Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/858

e-Humor edisi 858 (2-7-2004)

PILOT dan CO-PILOT

Shallom,
Mata adalah pemberian Tuhan yang sangat berharga. Dengan mata kita
dapat menikmati indahnya ciptaan Tuhan dan melakukan berbagai macam
aktivitas. Kita patut bersyukur karena kita diciptakan Tuhan dengan
panca indera yang lengkap karena itu adalah suatu anugerah yang luar
biasa dari Tuhan.

Bayangkan apa yang terjadi bila kita tidak memiliki indera tersebut?
Tentu kita tidak dapat melakukan tugas pekerjaan kita dengan baik atau
bahkan kita dapat membahayakan jiwa orang lain seperti cerita pilot
dan co-pilot berikut ini:

PILOT dan CO-PILOT
==================

Pada suatu hari di airport yang sibuk, para penumpang sudah duduk di
kursi pesawat masing-masing. Mereka menunggu pilot dan co-pilot yang
belum datang.

Pilot dan co-pilot akhirnya datang melalui pintu belakang pesawat.
Mereka berjalan sepanjang lorong menuju kokpit pesawat di depan. Kedua
orang tsb. tampaknya buta. Si pilot berjalan menggunakan tongkat,
mengetuk-ngetuk lengan kursi penumpang di kiri dan kanan sambil
berjalan di lorong. Sedangkan si co-pilot berjalan dengan dituntun
seekor anjing. Kedua orang tersebut menggunakan kaca mata hitam yang
sangat besar, sehingga agak sulit bagi penumpang untuk mengetahui
kalau mereka itu buta.

Pada mulanya para penumpang tidak bereaksi. Pikir mereka ini lelucon
belaka. Namun, ketika mesin pesawat dinyalakan beberapa penumpang
mulai menunjukkan kecemasan. Saat pesawat bergerak ke landas pacu,
banyak penumpang yang mulai takut dan berkeringat dingin. Penumpang
berbisik-bisik dengan penumpang lainnya untuk meyakinkan diri bahwa
kedua pilot tsb tidak buta.

Pesawat kini sudah berada di ujung landas pacu dan siap dipacu.
Mesinnya berbunyi makin keras. Penumpang semakin panik. Pesawat
dipacu, semakin cepat .... dan terus semakin cepat ....

Penumpang tambah panik. Ada yang berteriak histeris a´la naik jet
coaster. Ada yang berdoa sambil berpegangan tangan. Pokoknya suasana
di pesawat itu tambah kisruh.

Landasan pacu tinggal 20 meter lagi, tapi pesawat belum juga tinggal
landas. Secara serentak para penumpang yang sudah putus asa berteriak
histeris .... haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!! Tiba-tiba saja pesawat
naik, tinggal landas persis di ujung landas pacu. Pesawat menanjak dan
kemudian terbang seperti biasa.

Tidak lama kemudian terdengar suara pilot yang berbicara dengan co-
pilotnya, "Suatu hari nanti, kalo penumpang tidak berteriak, maka kita
sudah jadi bangkai di landasan...".

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
   "Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib;
    ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya."
                            (Mazmur 139:14)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+139:14 >
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kiriman dari : Andrew Nugraha

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org