|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-doa/68 |
|
e-Doa edisi 68 (13-12-2012)
|
|
_________________________________e-Doa________________________________
(Sekolah Doa Elektronik)
BULETIN DOA -- Mengembangkan Kehidupan Doa Anak
Edisi Desember 2012, Vol.04 No.68
DAFTAR ISI:
RENUNGAN DOA: RENDAH HATI
ARTIKEL DOA: MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN DOA ANAK-ANAK
Shalom,
Kehidupan doa yang baik tidak tercipta begitu saja, dibutuhkan latihan
yang terus-menerus untuk dapat menundukkan diri pada otoritas Allah
dan pada prinsip-prinsip yang benar dalam menjalankannya. e-Doa kali
ini akan menyajikan prinsip-prinsip doa syafaat yang efektif untuk
Anda, sehingga kehidupan doa Anda semakin bertumbuh sesuai dengan
kehendak Allah. Alangkah indahnya jika prinsip-prinsip ini juga Anda
teruskan kepada putra-putri atau murid-murid sekolah minggu Anda.
Kiranya artikel yang kami sajikan semakin mengobarkan semangat Anda
untuk berdoa, dan membantu Anda untuk mengajarkan prinsip-prinsip doa
kepada generasi selanjutnya. Tuhan Yesus memberkati.
Redaksi Tamu e-Doa,
Yosua Setyo Yudo
< http://doa.sabda.org >
RENUNGAN DOA: RENDAH HATI
Kita adalah makhluk sosial yang haus akan persahabatan dan keakraban.
Namun, dalam hal tersebut kita telah gagal, baik itu secara pribadi
maupun secara bersama. Kita melihat konflik sosial dan ras di seluruh
dunia dan berpikir mengapa mereka tidak dapat hidup saling
berdampingan. Tetapi, masalahnya tidak sesederhana yang terlihat. Di
balik semuanya itu, ada legalitas dosa dalam hubungan. Rasa bersalah
atas penyerangan salah satu kelompok melawan yang lainnya menyebabkan
rasa sakit dan kepahitan. Dan, rasa takut dan rasa curiga memperparah
rasa sakit dan perpecahan.
"Pengharapan terbaik dalam penyembuhan konflik besar kemanusiaan
adalah menemukan desain mula-mula Allah dalam menjalin hubungan ..."
John Dawson mengidentifikasi 14 wilayah konflik manusia yang
memerlukan kesembuhan. Orang-orang ini dapat didamaikan jika mereka
secara sepihak bertobat. Tetapi, sekalipun mereka menginginkan
pendamaian, kesombongan dan kepahitan biasanya menjauhkan mereka dari
melakukan langkah pertama. Itulah sebabnya di mana salib datang, semua
dosa manusia akan diambil Yesus dan dipakukan di kayu salib. Yesus
bertindak sebagai Imam Besar, membuka jalan bagi kita untuk saling
diperdamaikan.
John mengatakan bahwa Tuhan sering memakai anak muda dalam pelayanan-
Nya, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa pendamaian dapat terjadi.
Karena manusia itu multikultural dan multidenominasi, maka mereka
harus menjembatani berbagai perbedaan. Salib menuntut kita untuk
saling mengasihi, memiliki hubungan dalam kerendahan hati, dan saling
melayani. Sikap seperti ini juga merupakan kunci sukses dalam dunia
pelayanan.
Kita harus mempelajari suatu protokol kerendahan hati yang baru dalam
mengubah dunia zaman sekarang. John kembali mengatakan bahwa selama
bertahun-tahun, para pelayan Tuhan dari budaya barat telah melukai
orang yang mereka layani dengan sikap budaya yang merasa lebih tinggi.
Sejak saat itu, kami belajar akan pentingnya melayani dalam sikap
budaya yang lebih rendah, murah hati, berbelas kasih, dan rendah hati.
Setan akan berusaha membuat kita percaya bahwa jika kita merendahkan
diri sendiri, maka itu akan memperparah masalah. Tetapi, rendah hati
memberi kita "platform" untuk berbicara, bahkan sekalipun ada
permusuhan pada budaya kita. Tuhan memberikan kehormatan yang luar
biasa kepada kita, untuk memanggil orang-orang dan bangsa-bangsa
menuju tujuan mereka di dalam Kristus. "Pintu gerbang kita kepada
otoritas dalam bangsa-bangsa adalah menjadi orang yang berada di
salib."
Diambil dan disunting dari:
Judul majalah: Masah, Edisi 1, Tahun I/2002
Judul asli artikel: Peran Anak Muda dalam Pendamaian
Penulis: Tidak dicantumkan
Penerbit: YWAM
Halaman: 5
ARTIKEL DOA: MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN DOA ANAK-ANAK
Langkah-Langkah Dasar
Prinsip-prinsip doa syafaat yang efektif berikut ini diberikan agar
para pelayan anak mengerti tentang mendengar suara Allah dalam doa
syafaat. Kemudian, para pelayan anak dapat mengajar anak-anak dengan
lebih sederhana.
Masuk hadirat-Nya untuk berdoa syafaat:
1. Datanglah dengan pujian! (Mazmur 100:4)
2. Mintalah kemurnian hati (pengudusan)! Mengampuni. Membuat
Restitusi. (Matius 5:23-24; Mazmur 66:18)
3. Mintalah pimpinan Roh Kudus! (Roma 8:26-27)
4. Tunggulah dengan tenang agar Allah berbicara! (Yohanes 16:13)
5. Berdoalah! (Yohanes 16:24)
6. Pergilah dengan pujian! (Mazmur 84:10,12)
Tanggung Jawab Alkitabiah untuk Berdoa Syafaat
Alkitab menunjukkan beberapa hal dari pribadi dan kelompok yang
berbeda, yang perlu didoakan. Ini dapat diperkenalkan dan dijelaskan
kepada anak-anak, satu per satu di dalam beberapa minggu doa syafaat.
Kemudian, diulangi lagi. Tanggung jawab alkitabiah bagi seorang pendoa
syafaat adalah:
1. Pemimpin dunia: pemimpin pemerintah dan pemimpin sipil
(Timotius 2:2).
2. Pemimpin Rohani Kristen: pemimpin denominasi, pendeta, dan pemimpin
gereja (Roma 8:26-27).
3. Gereja, jemaat, pemimpin, dan utusan Injil.
4. Keluarga Anda -- setiap anggota keluarga.
5. Orang-orang percaya (1 Timotius 2:1).
a. Tanya Tuhan nama mereka.
b. Doakan mereka sampai beban itu terangkat (Mereka mungkin dalam
daftar Anda untuk beberapa tahun).
c. Beriman bahwa mereka akan diselamatkan.
d. Harapkan agar Tuhan memberi Anda kesempatan untuk bersaksi bagi
mereka.
6. Petobat baru dan orang-orang Kristen yang dalam kebutuhan (Markus
6:55, Yakobus 5:14).
7. Tetangga Anda (Ayub 42:8).
8. Musuh-musuh Anda (Kejadian 18:23-32).
9. Kota-kota dan negara (Yeremia 5:1, 29:7; Yehezkiel 22:30).
a. Minta Tuhan untuk menunjukkan yang mana.
b. Berdoa bagi mereka yang hidup dalam situasi sulit.
c. Berdoa bagi saudara atau saudari Kristen di negara yang melarang
kekristenan.
d. Berdoa khusus untuk Yahudi, Yerusalem.
10. Berdoa untuk orang-orang yang belum terjangkau (termasuk anak-
anak).
11. Berdoa agar Allah memperluas visi Anda secara umum.
Roda Saat Teduh
Di bawah ini adalah contoh yang dapat digunakan dalam doa kelompok
atau pribadi. Setiap langkah memiliki judul, dasar Alkitab, dan dapat
dipraktikkan. Untuk Remaja dan dewasa, doa selama 60 menit yang
terbagi dalam 12x5 dapat dilakukan. Untuk anak-anak yang lebih muda,
langkah-langkah digabung dan dipersingkat.
A. Doa dengan Perlengkapan Sendiri
Salah satu cara untuk memantapkan langkah-langkah doa syafaat dapat
dilihat dalam Efesus 6:10-13. Mengenakan seluruh perlengkapan senjata
Allah setiap hari, atau secara rohani bersiap untuk berperang melalui
doa adalah penting.
1. Ikat pinggang kebenaran adalah suatu kebutuhan yang besar dalam
dunia yang penuh dengan kebohongan dan tipuan, untuk membawa
kebenaran Allah bersama kita.
2. Baju zirah keadilan -- di dalam dunia -- kita harus mengetahui
kebenaran Allah yang telah memberikan keselamatan dan menyimpan itu
dalam hati kita.
3. Kaki yang rela memberitakan Injil damai sejahtera. Kita harus
berdoa bagi kesempatan untuk pergi dan menyaksikan Injil kepada
Orang lain.
4. Perisai Iman untuk mematikan panah api musuh di dalam dunia yang
dipengaruhi kejahatan. Kita berdoa agar iman kita dikuatkan untuk
menahan serangan musuh.
5. Ketopong keselamatan. Dunia memiliki banyak jalan untuk mencoba
memasuki pikiran kita melalui pendidikan, media, dsb..
6. Pedang Roh, yaitu firman Allah. Kita harus mempelajari Alkitab agar
dapat menggunakannya dengan ahli sebagai pedang kita.
B. Doa dengan Peralatan Tabernakel
Langkah-langkah doa syafaat menurut peralatan Tabernakel.
1. Mezbah Korban
Menyerahkan dirimu kepada Tuhan, menyerahkan semua keinginan dan
imajinasi kepada DIA. "`Persembahkan tubuhmu` sebagai korban yang
hidup, kudus, dan berkenan kepada Tuhan, itu adalah ibadah yang
sejati." (Roma 12:1)
2. Tempat Pembasuhan -- Terbuat dari Perunggu
Berisi air untuk mencuci tangan dan kaki sebelum masuk ke tempat
kudus. Mintalah pengudusan hati! "Bersihkan aku dan aku menjadi
bersih, cuci aku menjadi lebih dari salju, ciptakan dalamku sebuah
hati yang suci, oh, Tuhan, dan perbaharuilah aku dengan hati yang
tabah. Selidiki aku ya Tuhan, dan ketahuilah hatiku ya, cobalah aku
dan ketahuilah pikiranku, dan lihat apakah ada jalan yang salah
dalamku dan pimpinlah aku di dalam jalan kekekalan" (Mazmur 139:23-
24).
3. Kaki Dian Emas
Ini seumpama lampu minyak dengan 7 sumbu. Mereka tidak boleh keluar.
Yesus berkata "Akulah terang dunia." Mintalah agar terang-Nya masuk ke
dalam pikiran kita, supaya kita dapat mendengar suara-Nya dan berbagi
beban hati-Nya untuk satu dunia yang terhilang.
4. Meja Roti Sajian
Di meja ini, imam-imam meletakkan beberapa roti yang dianggap kudus.
Itu melambangkan Yesus yang menyebut dirinya Roti Kehidupan. Ia
mengartikan bahwa orang-orang yang membutuhkan pertolongan dalam
kehidupan rohaninya, dapat menerima pertolongan itu dari-Nya. Mintalah
untuk dipenuhi oleh Roh Kudus. Roh Kudus tidak pernah berbicara dari
diri-Nya, tetapi ia selalu menunjukkan jalan menuju Yesus, sang Roti
Kehidupan. Mintalah agar kita menjadi seperti meja Roti Perjamuan,
yang menawarkan Yesus kepada dunia yang lapar Rohani.
5. Mezbah Dupa
Dupa melambangkan doa-doa orang yang mengasihi Allah. Kita harus
mempersembahkan doa yang penuh penyembahan (Wahyu 5:8).
6. Tirai
Tirai adalah satu gorden yang berat, yang memisahkan Imam dari hadirat
Kudus Allah. Jika ada sesuatu yang menghalangi kita untuk datang
kepada Tuhan, inilah waktunya untuk bertobat dan meminta pengampunan
Allah. Iblis akan berusaha untuk meletakkan penghalang di antara kita
dengan Tuhan. Kita dapat berkata kepada kepada Iblis untuk tidak
mengganggu waktu doa kita -- "tunduklah kepada Allah lawanlah iblis
dan ia akan lari dari padamu." (Yakobus 4:7)
7. Tabut Perjanjian
Ini adalah kotak yang menyimpan batu sepuluh hukum Allah. Setiap benda
mengingatkan kita pada janji Allah kepada mereka dan bagaimana Ia
berbicara kepada mereka -- "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari
pada-Nyalah keselamatanku." (Mazmur 62:1) Istirahatlah di dalam Tuhan
dan nantikanlah Dia dengan sabar (Mazmur 37:7). Berdoalah dengan
beberapa macam doa (jika mungkin) saat Tuhan memberi tahu melalui
firman-Nya, dari kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar Anda atau
satu suara yang kecil dalam pikiranmu, apa yang harus kita doakan.
Akhirilah dengan pujian saat meninggalkan pelataran.
C. Doa Seperti yang Diajarkan Tuhan Yesus dalam Doa Bapa Kami (Matius
6:9-14).
1. Bapa kami yang di surga.
Pada saat kita menyebut BAPA, ucapan itu merupakan rasa syukur dan
terima kasih, karena Allah yang besar, kudus, dan mulia mau menjadi
Bapa kita. Kita juga perlu mendoakan orang lain atau keluarga kita
yang belum menjadikan Allah sebagai Bapa mereka.
2. Dikuduskanlah nama-Mu.
Pujian harus kita naikkan kepada Allah yang kudus. Kita memuji Dia
ketika kita merenungkan nama-Nya.
a. Allah yang Mahatinggi -- El-ELYON (Yesaya 14:13-14).
b. Allah kekal -- EL-JIAM.
c. Allah Mahakuasa -- EL-SHADDAI (Kejadian 17:1).
d. Allah yang melihat -- EL-ROI (Kejadian 17:1).
e. Tuhan adalah keadilan kita -- YEHOVA SIDGENU.
f. Tuhan Mahahadir -- YEHOVA SHANMAH.
g. Tuhan adalah Gembalaku -- YEHOVA ROHI.
h. Tuhan yang menyembuhkan -- YEHOVA RAPHA.
i. Tuhan yang menyediakan -- YEHOVA JIRE.
j. Tuhan Panji keselamatan -- YEHOVA NISSI.
3. Datanglah kerajaan-Mu.
Undanglah Allah Roh Kudus untuk hadir dalam hidup kita sekeluarga,
bahkan untuk orang-orang yang belum percaya kepada-Nya -- tetangga,
orang-orang di kota/negara kita, bahkan orang dari negara lain, agar
diselamatkan.
4. Jadilah kehendak-Mu.
Bacakan dan doakan janji-janji Tuhan yang tertulis dalam Alkitab, agar
itu terjadi dalam hidup kita sekeluarga. Bahkan, doakan orang-orang
yang belum percaya karena keselamatan mereka juga merupakan kehendak
Tuhan. Juga doakan anak-anak dan hamba-hamba Tuhan yang kita kenal
maupun tidak kita kenal.
5. Berilah pada hari ini makanan kami secukupnya.
Berdoa untuk kebutuhan kita bahkan orang-orang lain; para fakir
miskin, janda miskin, dan yatim piatu, juga anak-anak dan hamba-hamba
Tuhan di desa yang hidup kekurangan.
6. Ampunilah kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada
kami.
Mintalah pengampunan untuk diri kita, keluarga, kota, dan bangsa kita,
dan ampunilah mereka yang bersalah!
7. Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami
dari pada yang jahat.
a. Berdoalah untuk menggerakkan seluruh perlengkapan senjata Allah,
dan perlindungan darah Kristus (Efesus 614-18).
1. Berikat pinggang kebenaran.
2. Berbaju zirah keadilan.
3. Kaki berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil.
4. Perisai iman.
5. Ketopong keselamatan.
6. Pedang Roh.
b. Buat pagar sekeliling kita dan seisi rumah kita (Ayub 1:10). Allah
adalah tempat perlindungan dan benteng (Mazmur 91:1).
8. Karena engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya.
Kita adalah bagian dalam kerajaan Allah. Membawa dari kegelapan ke
dalam terang yang mulia (Efesus 5:8).
Diambil dari:
Judul majalah: Pukat, Tahun XI, Edisi Januari - Februari 1996
Penulis: Ricka Samuel
Penerbit: GBI Mawar Saron, Jakarta 1996
Halaman: 53 -- 55
Kontak: < doa(at)sabda.org >
Redaksi: Novita Yuniarti
Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik
Lestari
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/doa >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |