Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-humor/1417 |
|
e-Humor edisi 1417 (8-4-2008)
|
|
Shalom, Apa yang diperjuangkan R.A. Kartini dulu adalah agar kaum wanita tidak disepelekan atau dipandang sebelah mata. Itu memang benar, wanita itu derajatnya sama dengan pria, sama-sama makhluk yang diciptakan segambar dengan Allah. Dan lagi, memandang wanita sebelah mata itu bisa berakibat tidak baik. Maksudnya apa? Coba deh, simak humor-humor berikut. Jangan lupa juga untuk menyimak jawaban-jawaban Kuis e-Humor 6 yang telah dikirim para pelanggan e-Humor. Memang jawaban-jawaban itu seharusnya ada pada edisi yang lalu, namun karena suatu hal, maka jawaban-jawaban itu disertakan pada edisi ini. Selamat menyimak! In Christ, Pimpinan Redaksi e-Humor, Dian Pradana 1417. HARGA SEBUAH OTAK ================= Di RS, seluruh kerabat berkumpul di ruang tunggu menunggu keluarganya yang sakit. Akhirnya dokter datang dan dengan muka yang sedih mengatakan, "Satu-satunya jalan agar ia tetap hidup adalah dengan transplantasi otak. Agak berisiko dan Anda harus membeli otaknya sendiri." Semua kerabat terdiam dan setelah beberapa saat, seseorang bertanya, "Berapa harga otaknya?" Si dokter menjawab, ",5.000 dolar untuk otak lelaki dan 2.000 dolar untuk otak perempuan." Situasi jadi sedikit canggung. Para pria menahan tawa, dan mencoba untuk tidak menatap mata para wanita. Akhirnya salah seorang pria yang penasaran bertanya, "Mengapa otak laki-laki lebih mahal?" Si dokter tersenyum dan berkata, "Ya karena itu prosedur penghargaan suatu barang. Kami harus menghargai otak wanita lebih murah karena sebenarnya otak wanita biasanya telah dipakai." ---------------------------------------------------------------------- "Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis." (Lukas 6:25) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Lukas+6:25 > ---------------------------------------------------------------------- Sumber: Geocities |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |