Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/2485 |
|
e-Humor edisi 2485 (16-10-2015)
|
|
e-Humor 2485, Oktober 2015 Shalom, Apa jadinya bila seseorang merasa muak dengan seluruh umat manusia dan memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan menyendiri di sebuah biara dan tidak berbicara lagi kepada siapa pun? Edisi e-Humor kali ini menceritakan seorang tokoh yang demikian. Mau tahu seperti apa kisahnya? Silakan simak cerita lengkapnya berikut ini. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati. Pemimpin Redaksi e-Humor, Odysius < ody(at)in-christ.net > < http://humor.sabda.org/ >, 2485. TIDAK BERHENTI MENGELUH Seorang pria setengah baya menjadi muak dengan umat manusia dan memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya di sebuah biara. Kepala biara memperingatkannya bahwa dia harus mengambil sumpah diam dan menjalani sisa hidupnya sebagai seorang juru tulis. Pria tersebut menjawab, "Tidak masalah. Saya sudah muak berbicara." Sepuluh tahun berlalu dan kepala biara memanggil pria tersebut. Dia memberitahunya bahwa dia adalah biksu teladan dan seorang juru tulis yang baik, dan bahwa mereka sangat senang memilikinya. Sesuai dengan tradisi, dia diizinkan untuk mengatakan dua kata. Ketika ditanya apakah dia memiliki sesuatu untuk diungkapkan, pria tersebut mengangguk dan berkata, "Makanannya dingin." Kepala biara kemudian menyuruhnya untuk kembali. Sepuluh tahun kemudian, dia kembali dibawa ke hadapan kepala biara dan sekali lagi diberitahukan akan betapa bangganya mereka dengan kinerjanya. Dia sekali lagi diizinkan untuk mengatakan dua kata jika dia mau. Pria tersebut berkata, "Kasurnya keras," dan kemudian dikirim kembali bekerja. Sepuluh tahun lainnya berlalu dan sekali lagi kepala biara memanggil pria tersebut, memberitahunya bahwa dia adalah biksu terbaik yang pernah mereka miliki, dan bahwa dia diizinkan untuk mengatakan dua kata lagi. Pria tersebut mengangguk dan berkata, "Saya berhenti." Kepada pernyataan ini, kepala biara menjawab dengan nada kesal, "Tidak mengejutkan bagi saya. Anda tidak berhenti mengeluh sejak Anda sampai di tempat ini." [Diterjemahkan dari: Buku "A Minister, a Priest, and a Rabbi"; Halaman 198-199] "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan." (Roma 8:26) < http://alkitab.sabda.org/?Rm+8:26 > KUIS HUMOR Kuis minggu lalu 292: Siapakah perempuan dalam Perjanjian Lama yang melahirkan anak pada usia 90 tahun dan merupakan perempuan yang paling sering disebutkan dalam Alkitab, yaitu 56 kali? Jawaban dari pelanggan Publikasi e-Humor: - Vegha <vegha220889@xxx>: Sara. Jawaban dari Fan Page Facebook e-Humor: - Junliestu Simanungkalit: Sara. - RosZye Sitorus: Sarah. - Asahel Rachel: Sarai. - Lilleyevon Panggabean: Sarai/Sarah. - Freddy Jaya Handriono: Sarai. Jawaban e-Humor: Sara. Wow! Terima kasih ya, untuk pelanggan yang sudah berpartisipasi menjawab kuis minggu lalu. Nah sekarang, silakan jawab pertanyaan kuis berikut ini. Kuis minggu ini 293: Kitab Injil yang manakah yang menyatakan bahwa Pilatus menyuruh memasang tulisan "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi" di atas kayu salib Yesus? Jawaban beserta nama Anda akan diumumkan pada edisi kuis e-Humor selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban Anda secepatnya ke Redaksi e-Humor, maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini ya. Bagi Anda yang memiliki tebak-tebakan untuk dipasang sebagai kuis di e-Humor, silakan kirim ke: < humor(at)sabda.org >. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, ya. Terima kasih banyak! Kontak: humor(at)sabda.org Redaksi: Odysius Berlangganan: subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-humor/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |