Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/2636

e-Humor edisi 2636 (25-11-2019)

Terima Kasih

e-Humor -- Edisi 2636/November 2019
 
e-Humor Edisi 2636 | November 2019

Shalom Sahabat e-Humor,

Bagaimana kabar Anda? Kiranya Anda senantiasa bersukacita dalam Tuhan. Berikut kami sajikan dua humor mengenai tingkah laku anak kecil ketika mendapatkan permen dan respons seorang ibu ketika anaknya yang rewel. Kiranya humor-humor ini dapat menggugah kembali selera humor Anda. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati.

Markus

Redaksi Tamu e-Humor,
Maskunarti

BAHAN HUMOR Terima Kasih Download Audio

Tempat Prapti bekerja memperbolehkan karyawan membawa anak mereka ke kantor jika mereka terpaksa karena keadaan darurat. Karena itulah, di kantor Prapti, ada stoples besar berisi banyak permen untuk anak-anak.

Gambar: Permen

Suatu hari, Ningsih terpaksa membawa anaknya, Kiki, ke kantor. Setelah minta izin ke Ningsih, Prapti mengambil stoples itu dan menyodorkannya ke Kiki agar dia bisa memilih sendiri permen yang dia suka. Setelah Kiki memilih satu permen yang dia sukai, ibunya mengingatkan, "Ayo, Kiki, kamu harus bilang apa ke Tante Prapti yang sudah baik sama kamu?"

Kiki lalu memandang Prapti dengan malu-malu dan berkata, "Boleh minta satu lagi enggak, Tante?"

[Diambil dari: e-Humor edisi 1128]


“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya, dia tidak akan menyimpang dari jalan itu.” Amsal 22:6, AYT

Ibu yang Sabar Download Audio

Seorang pria mengamati seorang wanita di toko swalayan dengan anak gadis berumur tiga tahun di keranjang dorongnya. Saat mereka melewati bagian yang menjual kue, gadis kecil itu meminta kue, dan ibunya berkata, "Tidak." Gadis kecil itu lalu mulai merengek. Sambil mengelus dada, sang ibu berkata dengan suara pelan, "Monica, kita hanya tinggal melewati setengah lorong ini. Jangan sedih ya, tidak akan lama lagi kok."

Gambar: Keranjang Dorong

Setelah itu, mereka sampai ke bagian permen, dan gadis kecil itu mulai meminta permen. Gadis kecil itu mulai menangis karena sang ibu tidak memberikannya permen. Ibu itu berkata lagi dengan ekspresi yang sudah tidak sabar lagi, "Dengar ya, Monica, jangan menangis ya, hanya tinggal dua lorong lagi kok, dan kita akan segera keluar dari tempat ini."

Setelah sampai di kasir, gadis kecil itu mulai berteriak meminta permen karet, kemudian berteriak-teriak setelah tahu bahwa toko itu tidak menjual permen karet. Ibu itu kembali mencoba tenang sambil berkata, "Monica, kita di kasir ini hanya 5 menit. Setelah itu, kamu bisa pulang dan istirahat dengan tenang."

Sang pria mengikuti mereka keluar sampai tempat parkir dan menghampiri ibu itu untuk memujinya, "Saya sungguh memuji kesabaran Anda terhadap si kecil Monica, Nyonya. Dia terus menangis, tapi Anda tidak marah, bahkan menenangkan dia dengan lembut. Tidak seperti ibu-ibu kebanyakan."

Si ibu menjawab dengan wajah sayu, "Pak, nama anak saya Tami."

"Loh, dari tadi Anda menenangkan anak Anda dengan menyebutkan Monica?" tanya si pria kebingungan.

"Iya, tapi Monica itu saya, Pak!"

[Diambil dari: e-Humor edisi 1252]


“Orang yang lambat marah memiliki pengertian yang besar, tetapi dia yang cepat marah meninggikan kebodohan.” Amsal 14:29, AYT

KUIS HUMOR

Jawaban Kuis 430:
Siapakah yang membangun istananya selama tiga belas tahun?
Salomo (lihat 1 Raja-Raja 7:1)

Gambar: Salomo

Salomo membangun istananya selama 13 tahun. Kita mungkin akan berpikir kalau Salomo mengutamakan rumah sendiri daripada rumah Tuhan. Jikalau dia hanya membutuhkan 7 tahun untuk membangun Bait Suci (1 Raja-Raja 6:38), tetapi membutuhkan 13 tahun untuk membangun istananya sendiri, bukankah ini berarti dia mementingkan diri sendiri? Tidak. Mengapa tidak? Karena penulis mengisahkan bagian ini dengan memasukkannya ke dalam satu pembahasan pembangunan Bait Suci. Perhatikan 1 Raja-Raja 7:13. Bukankah ayat ini melanjutkan apa yang ditulis sebelumnya? Pembahasan ayat 12 juga adalah pembahasan tentang rumah Tuhan yang disatukan dengan seluruh pasal 7. Baru pada ayat 51 ada kalimat penutup bahwa segala pekerjaan yang dilakukan Salomo di rumah Tuhan menjadi genap. Jadi, jika penulis membahas pembangunan istana Salomo dengan Bait Suci sebagai pembahasan yang satu dan utuh, kita tidak punya alasan untuk memandang negatif kemegahan istana Salomo. Salomo membangun istananya sebagai bagian dari simbol kehadiran Allah. Baca selengkapnya »
  • Penjawab yang benar dari pelanggan Publikasi e-Humor:
    • Sarby Sahi
    • Loeta Lapoe Moekoe
    • Sahilatua J. J
    • Feronica Se
    • Johannes Gondokusumo
    • Heffri Hutapea
  • Penjawab yang benar dari Fan Page e-Humor:
    • Resz Riccie
    • Asahel Rachel
    • Tri Sarwoko

Terima kasih kepada para pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis sebelumnya. Sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini.

Pertanyaan Kuis 431: Kepada siapakah Elisabet berbicara ketika ia berkata, "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan"?

Kirim jawaban Anda maksimal 5 hari setelah menerima edisi ini. Nama-nama penjawab yang benar akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya.

Stop Press! Ikutilah Kelas PESTA
Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)
Januari/Februari 2020

Kelas PESTA Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK)

Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) kembali membuka kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) yang akan diadakan pada Januari/Februari 2020. Kelas DIK ini akan mempelajari berbagai topik utama seputar doktrin iman Kristen, antara lain: penciptaan manusia, kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui Yesus Kristus, dan hidup baru dalam Kristus.

Kelas DIK merupakan kelas wajib yang harus diikuti oleh setiap peserta baru sebelum mengikuti kelas-kelas PESTA yang lain.


Jangan lewatkan kesempatan baik ini, segeralah mendaftarkan diri ke:

Situs PESTA Situs Moodle PESTA
Admin Diskusi WhatsApp YLSA
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-Humor.
Redaksi: Tim Humor
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2019 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org