Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/1634 |
|
e-Humor edisi 1634 (1-9-2009)
|
|
1634. ORANG TUA PELUPA Entah basa-basi atau pengakuan yang jujur, setiap kali orang muda minta maaf kepada orang tua, para generasi pendahulu itu selalu bilang, "Yaaah, sama-sama, Nak. Aku begitu juga, sebagai orang tua pun punya salah, sering lupa." Kata-kata yang manis kedengarannya ini mungkin merupakan pernyataan tulus atas kebiasaan lupanya. Contohnya, suatu sore sehabis kerja, Bapak Trimo Saputra sedang menimang-nimang anaknya yang masih kecil. "Tak-kintang-kintang-kintung. Anak cakep anak ganteng, anak pinter, anak siapa!". Padahal anaknya sendiri, kan! ______________________________________________________________________ "Perolehlah hikmat perolehlah pengertian, jangan lupa dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku." (Amsal 4:5) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+4:5 > ______________________________________________________________________ Sumber: Senyum Sana Sini, 67 |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |