Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/1663

e-Humor edisi 1663 (10-11-2009)

PAHLAWAN PERANG

Shalom,

Hari ini, seluruh bangsa Indonesia memperingati hari Pahlawan :) 
Ayoooo .... siapa yang tidak ingat? ;> Pastinya semua ingat donk .... 
Semoga peringatan akan hari ini menjadi motor penggerak bagi kita 
untuk terus berusaha menjadi manusia berkualitas agar dapat memajukan 
dan mengembangkan bangsa ini. Ingat ... ingat ... kebebasan yang 
sekarang ini kita raih tidaklah gratis ...!

Oke, selamat menyimak humor-humor bertema pahlawan dan trivia humor 
yang sudah kami sajikan, ya ...! GBU!

In Christ,
Staf Redaksi e-Humor,
Dian Pradana
http://www.sabda.org/publikasi/e-humor/
http://humor.sabda.org/
http://fb.sabda.org/humor


                         1663. PAHLAWAN PERANG

Polem adalah seorang serdadu yang sudah kenyang ditugaskan di daerah 
konflik. Oleh tetangganya, Polem dijuluki pahlawan perang. Tapi Polem 
harus membayar mahal karena banyak anggota tubuhnya yang sudah palsu 
akibat luka-luka semasa bertugas di medan tempur. Kaki Polem palsu, 
tangannya palsu, dan berbagai anggota tubuh lainnya juga palsu. Tapi 
ada satu kebiasaan Polem yang tak hilang. Yaitu kegemarannya main 
taruhan. Suatu hari, Polem bertaruh dengan tetangganya, si Robi.

Polem: Robi, ayo kita bertaruh.

Robi: Taruhan apa, Pak Polem?

Polem: Saya akan menggigit telinga saya sendiri.

Robi: Ah, mana mungkin ada orang bisa menggigit telinga sendiri. 
      Melihat tanpa cermin pun tidak bisa. Apalagi menggigit.

Polem: Makanya, taruhan Rp 500 ribu, yuk!

Robi: Oke, siapa takut.

Setelah disepakati, Polem pun melepas telinga palsunya dan 
menggigitnya. Robi jelas kesal karena kalah taruhan. Keesokan harinya, 
Polem menantang Robi taruhan lagi.

Polem: Mau taruhan lagi, Rob?

Robi: Oke, tapi saya yang pilih jenis taruhannya.

Polem: Oke, no problem.

Robi: Kalau Pak Polem bisa menggigit mata sendiri, saya bayar 1 juta. 

Robi berani bertaruh seperti itu karena Polem bisa melihat dengan 
jelas dan tidak buta. Maka tidak mungkin ia melepas bola matanya. 
Karena bola mata itu asli. Tapi dasar Polem si Pahlawan Perang, dia 
pun tetap nekat.

Polem: Oke, saya setuju! 

Polem pun segera melepas gigi palsunya, dan menggigitkan gigi itu ke 
matanya sendiri. 
______________________________________________________________________ 
"tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, 
itulah hikmat, dan menjauhi kejahatan itulah akal budi." (Ayub 28:28)
< http://sabdaweb.sabda.org/?p=Ayub+28:28 >
______________________________________________________________________ 
Sumber: http://ketawalucuhumor.blogspot.com/

        

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org