BAHAN HUMOR
Sepuluh Ribu atau Dua Puluh Ribu
Download Audio
Rumah Tomi dipenuhi oleh kerabatnya yang datang untuk makan malam dan merayakan Natal. Kakek memanggil Tomi yang berusia enam tahun, lalu mulai bertanya tentang sekolah, cewek, dan apa pun yang terpikir olehnya. Setelah beberapa saat, si kakek melihat bahwa Tomi sudah mulai bosan. Jadi, dia mengeluarkan dua lembar uang kertas untuk membuat Tomi tertarik -- lembaran Rp10.000,00 dan Rp20.000,00. Dia menunjukkan dua lembar uang itu, lalu menyuruh Tomi memilih salah satu. Tomi pun memilih lembaran Rp10.000,00.
Si kakek agak terkejut dan kecewa dengan keputusan Tomi tersebut. Dia kemudian mengeluarkan selembar uang Rp10.000,00 lagi, lalu menyuruh Tomi untuk memilih lagi. Tomi pun kembali memilih lembaran Rp10.000,00. Si kakek sekali lagi terkejut dan kecewa.
Dia membawa Tomi kepada salah satu pamannya dan menunjukkan betapa bodohnya Tomi -- lebih memilih Rp10.000,00 daripada Rp20.000,00. Demikian terus dilakukan si kakek. Dia menunjukkan kebodohan Tomi itu kepada sejumlah kerabat. Jika ditotal, si kakek telah menyuruh Tomi untuk memilih antara Rp10.000,00 atau Rp20.000,00 itu sebanyak lima belas kali.
Beberapa jam kemudian, setelah seluruh kerabat pulang, sang ayah yang mengetahui kebodohan Tomi itu menghampiri Tomi, lalu menanyakan mengapa dia memilih lembaran uang Rp10.000,00 daripada Rp20.000,00.
Dengan tersenyum lebar, Tomi menjawab, "Jika aku memilih Rp20.000,00 sejak awal, aku tidak akan mendapatkan Rp150.000,00!"
[Diambil dari: e-Humor edisi 1373]
“Rancangan dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang berpengertian akan menimbanya.”
—Amsal 20:5, AYT
Tidak Ada Sopir di Atas
Download Audio
Bejo senang sekali karena pada liburan Natal kali ini, dia bisa berkeliling kota naik bus tingkat. Ketika menaiki bus tingkat itu, dengan wajah sukacita, dia langsung naik ke bagian atas. Selang 1 menit, Bejo terlihat turun dengan tergesa-gesa dan wajahnya pucat sekali. Dia langsung duduk di kursi yang masih kosong sambil mengelus dada. Seorang penumpang yang duduk di samping Bejo penasaran dan bertanya, "Bapak takut ketinggian ya?" Masih dengan wajah pucat, Bejo menjawab, "Saya tidak takut tinggi, tapi saya tidak mau mati konyol!" "Loh, memang di atas ada penjahat, Pak?" tanya penumpang itu dengan agak panik. Bejo menjawab lagi, "Aduh, di atas itu bahaya karena tidak ada sopirnya!!"
[Diambil dari: https://agcbalikpapan.blogspot.com/2014/10/humor-rohani.html]
“Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang berhikmat mencari pengetahuan.”
—Amsal 18:15, AYT
|