Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/1603 |
|
e-Humor edisi 1603 (23-6-2009)
|
|
Shalom, Halo para Pelanggan e-Humor ... senang sekali karena Anda selalu setia menyimak sajian-sajian e-Humor :> Berkenaan dengan tema bulan ini, yakni politik dan kenegaraan, kami sudah menyajikan tiga humor yang tidak hanya membuat kita setidaknya tersenyum, namun juga menyadarkan kita bahwa dalam kehidupan bernegara, sudah sepantasnya kita saling menghargai dan menghormati. Yang di atas menghormati yang di bawah; yang di bawah menghormati yang di atas. Oke deh kalau begitu, selamat menyimak humor-humor serta trivia humor yang telah kami siapkan pada edisi ini. Semoga dapat menghadirkan tawa di sela-sela aktivitas Anda. In Christ, Pemimpin Redaksi e-Humor, Dian Pradana http://www.sabda.org/publikasi/e-humor/ http://humor.sabda.org/ 1603. ANAK TERLANTAR DIPELIHARA NEGARA Utusan dari PBB datang untuk meninjau keadaan anak-anak miskin di sebuah negeri. Setelah melihat kondisi yang memprihatinkan dan jumlahnya yang banyak, utusan itu mengusap dada dan bertanya kepada utusan pemerintah yang menemuinya, "Bagaimana tanggung jawab pemerintah saat ini? Bagaimana mungkin begitu banyak anak-anak miskin dan terlantar di negeri yang besar ini? Bagaimana pemerintah merealisasikan undang-undang tentang pemeliharaan anak terlantar?" Dengan tenang, utusan pemerintah menjawab, "Undang-undang itu mengatakan bahwa anak-anak miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara, tidak ada kalimat tanggung jawabnya. Jadi mereka semua ya, dipelihara saja. Makanya tambah banyak karena memang kita pelihara." Utusan PBB: ???##@$@$, dasar nggak tau bahasa (dalam hati). ______________________________________________________________________ "Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia." (Amsal 14:31) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+14:31 > ______________________________________________________________________ Sumber: Humor Politik, hal. 19 -- 20 |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |