|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-doa/71 |
|
e-Doa edisi 71 (24-1-2013)
|
|
_________________________________e-Doa________________________________
(Sekolah Doa Elektronik)
BULETIN DOA -- Doa dan Misi (2)
Edisi Januari 2013, Vol.05 No.71
Shalom,
Kita mungkin pernah mendengar beberapa orang mengatakan bahwa mereka
kekurangan orang untuk mengerjakan ladang pelayanan yang sudah Tuhan
percayakan kepada mereka. Namun, pertanyaannya adalah apakah mereka
sudah memohon kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh untuk menyediakan
pekerja. Berdoa bagi jiwa-jiwa yang akan dituai merupakan hal yang
penting, tetapi berdoa supaya Tuhan mempersiapkan pekerja juga tidak
kalah pentingnya. Selamat membaca. Tuhan memberkati.
Staf Redaksi e-Doa,
Novita Y.
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL DOA: DOA MENYEDIAKAN PEKERJA
Tuhan mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus berdoa dan
juga mengajar bagaimana mereka harus berdoa. Dalam Matius 9:37-38,
Tuhan mengungkapkan secara langsung tentang satu hal yang harus mereka
ingat. Dalam sudut pandang tuaian yang begitu melimpah dan kebutuhan
akan penuai, mereka harus berseru kepada Tuan yang empunya tuaian
untuk mengirim pekerja-pekerja. Ia ingin mereka mengerti bahwa doa
bukanlah sesuatu yang egois; doa adalah kuasa yang membawa berkat bagi
orang lain. Bapa adalah Tuan dari tuaian itu. Saat kita berdoa memohon
Roh Kudus, kita harus berdoa kepada-Nya untuk mempersiapkan dan
mengirim pekerja-pekerja-Nya untuk pekerjaan itu.
Mengapa Ia menyuruh para murid berdoa untuk hal itu? Tidakkah Ia dapat
mendoakannya? Bukankah satu doa saja dari-Nya akan lebih manjur
daripada seribu doa yang dinaikkan oleh murid-murid-Nya? Apakah Tuhan,
Tuan dari tuaian itu, tidak menyadari kebutuhan tersebut? Dan,
bukankah dalam waktu yang ditentukan-Nya, Ia akan mengirim para
pekerja itu tanpa doa-doa yang dinaikkan oleh para murid? Pertanyaan-
pertanyaan semacam itu akan menuntun kita kepada rahasia terdalam dari
doa dan kuasanya di dalam Kerajaan Allah. Jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan itu akan meyakinkan kita, bahwa doa benar-benar merupakan
sebuah kuasa yang sangat memengaruhi pengumpulan tuaian dan kedatangan
Kerajaan Allah. Doa bukanlah suatu kegiatan atau sebuah pertunjukan.
Tuhan Yesus adalah Kebenaran itu sendiri; apa pun yang Ia katakan
adalah kebenaran (Matius 9:36). Yesus melakukan hal itu karena Dia
tahu bahwa doa-doa para murid dibutuhkan dan akan menolong.
Selubung yang melingkupi dunia yang tak terlihat oleh manusia,
terlihat transparan oleh jiwa manusia Yesus yang kudus. Ia telah
memerhatikan dengan saksama hubungan sebab akibat dalam dunia roh yang
tersembunyi. Ia memerhatikan dalam firman Tuhan, bagaimana Allah
memanggil orang-orang seperti Abraham, Musa, Yosua, Samuel, dan
Daniel, serta memberi mereka kuasa untuk memimpin umat Allah di dalam
nama-Nya. Allah juga memberi mereka otoritas untuk meminta pertolongan
kuasa surgawi kapan pun mereka membutuhkannya. Yesus mengetahui bahwa
pekerjaan Allah telah dipercayakan kepada orang-orang itu di masa
lampau dan kepada diri-Nya untuk beberapa saat di bumi. Sekarang,
kuasa itu akan diteruskan ke tangan murid-murid-Nya. Ia tahu bahwa
pada saat mereka diberi tanggung jawab pekerjaan ini, hal itu tidak
akan menjadi sebuah pertunjukan semata. Keberhasilan pekerjaan ini
bergantung pada para murid dan kesetiaan mereka.
Sebagai seorang pribadi yang terbatas di dalam tubuh dan kehidupan
manusia, Yesus merasakan betapa kecilnya pencapaian yang dapat
dilakukan dalam kunjungan singkat-Nya di antara domba-domba yang
berkeliaran di sekitar-Nya itu. Ia menghendaki agar domba-domba itu
dapat dipelihara dengan layak. Oleh sebab itu, Ia menyuruh para murid
untuk mulai berdoa. Saat mereka mengambil alih pekerjaan ini dari-Nya,
hanya ada satu permohonan utama yang mereka naikkan, yaitu: supaya
Tuan yang memunyai tuaian itu mengirimkan pekerja-pekerja untuk menuai
hasil panen-Nya, namun karena Ia membuat pekerjaan itu bergantung pada
para murid, Ia juga memberikan otoritas kepada mereka untuk meminta
penambahan pekerja kepada-Nya dan membuat persediaan pekerja itu
bergantung pada doa-doa mereka.
Betapa sedikitnya orang Kristen yang merasakan dan meratapi kebutuhan
akan pekerja bagi dunia yang begitu siap untuk dituai. Sangat sedikit
yang percaya bahwa persediaan pekerja itu bergantung pada doa, dan
bahwa doa akan benar-benar menyediakan pekerja (Lukas 11:8c).
Kurangnya jumlah pekerja sudah diketahui dan didiskusikan, usaha untuk
menyediakannya kadang-kadang juga sudah dilakukan. Tetapi, sedikitnya
beban yang diterima oleh domba-domba yang berkeliaran tanpa gembala
ini muncul dari kecilnya iman, bahwa Tuhan yang empunya tuaian itu
akan, sebagai jawaban doa, mengirimkan pekerja-pekerja-Nya, dan
kecilnya keyakinan yang teguh bahwa tanpa doa-doa ini, ladang yang
sudah siap dituai itu akan binasa. Tanpa doa, ladang yang sudah siap
dituai akan membusuk. Allah telah menyerahkan pekerjaan ini kepada
gereja-Nya. Ia telah membuat diri-Nya terikat dengan mereka sebagai
tubuh-Nya, yang melaluinya, pekerjaan itu akan terlaksana. Kuasa yang
diberikan Allah kepada umat-Nya untuk melakukan pekerjaan itu di surga
dan di bumi benar-benar nyata; jumlah pekerja dan banyaknya tuaian itu
benar-benar bergantung pada doa-doa mereka.
Mengapa kita tidak menaati perintah sang Guru dengan sepenuh hati dan
lebih sungguh-sungguh berseru demi pekerja-pekerja? Ada dua alasan.
Pertama, kita kehilangan rasa belas kasihan Yesus yang memunculkan
permohonan doa itu. Orang-orang percaya harus belajar untuk mengasihi
sesama seperti diri mereka sendiri, dan hidup sepenuhnya untuk
kemuliaan Allah dalam hubungan mereka dengan sesama orang percaya.
Hukum pertama yang diberikan Bapa kepada orang-orang yang sudah
ditebus adalah agar mereka menerima jiwa yang terhilang, sebagai beban
yang dipercayakan oleh Tuhan. Menerima mereka yang terhilang bukan
hanya sebagai tuaian, melainkan juga sebagai objek kasih dan
perhatian. Kemudian, belas kasihan terhadap orang-orang yang terhilang
dan tanpa harapan itu akan menyentuh hati Anda, sehingga seruan yang
dinaikkan disertai dengan ketulusan yang diperbarui.
Kedua, kita memiliki kepercayaan yang begitu kecil bahwa doa dapat
memberikan suatu hasil yang menentukan. Kita tidak cukup dekat dengan
Tuhan untuk mampu meyakini bahwa Ia akan menjawab doa kita. Kita tidak
sepenuhnya berserah pada pemeliharaan dan Kerajaan-Nya. Namun
demikian, iman kita yang kecil itu dapat teratasi jika kita memohon
pertolongan. Marilah kita berdoa bagi kesatuan hidup dengan Kristus,
sehingga belas kasihan-Nya juga mengalir kepada kita dan Roh-Nya
meyakinkan kita bahwa doa-doa kita didengar.
Doa yang semacam itu akan mendapat berkat ganda. Pertama, akan muncul
suatu keinginan agar jumlah orang yang menyerahkan diri dalam pelayan
kepada-Nya mengalami peningkatan. Suatu masa di mana tidak ditemukan
seorang pun untuk melayani Tuhan sebagai pendeta, misionaris, atau
pengajar firman Tuhan, akan menjadi aib bagi gereja Kristus. Apabila
anak-anak Tuhan membawa hal ini dalam doa, hal itu akan diberikan
kepada mereka. Sekarang, Tuhan Yesus adalah Tuan dari tuaian itu. Ia
telah dimuliakan untuk menganugerahkan karunia Roh. Ia menghendaki
agar karunia-karunia manusia dipenuhi oleh Roh kudus, tetapi pemenuhan
dan pendistribusian karunia-karunia ini bergantung pada kerja sama
anggota-anggota yang bersama-sama dengan Dia. Doa akan menuntun kepada
kerja sama yang seperti itu, dan akan menggerakkan mereka yang berdoa
untuk percaya bahwa mereka akan menemukan orang-orang dan tujuan
pelayanan mereka.
Kedua, setiap orang percaya adalah seorang pekerja. Sebagai anak-anak
Allah, kita telah ditebus demi pelayanan dan pekerjaan yang sedang
menanti kita. Yang harus menjadi doa kita adalah agar setiap orang
dipenuhi oleh roh ketaatan, sehingga tidak seorang pun yang ditemukan
berpangku tangan di dalam kebun anggur. Di mana pun terdapat keluhan
mengenai pekerja yang cocok bagi pekerjaan Tuhan, doa memberikan janji
untuk memenuhinya. Tuhan selalu siap dan mampu menyediakan. Kadang
kala hal itu membutuhkan waktu dan doa yang tekun, tetapi perintah
yang Yesus berikan untuk meminta kepada Tuan yang empunya tuaian
merupakan jaminan, bahwa doa yang dinaikkan itu akan didengar.
Kuasa untuk menyediakan kebutuhan dunia dan menyiapkan para pelayan
bagi pekerjaan Tuhan, telah diberikan kepada kita di dalam doa. Tuan
yang empunya tuaian itu akan mendengar. Marilah kita menyisihkan waktu
dan memberikan seluruh diri kita pada pekerjaan syafaat, maka Ia akan
menuntun kita ke persekutuan ke dalam hati Kristus yang penuh belas
kasihan, yang mendorong-Nya untuk menyuruh kita berdoa. Hal itu juga
akan memberi kita pemahaman akan posisi agung kita sebagai anak-anak
Raja, yang akan menghargai kebersamaan dengan Allah yang Mahabesar di
dalam kemajuan kerajaan-Nya. Kita akan merasa bahwa kita adalah benar-
benar rekan sekerja Allah di bumi ini, sebab kepada kita telah
dipercayakan sebagian dari pekerjaan-Nya. Kita akan menjadi orang-
orang yang ikut ambil bagian dalam mengerjakan jiwa.
Tuhan, Ajarlah Kami Berdoa
Terpujilah Allah! Engkau telah memberi kami pelajaran yang mengagumkan
untuk kami pelajari. Dengan rendah hati, kami memohon agar Engkau
mengizinkan kami melihat kenyataan rohani ini. Di hadapan kami
terdapat tuaian besar yang sedang menghilang, sembari menunggu murid-
murid-Mu yang terkantuk-kantuk memberi tanda bagi pekerja untuk
datang. Tuhan, ajarlah kami untuk melihat tuaian ini dengan hati yang
penuh belas kasihan. Terlalu sedikit pekerja, ya Tuhan. Tunjukkanlah
kepada kami betapa berdosanya apabila kami kurang berdoa dan memiliki
iman yang kecil, padahal Tuan yang empunya tuaian itu sangat mampu dan
siap mengirim pekerja-pekerja-Nya. Tunjukkanlah kepada kami bahwa Tuan
itu memang benar-benar menunggu doa, yang jawabannya telah dijanjikan-
Nya. Kami adalah para murid yang menerima tugas berdoa yang Dia
berikan itu. Tuhan, tunjukkanlah kepada kami bagaimana Engkau dapat
mengembuskan Roh-Mu ke dalam kami, sehingga belas kasihan yang dari
pada-Mu dan iman terhadap janji-Mu akan membangunkan kami, untuk tak
henti-hentinya menaikkan doa yang berkemenangan. Kami berterima kasih
untuk hari-hari di mana Engkau mengajar kami berseru siang dan malam,
memohon pekerja-pekerja agar dikirimkan. Tuhan, embuskanlah Roh-Mu
kepada setiap anak-anak-Mu. Biarkanlah mereka belajar untuk hidup
hanya demi kerajaan dan kemuliaan Tuhan, dan tersadar secara iman
mengenai apa yang dapat dicapai oleh doa. Amin. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Judul buku: With Christ in the School of Prayer
Judul asli artikel: Prayer Provides Laborers
Penulis: Andrew Murray
Penerbit: Whitaker House
Halaman: 51 -- 55
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Sigit, dan Novita Y.
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No.0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |