Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/1665 |
|
e-Humor edisi 1665 (10-11-2009)
|
|
1665. SIAPA DULU DONG .... Pulang sekolah, Doni melapor pada ayahnya, "Yah, lihat nih. Doni jadi ketua regu!" "Hebat, siapa dulu dong bapaknya!" Ketika sedang istirahat, Yanti menyuguhkan minuman untuk keluarga. "Enak, lho teh bikinan Yanti," puji ayahnya. "Siapa dulu dong ibunya!" sindir ibunya. Keesokan harinya, pulang sekolah Yanti bercerita pada ibunya, "Bu, tadi Yanti menolong menyeberangkan jalan orang tua yang buta." "Bagus, siapa dulu dong ibunya!" Tiba-tiba Doni pulang diantar seorang polisi. "Anak ini terlibat perkelahian dengan teman-teman sekolahnya," kata polisi. Yang lain pada melongo keheranan. "Kok kalian pada melongo semua?" tanya polisi. "Saya kira ayahnya akan memberikan pujian," jawab ibunya kalem. ______________________________________________________________________ "Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (1 Petrus 5:5) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Petrus+5:5 > ______________________________________________________________________ Sumber: Majalah Humor Edisi Agustus 1992, hal. 30 ____________________________TRIVIA HUMOR______________________________ Senyuman itu mencerminkan sukacita dalam hati seseorang meski hidupnya tidak berkelimpahan secara materi. Senyuman sejati datang setelah orang mengenal Allah, memercayai dan menaati firman-Nya, yakin akan pengampunan dosa, memiliki hidup kekal, dan menantikan kemuliaan di surga. Orang percaya yang bergantung kepada Allah untuk mendapatkan berkat-berkat ini akan mampu tersenyum walau dalam kesengsaraan. Baca selengkapnya di: http://humor.sabda.org/senyum_sukacita ______________________________________________________________________ |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |