbitkan dan apa kaitannya dengan C3I. Harapan kami
pelayanan e-Konsel ini akan membuka wawasan kita semua tentang
pelayanan konseling Kristen sehingga jemaat Tuhan semakin terbuka
untuk mengembangkan karunia-karunia yang Tuhan berikan untuk saling
menolong dan melengkapi kebutuhan jemaat Tuhan.
Sekali lagi, selamat bergabung di e-Konsel!
Catatan dari Redaksi:
=====================
Seperti telah kami beritahukan dalam "Surat Selamat Datang" bahwa
anda terdaftar dalam Publikasi e-Konsel ini mungkin karena
mendaftar sendiri atau didaftarkan teman, atau anda pernah
menanyakan tentang e-Konsel atau karena anda didaftarkan oleh
moderator Milis I-KAN. Namun jika karena satu atau lain hal anda
tidak ingin meneruskan berlangganan e-Konsel, maka silakan anda
menghentikan keanggotaan anda dengan mengirim e-mail kosong ke:
==> < unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org >
Maka kami tidak akan mengirimkannya lagi kepada anda. Untuk itu
kami mohon maaf jika hal ini telah mengganggu anda. Namun jika anda
merasa diberkati, kami sangat bersyukur dan silakan mengajak teman
lain untuk bergabung. Caranya: mintalah mereka mengirim e-mail
kosong ke alamat:
==> < subscribe-i-kan-konsel@xc.org >
*CAKRAWALA*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*CAKRAWALA*
-*- KERAPUHAN HIDUP -*-
Oleh: Dr. Paul Gunadi
Sewaktu saya kuliah dulu, seorang dosen saya pernah menceritakan
tentang salah satu kliennya yang mengalami "mental breakdown"
(hilangnya kewarasan) di tengah-tengah proses penyembuhannya. Saya
masih teringat komentar dosen itu yang disampaikannya dengan wajah
serius, "Jangan berpikir bahwa kita kuat dan hal seperti ini tidak
akan pernah terjadi pada kita." Sejak saat itu sampai sekarang saya
sudah menyaksikan beberapa contoh kehidupan di mana kasus tersebut
terulang kembali. Adakalanya hantaman yang kita terima begitu kuat
sehingga kita tidak mampu menjaga keseimbangan hidup kita lagi.
Kita pun akhirnya mengalami depresi atau bahkan kehilangan
kewarasan - sesuatu yang tidak pernah terpikir akan menimpa kita.
Banyak orang mengenal lagu rohani "It Is Well with My Soul"
(Nyamanlah Jiwaku) yang ditulis oleh H. G. Spafford dan mengetahui
latar belakang penulisannya. Konon, lagu itu ditulisnya di atas
kapal tatkala ia melintasi Lautan Atlantik, tempat dimana terkubur
ketiga putrinya yang mati tenggelam. Istri dan ketiga putrinya
sedang dalam perjalanan ke Eropa sewaktu kapal mereka karam; si
Istri selamat namun ketiga putrinya meninggal dunia. Penderitaannya
tidak berhenti di situ. Bertahun-tahun kemudian Spafford kehilangan
putranya yang mati karena sakit. Setelah peristiwa itu, gereja
dimana Spafford dan istrinya berbakti, mengucilkannya karena mereka
beranggapan bahwa pasangan Spafford ini pasti berhubungan dengan
kuasa gelap. Anggapan yang tidak berdasar ini dilandasi atas
keyakinan bahwa hanya orang yang berselingkuh dengan setanlah yang
akan kehilangan keempat anaknya. Spafford dan istri terpaksa pindah
ke tempat yang jauh untuk memulai hidup yang baru. Hari tua
Spafford tidaklah terlalu bahagia sebab pada akhirnya ia menderita
sakit jiwa.
Apa yang terjadi dengan Spafford sehingga ia, yang menulis lagu
yang agung dan mencerminkan iman yang kuat itu, bisa mengalami
sakit jiwa? Spafford tegar menghadapi kematian ketiga putrinya; ia
pun tetap tabah menerima kematian putranya. Namun tatkala ia harus
dibuang oleh orang-orang yang seharusnya merangkul dan
mendukungnya, ia tak kuasa menahan penderitaannya lagi. Sistem
pertahanan hidupnya runtuh dan jiwanya pun retak. Mungkin ada di
antara anda yang berargumen bahwa seharusnya ia tetap waras sebab
bukankah Tuhan mampu menolongnya. Sudah tentu Tuhan membantunya dan
jika ia tekun beriman, tidak seharusnya ia mengalami sakit jiwa.
Memang betul, namun dalam hidup banyak peristiwa yang tidak
seharusnya terjadi. Mestinya kita beriman dan bersandar pada Tuhan,
tetapi tidak selalu kita beriman dan bersandar pada-Nya. Mungkin
itu yang terjadi pada Spafford; di episode terakhir hidupnya,
tanggul pertahanannya bobol akibat tekanan arus yang terlalu kuat.
Banjir penderitaan pun menggenangi sukmanya dan melumpuhkan
kesanggupannya untuk hidup.
Ada beberapa langkah awal yang dapat kita lakukan untuk memelihara
kesehatan jiwa. Pertama, kita harus memaklumi keterbatasan kita.
Kita mesti menerima fakta bahwa kita tidak selalu kuat dan pada
titik tertentu, kita bisa ambruk. Dalam beberapa kasus mental
breakdown yang pernah saya saksikan, saya memperhatikan adanya
unsur sikap tidak mengenal batas pada mereka yang mengalaminya.
Kita perlu mengenali batas kemampuan kita dan memahami tanda atau
sinyal yang dibunyikan tubuh kita, misalnya kesulitan tidur yang
berkepanjangan, kesukaran berkonsentrasi, pikiran yang berjalan
dengan cepat ibarat balapan mobil, atau perasaan yang naik turun
tak terkendali namun lebih banyak turunnya. Semua itu adalah tanda
awas yang harus kita terima dengan lapang dada bahwa kita
memerlukan bantuan ekstra dari luar. Dengan kata lain, kita sedang
berada di ambang batas untuk dapat terus bertahan dengan waras.
Kedua, kita mesti menyadari bahwa sebagian besar kekuatan kita
sebetulnya berasal dari topangan yang kita terima dari luar,
misalnya orang-orang di sekitar kita atau lingkungan hidup yang
mendukung. Kehilangan ketiga putrinya dan bahkan kematian putranya
tidak meruntuhkan Spafford; namun tatkala gereja mencampakkannya,
ia ambruk. Secara pribadi saya menyadari bahwa saya sehat seperti
sekarang ini dikarenakan dukungan moral yang saya terima dari
banyak faktor seperti, istri dan anak-anak saya, sanak keluarga
yang memperhatikan saya, teman-teman yang begitu akrab dan baik,
serta pekerjaan yang memuaskan hati. Saya kira hidup saya akan
menjadi sangat lain jika semua unsur di atas ini ditarik keluar
dari dalam kehidupan saya. Jadi, memang kita perlu memelihara
jalinan persahabatan yang baik dengan orang-orang di sekitar kita.
Manusia yang hidup sendiri akan merusak dirinya sendiri.
Sesungguhnya kita adalah orang yang tidak terlalu kuat; kekuatan
yang kita miliki sebenarnya hanyalah sesaat dan sebatas kulit
permukaan. Kita adalah penerima kekuatan dari pihak lain: Tuhan,
orang lain, lingkungan hidup, dan pekerjaan. Hargailah semuanya
itu; bersyukurlah karena Tuhan berkenan memberikan semua itu kepada
kita. Saya menyimpulkan bahwa kewarasan kita merupakan hadiah dari
Tuhan saja. Saya akan akhiri dengan bait pertama lagu Spafford itu
(terjemahan bebas) untuk mengingatkan kita bahwa hidup ini tidak
selalu dipenuhi kekuatan dan bahwa jiwa kita tidak selalu dalam
keadaan baik.
Tatkala damai - bak sungai - hadir di jalanku.
Ketika kesusahan - seperti gelombang besar - menggulung
Apa pun yang terjadi,
Engkau telah mengajarkanku untuk berkata,
jiwaku baik, jiwaku baik.
-*- Sumber -*-
Buletin PARAKALEO, Departemen Konseling Sekolah Tinggi Theologi
Reformed Injili Indonesia, Vol.VI/No.1/Edisi Januari-Maret 1999
*TIPS-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-TIPS*
-*- BAGAIMANA GEREJA TERLIBAT DALAM PELAYANAN KONSELING -*-
Sebenarnya tidak ada gereja yang dapat menjadi tubuh Kristus yang
saling mempedulikan jikalau para pemimpinnya sendiri tidak dapat
menjadi model yang baik. Tuhan Yesus adalah satu-satunya model yang
sejati. Ia tidak saja berkotbah, tetapi juga menyembuhkan dan
memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkannya. Murid-
murid-Nya mencontoh hal ini ketika mereka diutus melayani. Kemudian
mereka juga memberikan contoh kepada jemaat mula-mula, sehingga
sebagai jemaat atau gereja yang baru dibentuk mereka sudah dikenal
sebagai gereja atau kumpulan orang-orang percaya yang saling
memperdulikan.
Tuhan Yesus dan jemaat mula-mula mempedulikan orang lain dengan
beberapa cara:
- mereka menghibur yang susah,
- melayani orang yang sakit,
- memberi makan yang lapar,
- menguatkan yang lesu,
- memberi semangat yang kecewa,
- mendoakan,
- menghargai anak-anak kecil yang lemah,
- mengajar dan mencari yang sesat.
- membimbing orang-orang yang mempunyai masalah mental dan rohani.
Bertahun-tahun, banyak konselor yang profesional terpengaruh oleh
ajaran dari Freud. Di ruang konseling, Freud bertemu secara pribadi
dengan konselenya. Ia tidak menaruh perhatian kepada keluarga
konsele dan orang-orang yang memperdulikan keadaannya, seperti
gereja dan sebagainya. Baginya konseling hanya melibatkan konselor
dan konsele saja.
Banyak hamba Tuhan yang menolak teori Freud, namun secara praktis
telah menerima pandangannya, bahwa konseling harus melibatkan dua
orang saja, dan sebaliknya dilakukan dalam kamar praktek. Buku-buku
yang mula-mula ditulis Freud dalam konseling tidak melihat
pentingnya melibatkan keluarga, suami-istri, bahkan kelompok-
kelompok orang-orang lain. Padahal Tuhan Yesus selalu melibatkan
orang-orang lain dalam bimbingan dan pelayanan-Nya.
-*- Sumber -*-
Judul Buku: Konseling Kristen yang Efektif
Penulis : Dr. Gary R. Collins
Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang
Halaman : 100-101
*INFO*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*INFO*
-*- BULETIN PARAKALEO -*-
Dalam edisi ini, kami ingin memperkenalkan sebuah buletin psikologi
"PARAKALEO" yang diterbitkan oleh Departemen Konseling Sekolah
Tinggi Theologi Reformed Injili Indonesia (STTRII), Jakarta.
Buletin ini diterbitkan dalam bentuk cetak kertas, setiap tiga
bulan sekali.
Buletin yang muncul sejak awal tahun 1994 ini diberi nama:
PARAKALEO yang berasal dari bahasa Yunani, yang berarti
"penghiburan atau pemberian kekuatan bagi yang patah semangat
(comfort)", "pemberian nasehat atau peringatan (exhort)",
"pemberian penghiburan bagi yang berduka cita (consolation)",
"usaha melunakkan hati yang keras dan kurang pengertian (beseech)",
dan sering pula diterjemahkan sebagai "penyertaan dan permohonan
bantuan". Melihat dari arti-arti di atas maka sangatlah tepat jika
nama PARAKALEO dipakai karena dapat mewakili tujuan penerbitan
buletin ini. Sajian-sajian dalam buletin ini sangat menarik, selain
berisi bahan-bahan yang bersifat preventif (mencegah timbulnya
gangguan jiwa), terdapat juga bahan- bahan yang bersifat
rehabilitatif (meningkatkan kualitas kesehatan jiwa), bahkan
terdapat juga yang bersifat kuratif (menyembuhkan).
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut atau jika anda tertarik
untuk mendapatkan buletin PARAKALEO edisi-edisi sebelumnya atau
ingin berlangganan anda dapat menghubungi:
Kantor Administrasi STTRII
Telp. : (021) 7990357, 7982819
Fax : (021) 7987473
e-mail: < reformed@idola.net.id >
-*- Sumber -*-
Departemen Konseling STTRII
*SURAT-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-SURAT*
-*- DARI REDAKSI -*-
Ingin Berpartisipasi?
=====================
Kepada anda yang terbeban dan ingin berpartisipasi dalam pelayanan
Publikasi e-Konsel ini (atau dalam Pelayanan C3I), maka kami sangat
gembira menyambut anda.
Ada beberapa hal yang anda bisa lakukan, yaitu:
- berdoa agar Tuhan memakai Publikasi e-Konsel ini menjadi saluran
berkat bagi mereka yang rindu melayani atau mereka yang
membutuhkan pertolongan.
- mengirimkan artikel-artikel (pendek atau panjang) seputar
pelayanan konseling Kristen yang berguna dan dapat menjadi berkat
bagi pembaca e-Konsel. (Untuk itu mohon cantumkan penulis dan
sumbernya yang jelas.)
- membagikan informasi tentang yayasan/lembaga/gereja yang memiliki
pelayanan konseling sehingga bisa diperkenalkan kepada masyarakat
luas. (Mohon disebutkan nama dan alamat e-mail untuk dihubungi)
- ikut tergabung dalam Tim Redaksi e-Konsel jika anda memiliki
talenta menulis atau pengalaman mengelola publikasi (Mohon menulis
surat kepada Tim Redaksi.)
- mengirimkan surat yang berisi saran/masukan/kritik yang membangun
untuk pengembangan publikasi e-Konsel selanjutnya.
- menyebarkan informasi tentang e-Konsel ini kepada teman yang lain
supaya mereka juga bisa berlangganan. (Kirimkan alamat e-mail
teman-teman anda yang ingin berlangganan.)
Silakan kirim artikel/informasi/saran/kritik/surat anda ke alamat:
< Staf-Konsel@sabda.org >
Untuk partisipasi anda, sebelumnya kami mengucapkan banyak terima
kasih dan kami tunggu surat dan kiriman anda!!
e-KONSEL*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*e-KONSEL
STAF REDAKSI e-Konsel
Yulia O., Linda C., Margareta A.
PENANGGUNG JAWAB ISI dan TEKNIS
C3I dan Yayasan Lembaga SABDA
INFRASTRUKTUR dan DISTRIBUTOR
Sistem Network I-KAN
Copyright(c) 2001 oleh YLSA/C3I
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Anda punya masalah atau perlu konseling? <masalah-konsel@sabda.org>
Informasi/artikel/bahan/sumber konseling/surat/saran/pertanyaan/dll.
dapat dikirimkan ke alamat: <owner-i-kan-konsel@xc.org>
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Berlangganan: Kirim e-mail kosong ke: subscribe-i-kan-konsel@xc.org
Berhenti: Kirim e-mail kosong: unsubscribe-i-kan-konsel@xc.org
Sistem lyris: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-konsel
ARSIP publikasi e-Konsel: http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |