Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/1784 |
|
e-Humor edisi 1784 (24-8-2010)
|
|
1784. LENCANA HILANG
Kakek dulunya adalah seorang pejuang kemerdekaan untuk bangsa
Indonesia. Ia sangat menyayangi lencana-lencana kehormatan yang sudah
dia dapatkan. Pada malam tirakatan, sang kakek mendapat kehormatan
untuk berpidato. Dia mempersiapkan diri dengan seragamnya dan
mengumpulkan lencana-lencana itu untuk dipamerkan ke masyarakat. Tapi
ketika dia mengeluarkan lencana-lencana itu dari kotaknya tiba-tiba
sang kakek terlihat bingung.
Nurdi: Ada apa, Kek. Kok sepertinya kebingungan?
Kakek: Begini lho Nur, kemarin lencana kakek kan ada sepuluh,
Kenapa sekarang kakek hitung-hitung lagi kok tinggal 9 ya?
(Sambil mengeluarkan semua lencananya dari kotak dan mulai
menghitung.) Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh,
delapan, sembilan. Tuh kan, cuma sembilan.
Nurdi: Ya, iyalah, Kek. Lha itu yang Kakek pakai belum masuk
hitungan.
[Sumber: Redaksi]
______________________________________________________________________
Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah
diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang
penatua. (1 Timotius 4:14) < http://alkitab.sabda.org/?1Timotius+4:14 >
______________________________________________________________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |