Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/1628

e-Humor edisi 1628 (18-8-2009)

POLISI, ABRI, DAN BIA

                      1628. POLISI, ABRI, DAN BIA

Kepolisian, ABRI, dan badan intelijen BIA saling menyombongkan bahwa 
merekalah yang terbaik dalam menangkap penjarah yang sedang marak saat 
sekarang. Pemerintah merasa perlu untuk melakukan tes terhadap hal 
ini.

Dilepaskan seekor kelinci ke dalam hutan dan ketiga kelompok pengikut 
tes di atas harus berusaha menangkapnya. BIA masuk ke hutan. Mereka 
menempatkan informan-informan di setiap pelosok hutan itu. Mereka 
menanyai setiap pohon, rumput, semak, dan binatang di hutan itu. Tidak 
ada satu hal pun di pelosok hutan yang tidak diinterogasi. Setelah 
satu bulan penyelidikan hutan secara menyeluruh, akhirnya BIA 
mengambil kesimpulan bahwa kelinci tersebut tidak pemah ada, alias 
hanya isu.

ABRI masuk ke hutan. Setelah satu bulan kerja tanpa hasil, mereka 
akhirnya kehilangan kesabaran dan membakar hutan sehingga setiap 
makhluk hidup di dalamnya terpanggang tanpa terkecuali. Akhirnya 
kelinci tersebut ditemukan dalam kondisi hitam legam, mati ... tentu 
saja.

Polisi masuk hutan. Dua jam kemudian, mereka keluar dari hutan sambil 
membawa seekor tikus putih yang telah hancur-hancuran badannya 
dipukuli.

Tikus putih itu berteriak teriak: "YA.... YA.... SAYA MENGAKU! SAYA 
KELINCI! SAYA KELINCI!"
______________________________________________________________________
"Orang yang menindas orang lemah untuk menguntungkan diri atau memberi 
hadiah kepada orang kaya, hanya merugikan diri saja." (Amsal 22:16)
< http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+22:16 >
______________________________________________________________________
Sumber: Humor Politik, hal. 93 -- 94

        

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org