Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/1501

e-Humor edisi 1501 (21-10-2008)

MARAH DAN JENGKEL


Shalom,

Bulan yang kita lalui ini tidak dapat berhasil dengan baik jika tidak
ada dalam rencana Tuhan atau dalam tuntunan Tuhan. Ada banyak hal yang
tidak kita ketahui, mengapa bisa terjadi dan mengapa rencana kita
tidak ada yang sempurna seperti yang kita harapkan. Tahu, tidak? Kalau
ada rencana yang tidak terwujudkan, orang bisa marah, jengkel, lalu
merencanakan hal-hal yang tidak baik, atau mereka malas melakukan
segala sesuatu dan mulai memanfaatkan alat komunikasi untuk berbuat
hal-hal yang tidak baik. Edisi Humor berikut ini begitu lucunya,
mengingat betapa banyaknya kejadian masuk akal tetapi aneh yang
terjadi seputar telepon.

Satu lagi deh, jangan lupa... ada kuis loh minggu ini, simak dan
kirimkan jawabannya ya... Thank you!

In Christ,
Redaksi Tamu e-Humor,
Hilda Dina


                      1501. MARAH DAN JENGKEL

Seorang gadis yang sedang mengerjakan PR dari sekolah datang
menghampiri ayahnya dan bertanya, "Yah, apa bedanya marah dengan
jengkel?"

Sang ayah menjawab, "Itu hanya masalah perbandingan. Coba aku jelaskan
maksudnya."

Untuk menjelaskannya sang ayah mendekati telepon dan memutar nomor
telepon secara acak. Dia berkata kepada setiap orang yang mengangkat
teleponnya, "Halo, apa Melvin ada?"

Seorang pria menjawab, "Di sini tidak ada yang namanya Melvin. Kenapa
Anda tidak mengecek nomornya dulu sebelum Anda menelepon?"

"Lihat," kata sang ayah kepada putrinya. "Laki-laki tadi kelihatan
tidak senang dengan telepon kita. Dia mungkin sedang sibuk dan kita
membuatnya jengkel. Sekarang lihat..."

Sang ayah menelepon kembali nomor yang sama. "Halo, apakah Melvin
ada?" tanya ayah.

"Dengar ya!" jawaban ketus terdengar. "Anda baru saja menelepon ke
nomor ini dan saya sudah bilang kalau tidak ada yang namanya Melvin
disini! Telepon Anda benar-benar mengganggu!" Gagang telepon pun
ditutup dengan keras.

Sang ayah berbalik kepada putrinya dan berkata, "Kamu lihat, itu yang
namanya marah. Sekarang aku akan menunjukkan kepadamu apa artinya
jengkel."

Sang ayah menelepon lagi nomor yang sama dan ketika terdengar suara
kesal yang menjawab, "Halo!". Kemudian dengan lembut sang ayah
berkata, "Halo, ini Melvin. Apakah ada telepon untukku?" 
______________________________________________________________________

"Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah
supaya engkau beroleh pengertian." (Amsal 4:1)
< http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+4:1 >
______________________________________________________________________
Sumber: http://www.basicjokes.com/

        

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org