|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-doa/103 |
|
e-Doa edisi 103 (12-9-2014)
|
|
_________________________________e-Doa________________________________
(Sekolah Doa Elektronik)
BULETIN DOA -- Elia, Nabi Pendoa
Edisi September 2014, Vol. 06 No. 103
Salam kasih,
Sebagian besar orang Kristen tentu mengenal sosok Elia. Seorang nabi
besar yang melayani bangsa Israel dan menyatakan mukjizat-mukjizat
yang agung dan mulia, untuk menyatakan bahwa Allah Israel adalah satu-
satunya Tuhan yang tidak dapat disamakan dengan allah-allah lain. Akan
tetapi, dibalik semua yang Elia kerjakan, kita perlu mengetahui bahwa
Elia adalah sosok pendoa yang luar biasa. Ketika ia tinggal di tepi
sungai Kerit, Elia senantiasa berdoa. Ia teguh untuk memohon kepada
Tuhan sehingga Allah menjamin hidupnya.
Bagaimana dengan kita, apakah kita sudah memiliki kehidupan doa sama
seperti Elia? Pada edisi ini, kami mengajak setiap pembaca untuk
mengenal sosok Elia, seorang pendoa besar. Selamat membaca. Tuhan
Yesus memberkati.
Staf Redaksi e-Doa,
Amidya
< http://doa.sabda.org >
ARTIKEL: ELIA ? KUASA DOA
Yakobus 5:17-18, "Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia
telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan
pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia
berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan
buahnya."
Apa yang membuat orang biasa yang tidak terkenal menjadi senjata ampuh
di tangan Tuhan? Doa.
Elia bergairah di dalam doa; dia memperkatakan firman Allah ke dalam
realitas yang alami, dia berdoa dengan iman. Elia memberi dampak
kepada sebuah bangsa melalui doa.
J.G. Ryle menulis: "Doa merupakan tindakan yang paling sederhana. Doa
hanyalah berbicara kepada Tuhan. Tidak memerlukan pembelajaran,
hikmat, atau buku pengetahuan untuk memulainya. Doa tidak membutuhkan
apa-apa selain hati dan kehendak. Bayi yang paling lemah dapat
menangis jika ia merasa lapar. Pengemis yang paling miskin dapat
menadahkan tangannya dan tidak perlu berkata-kata. Orang yang paling
diabaikan akan menemukan sesuatu untuk dikatakan kepada Allah jika
pikirannya masih sehat."
Andrew Murray: "Kekuasaan dunia kekal telah diletakkan dalam urusan
doa. Ini merupakan esensi inti dari agama yang sejati, saluran berkat,
rahasia kekuatan dan kehidupan."
Charles Spurgeon: "Doa merupakan senjata perang orang percaya. Ketika
peperangan menjadi terlalu berat bagi kita, kita memanggil sekutu kita
yang hebat, yang bersiap untuk menyergap, sampai iman memberi tanda
dengan berseru, `BANGKITLAH OH TUHAN!`"
Dr. Paul E. Billheimer: "Doa bukanlah memohon kepada Tuhan untuk
melakukan sesuatu yang Ia tidak mau melakukannya. Doa bukanlah
mengatasi keengganan Tuhan. Doa adalah melaksanakan kekuatan
kemenangan Kristus atas setan. Doa adalah melaksanakan keputusan surga
mengenai urusan-urusan di atas bumi. Kalvari secara sah mengalahkan
setan dan membatalkan semua tuntutannya. Tuhan menempatkan kekuatan
kemenangan Kalvari di tangan gereja."
Matius 21:22, "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya."
Minta - Percaya - Menerima -- Iman dan Doa Tidak Dapat Dipisahkan
Satu Yohanes 5:14-15, "Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya
yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu
kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia
mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita
telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya."
Elia Sang Penagih Janji
Elia tahu hujan akan turun. Telinga iman mendengar apa yang tidak bisa
dilihat oleh mata jasmani! Ketika seseorang sampai ke tempat yang
dunia tertutup baginya, dia bisa mendengar Allah. Berbahagialah orang
yang tidak perlu melihat untuk percaya (Yohanes 20:29). Yesus berkata
kepadanya, "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Elia adalah orang yang percaya pada janji-janji Tuhan. Ia begitu
memercayainya sehingga ia mau menagih janji-janji itu dan hidup di
dalamnya.
Ada janji-janji di Alkitab yang bersyarat maupun tidak bersyarat. Jika
saya hendak menagih janji yang bersyarat, saya harus memenuhi semua
syaratnya terlebih dahulu. Matius 21:22 berkata, "Dan apa saja yang
kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya."
Agar janji itu berlaku atas saya, saya harus berdoa dengan iman yang
sungguh. Itu bersyarat. Namun, Mazmur 119:105 berkata, "Firman-Mu itu
pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." Ini merupakan janji yang
tak bersyarat dan diberikan tanpa disertai persyaratan.
Dalam ayat-ayat ini, kita melihat bagaimana cara menagih sebuah janji
yang bersifat pribadi dan bersyarat, 1 Raja-Raja 18:1. Dengan sedikit
pengetahuan dasar tentang janji-janji dalam pikiran, mari kita lihat
bagaimana kita bisa menjadi seorang penagih janji yang aktif.
Keyakinan Elia didasarkan pada:
Firman Tuhan
Dalam 1 Raja-raja 18:1, Tuhan memberi tahu Elia untuk menghadap Ahab
dan Dia akan mendatangkan hujan. Elia melakukan sesuai dengan yang
diperintahkan kepadanya, dan ia tahu hujan akan turun. Elia percaya
kepada Tuhan ketika Tuhan mengatakan sesuatu.
Kehendak Tuhan
Dalam 1 Raja-raja 17:1, Elia telah menjadi alat Tuhan untuk
mendatangkan musim kering di negeri itu. Elia tahu bahwa musim kering
didatangkan karena penyembahan berhala yang dilakukan bangsanya. Hujan
berhenti karena orang-orang menyembah Baal, bukannya Yehova. Sekarang,
nabi-nabi Baal sudah mati, orang-orang bertobat dan telah kembali
menyembah Tuhan Allah. Elia tahu inilah waktunya hujan kembali turun.
Elia mendoakan perkataan Tuhan dalam Ulangan 11:13-17, "Jika kamu
dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu
pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah
kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka Ia
akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan
akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan
minyakmu, dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu,
sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang. Hati-hatilah, supaya
jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah
kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Jika demikian, maka
akan bangkitlah murka TUHAN terhadap kamu dan Ia akan menutup langit,
sehingga tidak ada hujan dan tanah tidak mengeluarkan hasil, lalu kamu
lenyap dengan cepat dari negeri yang baik yang diberikan TUHAN
kepadamu."
Ketika kehendak Tuhan dinyatakan tentang sesuatu hal, itu sudah tetap.
Itu akan terjadi! Beberapa orang mungkin bertanya, "Mengapa repot-
repot berdoa untuk hal itu?" Sebab, janji-janji Tuhan tidak diberikan
untuk membatasi kehidupan doa kita, tetapi untuk memberikan semangat!
Ketika Tuhan menyatakan kehendak-Nya atas suatu, kita mendapatkan
arahan, tujuan, dan kuasa di dalam doa. Kita bisa berdoa secara khusus
tentang suatu keadaan dengan yakin bahwa Tuhan akan melakukannya
seperti yang telah Ia maksudkan dan kehendaki.
Bukti dari Doa yang Dijawab
Elia tahu bahwa dia bisa memercayai Tuhan untuk mendatangkan hujan
karena semua perbuatan Tuhan yang telah dilihatnya. Ingat, dia telah
menyaksikan kesetiaan Tuhan di sungai, buli-buli, dengan anak, lembu,
dan terhadap Baal. Ia telah melihat Tuhan melakukan banyak mukjizat
sebelumnya dan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa Tuhan tidak bisa
terus bergerak dalam kuasa dan kemuliaan.
Elia Sang Prajurit Doa
Elia Menghadap ke Bapanya
Elia naik ke puncak gunung Karmel untuk menghadap Bapa. Meskipun para
nabi Baal sudah mati dan lenyap, masih ada pekerjaan yang harus
dilakukan. Inilah saatnya bagi orang yang percaya kepada Tuhan untuk
memanggil nama-Nya dan menyelesaikan tugas yang telah diberikan
kepadanya. Saya ingin menyelidiki doa Elia sehingga kita dapat lebih
banyak belajar tentang doa iman yang sejati. Mengapa Elia naik ke
puncak gunung? Sebab, orang yang rohani harus memisahkan diri mereka
dari orang yang dingin rohani! Jika Anda membiarkan diri Anda
dipengaruhi oleh orang-orang yang dingin dalam perjalanan hidupnya
bersama Tuhan, mereka akan menurunkan suhu rohani Anda.
Dia Rendah Hati
Ayat 42b, Dia menundukkan dirinya di hadapan hadirat Tuhan sebagai
pendoa syafaat! Tuhan akan menghormati orang yang datang ke hadirat-
Nya dengan rendah hati, 1 Petrus 5:5-6; Yakobus 4:6, 10.
Dia Spesifik
Ayat 43, Yakobus 5:17-18 mengatakan kepada kita bahwa Elia sangat
spesifik dalam kehidupan doanya. Dia tidak menyia-nyiakan waktu hanya
untuk hal-hal yang umum, tetapi dia berdoa dengan iman, secara khusus
menyebut hal-hal yang perlu untuk dilakukan. Tuhan menghargai jenis
doa yang demikian.
Dia Bersungguh-sungguh
Elia bersungguh-sungguh dengan doanya, Yakobus memberi tahu kita,
"Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-
sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun
di bumi selama tiga tahun dan enam bulan." (Yakobus 5:17) "Ia telah
berdoa dengan sungguh-sungguh" -? terjemahan yang tepat -? "Dia berdoa
di dalam doa". Ini adalah doa air mata, bisikan dan teriakan, berjalan
naik turun dengan badan ditekan ke tanah, doa tulus yang mengepalkan
tangan itu memiliki kuasa. Itu merupakan penghubung antara kepentingan
dan keterlibatan -? itu adalah papan loncatan, pemicu yang muncul
dengan peringatan "Doa itu berisiko dan mungkin memberikan dampak yang
serius terhadap kemampuan Anda untuk tenang, nyaman, dan sederhana".
Elia tidak memiliki sikap loyo dalam kehidupan doanya, tetapi dia
berdoa dengan berkobar-kobar. Hatinya tergerak oleh kebutuhan orang-
orang. Ia merasakan desakan atas hal-hal yang ia doakan! Kiranya
gereja memperoleh kembali kerinduan untuk doa yang bermanfaat dan
menyala-nyala! Tujuan doa: membawa kita ke tempat yang Tuhan sudah
berada di sana berkenaan dengan permohonan kita!
Dia Gigih
Ayat 43, delapan kali hamba itu disuruh untuk pergi dan melihat ke
laut. Tujuh kali tidak ada apa-apa di sana. Namun, Elia terus berdoa
dan tetap percaya. Ia tidak membiarkan keadaan di luar memengaruhi
keyakinan batinnya bahwa jawaban doa sedang datang. Dia gigih! Kadang-
kadang, seperti Elia, kita akan mengalami penundaan jawaban atas doa-
doa kita. Mengapa demikian? Seorang penulis mengatakan seperti ini,
"Bukannya Tuhan sulit dibujuk; tetapi Ia ingin kita bersungguh-sungguh
dengan apa yang kita katakan." Ada kalanya, Tuhan langsung menjawab
doa. Namun, ada kalanya jawaban doa itu ditunda. Jika saat itu
terjadi, Tuhan ingin kita setia dalam doa, menantikan jawaban-Nya.
Mari kita belajar untuk bersabar! Dalam ketekunan doalah, kedagingan
melemah dan iman membubung ke tempat yang tertinggi! Tuhan meminta
kita untuk tidak pernah menyerah! Jika Ia telah menaruh sesuatu di
dalam hati Anda, berdoalah sampai itu menjadi kenyataan!
