|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-doa/90 |
|
e-Doa edisi 90 (14-11-2013)
|
|
_________________________________e-Doa________________________________
(Sekolah Doa Elektronik)
BULETIN DOA -- Rahasia Doa (1)
Edisi November 2013, Vol. 05 No. 90
Shalom,
Saat memasuki sebuah rumah, seseorang tentu akan mengetuk pintu terlebih dahulu.
Begitu juga dalam doa, seseorang perlu datang dan merendahkan diri untuk bisa
berkomunikasi dan bergumul dengan Tuhan. Doa tidak hanya sebatas komunikasi
antara manusia dan Allah, tetapi doa juga merupakan napas hidup orang percaya.
Secara khusus, Yakobus 5:16 menyatakan bahwa dalam doa ada kuasa. Ayat ini
menjadi penguat bagi setiap orang percaya bahwa tidak ada yang sia-sia pada saat
berdoa. Namun, dalam doa ada kekuatan, ada kuasa, ada mukjizat, dan ada jawaban.
Tetaplah berdoa dan bangun kerohanian Anda dengan doa dan hubungan yang intim
dengan Tuhan. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.
Redaksi Tamu e-Doa,
Amidya
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: MEMASUKI RUANG RAHASIA DOA (1)
Bacaan kita hari ini diambil dari firman Allah dalam Matius 6:6, "Tetapi jika
engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada
Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi
akan membalasnya kepadamu."
Doa merupakan berkat terbesar yang Allah berikan kepada kita, sekaligus kegiatan
rohani tersulit yang Allah perintahkan untuk kita lakukan.
Adakah berkat yang lebih besar dibandingkan dengan datang ke hadapan Bapa kita
di tempat yang tersembunyi, masuk ke dalam tempat kudus Allah yang tersembunyi,
menyatakan kebergantungan kita kepada-Nya atas segala sesuatu, mengharapkan
bahwa dalam Yesus Kristus, Ia akan memberikan apa yang kita butuhkan, bersekutu
bersama para penyembah dalam takhta-Nya, dan mendapatkan kecukupan anugerah yang
melimpah, serta diberi kedamaian yang melampaui pengertian? Apa yang dapat
dibandingkan dengan berdiri di hadapan Allah dalam doa?
Namun, bersamaan dengan itu, doa merupakan kegiatan rohani yang paling sulit,
yang Allah perintahkan kepada kita. Ketika kita berdoa, dosa tampaknya menentang
dan menghambat kita setiap saat. Kitab Suci menyebut doa sebagai "pergumulan" --
Yakub bergulat dengan Allah. Dalam Roma 15, Rasul Paulus menggunakan sebuah kata
untuk merujuk pada doa yang berarti "perjuangan keras" -- berdoalah untuk aku,
berjuanglah dengan keras di hadapan Allah untuk aku. Ini memang benar menurut
pengalaman kita! Ketulusan, kebiasaan, dan doa dengan sepenuh hati kepada Allah
merupakan sebuah perjuangan yang sangat hebat. Kita jatuh ke dalam pengulangan
yang sia-sia. Pikiran kita melayang-layang dan sering kali, hati kita menjadi
dingin dan kata-kata sepertinya mencekik leher kita.
Karena itu, kita memerlukan petunjuk dan dorongan dalam doa.
Kita tidak boleh berputus asa dan berhenti berdoa karena masalah kita sulit atau
karena kita lemah. Kita tidak perlu merasa tidak layak berada di tempat
tersembunyi. Melalui Yesus Kristus, kita harus terus datang ke takhta anugerah
dengan jaminan penuh. Kita harus terus berjuang, dengan menerima hadiah dari
Bapa kita yang berupa kekuatan dan kedamaian melalui doa.
Dalam bacaan kita, Tuhan tidak memberikan contoh doa mudah yang tetap. Ia tidak
melengkapi kita dengan penyelesaian ajaib, yang olehnya, semua pergumulan dan
kesulitan berlalu dengan mudah. Dalam bacaan kita, Ia memerintahkan kita untuk
berdoa dengan tekun. Ia memangggil kita untuk menyatukan hati, pikiran, dan
keberadaaan kita. Ia juga berjanji bahwa dengan cara ini, kita akan menerima
berkat dari Allah.
Matius 6 merupakan bagian dari Khotbah di Bukit. Dalam bagian dari khotbah ini,
Yesus memperlihatkan agama palsu orang-orang Farisi yang tampak secara lahiriah.
Ia menelanjangi hal-hal yang diperlihatkan oleh bau busuk kemunafikan. Hal itu
merupakan sebuah agama yang digerakkan oleh satu prinsip: agar dilihat manusia
dan mendapatkan kemuliaan dari manusia. Mereka didorong perasaan senang dilihat
mata manusia, bukan mata Allah. Dalam semua perbuatan baik mereka (yaitu, dalam
hal memberi sedekah kepada orang miskin), dalam doa dan puasa mereka, mereka
hanya ingin dilihat mata manusia. Itulah yang menjadi dasar keagamaan mereka.
Sebaliknya, dengan jelas Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa dasar dari agama
yang benar adalah bahwa kita harus mengutamakan apa yang dilihat oleh Allah
secara tersembunyi. Allah memanggil kita untuk masuk dalam kehidupan doa yang
bersifat pribadi, tulus, dan dinaikkan dengan segenap hati ke hadapan Allah.
Allah kita mengatakan bahwa doa bukan sekadar kata-kata yang diucapkan di mulut,
melipat tangan, atau sesuatu yang tampak dari luar. Akan tetapi, doa adalah
ketika kita tidak membiarkan pemikiran tentang dunia, tentang diri kita sendiri,
dan dosa-dosa kita, lalu berfokus kepada Allah. Kita mencari hadirat-Nya secara
tersembunyi.
Ia berjanji bahwa dengan cara ini, kita akan menerima upah kita.
"Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan
berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi." Marilah kita tidak
mengabaikan kenyataan bahwa di sini Yesus berasumsi bahwa murid-murid-Nya akan
berdoa. "Tetapi jika engkau berdoa, ...." Doa adalah suatu pemberian cuma-cuma
dalam hidup anak-anak kerajaan Yesus Kristus.
Yesus mengatakan kata-kata ini kepada para murid-Nya. Dalam Matius 5:1, kita
membaca bahwa murid-murid-Nya datang kepada-Nya, lalu Ia duduk dan mengajar
mereka. Tidak berdoa itu jahat. Hidup Kristus yang diberikan kepada kita adalah
mencari Allah. Seperti tanaman di rumah Anda yang selalu mengarahkan daun-
daunnya ke arah matahari di mana pun Anda menempatkannya, begitulah doa bagi
orang Kristen. Kita harus melihat kepada Allah, yang dari-Nya datang pertolongan
kita.
Kata yang Yesus gunakan untuk doa di sini merupakan sebuah kata umum yang
berarti "penyembahan". Doa itu sama pentingnya dengan penyembahan. Ketika hati
kita mengenal Allah -- Allah yang benar dalam Alkitab, dan ketika hati
mengetahui kebergantungan seseorang di hadapan Allah dan tersedianya jawaban
dari Allah, maka hasilnya adalah doa, berbicara kepada Allah, pergi kepada-Nya,
dan bercakap-cakap dengan-Nya. Apakah Anda sudah berdoa?
Sekarang, saya tidak bertanya kepada Anda apakah kehidupan doa Anda berjalan
seperti seharusnya. Saya tidak bertanya kepada Anda apakah Anda mampu atau tidak
untuk mengucapkan doa yang fasih. Bahkan, saat ini, saya tidak bertanya kepada
Anda apakah kehidupan doa Anda berjalan rutin. Saya bertanya: Apakah Anda
berdoa? Apakah Anda datang ke hadirat Allah dengan tersembunyi, di dalam kamar
doa? Jika tidak, Anda harus bertobat sekarang! Ketika kita tidak berdoa, kita
tidak hanya lemah dan menjadi subjek pencobaan, lalu jatuh dalam dosa. Ketika
kita tidak berdoa, kita sudah berdosa. Yesus berkata, "Berdoalah!"
Akan tetapi, Tuhan kita mengetahui bahwa di dalam doa, kita diperhadapkan dengan
perjuangan berat karena dosa yang berdiam di dalam kita, harga diri, dan
kemuliaan diri kita. Saya percaya, Anda tahu bahwa Allah tidak menekankan pada
perilaku lahiriah atau bentuk doa kita. Ia tidak menekankan di mana kita berdoa.
Namun, Ia menekankan motif. Jika Anda membuka Kitab Suci, Anda akan melihat
bahwa dalam ayat ini, Tuhan bertolak belakang dengan orang-orang munafik. Mereka
berdiri di tempat-tempat ibadah (sinagoge), di persimpangan jalan, dan berdoa
untuk diri mereka sendiri. Tuhan mengatakan sebaliknya, Anda perlu mencari
tempat terpencil. Mungkin, ada sesuatu yang harus dikatakan tentang menemukan
tempat terpencil. Di sana, Anda dapat berdoa dan jauh dari gangguan. Hal itu
mungkin benar. Akan tetapi, Tuhan menitikberatkan pada motif. Tuhan mengatakan,
orang munafik berdoa agar dilihat manusia. Ketika ia berdoa, manusialah yang
berada dalam pikirannya. Saat ia melipat tangannya dalam doa, orang munafik
berfokus pada pemikiran ini, "Apa yang sedang orang pikirkan tentang saya
sekarang?" Di hadapannya, ada banyak mata dan telinga manusia. Tuhan menekankan
bahwa itu adalah sikap dari pikiran Anda, ke sanalah hati Anda terarah, dan
itulah pusat kehidupan doa. Anda harus datang kepada Allah secara tersembunyi.
Jangan berlaku seperti seorang munafik.
Ini berarti bahwa di dalam natur kita, ada dosa dalam bentuk kesombongan yang
terlihat jelas di hadapan Allah. Saya percaya, ini merupakan salah satu akibat
yang paling menghancurkan dari dosa dalam kehidupan kita. Bahkan, kesombongan
mencemarkan tempat doa yang suci. Tuhan berkata, "Para murid, kamu lebih baik
waspada. Kamu harus berjaga-jaga. Dosamu akan selalu mengikutimu sampai ke
hadirat Allah." Dosa bukanlah sesuatu yang berada jauh di negeri antah-berantah
(ketika Anda di tempat kerja, di tempat bermain, atau di mana pun Anda berada).
Lalu, ketika Anda berdoa dengan melipat tangan, Anda meninggalkan negeri yang
jauh dan dosa tidak dapat mendekat. Tidak. Dosa membuntuti Anda menuju ke tempat
kudus. Dosa akan mengikuti Anda sampai ke pintu gerbang surga dan dosa akan
berusaha masuk, tepat sampai kepada doa Anda karena dosa adalah kebalikan dari
hati Anda. Ketika kita berdoa kepada Allah, sering kali kita menyembah diri
sendiri. Kita memikirkan diri sendiri, kata-kata kita sendiri di depan telinga
orang lain.
Gambaran tertinggi yang akan Anda dapatkan dari seorang Kristen adalah ketika ia
berlutut di hadapan Allah dalam doa. Oh, betapa besar berkatnya. Namun, tepat di
sana, dosa mencari kesempatan untuk memaksa masuk. Anda mulai dicobai untuk
memikirkan tentang diri Anda sendiri. Dapatkah Anda berdoa selama dua atau tiga
menit tanpa membiarkan pikiran Anda mengembara? Anda jadi memikirkan bahwa
orang-orang lain melihat Anda berdoa. Kata-kata Anda dimaksudkan untuk
memperoleh pujian dan penerimaan manusia. Anda lebih menyembah manusia dan diri
Anda sendiri daripada menyembah Allah.
Anak Allah mengetahuinya. Itulah sebabnya, ia selalu melihat dosanya sendiri
seolah-olah itu dosa yang paling besar. Anak Allah tidak perlu melihat pemabuk
di selokan dan berkata, "Itulah gambaran dosa." Namun, anak Allah menemukan
gambaran yang lebih mengerikan akan dosa dalam dirinya sendiri. Ia harus melawan
kejahatan di dalam hatinya saat ia datang kepada Allah dalam doa.
Karena itu, Yesus berkata, "Jika kamu sungguh-sungguh berdoa, masuklah ke dalam
tempat kudus." Tuhan berkata mengenai kamar. "Masuklah ke dalam kamarmu," yaitu
sebuah bilik, tempat pribadi, ruang yang tersembunyi. "Tutup pintunya," kata
Yesus, "Dan datanglah kepada Bapamu secara tersembunyi (yaitu, di tempat
tersembunyi)." Pahamilah lagi bahwa Tuhan tidak melarang doa di tempat umum. Ia
tidak melarang doa keluarga atau doa kelompok. Kita mengetahui bahwa doa-doa
semacam itu dipraktikkan dalam Kisah Para Rasul -- orang-orang percaya berdoa
bersama. Allah juga tidak mengartikan bahwa ketika kita pergi ke dalam kamar
artinya bahwa kita telah terkunci dari dunia dan dosa. Anda tidak mengunci dosa
dengan sebuah pintu. Anda tidak dapat menutup hati Anda terhadap dosa dengan
menutup pintu. Maksud Yesus adalah Anda harus sungguh-sungguh mengunci semua hal
yang dapat menjauhkan pikiran Anda dari Allah. Entah Anda berdoa di tempat umum
atau di tempat tersembunyi, entah Anda berada di meja makan atau di gereja,
entah Anda berada di sekolah atau di restoran, entah Anda berada di sebuah
ruangan di rumah sakit bersama orang kudus yang menderita atau dalam pertemuan
gereja, entah Anda melakukan semuanya sendiri sebelum Anda mengucapkan satu
kata, pergilah ke kamar Anda. Tutuplah pintunya dan pergilah kepada Bapa Anda
secara tersembunyi. (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Reformed Witness Hour
Alamat URL: http://www.reformedwitnesshour.org/1998/1998may03.html
Judul asli artikel: Entering the Secret Chamber of Prayer
Penulis: Rev. Carl Haak
Tanggal akses: 13 Agustus 2013
STOP PRESS: VIDEO UNTUK PELAYANAN PENGINJILAN ANAK DARI YAYASAN LEMBAGA SABDA
Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi
mereka datang kepada-Ku..." Matius 19:14a (TB)
Anda seorang guru sekolah minggu atau terlibat dalam pelayanan anak? Anda ingin
menjadi alat Tuhan untuk mengenalkan anak kepada Tuhan Yesus? Yayasan Lembaga
SABDA < http://ylsa.org > mengajak Anda untuk turut serta dalam pelayanan
penginjilan anak melalui video yang berjudul "Tuhan Yesus Menyelamatkanmu".
Dalam video ini, anak-anak dibawa untuk menyadari bahwa sejak lahir, mereka
berdosa dan mereka memerlukan Tuhan Yesus untuk melepaskan mereka dari dosa.
Mari bawa anak-anak datang kepada Kristus melalui video anak persembahan Yayasan
Lembaga SABDA berjudul "Tuhan Yesus Menyelamatkanmu" yang dapat Anda saksikan
selengkapnya di Youtube melalui URL: https://www.youtube.com/watch?v=JlE8vfVU9mo
Tuhan Yesus mengasihi kita semua!
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti, Ryan, dan Sigit
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: sabda.org/publikasi/e-doa/
BCA Pasar Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |