Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/1373

e-Humor edisi 1373 (18-12-2007)

SEPULUH RIBU ATAU DUA PULUH RIBU


                1373. SEPULUH RIBU ATAU DUA PULUH RIBU
                      ================================

Rumah Tomi dipenuhi oleh kerabatnya yang datang untuk makan malam
merayakan Natal. Kakek memanggil Tomi yang berusia enam tahun dan
mulai bertanya tentang sekolah, cewek, dan apa pun yang terpikir
olehnya. Setelah beberapa saat, si kakek melihat bahwa Tomi sudah
mulai bosan. Jadi, ia mengeluarkan dua lembar uang kertas untuk
membuat Tomi tertarik -- lembaran sepuluh ribuan dan dua puluh ribuan.
Ia menunjukkan dua lembar uang itu dan menyuruh Tomi memilih salah
satunya. Tomi pun memilih yang sepuluh ribu.

Si kakek agak terkejut dan kecewa dengan keputusan Tomi tersebut. Ia
kemudian mengeluarkan uang sepuluh ribuan lagi dan menyuruh Tomi untuk
memilih lagi. Dan Tomi pun kembali memilih yang sepuluh ribu. Si kakek
sekali lagi terkejut dan kecewa.

Ia membawa Tomi kepada salah satu pamannya dan menunjukkan betapa
bodohnya Tomi -- memilih sepuluh ribu daripada dua puluh ribu.
Demikian terus dilakukan si kakek. Ia menunjukkan kebodohan Tomi itu
kepada sejumlah kerabat. Jika ditotal, si kakek telah menyuruh Tomi
untuk memilih sepuluh ribu atau dua puluh ribu itu sebanyak lima
belas kali.

Beberapa jam kemudian, setelah seluruh kerabat pulang, sang ayah yang
mengetahui kebodohan Tomi itu menghampiri Tomi dan menanyakan mengapa
ia memilih sepuluh ribu daripada dua puluh ribu.

Dengan tersenyum lebar, Tomi menjawab, "Jika aku memilih dua puluh
ribu dari sejak awal, aku tidak akan mendapatkan 150 ribu!"

---------------------------------------------------------------------
    "Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam,
       tetapi orang yang pandai tahu menimbanya." (Amsal 20:5)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+20:5 >
---------------------------------------------------------------------
Sumber: Buffalosjokes
        

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org