Dia Berharap
Ayat 41, 43, Elia terus berdoa dan terus menyuruh hambanya untuk
melihat ke laut. Mengapa? Karena ia sedang bertindak dengan iman dalam
janji Tuhan. Ia tahu hujan akan turun. Ia mengharapkan hal besar dari
Tuhan! (Perhatikan: kata "hujan" di ayat 41 mengacu pada hujan yang
lebat. Elia mengharapkan hal-hal besar dari Allah yang besar!)
Jika kita mau melihat keberhasilan yang sesungguhnya dalam kehidupan
doa kita, kita harus belajar berdoa dengan berharap! Kita harus berdoa
dan percaya bahwa Tuhan akan melakukan apa yang telah Ia janjikan.
"Karena itu aku berkata kepadamu, apa saja yang kamu minta dan doakan,
percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan
kepadamu." (Markus 11:24)
Harapan berarti menantikan sesuatu dalam ketegangan, menanti dalam
pengharapan. Artinya, terus-menerus tinggal di satu tempat -? mungkin
secara permanen -? untuk menerima sesuatu, Anda punya iman bahwa hal
itu akan datang. "Pada suatu hari, ketika Ia makan bersama-sama dengan
mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka
tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya --
`telah kamu dengar dari pada-Ku.`" (Kisah Para Rasul 1:4) Kelahiran
gereja dalam Kisah Para Rasul 1:13-14, "Setelah mereka tiba di kota,
naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu
ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas,
Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan
Yudas bin Yakobus. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa
bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan
dengan saudara-saudara Yesus."
Janji-Janji yang Didoakan
Menunggu berarti berdoa dalam pengharapan. Lima akar kata Yunani yang
berarti menunggu:
? Mengantisipasi
? Menunggu dengan tidak sabar
? Menantikan
? Menerima atau menyambut
? Mencari
Yesaya 64:1-4, "Sekiranya Engkau mengoyakkan langit dan Engkau turun,
sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu--seperti api membuat
ranggas menyala-nyala dan seperti api membuat air mendidih--untuk
membuat nama-Mu dikenal oleh lawan-lawan-Mu, sehingga bangsa-bangsa
gemetar di hadapan-Mu, karena Engkau melakukan kedahsyatan yang tidak
kami harapkan, seperti tidak pernah didengar orang sejak dahulu kala!
Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat
seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia;
hanya Engkau yang berbuat demikian."
Dia Dijawab
Ayat 44, Pada kali kedelapan, hamba itu melihat awan kecil timbul dari
laut. Ketika berita ini disampaikan kepada Elia, nabi itu tahu bahwa
jawaban Allah telah datang. Doa-doanya telah dikabulkan dan Tuhan
mengirimkan hujan!
Kita melayani Tuhan yang masih menjawab doa-doa anak-anak-Nya, Ia
ingin kita tahu bahwa doa dalam iman yang sejati tidak membuang-buang
waktu! Allah menghormati doa umat-Nya karena doa-doa umat-Nya
menghormati Dia!
Dia membawa hal-hal yang di alam roh itu, yang tidak kelihatan,
menjadi kenyataan di dalam alam nyata.
Matius 18:18-19, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu
ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di
dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika
dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga,
permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga." Doa
membuka surga, 2 Tawarikh 7:14, "dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku
disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik
dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan
mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."
Gereja Elia harus menjadi gereja yang berdoa jika ingin melihat kuasa
Allah dinyatakan. (t/Jing Jing)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Nama situs: Sermon Central
Alamat URL: http://www.sermoncentral.com/sermons/elijah--the-power-of-prayer-part-2-mike-hullah-sermon-on-prayer-how-to-113256.asp?Page=1
Judul asli artikel: Elijah, The Power of Prayer
Penulis artikel: Mike Hullah
Tanggal akses: 23 Oktober 2013
Kontak: doa(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti dan Amidya
Berlangganan: subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-doa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |