|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-doa/91 |
|
e-Doa edisi 91 (28-11-2013)
|
|
_________________________________e-Doa________________________________
(Sekolah Doa Elektronik)
BULETIN DOA -- Rahasia Doa (2)
Edisi November 2013, Vol. 05 No. 91
Shalom,
Ada berbagai macam cara dalam berdoa. Cara berdoa yang paling efektif adalah
dengan menundukkan diri di hadapan Tuhan, sebagaimana seorang pemungut cukai
yang berdoa di Bait Allah. Saat orang Farisi memegahkan diri dalam berdoa,
pemungut cukai justru melakukan yang sebaliknya. Bersujud di pelataran Bait
Allah, menaruh tangannya di dada, berseru dan menangis kepada Tuhan bahwa ia
adalah orang berdosa. Begitu pula dengan kita, sikap hati harus dibangun pada
saat berdoa. Dalam ketulusan, terdapat jawaban dari Tuhan.
Masih melanjutkan artikel dari e-Doa edisi 90 yang lalu, kiranya apa yang kami
sajikan dalam topik Rahasia Doa ini akan semakin berguna untuk memperkaya
kehidupan doa Sahabat e-Doa semua. Mari, kobarkan semangat doa dalam hati Anda
dan jadilah pendoa-pendoa yang tulus. Masuklah ke ruang rahasia doa hanya
bersama dengan Allah Bapa. Selamat berdoa!
Redaksi Tamu e-Doa,
Amidya
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: MEMASUKI RUANG RAHASIA DOA (2)
Orang-orang Farisi berpusat pada diri mereka sendiri. Ketika berdoa di hadapan
banyak orang, mereka ingin dikenal sebagai para pendoa yang kudus. "Bukan kamu,"
kata Yesus. Anda harus mencegah semua gangguan. Anda harus menyingkirkan
kekacauan. Tutuplah pintunya! Kita tidak pernah sungguh-sungguh membutuhkan
anugerah-Nya seperti saat kita datang kepada-Nya dalam doa. Tutuplah pikiran
Anda dari semua pemikiran tentang orang lain dan hormatilah Allah saja. Jangan
biarkan pikiran Anda dipenuhi dengan apa yang ada di sekitar Anda, melainkan
dengan Allah yang tidak terlihat.
Berapa banyak doa kita yang hanya sebatas ucapan di mulut saja? Betapa besar
kebutuhan kita untuk mengerti bahwa Kristus adalah Pendoa syafaat kita. Ada
banyak cara untuk melakukan dengan benar apa yang Tuhan peringatkan. Apakah doa-
doa kita (pribadi atau keluarga) berbeda ketika ada tamu? Apakah anak Anda akan
berkata kepada penatua atau majelis yang datang berkunjung, "Ayah, engkau berdoa
lebih lama karena majelis ada di sini." Apakah kita berdoa secara tersembunyi
(dalam doa pribadi), dengan cara begitu semua orang tahu bahwa kita berdoa
secara pribadi? Anak-anak, apakah kamu berdoa dengan tersembunyi ketika kamu
berada di restoran? Apakah kamu berdoa dalam hati dan menundukkan kepalamu lebih
lama dibandingkan orang lain, untuk meyakinkan bahwa semua orang tahu bahwa kamu
berdoa dan kamu berdoa lebih lama daripada orang lain? Jika demikian, kamu
berdoa agar dilihat manusia. Yesus melarang hal itu.
Apakah Anda berdoa untuk didengar kaum pria atau wanita? Apakah pikiran Anda
mengembara dengan cepat? Hal itu terjadi pada kita masing-masing. Itulah
sebabnya, saya berpikir bahwa adalah baik jika dalam doa pribadi Anda, Anda
berdoa dengan keras. Itulah sebabnya, saya berpikir bahwa adalah baik ketika
kita menghadap Allah dalam doa pribadi, kita tidak terlalu merasa nyaman. Pada
malam hari ketika Anda berdoa sebelum tidur, jangan berbaring di tempat tidur
Anda terlebih dahulu. Jangan merasa nyaman!
Kepada siapa kita berdoa? "Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, ...." Yesus
mengatakan tentang orang-orang munafik, "Mereka sudah mendapatkan upahnya."
Orang-orang munafik akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka
menginginkan tepuk tangan dan pengakuan dari manusia. Mereka akan
mendapatkannya. Namun, untuk apa? Ketika mereka mendapatkannya, apa yang mereka
miliki? Mereka tidak mendapatkan keajaiban hadirat Allah. Mereka tidak mengalami
terang Wajah Allah. Dan, itulah sebabnya, pemazmur dalam Mazmur 86:11 berkata,
"... bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu." Tuhan, aku tidak ingin hatiku
seperti sebuah delta yang dialiri segala macam sungai dari segala arah. Jadikan
hatiku seperti sebuah aliran air yang sangat deras, sebuah sungai yang mengalir
menuju Allah. Itulah esensi dari doa. Mendekatlah. Tutuplah pintu. Masuklah ke
kamar rahasia. Anda akan mendapati bahwa Seseorang sedang menunggu Anda.
"Berdoalah kepada Bapamu yang tersembunyi, dan Bapamu yang tersembunyi itu akan
memberi upah kepadamu." Itu berarti, pusatkan hati Anda kepada Bapa Anda.
Sadarilah bahwa Allah ada di sana! Pikirkan hal itu! Pikirkanlah tentang siapa
Dia dan seperti apakah Dia -- Allah yang Mahakuasa dan Mahaagung, Allah atas
segala sesuatu, berkilauan dalam kekudusan dan keindahan, mulia dalam kasih dan
pengampunan. Saya akan masuk dalam hadirat Allah yang Esa dan Bapa saya yang
abadi dan terpuji karena Yesus Kristus. Allah adalah satu-satunya Pribadi yang
tinggal dalam ruang doa yang tersembunyi. Dia adalah satu-satunya Pribadi yang
ada di sana. Doa membawa Anda ke tempat tersembunyi yang tidak tersentuh oleh
dosa. Tidak ada kekacauan dan kebingungan di sana. Sebuah tempat mulia, yang
untuk memasukinya pun malaikat tidak berani. Doa menempatkan Anda tepat di
hadapan takhta Allah dan Ia yang duduk di atas takhta itu. "Bapa," kata Yesus,
menemui Anda secara tersembunyi. Anda tidak dapat menyembunyikan apa pun di
belakang Anda saat menghadap-Nya. Ia mengetahui hati Anda dan hal-hal
tersembunyi di dalamnya.
Akan tetapi, Yesus mengatakan bahwa Bapa berada di tempat tersembunyi. Di
sanalah, Ia berada. Hadirat-Nya ada di sana. Oh ya, Ia bersama Anda ketika Anda
berjalan. Ia memegang tangan Anda seperti ketika tangan Anda berada di atas
keyboard komputer. Ia memegang tangan Anda ketika Anda mengendarai mobil Anda,
ketika Anda mengganti popok, ketika Anda mencuci piring, ketika Anda ada di
depan meja Anda. Akan tetapi, ada sebuah tempat tersembunyi. Di sanalah, Ia
berada. Anda dapat pergi ke sana dan hanya berbincang-bincang dengan-Nya. Ia
akan mendengar dan memperhatikan setiap napas yang Anda embuskan. Ia akan
menjawab Anda dan merangkul Anda. Doa adalah tempat yang di dalamnya kita dapat
menepis dunia luar dan ada bersama Allah sendirian. Apakah Anda tidak
membutuhkannya? Dapatkah Anda menunggu saat berikutnya sementara Anda dapat
pergi ke tempat Allah yang tersembunyi? Apakah ada tempat lain yang Anda tahu
lebih berharga?
Berdoalah kepada Bapa Anda. Dapatkah Anda memikirkan sesuatu yang lebih indah?
Yesus mengatakan bahwa ketika Anda berdoa, Anda harus mengetahui hubungan antara
Allah dan Anda. Kata "Bapa" mengalir berlimpah dengan segala kebenaran tentang
kekayaan anugerah dan belas kasih bagi orang-orang pilihan Allah. Hal ini
menunjukkan bahwa kita telah diangkat karena darah Anak Domba. Itu menunjukkan
kepada kita bahwa Ia adalah Bapa kita yang sempurna, yang mengetahui segala
keperluan kita, yang memiliki kebijaksanaan sempurna, yang bertindak bagi
kebaikan kita, yang peduli kepada kita, dan ingin memberkati kita lebih dari
yang kita inginkan.
Datanglah dengan keberanian seorang anak kecil. Datanglah ke hadapan Bapa dengan
keyakinan bahwa seperti Bapa telah membeli Anda di dalam Kristus, Ia akan
memberkati Anda dalam kepenuhan Kristus. Betapa ingin kita melakukannya!
Doa bukanlah sebuah kemewahan. Doa adalah sebuah kebutuhan. Karena doa adalah
datang ke hadapan Bapa secara tersembunyi, ini berarti bahwa doa adalah sumber
kekuatan kita. Pikirkan tentang Kristus. Bagaimana Kristus dikuatkan dalam
kehidupan-Nya di bumi? Bagaimana Ia mendapat energi untuk dapat melakukan tugas-
Nya? Doa. Kita membaca, "... dan ketika hari telah malam, Ia pergi ke sebuah
bukit untuk berdoa." Dalam hari-hari-Nya sebagai manusia, Ia menuangkan isi
hati-Nya kepada Allah secara tersembunyi, dan Bapa-Nya memberi-Nya upah secara
terbuka.
Apakah Anda berdoa? Apakah Anda memiliki kebiasaan berdoa secara pribadi? Saya
tidak menanyakan apakah doa Anda sempurna. Saya tidak menanyakan apakah doa-doa
Anda merupakan cara Anda untuk mewujudkan keinginan Anda. Akan tetapi, apakah
Anda berdoa sebagai sebuah kebiasaan rutin? Sebuah kebiasaan doa, misalnya Anda
memiliki kebiasaan untuk memakai baju untuk waktu-waktu tertentu dan mandi pada
waktu-waktu tertentu, seperti kebiasaan rutin yang Anda miliki. Saya tidak
menanyakan kepada Anda apakah doa merupakan niat baik Anda. Apakah doa merupakan
kebiasaan rutin Anda? Jika tidak, mengapa?
Jika tidak, bertobatlah. Datang kepada Allah dalam doa merupakan hal paling
mendalam dalam kehidupan kita sebagai anak-anak-Nya. Menjauhlah, janganlah
berdoa, dan Anda akan sangat menderita. Semua itu akan menuntun pada kemurtadan.
Hal itu akan menuntun kepada ketidakpedulian. Hal itu akan semakin buruk.
Berdoalah. Masuklah ke ruang tersembunyi. Lakukanlah perang habis-habisan
terhadap apa pun yang akan membuat Anda jauh dari doa, apa pun yang akan
mengalihkan perhatian Anda. Jika diperlukan, ketika Anda mengatakan bahwa Anda
tidak punya waktu, batalkanlah untuk membaca koran, cabutlah kabel TV, dan
tutuplah gagang telepon. Beberapa generasi telah hidup tanpa kertas, tanpa TV,
tanpa telepon, dan tanpa komputer. Namun, tidak ada generasi umat Allah yang
hidup tanpa doa.
"Dan Bapamu yang melihatnya secara rahasia akan membalas engkau dengan terbuka."
Dia akan memberi upah secara terbuka dalam hidup Anda dengan kekuatan dan
kehadiran-Nya. Hidup Anda akan bersinar seperti wajah Musa yang bercahaya dengan
kemuliaan Allah. Hidup Anda akan bersinar dengan keberanian dan kepercayaan
dalam Tuhan. Upah doa bukan berupa pujian dari manusia. Upah doa tidak bersifat
duniawi dan hal-hal duniawi yang fana. Namun, upah itu berupa hal-hal yang akan
Anda alami dalam jiwa Anda. Damai sejahtera Allah, kepuasan, pikiran surgawi,
kesabaran, dan kenyamanan. Oh, semua berkat yang ditemukan di tangan kanan Allah
-- bahkan, sukacita selama-lamanya -- yang dapat ditemukan di ruang doa yang
tersembunyi. Pergilah ke sana. Caranya sudah terbuka melalui Yesus Kristus.
Mari kita sering-sering masuk ke dalam tempat doa yang tersembunyi dengan
sukacita yang besar.
Mari kita berdoa.
"Bapa, anugerahilah kami agar dalam doa-doa kami, kami dapat mencari wajah-Mu.
Amin." (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: reformedwitnesshour.org
Alamat URL: http://www.reformedwitnesshour.org/1998/1998may03.html
Judul asli artikel: Entering the Secret Chamber of Prayer
Penulis: Rev. Carl Haak
Tanggal akses: 13 Agustus 2013
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-doa/ >
BCA Pasar Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |